Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP Definisi : Neuro Back Pain / Low back pain merupakan Etiologi : Mechanical
akan Etiologi : Mechanical low back pain (Lumbar
TUGAS MIND MAPPING SGD 16 sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi,
R.Lingkungan. Tanyakan gejala pada pasien suatu nyeri pada daerah punggang bawah yang dihasilkan dari rangsangan fisik atau sikap tubuh yang sprain/strain, HNP, spinal stenosis, osteoporosis), Non Mechanical low back pain (Neoplasia, infectious, Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, Medan, 27 Mei 2021 inflammatory arthritis), dan Visceral low back pain RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan. Tanyakan (OLDCART) adakah riwayat trauma sebelumnya ? buruk (poor posture), merupakan suatu proses kumulatif (disease of pelvic organs exmpl : prostatitis, endometritis, gejala pada pasien (OLDCART) adakah riwayat trauma yang menyebabkan punggung bagian bawah di NADIANTY AZ ZAHRAH Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Lokalisata, Pemeriksaan Neurologis, bawah tekanan mekanik yang berat yang menyebabkan renal disase dll). sebelumnya ? Dosen / Tutor SGD penurunan disabilitas dan keterbatasan gerak sendi NPM : 1808260089 Pememriksaan sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis dan pemeriksaan refleks patologis. juga pemeriksaan khusus lumbosacral. Yellow Flag : Yellow flags are pyschosocial factors Red Flag : These “red flags” include a history of trauma, fever, incontinence, unexplained weight loss, Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Lokalisata, Pemeriksaan Neurologis, dr. Hervina, Sp.KK. seperti tes patrick, tes Laseque, tes contra patrick dan tes shown to be indicative of long term chronicity and a cancer history, long-term steroid use, parenteral Pememriksaan sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis contra laseque. disability: A negative attitude that back pain is harmful or drug abuse, and intense localized pain and an dan pemeriksaan refleks patologis. juga pemeriksaan potentially severely disabling. Fear avoidance behaviour inability to get into a comfortable position. Red flags khusus seperti tes patrick, tes Laseque, tes contra patrick Pemeriksaan Penunjang : Foto X ray vertebrae : dapat and reduced activity levels. An expectation that passive, were designed for use in acute low back pain, but the dan tes contra laseque. ditemukan adanya osteofit dan penipisan diskus rather than active, treatment will be beneficial. ellow underlying concept can be applied more broadly in intervertebralis, juga adanya sub articular sclerosis. flags are psychosocial indicators suggesting increased the search for serious underlying pathology in any Pemeriksaan Penunjang : Foto X ray vertebrae : risk of progression to long-term distress, disability and pain presentation. dapat ditemukan adanya osteofit dan penipisan Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP pain. diskus intervertebralis, juga adanya sub articular sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, sclerosis. R.Lingkungan. Tanyakan gejala pada pasien (OLDCART) adakah riwayat trauma sebelumnya ? Spondilosis Lumbalis Spondilosis Lumbalis Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Lokalisata, NBP/LBP RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan. Tanyakan gejala pada Pemeriksaan Neurologis, Pememriksaan sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis dan pasien (OLDCART) adakah riwayat trauma sebelumnya ? pemeriksaan refleks patologis. juga pemeriksaan khusus seperti tes patrick, tes Laseque, tes contra patrick dan tes contra laseque. Pada HNP : Tes Laseque dan Tes Kontra Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Laseque ditemukan positif. Lokalisata pada vertebrae , Pemeriksaan Neurologis, Pememriksaan Pemeriksaan Penunjang : Foto X ray Lumbosacral vertebrae : dapat Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Penegakan