Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang mempengaruhi kondisi
seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau sehat (Kaakinen, Hanson, Birenbaum
dalam Stanhope & Lancaster, 2004). Pandera mengkategorikan faktor resiko kesehatan
antara lain genetik, usia, karakteristik biologi, kesehatan individu, gaya hidup dan
lingkungan. Jika seseorang dikatakan rawan apabila mereka berhadapan dengan penyakit,
bahaya, atau outcome negatif. Faktor pencetusnya berupa genetik, biologi atau psikososial.
Populasi rawan atau rentan merupakan kelompok-kelompok sosial yang memiliki
peningkatan risiko yang relatif atau rawan untuk menerima pelayanan kesehatan. Kenyataan
menunjukan bahwa Indonesia memiliki banyak peraturan perundangundangan yang
mengatur tentang Kelompok Rentan, tetapi tingkat implementasinya sangat beragam.
Sebagian undang-undang sangat lemah
 pelaksanaannya, sehingga keberadaannya tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
Disamping itu, terdapat peraturan perundang-undangan yang belum sepenuhnya
mengakomodasi berbagai hal yang berhubungan dengan kebutuhan bagi perlindungan
kelompok rentan. Keberadaan masyarakat kelompok rentan yang merupakan mayoritas di
negeri ini memerlukan tindakan aktif untuk melindungi hak-hak dan kepentingan-
kepentingan mereka melalui penegakan hukum dan tindakan legislasi lainnya. Hak asasi
orang-orang yang diposisikan sebagai masyarakat kelompok rentan belum terpenuhi secara
maksimal, sehingga membawa konsekuensi bagi kehidupan diri dan keluarganya, serta
secara tidak langsung juga mempunyai dampak bagi masyarakat.

B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan agregat populasi rentan?

2.Apa yang dimaksud dengan populasi rentan penyakit mental ?

3. Apa yang dimaksud dengan populasi rentan kecacatan ?

4.Apa yang dimaksud populasi rentan terlantar ?

1
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

5.Bagaimana Asuhan keperawatan untuk agregat dalam komunitas populasi rentan ?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui tentang agregat populasi rentan

2.Untuk mengatahui tentang populasi rentan penyakit mental

3. Untuk mengetahui populasi rentan kecacatan

4.Untuk mengtahui populasi rentan terlantar

5.Untuk mengetahui bagaiaman asuhan keperawatan untuk agregat dalam komunitas

 populasi rentan.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP TEORI

1. Populasi Rentan

Pengertian Kelompok Rentan tidak dirumuskan secara eksplisit dalam peraturan


 perundang-undangan, seperti tercantum dalam Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang No.39
Tahun 1999 yang menyatakan bahwa setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat
yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan
kekhususannya. Dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan kelompok masyarakat yang rentan, antara lain, adalah orang lanjut usia, anakanak,
fakir miskin, wanita hamil dan penyandang cacat.

Sedangkan menurut Human Rights Reference disebutkan, bahwa yang tergolong ke


dalam Kelompok Rentan adalah:

a.Refugees (pengungsi)

 b. Internally Displaced Persons (IDPs) (orang orang yang terlantar)

c. National Minoritie (kelompok minoritas)

d. Migrant Workers (pekerja migran )

e. Indigenous Peoples (orang pribumi/penduduk asli dari tempat pemukimannya)

f. Children (anak)

g. Women (wanita)

Menurut Departeman Hukum dan Hak Asasi Manusia, kelompok rentan adalah
semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

mendapatkan perlindungan dari pemerintah karena kondisi sosial yang sedang mereka
hadapi.

Menurut Undang-undang No.4 tahun 1997 yang dimaksud dengan penyandang


cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan
secara selayaknya. Dari sisi pengelompokkannya, maka penyandang cacat dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) hal : Penyandang cacat fisik, Penyandang cacat mental,
Penyandang cacat fisik dan mental.

2. Penyandang Cacat / Disabilitas

a.Pengertian Penyandang Disabilitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia1 penyandang diartikan dengan orang


yang menyandang (menderita) sesuatu. Sedangkan disabilitas merupakan kata bahasa
Indonesia yang berasal dari kata serapan bahasa Inggris disability (jamak: disabilities)
yang berarti cacat atau ketidakmampuan.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 10 Tahun 2013 tentang


