Abstract
In the design of the Cantilever Rotating Bending Machine which is driven by a motor dynamo that is connected
3 1
using a Pully belt. The purpose of this study was to determine the effect of variations in motors (1HP, HP,
4 2
HP). on the Cantilever Rotating Bending machine and to compare the fatigue test time of the Al-6061 material
3 1
with variations in motor power (1HP, HP, HP). The test was carried out using aluminum 6061 with a
4 2
3 1
variation of 3 motors namely (1HP, HP, HP). It is evident that the smaller the motor power, the smaller
4 2
the torsional angle that occurs on the shaft, with the torsional angle getting smaller, the longer the number of
1 3
fatigue cycles. By using a HP motor cycle number 230400.00 at a voltage of 158.0016 Mpa, for motors HP
2 4
the number of cycles 230400.00 at a voltage of 158.0016 mpa whereas with a motor 1 Hp the number of cycles
is 172800.0 at a voltage of 158,0016 Mpa. Then it can be concluded that the greater the motor power, the faster
the cycle of fatigue, which occurs with the 1 HP motor at a load of 17 Kg getting a fracture time of 0.15 minutes
1
while the motor with HP at a load of 17 Kg gets a broken time of 0.35 minutes.
2
Abstrak
Pada perancangan Mesin Cantilever Rotating Bending yang digerakkan oleh dinamo motor yang terhubung
3
dengan menggunakan sabuk Pully. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi motor (1HP,
4
1
HP, HP). pada mesin Cantilever Rotating Bending dan untuk mengetahui perbandingan waktu uji kelelahan
2
3 1
material Al-6061 dengan variasi daya motor (1HP, HP, HP). Pengujian di lakukan menggunakan bahan
4 2
3 1
aluminium 6061 dengan variasi 3 motor yaitu (1HP, HP, HP). Terbukti bahwa semakin kecil daya motor,
4 2
semakin kecil sudut puntir yang terjadi pada poros, dengan sudut puntir yang semakin kecil maka jumlah siklus
1
fatigue semakin panjang. Dengan menggunakan motor Hp jumlah siklus 230400,00 pada tegangan 158,0016
2
3
Mpa,untuk motor HP jumlah siklus 230400,00 pada tegangan 158,0016 Mpa sedangkan dengan motor 1 HP
4
jumlah siklus 172800,0 pada tegangan 158,0016 Mpa. Maka dapat di simpulkan semakin besar daya motor maka
MESIN ISSN : 2552 - 0328 [ Online ]
Vol. X, No. X, XXXXXXXXXXXXX ISSN : 2552 - 2879 [ Print ]
semakin cepat siklus fatigue, yang terjadi dengan motor 1 HP pada beban 17 Kg mendapatkan waktu patah 0,15
1
menit sedangkan dengan motor HP pada beban 17 Kg mendapatkan waktu patah 0,35 menit.
2
Kata kunci : Fatik, Cantilever Rotating Bending,Al-6061, Daya Motor
L = Jarak antara beban dan titik area Beban maksimum mencapai puncak fatigue
pengujian (cm) tercepat.
Perbandingan motor penggerak pada alat uji
Untuk menghitung torsi menggunakan rumus lelah Cantilever Rotating Bending.
sebagai berikut:
P Peralatan dan bahan yang digunakan
T=
n Peralatan dan bahan serta spesimen yang digunakan
Keterangan: T = Torsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
P = Daya
n = Putaran
3. Menyiapkan spesimen yang akan di uji. 5. Nyalakan mesin uji fatigue Cantilever Rotating
4. Menyiapkan stopwatch untuk mengetahui berapa Bending.
lama waktu patahnya spesimen. 6. Nyalakan stopwatch.
5. Menyiapkan kunci kombinasi 19 mm untuk Ukur Rpm poros menggunakan tachometer
penggantian pembebanan.
6. Menyiapkan tang snap ring out untuk memasang
snap ring pada spesimen.
7. Menyiapkan tachometer untuk mengukur Rpm
pada poros.
Langkah – langkah pengujian fatigue :
1. Membuka collet dengan kunci pembuka collet.
2. Memasang spesimen yang akan di uji pada mesin
Cantilever Rotating Bending yang sudah selesai
di bubut sesuai ukuran standart ASTM E466.
3. Memasang pembebanan.
4. Memasang snap ring di ujung pembebanan
material.
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel 2 Hasil pengujian Aluminium 6061 menggunakan motor 1 HP
Lama
N Nama patah
beban siklus tegangan keterangan
o Material (menit
)
158,001 Tidak
1 Al 6061 6 90,00 172800,00
6 patah
184,335
2 Al 6061 7 29,18 56025,60 Patah
2
210,668
3 Al 6061 8 17,98 34521,60 Patah
8
237,002
4 Al 6061 9 8,43 16185,60 Patah
4
263,336
5 Al 6061 10 6,37 12230,40 Patah
0
316,003
6 Al 6061 12 3,67 7046,40 Patah
2
368,670
7 Al 6061 14 1,45 2784,00 Patah
4
421,337
8 Al 6061 16 0,37 710,40 Patah
6
447,671
9 Al 6061 17 0,15 288,00 Patah
2
Charis Sonny Harsono (2006). Krakteristik Robert L. Mott, P.E, (2009). elemen-elemen Mesin
Kekuatan Fatik pada Paduan Alumunium dalam Perancangan Mekanis (andi
Tuang, Fakultas Teknik Universitas Negri Yogyakarta).
Semarang.
Schwartz. Mel M. (1992). Composite materials
Haftirman. (1995). Fatigue Strength of Steel in High handbook, New York ; Montréal : McGraw-
Humidity Environment. Transaction of the Hill.