Diagnosa Penegakan Diagnosa Osteoporosis sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis dan pemeriksaan refleks patologis. ditemukan adanya Gambaran X-Ray dapat menggambarkan kondisi juga pemeriksaan khusus tulang belakang pada kasus HNP. Gambaran penyempitan celah atau perubahan alignment dari tulang belakang yang mengalami HNP akan Spondilosis Lumbalis : adalah suatu kondisi pada tulang terlihat jelas. juga dapat dilakukan pemeriksaan MRI lumbalis. belakang dimana discus intervertebralis mengalami degenerasi Pemeriksaan Penunjang : Foto yang diikuti perubahan pada tulang vertebra lumbal, sendi facet, Tata Laksana Farmakologi : obat analgesik OAINS (Contoh analgesik X ray vertebrae : dan jaringan lunak disekitarnya. Nyeri pada spondilosis lumbal sederhana yang dapat dipakai adalah paracetamol. dapat juga dipakai untuk melihat dapat disebabkan oleh canal stenosis yang terjadi akibat ibuprofen dll). dengan lebih Obat muscle relaxant (Contoh: eperison, tisanidin, karisoprodol, diasepam dan terbentuknya osteofit. jelas kondisi siklobensaprin, obat opioid, analgesik adjuvant, kortikosteroid oral. tulang yang HNP (Hernia Nucleus Pulposus) adalah penyakit yang terjadi Tata Laksana Non farmakologi : terapi rehabilitasi medis (terapi latihan). patah, untuk ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan Edukasi : Bed rest, Lakukan kegiatan sehari-hari dengan baik dan benar, melihat densitas saraf tulang belakang. olahraga, Jangan mengangkat, mendorong atau menarik. Jangan tulang dan Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. membungkuk atau jongkok terlalu lama. Spondilosis Lumbalis lainnya. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Spondilosis Lumbalis : Semakin bertambahnya usia, tulang dan ligamen pada tulang belakang melemah, menyebabkan taji tulang (osteoarthritis). Terapi Farmakologi : Obat Analgetik dan NSAID cth analgetik : pct, Definisi Piringan intervertebrata mengalami degenerasi dan melemah, NSAID : ibuprofen, Na diclofenac. Obat muscle relaxant cthnya yaitu : menyebabkan hernia dan penonjolan pada piringan. Akibatnya, seeorang tinadizin, esperidone. Obat opioid, kortikosteroid oral dan alagetik dapat mengalami beberapa gejala spondylosis. adjuvan. Etiologi HNP (Hernia Nukleus Pulposus) : Penyebabnya adalah memiliki riwayat Terapi Non Farmakologi : Terapi fisik pasif dengan kompres hangat/ Hernia Nucleus Pulposus (HNP) HNP sebelumnya, riwayat keluarga, riwayat trauma, dan riwayat mengangkat benda yang berat. dingin, lontophoresis, terapi rehabilitasi medis. Osteoporosis : dengan usia tua dan menopause pada wanita Edukasi : Bed rest, olahraga, mengindari aktivitas berlebihan yang menyebabkan pengeroposan tulang lebih cepat, riwayat osteoporosis pada dapat memperberat gejala, olahraga, terapi manajemen pola hidup. keluarga. Tata Laksana Farmakologi, Non Terapi Farmakologi : Bifosfonat, raloksifen, terapi pengganti hormonal, Farmakologi dan Edukasi LOW BACK PAIN Definisi, Etiologi, F.Risk, Klasifikasi Spondilosis Lumbalis : Kelebihan berat badan, Osteoporosis cedera atau trauma pada sendi, predisposisi kalsitonin, vitamin D, kalsitriol, kalsium, monitoring terapi. genetik, dan usia, juga jenis kelamin. Terapi Non Farmakologis : aktivitas fisik, menjalani program rehabilitasi medis. F. Risk HNP (Hernia Nuleus Pulposus) : Obesitas, riwayat trauma mekanik, usia. Edukasi : Olahraga, menjaga pola hidup yang baik dan menjaga pola Spondilosis Lumbalis Osteoporosis : Wanita, usia tua, riwayat makan yang baik, mengurangi aktivitas yang dapat memperberat dari osteoporosis sebelumnya, dll. gejala yang dialami. Prognosis : baik jika dapat dilakukan intervensi Klasifikasi HNP (Hernia Nukleus Pulposus): derajat 1 yaitu Protrusi diskus yang baik. intervertebralis: nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan Komplikasi : Spondilosis lumbalis yang Prognosis dan Komplikasi Patofisiologi