Pelayanan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas, penyandang disabilitas
adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan
kegiatan secara selayaknya, yang terdiri dari: penyandang disabilitas fisik, penyandang
disabilitas mental serta penyandang disabilitas fisik dan mental. Orang berkebutuhan
khusus (disabilitas) adalah orang yang hidup dengan karakteristik khusus dan memiliki
 perbedaan dengan orang pada umumnya. Karena karakteristik yang berbeda inilah
memerlukan pelayanan khusus agar dia mendapatkan hak-haknya sebagai manusia
yang hidup di muka bumi ini.Orang berkebutuhan khusus memiliki defenisi yang
sangat luas, mencakup orang-orang yang memiliki cacat fisik, atau kemampuan IQ
(Intelligence
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

rintangan dan hamabatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari,
 penyandang cacat fisik; penyandang cacat mental; penyandang cacat fisik dan mental.
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Pelayanan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas, penyandang disabilitas
adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan
kegiatan secara selayaknya, yang terdiri dari: penyandang disabilitas fisik, penyandang
disabilitas mental serta penyandang disabilitas fisik dan mental.

Orang berkebutuhan khusus (disabilitas) adalah orang yang hidup dengan


karakteristik khusus dan memiliki perbedaan dengan orang pada umumnya. Karena
karakteristik yang berbeda inilah memerlukan pelayanan khusus agar dia mendapatkan
hak-haknya sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini.Orang berkebutuhan khusus
memiliki defenisi yang sangat luas, mencakup orang-orang yang memiliki cacat fisik,
atau kemampuan IQ (Intelligence Quotient) rendah, serta orang dengan permasalahan
sangat kompleks, sehingga fungsi-fungsi kognitifnya mengalami gangguan.

 b. Jenis-jenis Disabilitas

Terdapat beberapa jenis orang dengan kebutuhan khusus/disabilitas. Ini berarti


 bahwa setiap penyandang disabilitas memiliki defenisi masing-masing yang mana
kesemuanya memerlukan bantuan untuk tumbuh dan berkembang secara baik.

Jenis-jenis penyandang disabilitas 5 :

1.Disabilitas Mental. Kelainan mental ini terdiri dari:

a) Mental Tinggi.

Sering dikenal dengan orang berbakat intelektual, di mana selain memiliki


kemampuan intelektual di atas rata-rata dia juga memiliki kreativitas dan
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

 b) Mental Rendah

Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual/IQ (Intelligence


Quotient) di bawah rata-rata dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu anak lamban
 belajar (slow learnes) yaitu anak yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) antara
70-90. Sedangkan anak yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) di bawah 70
dikenal dengan anak berkebutuhan khusus.

c) Berkesulitan Belajar Spesifik

Berkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar (achievment) yang

diperoleh 2. Disabilitas Fisik. Kelainan ini meliputi beberapa macam, yaitu7:

a. Kelainan Tubuh (Tuna Daksa)

Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang


disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat
bawaan, sakit atau akibat kecelakaan (kehilangan organ tubuh), polio dan
lumpuh.

 b. Kelainan Indera Penglihatan (Tuna Netra)

Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan.


Tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (blind)
dan low vision.

c.Kelainan Pendengaran (Tunarungu)

Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran


 baik permanen maupun tidak permanen. Karena memiliki hambatan dalam
 pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga
mereka biasa disebut tunawicara.
d.Kelainan Bicara (Tunawicara)
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

orang lain. Kelainan bicara ini dapat dimengerti oleh orang lain. Kelainan bicara
ini dapat bersifat fungsional di mana kemungkinan disebabkan karena
ketunarunguan, dan organik yang memang disebabkan adanya
ketidaksempurnaan organ bicara maupun adanya gangguan pada organ motorik
yang berkaitan dengan
 bicara.

e.Tunaganda (disabilitas ganda).Penderita cacat lebih dari satu kecacatan (yaitu


cacat fisik dan mental)

3. Gangguan Mental (Mental Disorder)

a.Definisi Gangguan Mental (Mental Disorder) Istilah gangguan mental (mental disorder)
atau gangguan jiwa merupakan istilah resmi yang digunakan dalam PPDGJ (Pedoman
Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa). Definisi gangguan mental (mental
disorder) dalam PPDGJ II yang merujuk pada DSM-III adalah: “Gangguan mental
(mental disorder) atau gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku, atau
psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) di
adalm satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Sebagai tambahan,
disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik,
atau biologik, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan orang
dengan masyarakat”. (Maslim, tth:7). Dari penjelasan di atas, kemudian dirumuskan
bahwa di dalam konsep gangguan mental (mental disorder) terdapat butir-butir
sebagai berikut:
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

