Anda di halaman 1dari 3

SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Analisis karya seni

Disusun oleh:
Annisa Putri Ramadhani
Namira Dwitanaya Putri
Tasya Nursipa

SMA Negeri 2 CIBINONG

Jl. Karadenan No. 5 Kel. Karadenan, Kec. Cibinong, Kab. Bogor

ANALISIS KARYA
"Kapal Dilanda Badai"

 Karakteristik :
1. Judul lukisan : Kapal Dilanda Badai
2. Nama pelukis : Raden Saleh
3. Tahun : 1837
4. Ukuran : 97 x 74 cm
5. Aliran : Romantisme

 Konsep :
Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang
terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan
dunia nyata yang rumit dan terpecah- pecah. Dari petualangan penghayatan itu, seniman
cenderung mengungkapkan hal-hal yang dramatis, emosional, misterus, dan imajiner. Namun
demikian, para seniman Romantisisme sering juga berkarya berdasarkan pada kenyataan
aktual.
 Teknik : Stuck brush atau sapuan kuas pada kain kanvas.
 Media : Cat minyak pada kanvas.
 Kualitas Elemen Seni :
1. Garis
a. Garis lengkung tak beraturan pada ombak
b. Garis lurus pada garis karang dan bongkahan kapal yang hancur serta kapal yang
sedang berlayar
c. Garis lancip pada bagian ujung dan beberapa tepian karang serta pada bagian ujung
kapal
d. Garis lengkung beraturan pada bagian background berupa perbatasan antara awan
hitam dengan awan biru cerah.
2. Bentuk
Bentuk yang ditampilkan pada lukisan mengambil bentuk figuratif yaitu dua kapal yang
terombang-ambing di lautan yang sedang mengalami badai dan ada satu kapal yang di terjang
ombak lalu menabrak karang.
3. Tekstur
Tekstur pada lukisan adalah tekstur maya, yaitu tekstur lembut pada awan dan tekstur kasar
yang terlihat pada kapal, ombak dan tebing.
4. Pencahayaan
Cahaya pada lukisan tersebut muncul atau berasal dari arah kiri bagian atas yang muncul dari
balik awan gelap, dan cahaya tersebut mengenai ombak dan kapal yang hancur.
5. Warna
Terdapat warna biru muda di balik awan hitam yang menandakan cuaca yang mulai cerah
setelah datangnya badai besar, dan warna putih sebagai cahaya. Warna-warna yang
digunakan juga sangat tepat dengan suasana yang digambarkan.
6. Komposisi
Susunan antar unsur dalam lukisan tersebut sudah teratur sehingga menciptakan suatu bentuk
yang indah.
7. Gradasi
Penyusunan tingkat warna yang membentuk perpaduan berbagai warna secara berangsur
angsur seperti pada ombak yaitu dari hitam, biru kehitaman, biru tua, putih warna ombak
menjadi menarik dan tidak monoton
8. Penempatan Objek/Karya
Pada lukisan ini juga sangat di perhitungkan antara penempatan objek satu dengan yang lain,
yaitu penempatan darimana datangnya cahaya dan keberadaan tebing yang curam, juga letak
kapal-kapal.
9. Dominan
Dalam lukisan perhatian dipusatkan pada dua kapal yang sedang terombang-ambing di laut
saat terjadi badai.
10. Proporsi
Kesesuaian ukuran kapal dan karang pada lukisan tersebut sudah bagus yang mana ukuran
karang memang lebih besar dari kapal seperti pada aslinya sehingga bentuknya pas dan tidak
janggal.
11. Irama
Bentuk dari gelombang lautan yang bervariasi menghasilkan suatu gerak melengkung
sehingga gelombang terlihat bergerak seperti aslinya.

Unsur- unsur pada lukisan tersebut yang telah dijelaskan di atas saling berpadu satu sama lain
sehingga saling menunjang dalam membangun satu kesatuan yang mana setiap unsur
unsurnya tidak berdiri sendiri sendiri. Sehingga tampak menarik dan indah. Kapal, lautan,
awan dan karang walaupun memiliki bentuk dan warna yang berbeda tetapi tetap membentuk
suatu keselarasan sehingga tidak terpaku pada satu bentuk.

Anda mungkin juga menyukai