Anda di halaman 1dari 27

Keperawatan Jiwa

ASUHAN KEPERAWATAN HALUSINASI

OLEH :

IKRAL HASANI 18144010019

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Silvia Intan Suri.Skep.Mkep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TA 2019/2020
1.      IDENTITAS PASIEN
Inisial                                : Nn.R.M
Umur                                 : 34  tahun
Jenis kelamin                     : Perempuan
Agama                               : Kristen Protestan
Alamat                              : Liningan Lingkungan III, Tondano
Pendidikan                                    : SD Tidak Tamat
Status pernikahan              : Belum Menikah
Tanggal Pengkajian           : 18 Juni 2013 Jam : 09.00 WITA
No. Rekam Medik                        : 14918
2.      ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Pasien bicara-bicara sendiri, minum obat tidak teratur
3.      FAKTOR PREDISPOSISI dan PRESIPITASI
Pasien pernah masuk Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. V.L Ratumbuysang. Pertama kali masuk
pada bulan September tahun 2008 dan masuk keluar RSJ sebanyak 2 kali, dan terakhir pasien
kembali masuk RSJ pada bulan Mei 2013. Pasien pernah diberikan pengobatan tapi kurang
berhasil karena pasien berobat tidak teratur. Pasien pernah putus dengan pacarnya dahulu.
Disebabkan karena pacarnya sudah punya kekasih lain. Dalam anggota keluarga pasien tidak
ada yang menderita sakit jiwa.

4. PSIKOSOSIAL
a.       Genogram
 

Keterangan      :
                        : Laki-laki
                        : Perempuan
111                  : Pasien
                        : Orang yang tinggal serumah
b.      Konsep diri
1)      Citra tubuh
Pasien mengatakan bahwa dirinya menyukai semua anggota tubuhnya
2)      Identitas diri
Pasien mampu menyebut identitasnya dengan baik, yaitu nama, umur, agama, alamat, status
perkawinan
3)      Peran
Pasien berperan sebagai anak didalam keluarganya. Sedangkan di rumah sakit pasien
berperan sebagai pasien.
4)      Ideal diri
Pasien ingin cepat sembuh serta berkumpul bersama keluarga.
5)      Harga diri
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga terutama dengan orang tuanya dalam keadaan
baik. Pasien menyadari bahwa dirinya sakit.
c.       Hubungan Sosial
Dalam kehidupan pasien orang yang paling berarti adalah orangtua. Namun di tempat pasien
dirawat, orang yang paling berarti adalah teman.
d.      Kehidupan Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan. Menurut pasien sebelum dirawat di RSJ
Ratumbuysang, pasien hampir tiap hari minggu beribadah di gereja. Saat masuk rumah sakit
pasien rutin mengikuti ibadah tiap hari rabu bersama pasien lain.

5. STATUS MENTAL
a.       Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi, gigi kotor, rambut jarang disisir, kuku kotor
b.      Pembicaraan
Saat pengkajian pasien bisa menjawab pertanyaan yang diajukan
c.       Aktivitas motorik
Aktivitas pasien tenang
d.      Alam perasaan
Takut, karena pasien melihat bayangan laki-laki yang ingin memeluknya
e.       Afek pasien
Tidak ada gangguan
f.       Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, mendengar apa yang ditanyakan dan menjawabnya sesuai dengan
pertanyaan yang ditanyakan serta kontak mata baik
g.      Gangguan persepsi
Saat pengkajian pasien mengalami halusinasi penglihatan dengan waktu selalu muncul pada
malam hari sebelum pasien tidur. Frekuensi 1-2 jam, isinya adalah melihat seorang hantu
laki-laki yang ingin memeluknya. Sedangkan responnya, pasien memanggil perawat yang
bertugas di ruangan tapi mereka tidak mendengarkannya dan pasien pun merasa kesepian dan
menyendiri.
h.      Proses pikir
Proses pikir pasien sampai pada tujuan pembicaraan.
i.        Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang jelas.
j.        Memori
Gangguan pada memori jangka panjang
k.      Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mudah beralih yaitu saat bertanya, pasien menjawab diluar pertanyaan
l.        Kemampuan penilaian
Pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan, yaitu dapat mengambil keputusan
sederhana dengan bantuan orang lain.
m.    Daya tilik diri
Pasien menyadari dengan penyakit yang dideritanya.

