JURNAL
Oleh
ALEKSI APRYANTO BANOET
1101131001
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menentukan besarnya rerata perubahan Arus pada
motor induksi tiga fasa rotor sangkar dengan kompensasi kapasitor. (2) Menentukan
besarnya rerata perubahan Daya reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar dengan
kompensasi kapasitor. (3) Mengetahui apakah ada perbedaan tahapan kapasitor terhadap daya
reaktif pada motor induksi tiga fasa jenis rotor sangkar . (4) Mengetahui Nilai kapasitor yang
terbaik untuk menghemat daya reaktif pada motor listrik induksi tiga fasa jenis rotor sangkar.
Metode penelitian ini adalah penelitian Komparatif (Perbedaan), di mana penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari tahapan nilai kapasitor terhadap
daya reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar hubung bintang-segitiga otomatis.
Pengumpulan data-data dilakukan melalui pengukuran terhadap daya reaktif motor dan
dokumentasi. Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
Teknik analisis data menggunakan analisis secara deskriptif dan analisis one way anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rerata arus untuk hubung bintang tanpa
kapasitor yaitu 0,20 [A]. Hubung segitiga tanpa kapasitor yaitu 1,57 [A]. Hubung segitiga
dengan kapasitor 0,72[µF] yaitu 1,49 [A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 1,45[µF] yaitu
1,36[A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 2,89µF yaitu 1,19 [A]. Hubung segitiga dengan
kapasitor 5,06[µF] yaitu 0,88 [A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 10,12[µF] yaitu 0,35
[A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 11,57[µF] yaitu 0,29 [A]. (2) Rerata daya reaktif
untuk beban hubung bintang tanpa kapasitor diperoleh nilai 58,17 [VAR]. Hubung segitiga
tanpa kapasitor diperoleh 210,83[VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 0,72[µF]
diperoleh 201,67[VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 1,45[µF] diperoleh 189 [VAR].
Hubung segitiga dengan kapasitor 2,89[µF] diperoleh 162 [VAR]. Hubung segitiga dengan
kapasitor 5,06[µF] diperoleh 126,17 [VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 10,12[µF]
diperoleh 32,83 [VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 11,57[µF] diperoleh 11,83 [VAR].
(3) Terdapat perbedaan yang sangat nyata dari kompensasi nilai kapasitor terhadap daya
reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar. Semakin besar nilai kapasitor maka daya
reaktif yang dihasilkan semakin kecil dan semakin kecil nilai kapsitor maka daya reaktif
yang dihasilkan semakin besar. (4) Nilai kapasitor yang menghasilkan daya reaktif terkecil
pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar hubung bintang segitiga otomatis adalah dengan
nilai kapasitor 11,57[µF] dengan rata-rata daya reaktif 11,83[VAR].
Kata Kunci : Tahapan Kapasitor, Daya Reaktif, motor Induksi Tiga Fasa rotor sangkar
* Penulis
** Pembimbing Utama
*** Pembimbing Pendamping
I. PENDAHULUAN diharapkan dapat memperbaikan faktor
daya dan tidak terjadi kenaikan
A. LATAR BELAKANG tegangan yang membahayakan. Kapasitor
Perkembangan teknologi di era akan menghasilkan daya reaktif apabila
modern khususnya di bidang industri, dihubungkan dengan jaringan listrik.
memerlukan alat-alat produksi yang sesuai Dengan pemasangan kapasitor ini, maka
dan tepat untuk dapat meningkatkan akan dapat mengkompensasi arus induktif
kualitas produksi dalam suatu industri. yang banyak dibutuhkan oleh beban yang
Sebagian besar alat industri dan rumah faktor dayanya rendah.
tangga menggunakan tenaga listrik sebagai B. RUMUSAN MASALAH
energi penggerak utamanya. Pada berbagai 1. Berapakah rerata arus pada beban
industri, sering kita temui sudah motor induksi tiga fasa jenis rotor
menggunakan motor AC(Alternating sangkar?
Current) tiga phasa.Penamaanya berasal 2. Berapakah rerata daya reaktif pada
dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini beban motor induksi tiga fasa jenis
bukan diperoleh dari sumber tertentu, rotor sangkar?
tetapi merupakan arus yang terinduksi 3. Apakah terdapat perbedaan tahapan
sebagai akibat adanya perbedaan relatif kapasitor terhadap daya reaktif pada
antara putaran rotor dengan medan motor induksi tiga fasa jenis rotor
putar(rotating magnetic field) yang sangkar?
dihasilkan oleh arus stator. (Zuhal, 4. Nilai kapasitor manakah yang terbaik
1988:101). untuk menghemat daya reaktif pada
Mengoperasikan motor di bawah motor listrik induksi tiga fasa jenis
laju beban rendah memiliki dampak rotor sangkar?