(Maslim, tth:7). Secara lebih luas gangguan mental (mental disorder) juga dapat
didefinisikan sebagai bentuk penyakit, gangguan, dan kekacauan fungsi mental atau
kesehatan mental, disebabkan oleh kegagalan mekanisme adaptasi dari fungsifungsi
kejiwaan/mental terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan; sehingga
muncul gangguan fungsional atau struktural dari satu bagian, satu orang, atau sistem
kejiwaan/mental (Kartono, 2000:80). Pendapat yang sejalan juga dikemukakan
Chaplin (1981) (dalam Kartono, 2000:80), yaitu: “Gangguan mental (mental disorder)
ialah sebarang bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya
terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan ketidakmampuan
tertentu. Sumber gangguan/kekacauannya bisa bersifat psikogenis atau organis,
mencakup kasuskasus reaksi psikopatis dan reaksi-reaksi neurotis yang gawat”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gangguan mental (mental disorder)


adalah ketidakmampuan seseorang atau tidak berfungsinya segala potensi baik secara
fisik maupun phsikis yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam jiwanya.

 b. Macam-Macam Gangguan Mental (Mental Disorder).

Dalam menjelaskan macam-macam gangguan mental (mental disorder), penulis


merujuk pada PPDGJ III (dalam Rusdi Maslim, tth:10), yang digolongkan sebagai
 berikut:

1) Gangguan mental organik dan simtomatik;Gangguan mental organik adalah


gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan sistematik atau
otak
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

3)Gangguan skizofrenia dan gangguan waham.

Gangguan skizofrenia adalah gangguan yang pada umumnya ditandai oleh


 penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta
oleh afek yang tidak wajar (inappro priate) atau tumpul (blunted).”

(Maslim, tth:46). Sedangkan gangguan waham adalah gejala ganguan jiwa di mana
 jalan pikirannya tidak benar dan penderita itu tidak mau di koreksi bahwa hal itu tidak
 betul; suatu jalan pikiran yang tidak beralasan. (Sudarsono, 1993:272).

4)Gangguan suasana perasaan (mood/afektif).

Gangguan suasana perasaan (mood/afektif) adalah perubahan suasana perasaan


(mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang
menyertainya), atau kearah elasi (suasana perasaan yang meningkat). (Maslim,
tth:60).

5)Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stres.

Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stes merupakan satu kesatuan dari
gangguan jiwa yang disebabkan oleh faktor psikologis. (Maslim, tth:72).

6)Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik.

Gangguan mental yang biasanya ditandai dengan mengurangi berat badan dengan
segaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita (Maslim, tth:90).
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

9)Gangguan perkembangan psikologis.

Gangguan yang disebabkan kelambatan perkembangan fungsifungsi yang


 berhubungan erat dengan kematangan biologis dari susunan saraf pusat, dan
 berlangsung secara terus menerus tanpa adanya remisi dan kekambuhan yang khas.
Yang dimaksud “yang khas” ialah hendayanya berkurang secara progresif dengan
 bertambahnya usia anak (walaupun defisit yang lebih ringan sering menetap sampai
masa dewasa) (Maslim, tth:122).

10) Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanakkanak.

Gangguan yang dicirikan dengan berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan.


Berkurangnya perhatian ialah dihentikannya terlalu dini tugas atau suatu kegiatan
sebelum tuntas/selesai. Aktivitas berlebihan (hiperaktifitas) ialah bentuk kegelisahan
yang berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut keadaan yang relatif
tenang (Maslim, tth:136). Berkaitan dengan pemaparan di atas, Sutardjo A.
Wiramihardja (2004:15-16), mengungkapkan bahwa gangguan mental (mental
disorder) memiliki rentang yang lebar, dari yang ringan sampai yang berat. Secara
ringkas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a)Gangguan emosional (emotional distubance) merupakan integrasi kepribadian


yang tidak adekuat (memenuhi syarat) dan distress personal. Istilah ini lebih
sering digunakan untuk perilaku maladaptive pada anak-anak.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

e)Ganguan prilaku (behavior disorder), digunakan secara khusus untuk gangguan


yang berasal dari kegagalan belajar, baik gagal mempelajari kompetensi yang
dibutuhkan ataupun gagal dalam mempelajari pola penanggulangan masalah yang
maladaptif.

f)Gila (insanity), merupakan istilah hukum yang mengidentifikasikan bahwa


individu secara mental tidak mampu untuk mengelolah masalahmasalahnya atau
melihat konsekuensikonsekuensi dari tindakannya. Istilah ini menunjuk pada
gangguan mental yang serius terutama penggunaan istilah yang bersangkutan
dengan pantas tidaknya seseorang yang melakukan tindak pidana di hukum atau
tidak.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Gangguan Mental (Mental Disorder)

Untuk mendapatkan jawaban mengenai faktor faktor-faktor yang mempengaruhi


timbulnya gangguan mental (mental disorder), maka yang perlu ditelusuri pertama kali
adalah faktor dominan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Dalam hal ini,
 penulis merujuk pada pendapat Kartini Kartono (1982:81), yang membagi faktor
dominan yang mempengaruhi timbulnya gangguan mental (mental disorder) ke dalam
dua faktor, yaitu:

1)Faktor Organis (somatic), misalnya terdapat kerusakan pada otak dan proses dementia.