6.      KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


a.    Makan dan minum
Pasien makan 3x/hr, yaitu pagi, sore, dan malam secara mandiri
b.    BAB/BAK
Pasien BAB 1x/hr, BAK ±4x/hr, secara mandiri
c.    Mandi
Pasien mandi 2x/hr, yaitu pagi dan sore, hanya memakai sabun
d.      Berpakain dan berhias
Pasien mampu berpakaian tanpa bantuan orang lain
e.       Istiraht dan tidur
Tidur siang ±½ jam, tidur malam ± 8 jam, tidak mengalami gannguan tidur
f.       Penggunaan obat
Pasien minum obat 3x/hr, setelah makan THP 2mg ( 2 x ½ ), Vit C (2 x 1), Diasepam (0-0-1),
Haloperidol (2 x 1)

7. MEKANISME KOPING
Asertif yaitu cerita dengan orang lain

8.      ASPEK MEDIS


a.       Diagnosa medis        : Skisofrenia
b.      Terapis Medis           : Triheksipenidile 2 mg  2x1 kap
Haloperidol 5 mg 2x1 tab
  Diazepam 5 mg 0-0-1 tab
  Vit. B Complex 2x1 tab
B.     ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. DS : Gangguan persepsi sensorik :
          Pasien mengatakan melihat halusinasi penglihatan
bayangan hantu laki-laki yang ingin
memeluknya
DO :
          Pasien pernah dirawat sebelumnya
namun kurang berhasil karena putus
obat
          Pasien takut
2. DS : Defisit perawatan diri
          Pasien mengatakan merasa lemah
          Pasien mengatakan lelah untuk
beraktifitas
DO :
          Penampilan kurang Rapi
          Rambut jarang disisir
          Gigi tampak kotor dan bau
          Kuku kaki kotor
3. DS : Isolasi sosial
          Pasien mengatakan sendiri pada
malam hari
          Pasien mengatakan kesepian pada
malam hari
DO :
          Pasien tampak sedih dan murung

C.    POHON MASALAH


 

Masalah utama                   Perubahan persepsi sensorik :