NBP/LBP annulus fibrosus. derajat 2 yaitu Prolaps diskus intervertebral: nukleus menetap, HNP, stenosis tulang belakang, berpindah, tetapi masih dalam lingkaran anulus fibrosus. derajat 3 yaitu radikulopati serviks, skoliosis Extrusi diskus intervertebral: nukleus keluar dari anulus fibrosus dan berada di bawah ligamentum longitudinalis posterior. derajat 4 yaitu Sequestrasi diskus Prognosis : Prognosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP) pada intervertebral: nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis posterior. Osteoporosis : klasifikasi diagnostik osteoporosis ada 4 yaitu normal dengan pasien yang menjalani operasi laminektomi memiliki angka T- score >-1, osteopenia dengan T-score antara -1 dan -2,5, osteoporosis mortalitas 0,3%. Pasien yang mendapat terapi dini dan agresif dengan T- score <-2,5, osteoporosis berat dengan T-score <-2,5 disertai memiliki prognosis keseluruhan yang lebih baik. dengan fraktur fragilitas. Komplikasi : HNP dapat menekan cauda equina yang terletak Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Faktor usia lanjut, beban tubuh, postur tubuh yang berubah karena di punggung bawah dan mengakibatkan komplikasi yang serius adanya trauma primer ataupun sekunder, menyebabkan seperti disfungsi kontrol berkemih atau buang air besar, fibrokartilago terkena stres mekanis dan terjadi perubahan menurunnya kemampuan beraktivitas, dan saddle anesthesia. degenerasi dan dapat terjadi herniasi pada nukleus pulposus, dengan adanya proses degeneratif tadi juga dapat terjadi penipisan Prognosis : Prognosis osteoporosis ditentukan oleh penegakan diagnosis dan terapi yang pada diskus intervertebralis dan terbentuknya osteofit sehingga tepat, serta kepatuhan berobat pasien. dapat mengenai dorsal root ataupun ventral root ganglion dan Komplikasi : Komplikasi utama osteoporosis yaitu fraktur. Fraktur dapat terjadi pada menimbulkan nyeri, selain itu juga dapat terjadi penjalan sesuai berbagai regio tulang. Fraktur menurunkan kualitas hidup. Rasa nyeri, penurunan Osteoporosis dengan nervus yang terkena. mobilitas, serta hambatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akan mempengaruhi kualitas hidup. Terdiri dari 33 ruas yaitu 7 ruas vertebrae HNP Lumbal : Saraf tepi yang mengalami cervical, 12 ruas vertebrae thoracal, 5 ruas kerusakan pada kasus ini adalah N.Ischiadicus/N.Sciatic setentang L4 s.d S3. vertebrae lumbal, 5 ruas vertebrae sacral, HNP Cervical : Saraf Tepi yang mengalami dan 4 ruas vertebrae coccygeus. kerusakan yaitu pada plexus cervicalis Selain itu Vertebrae memiliki struktur corpus vertebrae, proc. spinosus vertebrae, proc. Anatomi Vertebrae Anatomy Anatomi Klinis setentang C1-C4 dan plexus brachialis setentang C5-T1/2. transversus vertebrae, canalis spinalis, discus Spondilosis Lumbalis : Saraf tepi yang intervetbralis (tdd dari annulus fibrosus, mengalami kerusakan pada kasus ini adalah nucleus pulposus), juga terdapat posterior N.Ischiadicus, juga plexus lumbosacral dan anterior longitudinal ligament. setentang T12- S5. Anatomi Medulla Spinalis Anatomi Cauda Equina Bagian Organ Medulla Spinalis yaitu Substansia grisea medulla spinalis dan substansia alba medulla spinalis. Bagian organ substansia grisea medulla spinalis terdiri dari cornu Merupakan struktur berupa untaian berkas-berkas syaraf dorsalis, cornu ventralis dan cornu lateralis. yang vertikel yang dinamakan cauda equina. Bagian organ substansia alba medulla spinalis yaitu adanya lintasan Terdapat struktur lain di inferior setelah organ medulla Tractus Corticospinalis, Tractus Spinothalamicus, Tractus spinalis dan secara makroskopis berlanjut meruncing Spinocerebelllaris. yaitu connus medularis. Selain itu juga terdapat struktur selaput pembungkus yaitu meninges Dan dari sisi apex struktur connus medularis berjalan spinalis, arachnoidea mater spinalis dan pia mater spinalis. turun ke suatu struktur fillum terminale.