2)Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadiannya, reaksi neuritis dan reaksi psikotis
 pribadi yang terbelah, pribadi psikopatis, dan lain-lain. Kecemasan, kesedihan,
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Banyak orang mengalami frustasi, konflik bathin dan konflik terbuka dengan orang
lain, serta menderita macam-macam gangguan psikis.

d. Pencegahan Gangguan Mental

Tujuan utama pencegahan gangguan mental adalah membimbing mental


yangsakit agar menjadi sehat mental danmenjaga mental yang sehat agar tetap sehat.
Namun sebelumnya akan penulis paparkan terlebih dahulu tentang pengertian
pencegahan gangguan mental.

1) Pengertian Pencegahan Gangguan Mental


Dalam dunia kesehatan mental pencegahan didefinisikan sebagai upaya
mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana dari lingkungan yang dapat
menimbulkan kesulitan atau kerugian. (Prayitno, 1994:205).
Sementara AF. Jaelani (2000:87), berpendapat bahwa pencegahan mempunyai
 pengertian sebagai metode yang digunakan manusia untuk menghadapi diri sendiri
dan orang lain guna meniadakan atau mengurangi terjadinya gangguan kejiwaan.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

 b) Keterpaduan atau integrasi diri

Berarti adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan jiwa dalam diri,


kesatuan pandangan (falsafah dalam hidup) dan kesanggupan mengatasi
ketegangan emosi (stres) (Yahya, 1993:84).

c) Pewujudan diri (aktualisasi diri)

Merupakan sebuah proses pematangan diri dapat berarti sebagai


kemampuan mempengaruhi potensi jiwa dan memiliki gambaran dan sikap yang
 baik terhadap diri-sendiri serta meningkatkan motivasi dan semangat hidup. Oleh
karena itu, agar terhindar dari gangguan mental, maka sedapat mungkin
mengaktualisasikan diri dan memenuhi kebutuhan dengan baik dan memuaskan
(Kartono, 1986:231). Dengan demikian upaya pencegahan dapat berhasil apabila
manusia dapat berpotensi untuk menjadikan dirinya sebagai yang terbaik dan
tidak hanya pasrah pada kemampuan dasar manusia seperti menggembangkan
bakat dan sebagainya.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

e)Agama dan falsafah hidup.

Dalam hal ini agama berfungsi sebagai therapy bagi jiwa yang gelisah dan
terganggu. Selain itu agama juga berperan sebagai alat pencegah (preventif)
terhadap kemungkinan gangguan mental dan merupakan faktor pembinaan
(konstruktif) bagi kesehatan mental. (Daradjat, 1975:80). Dengan keyakinan
 beragama, berarti seseorang telah hidup dekat dengan Tuhan serta tekun
menjalankan agama. Pada akhirnya akan terwujud kesehatan mental secara utuh.
Sedangkan falsafah hidup merupakan wujud dari kumpulan prinsip atau nilai-
nilai. Sehingga setiap orang berusaha sesuai dengan ketentuannya. Dengan
demikian apabila seseorang memiliki falsafah hidup, maka akan dapat
menghadapi tantangannya dengan mudah (Fahmi, 1982:92).

f)Pengawasan diri

Agar dapat terhindar dari gangguan mental, maka sedapat mukin


melindungi diri dari dorongan dan keinginan atau berbuat maksiat dengan
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

4. Tunawisma/ Gelandangan

a.Definisi

Homeless atau tunawisma menggambarkan seseorang yang tidak memiliki tempat


tinggal secara tetap maupun yang hanya sengaja dibuat untuk tidur.