                                               halusinasi penglihatan

                                                     Isolasi Sosial          Defisit perawatan diri

D.    DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.      Gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan
2.      Isolasi sosial
3.      Defisit perawatan diri
DIAGNOSA
N KRITERIA INTERVENS
KEPERAWATA TUJUAN RASIONAL
O EVALUASI I
N
1 Gangguan TUM
persepsi Setelah
sensorik : diberikan
halusinasi tindakan
penglihatan. keperawata
DS : n selama 3 1.      Dengan
          Pasien hari, pasien adanya
mengatakan dapat -    Ekpresi wajah 1.      Bina hubungan
melihat bayangan mengontrol bersahabat, hubungan saling percaya
hantu laki-laki halusinasi. menunjukkan rasa saling menjadi dasar
DO : TUK senang, ada percaya interaksi
          Pasien pernah1.      Pasien kontak mata, mau antara perawat
dirawat dapat berjabat tangan, perawat dengan pasien
sebelumnya membina mau menyebutkan dengan
namun kurang hubungan nama, mau pasien.
berhasil karena saling menjawab salam, (Sapa pasien
putus obat percaya mau duduk dengan
berdampingan ramah,
dengan perawat, perkenalkan
dan mau nama, 2.1.Agar
mengutarakan tanyakan mengetahui
masalah yang nama pasien, perilaku yang
dihadapinya. buat kontrak, pasien lakukan
-    Pasien dapat tanyakan 2.2.Agar
2.      Pasien menyebutkan perasaan mengetahui
dapat waktu, isi, dan pasien. perilaku yang
mengenal frekuensi pasien lakukan
halusinasin timbulnya 2.3.Agar
ya halusinasi mengetahui
apa yang
2.1.Adakan dirasakan
kontak secara pasien
sering  dan
singkat
2.2.Observasi
tingkah laku
pasien terkait
-    Pasien dapat dengan 3.      Agar dapat
3.      Pasien mendemonstrasika halusinasinya. mengetahui
dapat n cara mengontrol2.3.Diskusikan tindakan yang
mengontrol halusinasi dengan pasien dilakukan
halusinasin apa yang dalam
ya dirasakan dan mengontrol
beri halusinasinya
kesempatan
pasien
mengungkapk
-    Pasien dapat an
mendemonstrasika perasaannya.
4.      Pasien n kepatuhan 2.4.Diskusikan 4.1.
dapat minum obat untuk dengan pasien Meningkatkan
memanfaat mencegah apa yang pengetahuan
kan obat halusinasi dilakukan pasien tentang
dengan baik untuk fungsi obat
menghadapi
halusinasi
3.1. Identifikasi 4.2.
cara yang Meningkatkan
dilakukan jika pengetahuan
terjadi pasien tentang
halusinasi fungsi obat
3.2.Diskusikan 4.3
caramengontr Meningkatkan
ol halusinasi semangat agar
3.3.Bantu pasien bisa
memilih cara mempraktekka
yang sudah n apa yang
diajarkan sudah
3.4.Beri diajarkan
kesempatan
untuk
melakukan
cara yang
dipilih
3.5.Jika berhasil
beri pujian
4.1.Diskusikan
dengan pasien
manfaat dan
kerugian
tidak minum
obat
4.2.Pantau pasien
saat
penggunaan
obat
4.3.Beri pujian
jika pasien
menggunakan
obat dengan
benar
4.4.Diskusikan
akibat
berhenti
minum obat
2. Defisit TUM
pearawatan diri  pasien
dapat
mandiri
dalam 1.      Hubungan
perawatan           menunjukkan 1.      Bina saling percaya
diri tnada-tanda hubungan sebagai dasar 
percaya kepada saling interaksi
TUK : perawat : percaya perawat dan
1.      Pasien Wajah cerah, antara klien.
dapt tersenyum perawat
membina Mau berkenalan dengan
hubungan Ada kontak mata pasien.
saling (Sapa pasien
percaya           Pasien dapat dengan
dengan menyebutkan : ramah, 2.      Membantu
perawat Penyebab tidak perkenalkan pasien agar
merawat diri, nama, mengerti apa
Manfaat menjaga tanyakan itu kebersihan
perawatan diri, nama pasien, diri dengan
2.      Pasien Tanda-tanda buat kontrak, penjelasan-
mengetahui bersih dan rapih tanyakan penjelasan
pentingnya           Pasien perasaan yang singkat
perawatan menyebutkan pasien dan mudah
diri frekuensi menjaga dimengerti
dan pasien dapat 2.      Diskusikan
menjelaskan cara dengan pasien
perawatan diri penyebab 3.      Mengetahui
3.      Pasien :Frekuensi gosok pasien tidak potensi
mengetahui gigi, Frekuensi merawat diri, pengetahuan
cara-cara berhias/berdandan manfaat klien    tentang
melakukann , Frekuensi menjaga kebersihan diri
perawatan gunting kuku perawatan membantu
diri diri, tanda- pasien untuk
          Pasien tanda mengerti
mempraktekkan perawatan mengenai
perawatan diri diri yang baik kebersihan diri
dengan bantuan
oleh perawat : 3.1.Diskusikan
Gosok gigi, frekuensi
4.      Pasien Berhias/berdandan menjaga
dapat , Gunting kuku perawatan
melaksanak          pasien diri selama 4.      Mendorong
an melaksanakan mandi, gosok motivasi pasien
perawatan praktek perawatan gigi, keramas, dalam merawat
diri dengan diri secara mandiri berpakaian, dirinya
bantuan : berhias,
perawat Gosok gigi gunting kuku
bangun pagi dan 3.2.Diskusikan
sesudah makan, cara praktek
5.      Pasien Berhias/berdandan perawatan
dapat sehabis mandi, diri yang baik5.      Mengetahui
melaksanak Gunting kuku dan benar tindakan yang
an setelah mulai 3.3.Berikan dilakukan
perawatan panjang pujian positif dalam merawat
diri secara 3.1.Bantu pasien dirinya.
mandiri saat
perawatan
diri mandi,
gosok gigi,
keramas,
ganti pakaian,
berhias,
gunting kuku
3.2.Beri pujian
setelah pasien
melaksanakan
perawatan
diri
5.1.Pantau pasien
dalam
melaksanakan
perawatan
diri mandi,
gosok gigi,
keramas,
ganti pakaian,
berhias,
gunting kuku
5.2.Beri pujian
saat pasien
melaksanakan
perawatan
diri secara
mandiri