pada Faktor Daya. Faktor Daya yang C. TUJUAN PENELITIAN
tinggi sangat diinginkan, agar operasi Tujuan yang ingin dicapai dalam
mesin lebih efisien dan menjaga biaya penelitian ini adalah untuk:
rendah untuk seluruh sistem kelistrikan. 1. Menentukan besarnya rata-rata
Faktor daya juga dipengaruhi oleh daya perubahan Arus pada motor induksi tiga
reaktif. Semakin besar daya reaktif maka fasa rotor sangkar dengan kompensasi
faktor daya akan menjadi buruk atau kecil. kapasitor
Daya Reaktif yang tinggi pada motor 2. Menentukan besarnya rata-rata
induksi disebabkan karna belitan motor perubahan Daya reaktif pada motor
sendiri yang bersifat induktif dan induksi tiga fasa rotor sangkar dengan
karakteristik beban yang tidak konstan kompensasi kapasitor
besarnya yang selalu berubah-ubah dari 3. Mengetahui apakah ada perbedaan
beban ringan ke beban berat (Rahardjo, tahapan kapasitor terhadap daya reaktif
2010:451-452). pada motor induksi tiga fasa jenis rotor
Untuk mengatasi tingginya daya sangkar
reaktif, yang biasa dilakukan adalah 4. Mengetahui Nilai kapasitor yang
dengan memasang kapasitor paralel terbaik untuk menghemat daya reaktif
dengan beban. Pemasangan kapasitor yang pada motor listrik induksi tiga fasa jenis
terlalu kecil tidak memberikan dampak rotor sangkar.
yang berarti, sedangkan kapasitor yang
terlalu besar akan berdampak naiknya II. LANDASAN TEORI
tegangan kerja motor. Jika kenaikan
tegangan kerja motor berlangsung lama, 1. Motor induksi
maka suhu motor akan menjadi tinggi yang 1.1 Gambaran Umum Motor Induksi
dapat mengakibatkan motor terbakar. Menurut Kadir (1999: 10) Motor
Dengan pemasangan kapasitor yang sesuai induksi, yang sering disebut motor
asinkron atau motor takserempak adalah Buktinya kompas akan memutar lagi
jenis motor arus bolak-balik (ac) yang menjadi 2400.
banyak sekali dipergunakan terutama di Apabila sumber tenaga 3 fasa
dalam industri sebagai motor penggerak. dipasang pada kumparan stator, timbulah
Penamaannya Menurut Zuhal (1998: 101) medan putar dengan kecepatan:
berasal dari kenyataan bahwa arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber =
tertentu, tetapi merupakan arus yang Keterangan:
terinduksi sebagai akibat adanya Ns : kecepatan putaran sinkron
perbedaan relatif antara putaran rotor f : frekuensi tegangan stator
dengan medan putar (rotating magnetic p : jumlah kutub motor
field) yang dihasilakan oleh arus stator. a. Medan putar stator tersebut akan
Menurut Sumardjati (2008:408), memotong batang konduktor pada
adapun kelebihan dan kekurangan dari rotor
motor induksi yaitu : b. Akibatnya kumparan rotor timbul
a. Kelebihan Motor Induksi dengan induksi (ggl) sebesar:
1) Mempunyai konstruksi yang E2s = 4,44 f2 N2 (untuk satu fasa)
sederhana. E2s adalah tegangan induksi pada
2) Relatif lebih murah harganya bila saat rotor berputar
dibandingkan dengan jenis motor c. Karena kumparan rotor merupakan
yang lainnya. rangkaian yang tertutup, ggl (E) akan
3) Menghasilkan putaran yang menghasilkan arus (I)
konstan. d. Adanya arus (I) di dalam medan
4) Mudah perawatannya. magnet menimbulkan gaya (F) pada
5) Untuk pengasutan tidak memerlukan rotor.
motor lain sebagai penggerak mula. e. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh
6) Tidak membutuhkan sikat-sikat, gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
sehingga rugi gesekan bisa memikul kopel beban, rotor akan
dikurangi. berputar searah dengan medan putar
b. Kekurangan Motor Induksi stator.
1) Putarannya sulit diatur. f. Seperti telah dijelaskan pada (c)
2) Arus asut yang cukup tinggi, tegangan induksi timbul karena
berkisar antara 5 s/d 6 kali arus terpotongnya batang konduktor (rotor)
nominal motor oleh medan putat stator. Artinya agar
tegangan terinduksi diperlukan adanya
1.2 Prinsip kerja motor induksi perbedaan relatif antara kecepatan
Menurut siswoyo (2008:9-10) medan putar stator (ns) dengan
Ketika tegangan phasa U masuk ke kecepatan berputar rotor (nr)
belitan stator menjadikan kutub S g. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns
(south=selatan), garis2 gaya mahnet disebut slip (s) dinyatakan dengan:
mengalir melalui stator, sedangkan dua −
= 100%
kutub lainnya adalah N (north=utara)
untuk phasa V dan phasa W. Kompas Keterangan:
akan saling tarik menarik dengan kutub S. ns : kecepatan sinkron medan stator
Berikutnya kutub S pindah ke phasa V, (rpm)
kompas berputar 1200, dilanjutkan kutub F : frekuensi (Hz)
S pindah ke phasa W, sehingga pada nr : kecepatan poros rotor (rpm)
belitan stator timbul medan magnet putar. Slip : selisih kecepatan stator dan
rotor
Persamaan diatas menjelaskan bahwa:
a) Saat s = 1 dimana nr = 0, ini berarti 2. Motor Induksi 3 fasa Rotor Sangkar
rotor masih dalam keadaan diam Tupai (squirrel-cage motor)
atau akan berputar Menurut Prih sumardjati,
b) s =0 menyatakan bahwa ns = nr, ini (2008:410) Motor induksi jenis rotor
berarti rotor berputar sampai sangkar lebih banyak digunakan daripada
kecepatan sinkron. Hal in dapat jenis rotor lilit, sebab rotor sangkar
terjadi jika ada arus DC yang mempunyai bentuk yang sederhana.