Tunawisma biasanya di golongkan ke dalam golongan masyarakat rendah dan


tidak memiliki keluarga. Masyarakat yang menjadi tunawisma bisa dari semua lapisan
masyarakat seperti orang miskin, anak-anak, masyarakat yang tidak memiliki
keterampilan, petani, ibu rumah tangga, pekerja sosial, tenaga kesehatan profesional serta
ilmuwan. Beberapa dari mereka menjadi tunawisma karena kemiskinan atau kegagalan
sistem pendukung keluarga mereka. Selain itu alasan lain menjadi tunawisma adalah
kehilangan pekerjaan, ditinggal oleh keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, pecandu
alkohol, atau cacat. Walaupun begitu apapun penyebabnya, tunawisma lebih rentan
terhadap masalah kesehatan dan akses ke pelayanan perawatan kesehatan berkurang

 b. Faktor Penyebab Munculnya Tunawisma


Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Rendahnya pendidikan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan


seseorang. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap persaingan didunia kerja.
Seseorang dengan pendidikan rendah akan sangat sulit mendapatkan sebuah
 pekerjaan yang layak. Sedangkan mereka juga memerlukan biaya untuk
mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Pada umumnya tingkat pendidikan
gelandangan dan
 pengemis relatif rendah sehingga menjadi kendala bagi mereka untuk memperoleh
 pekerjaan yang layak.

3)Keluarga

Keluarga adalah tempat seseorang mendapatkan kasih sayang dan


 perlindungan yang lebih daripada lingkungan lain. Namun, hubungan keluarga
yang tidak harmonis atau anak dengan keluarga broken home membuat mereka
merasa kurang perhatian,kemyamanan dan ketenangan sehingga mereka
cenderung mencari kebebasan, belas kasih dan ketenangan dari orang lain.

4)Umur
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

satunya melalui pendidikan serta membutuhkan modal pendukung untuk


dikembangkan. Hal inilah yang menjadi penghambat seseorang dalam
mengembangkan ketrampilan yang dimilki. Ketidakberdayaan inilah yang
membuat seseorang memilih menjadi tunawisma untuk bertahan hidup. Pada
umumnya gelandangan dan pengemis tidak memiliki keterampilan yang sesuai
dengan tuntutan pasar kerja.

7) Masalah sosial budaya

Ada beberapa faktor sosial budaya yang menagkibatkan seseorang menjadi


Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

9) Letak Geografis

Kondisi wilayah yang tidak dapat diharapkan potensi alamnya membuat


masyarakat yang tinggal di daerah tersebut mengalami kemiskinan dan membuat
masyarakat harus meninggalkan tempat tersebut untuk mencari peruntungan lain.
Akan tetapi, keputusannya untuk pindah ke kota lebih memperburuk keadaan.
Tidak adanya potensi yang alam sedia untuk diolah membuat masyarakat tersebut
semakin masuk dalam garis kemiskinan, dan membuatnya menjadi gelandangan.
Oleh karena itu ia lebih memilih menjadi pengemis sehingga kebutuhan hidupnya
sedikit terpeuhi dengan uang hasil meminta-minta
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

5. Asuhan keperawatan pada agregat populasi terlantar

1. Core : Jumlah populasi terlantar, riwayat perkembangan populasi terlantar,


kebiasaan, perilaku yang ditampilkan, nilai keyakinan dan agama.
2. Lingkungan fisik: kebersihan lingkungan pemukiman, aktifitas tunawisma yang
dilakukan diluar rumah, kesadaran dan bentuk kegiatan tunawisma diluar rumah,
keberadaan dan bentuk kegiatan diluar rumah, kondisi tempat tinggal, batas
wilayah, makanan, pasokan air bersih, air kotor, penyimpanan makanan, gizi
buruk, kebersihan personal hygiene.
3. Pelayanan kesehatan dan social: bagaimana jenis pelayanan kesehatan, akses layanan
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Dengan masyarakat yang tercatat 48% orang dewasa yang mengalami sebagai
gelandangan, 15% Remaja yang mengalami mental rendah, 10% balita yang mengalami
disabilitas fisik. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan rendah dan juga
kurangnya pelayanan kesehatan seperti kader yang kurang aktif dalam menjalani program
 puskesmas dan juga kurang aktifnya masyarakat dalam menjalanin pelayanan masyarakat
di karang taruna. Masyarakat kurang peduli terhadap agregat gelandangan, disablitas fisik
 beserta keluarga tidak mengizinkan keluarganya yang mengalami mental rendah untuk
keluar rumah. Daerah tempat tinggal masyarakat wilayah desa x terkenal kumuh karena
kurangnya kesadaran masyarakat akakn kebersihan.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

- Disabilitas fisik
o Penyakit tidak menular
o Kurang pengetahuan
o Kemiskinan

- Lingkungan
o Pendidikan rendah
o Kurang pengetahuan
o Kemiskinan
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

D. Skoring diagnosa
Kriteria Prioritas Masalah
1. Kesadaran masyarakat akan masalah.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

BAB III
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Anda mungkin juga menyukai