Implementasi Keperawatan
DX JAM, HARI/ IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Selasa, 18 Juni SP 1
2013 Bina hubungan saling percaya dengan
08.00 pasien
Fase Orientasi
P : Selamat pagi
PS : Selamat pagi ses
P : Kenalkan nama saya Christiany
Porong, bisa di panggil Titie adalah
mahasiswa Keperawatan yang praktek di
RS ini selama 3 hari dan ini adalah hari
peratama saya praktek disini. Nama
anda ? dan senang dipanggil apa ?
PS: Nama saya Nn. R, dipanggil rina
P : Bagaimana perasaan Nn.R saat ini ?
PS : Baik ses
P : Apakah Nn. R ada keluhan ? karena
ses disini ingin membantu Nn. R untuk
memberikan solusi dari masalah Nn. R
PS : iya ses, tadi malam di kamar mandi
saya melihat bayangan laki-laki yang
ingin memeluk saya.
P : Oh, bagaimana kalau kita berbinang-
bincang sebentar ? Nn. R mau ? Nn. R
mau didalam atau diluar ?
PS : didalam ses
P : baiklah, kita akan berbicang-binang
tentang halusinasi penglihatan yang Nn.
R alami. Maunya berapa lama ?
PS : 20 menit ses
Fase Kerja
P : baiklah, Nn. R yang Nn. R lihat itu 08.20
adalah halusinasi. Nn. R tau apa itu S : Pasien mengatakan
halusinasi ? mengerti cara
PS : tidak ses menghardik halusinasi
P : Halusinasi itu adalah sesuatu yang Nn.
R lihat tapi tidak nyata. Halusinasi ada 5 O : Pasien sudah
macam, pendengaran, penglihatan, melakukan apa yang
perabaan, penciuman, pengecapan. Yang diajarkan
Nn. R alami saat ini adalah halusinasi
penglihatan. Tapi ses akan memberikan A : halusinasi mulai
Nn. R cara untuk mengatasinya agar teratasi
sembuh. Nn. R maukan ?
PS : mau ses P : latihan menghardik
P : Ada 4 cara untuk mengatasinya dan halusinasi 2x sehari
ses akan mengajarkan cara yang pertama
yaitu dengan menghardik. Kalau Nn. R
melihat bayangan itu lagi, Nn. R harus
mengatakan “Pergi, kamu tidak nyata”
sambil menutup mata. Apa Nn. R sudah
mengerti ?
PS : iya, saya mengerti ses
P : kalau begitu coba ulangi yang saya
katakan tadi sambil mempragakannya
PS : “pergi, kamu tidak nyata” (sambil
menutup mata)
P : Bagus, sekarang Nn. R sudah
mengerti cara menghardik jika bayangan-
bayangan itu datang lagi. Bagaimana
perasaan Nn. R sekarang setelah
10.00 mengetahui bagaimana cara menghardik
halusinasi?
PS : saya senang ses 10.30
P : kalau begitu Nn. R bisa S : Pasien Mengatakan
mempraktekkannya dalam jadwal Mengerti Cara
kegiatan Nn. R yang akan di buat oleh Bercakap-Cakap
perawat Dengan Orang Lain
PS : Iya ses
Fase Terminasi O : Pasien Sudah
P : Sepertinya waktu kita sudah habis Melakukan Apa Yang
yah, nanti kita lanjutkan sebentar dan ses Diajarkan
akan mengajarkan Nn. R cara yang
kedua. Nn. R bisa jam 10 sebentar ? A : Masalah Teratasi,
PS : iya ses Sp2 Bisa Dilakukan
P : maunya dimana diluar atau di dalam Secara Mandiri
sini ?
PS : disini saja ses P : Lanjutkan