diinjeksikan ke belitan rotor, atau Belitan rotor terdiri atas batang-batang
rotor digerakkan secara mekanik penghantar yang ditempatkan di dalam
c) 0 < s > 1, ini berarti kecepatan rotor alur rotor. Batang penghantar ini terbuat
diantara keadaan diam dengan dari tembaga, alloy atau alumunium.
kecepatan sinkron. Kecepatan rotor Ujung-ujung batang penghantar dihubung
dalam keadaan inilah dikatakan singkat oleh cincin penghubung singkat,
kecepatan tidak sinkron sehingga berbentuk sangkar burung. Motor
h. Bila nr = ns, tegangan tidak akan induksi yang menggunakan rotor ini
terinduksi dan arus tidak mengalir disebut Motor Induksi Rotor Sangkar.
pada kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel.
Kopel motor akan ditimbulkan apabila
nr lebih kecil dari ns.
3. Daya
a. Daya Kompleks
Cekmas Cekdin dan Taufik Barlian
(2013:16-18) Perkalian tegangan [V]
dengan arus [I*] dalam kedua besaran ini
dalam bentuk bilangan kompleks adalah
VI yang dinamakan daya kompleks dengan Gambar 2.9 Segitiga daya yang bersifat
simbol S, Dalam satuan Volt Amper[VA], kapasitif
kilo Volt Amper[kVA], Mega Volt Faktor daya (power faktor):
Amper[MVA]. Arus I* adalah arus p.f = cos Ɵ
kunjugate dari I. Jadi e. Daya pada rangkaian tiga fasa
S = VI* Cekmas Cekdin dan Taufik
b. Daya Aktif Barlian(2013:35-38) Total daya yang
Daya aktif atau daya nyata diberikan generator tiga fasa atau yang
dirumuskan dengan S cos Ɵ atau VI* cos diserap suatu beban tiga fasa dapat
Ɵ dengan simbol P,dalam satuan Watt[W], diperoleh dengan mudah dengan
kilo watt[kW], Mega Watt[MW]. Jadi menjumlahkan daya pada ketiga fasa
P = S Cos Ɵ = VI* cos Ɵ tersebut. Dalam suatu rangkaian yang
c. Daya Reaktif seimbang, ini sama dengan 3 kali daya
Daya reaktif atau daya khayal pada fasa yang manapun juga, karena
dirumuskan dengan S sin Ɵ atau VI* sin Ɵ daya pada semua fasa adalah sama.
dengan simbol Q, dalam satuan Volt Jika beban dihubungkan secara
Amper Reaktif[VAR], kilo Volt Amper bintang (Y), maka persamaan umum dari
Reaktif[kVAR], Mega Volt Amper daya aktif atau nyata tiga fasa total adalah:
Reaktif[MVAR]. Jadi P = 3 Vp Ip cos Өp
Q = S Sin Ɵ = VI* sin Ɵ juga
Daya reaktif ini ada yang bersifat induktif Vp = √
dan ada yang bersifat kapasitif. dan Ip = IL
d. Segitiga Daya sehingga
Segitiga daya adalah sketsa dari daya P = √3 VL IL cos Өp
kompleks, daya reaktif dan daya aktif. Dan total daya tiga fasa untuk daya reaktif
Gambar 2.8 adalah sketsa dari segitiga adalah:
daya yang bersifat induktif dengan sudut Q = 3 Vp Ip sin Өp
antara daya kompleks dan daya aktif atau
adalah Ɵ. Q = √3 VL IL sin Өp
dan untuk daya kompleks adalah
S = P + Q = √3 VL IL
Jika beban dihubungkan ∆ seimbang,
tegangan pada masing-masing impedansi
adalah tegangan antara saluran, dan arus
yang mengalir melalui masing-masing
Gambar 2.8 Segitiga daya yang bersifat
induktif
impedansi adalah sama dengan besarnya menggunakan kontaktor magnet dan TDR
arus saluran dibagi √3, atau ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Vp = VL
Dan
Ip = √
Daya aktif atau nyata tiga fasa total adalah
P = 3 Vp Ip cos Өp
dengan menggantikan harga-harga Vp dan
Ip , maka didapat
P = √3 VL IL cos Өp
https://jefriklau.wordpress.com/kapasitor-
sebagai-sumber-daya-
reaktif(Diakses 13/04/2016 11.15
WITA)