P : baiklah kalau begitu kita ketemuan Intervensi Berikutnya
ditempat ini pada jam 10 yah. Sampai
ketemu sebentar
SP 2
Bina hubungan saling percaya dengan
pasien
Fase Orientasi
P : selamat siang Nn. R
PS : selamat siang ses
P : bagaimana perasaan hari ini ? apakah
Nn. R masih melihat bayangan itu?
Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan
berbincang-bincang sedikit yah. Mau Nn.
R berapa lama ?
PS : iya ses, 20 menit
P : maunya dimana ? disini saja atau di
tempat lain?
PS : disini saja
Rabu, 19 Juni Fase Kerja
2013 P : cara yang kedua untuk mengontrol
08.00 halusinasi yaitu dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi
kalau Nn. R melihat bayangan lagi Nn. R
bisa bercakap-cakap dengan orang lain
seperti “tolong saya melihat bayangan,
mari kita berakap-cakap”. Nn. R mengerti
kan ?
PS : iya ses
P : coba Nn. R ulagi apa yang ses katakan
tadi?
PS : (mengulangi sambil
memperagakannya)
P : bagus, ternyata Nn. R mampu
melakukannya.
Fase Terminasi
P : bagaimana perasaan Nn. R setelahm
saat latihan tadi?
PS : senang ses
P : bagaimana kalau latihan bercakap-
cakap kita masukkan dalam daftar
kegiatan harian ? maunya jam berapa ?
PS : Jam 8 dan jam 6 sore ses
P : baiklah kalau begitu, Nn. R juga bisa 08.30
mempragakan saat melihat bayangan itu S : Pasien Mengatakan
lagi Dapat Melakukan
PS : iya ses Aktifitas Terjadwal
P : sepertinya waktu kita sudah selesai, Sesuai Kegiatan
nanti ses datang besok pagi lagi untuk
mengajarkan cara yang ketiga. Kita O : Pasien Sepakat
jumpa disini lagi jam 8 yah Dengan Rencana
PS : iya ses Kegiatan, Pasien
P : kalau begitu ses permisi dulu, sampai Kooperatif, Pasien
bertemu besok lagi Tenang
SP 3
Bina hubungan saling percaya. A : Sp3 Sudah Mampu
Fase Orientasi Dilakukan Pasien
P : selamat pagi Nn. R, masih ingat Secara Mandiri
dengan saya ?
PS : selamat pagi ses, iya ses Titie P : Lanjutkan
Kamis, 20 Juni P : bagaimana perasaan hari ini ? Apakah Intervensi Selanjutnya
2013 Nn. R masih melihat bayangan ?
08.00 PS : iya ses
P : apakah Nn. R sudah pakai 2 cara yang
kita latih sebelumnya ?
PS : iya ses
P : bagus, kalau begitu sesuai janji kita
kemarin kita akan belajar cara yang
ketiga yaitu kegiatan terjadwal. Mau
2. dimana kita bicara ?
PS : disini saja ses
P : mau berapa lama ? bagaimana kalau
30 menit ?
PS : iya ses
Fase Kerja 08.20
P : apa saja kegiatan yang bisa Nn. R S : Pasien Mengatakan
lakukan ? Mengerti Tentang
PS : mandi, menyanyi, ibadah, bermain Penggunaan Obat
bersama, makan,
P : wah banyak sekali kegiatannya yah. O : Pasien Dapat
Bagaimana kalau kita latih 2 kegiatan Minum Obat Secara
hari ini ? sekarang Nn. R menyanyi Teratur, Pasien
setelah itu berdoa yah. Nn. R bisa kan ? Tampak Tenang
PS : iya ses, (sambil memperagakan)
P : bagus sekali ternyata Nn. R bisa A : Sp4 sudah bisa
memperagakannya. Kegiatan ini bisa Nn. dilakukan pasien
R lakukan agar mencegah bayangan secara mandiri
tersebut muncul.
PS : iya ses P : Anjurkan untuk
Fase terminasi minum obat teratur
P : bagaimana perasaan Nn. R setelah
bercakap-cakap cara yang ketiga ?
PS : senang ses
P : wah bagus! Coba sebutkan 3 cara
yang sudah kita belajar untuk mencegah
bayangan tersebut.
PS : menyebutkan (menghardik,
bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal)
P : bagus sekali! Mari kita masukkan
dalam kegiatan jadwal harian Nn. R yahh.
Bagaimana kalau besok kita belajar cara
keempat cara mencegah halusinasi yaitu
dengan menggunakan obat yang baik.
Bagaimana kalau jam 8 ?
PS : iya ses
P : kita bertemu disini lagi yah, sampai
jumpa besok lagi yah
SP4
Membina hubungan saling percaya
dengan pasien
Fase Orientasi
P : selamat pagi Nn. R
PS : selamat pagi ses
Rabu, 19 Juni P : bagaimana perasaan Nn. R hari ini ?
2013 apakah bayangannya masih muncul lagi ?
14.00 apakah Nn. R memakai ketiga cara yang
kita diskusikan pada hari sebelumnya ?
PS : iya ses
P : apakah pagi ini Nn. R sudah minum
obat ?
PS : sudah ses
P : oh bagus! Bagaimana kalau kita
mendiskusikan obat-obat yang Nn. R
minum ? kita akan mendiskusikan 20
menit saja yah di tempat ini
PS : iya ses
Fase Kerja
P : Nn. R minum obat sangatlah penting
supaya bayangan yang Nn. R lihat dan
mengganggu selama ini tidak muncul 14.20
lagi. Berapa macam obat yang diminum? S  : Pasien masih
PS : ada 4 ses mengatakan merasa
P : iya warna yang putih (THP) 2 kali lemah
sehari jamnya 7 pagi dan 7 malam,
gunanya untuk rileks dan tidak kaku. O : Pakaian masih
Sedangkan yang merah jambu (HLP) 2 belum rapih, Gigi
kali sehari jamnya sama gunanya untuk kotor, Kuku masih
pikiran biar tenang dan yang kuning panjang
untuk daya tahan tubuh biar Nn. R tidak
sakit. A : Masalah belum
PS : iya ses teratasi
P :  Kalau bayangan sudah hilang obatnya
tidak boleh diberhentikan. Nanti P : Lanjutkan
dikonsultasikan dengan dokter, sebab intervensi
kalau putus obat, Nn. R akan kambuh dan keperawatan 
sulit mengembalikan kekeadaan yang
semula.
PS : iya ses
P : Kalau obat habis Nn. R bsia minta ke
dokter untuk mendapatkan obat lagi. Nn.
R harus minum obat teratur dengan cara
yang benar. Yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya.
PS : iya ses
P : bagaimana perasaan Nn. R setelah kita
bercakap-cakap tentang obat?
PS : senang ses
P : Sudah berapa cara yang kita latih
untuk mencegah bayangannya?
PS : sudah 4 ses
P : bagus ternyata Nn. R masih ingat.
Mari kita masukan jadwal minum obat
pada kegiatan harian Nn. R .
PS : iya ses
P : kalau begitu ses permisi dulu yah
karena waktu kita sudah habis. Nanti kita
bertemu lagi lain waktu. Selamat siang
Nn. R

Kamis, 20 Juni
2013
08.30

SP1
Bina hubungan saling percaya dengan pasien
Fase Orientasi
     Selamat Pagi. Kenalkan nama saya
Christiany Porong mahasiswa Poltekkes
Jurusan Keperawatan yang praktek di RS
ini selama 3 hari mulai dari hari ini
sampai tanggal 20 Juni 2013. Nama Nona
siapa ? Senang dipanggil sapa ?
PS :   Pagi, suster. Nama saya Rina nama
panggilan Rina.
:    Bagaimana perasaan R saat ini ? R sudah
mandi dan gosok gigi ?
PS :   sudah mandi jam 5 dan belum sikat gigi,
tidak ada sikat gigi
:   baiklah bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang kebersihan diri tujuannya
untuk R dapat mengetahui jenis-jenis
kebersihan diri, sehingga tidak terserang
penyakit. Pertama yaitu mandi. Sebelum
diajarkan Berapa lama kita berbicara ? 20
menit ya ? Mau dimana ? disini aja ya di
ruang tengah. Setuju ?
PS :   setuju Suster.
Fase Kerja
:   Berapa kali R mandi dalam sehari? 08.50
Menurut R apa kegunaannya mandi ? S  :  Pasien megatakan
Menurut R apa manfaatnya kalau kita bajunya masih belum
menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda- rapih, Pasien
tanda orang yang tidak  merawat diri mengatakan kukunya
dengan baik seperti apa ya ? sudah bersih
PS :  1 hari sekali, kadang tidak gosok gigi,
alasannya tidak ada sikat gigi, agar gigi O : Baju masih belum
bersih mulut bau. rapih, Gigi kotor,
:   Kalau kita tidak teratur menjaga Kuku pendek
kebersihan diri terutama gigi masalah apa
menurut R  yang bisa muncul ? A : Masalah belum
PS :   gigi ompong. teratasi
P :Betul sekali, jadi, suster disini akan
mengajarkan cara gosok gigi yang benar P : Lanjutkan
sesuai janji kita 20 menit. Baiklah intervensi keperawatan
caranya . Pertama, kumur-kumur dengan
air bersih. Lalu oleskan pasta gigi ke sikat
gigi. Gosok gigi dengan sikat gigi dari
atas ke bawah beberapa kali, lalu gosok
kesisi depan gigi sampai kebelakang gigi,
depan gigi dan bagian dalam gigi, tengah-
tengah gigi juga. Lalu buang busa atau
cairan dari gosok gigi tadi. Dan terakhir
kumur-kumur 2-3x. Apa R bisa mengerti?
Coba di praktekkan kembali ?
PS :  R dapat mempraktekkan kembali.
:   Bagus, baiklah kegiatan menggosok gigi
kita masukkan ke jadwal kegiatan
harian,setelah makan pagi dan makan
siang jam 8 pagi  dan jam 2 siang.
Setuju ?
PS :   iya suster.
Fase Terminasi
     bagaimana perasaan R saat berbincang-
bincang tadi, coba R jelaskan dan
mempraktekkan kembali cara menggosok
gigi dengan benar. R dapat melakukannya
dengan baik, baiklah pertemuan kita
sampai disini. Besok kita akan
berbincang-bincang lagi tentang jadwal
yang telah kita buat dan mempraktekkan
perawatan diri yang kedua dan ketiga
yaitu berdandan/berhias dengan gunting
kuku.
PS : iya ses
P :  berapa lama R punya waktu untuk
berbincang-bincang dengan saya besok?
Bagaimana kalau 20 menit saja?”
di mana R mau berbincang-bincang
dengan saya besok?
PS : disini saja ses
P : Ya sudah... bagaimana kalau besok
kita melakukannya di ruangan tengah ini
lagi ?selamat pagi sampai jumpa besok.
SP 2
Membina hubungan saling percaya dengan
pasien.
Fase orientasi
P  :Selamat Pagi R masih ingat dengan
saya?
PS  :  Masih suster Titie
  Benar, Bagaimana perasaannya hari ini ?
masih ingat dengan yang kemarin R
lakukan? sesuai dengan janji kita
kemarin, hari ini R akan melakukan
perawatan diri yang kedua yaitu
berdandan/berhias sesuai dengan
kesepakatan kita kemarin, kita akan
melakukannya selama 20 menit,
kesepakatan kita kemarin Kita akan
melakukannya di ruang tengah, Agar
tubuh tetap terawat apakah  setuju ?
PS :   Setuju Suster.
Fase Kerja
:  Sebelum kita lanjut , coba R perlihatkan
kepada saya bagaimana cara menggosok
gigi sesuai yang kemarin dijelaskan dan
dipraktekkan ?
:   pasien dapat mempraktekkan dengan
benar
: Hebat, R dapat melakukannya dengan
baik... sekarang, mari kita
mempraktekkannya perawatan diri yang
kedua  berdandan/berhias. Caranya
siapkan sisir, bedak,  dan kaca. sisir
rambut, kemudian mulai berdandan
sesuai yang dinginkan. Ketiga
menggunting kuku kaki, caranya siapkan
alat gunting kuku, kemudian gunting
kuku dari ibu jari samapi jari kelinci.
bagaimana masih bisa ???
  : R dapat mempraktekkannya meskipun
masih malu.
: Bagus... R dapat mempraktekkan dengan
baik..bagaimana kalau kegiatan  di
masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian?apabila kuku R mulai panjang.
PS : iya ses
Fase Terminasi
P : Bagaimana perasaan setelah kita
berbincang-bincang tadi?
Apa-apa perawatan yang telah
dilakukan ?
PS : iya suster, menggosok gigi,
berdandan/berhias dan menggunting
kuku.
    bagus, nah R sudah dapat mempraktekkan
3 perawatan diri yang telah diajarkan,
Baiklah... pertemuan hari ini kita akhiri.
Nanti kita bertemu lagi di lain waktu
karena ses sudah selesai praktek disini
yah

DAFTAR PUSTAKA
Ermawati.D.(2009).Asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa.jakarta timur:CV.Trans
info media
Budi A.Akemat(2005).Keperawatan jiwa:Terapi aktivitas.Jakarta:Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai