Anda di halaman 1dari 16

KOMPENSASI TAHAPAN KAPASITOR TERHADAP DAYA REAKTIF PADA

MOTOR INDUKSI TIGA FASA JENIS ROTOR SANGKAR HUBUNG


BINTANG-SEGITIGA OTOMATIS

JURNAL

Oleh
ALEKSI APRYANTO BANOET
1101131001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
KOMPENSASI TAHAPAN KAPASITOR TERHADAP DAYA REAKTIF PADA
MOTOR INDUKSI TIGA FASA JENIS ROTOR SANGKAR HUBUNG
BINTANG-SEGITIGA OTOMATIS

Aleksi. A. Banoet* Gunadi Tjahjono** Frans. F. G. Ray***


Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FKIP – Universitas Nusa Cendana

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menentukan besarnya rerata perubahan Arus pada
motor induksi tiga fasa rotor sangkar dengan kompensasi kapasitor. (2) Menentukan
besarnya rerata perubahan Daya reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar dengan
kompensasi kapasitor. (3) Mengetahui apakah ada perbedaan tahapan kapasitor terhadap daya
reaktif pada motor induksi tiga fasa jenis rotor sangkar . (4) Mengetahui Nilai kapasitor yang
terbaik untuk menghemat daya reaktif pada motor listrik induksi tiga fasa jenis rotor sangkar.
Metode penelitian ini adalah penelitian Komparatif (Perbedaan), di mana penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari tahapan nilai kapasitor terhadap
daya reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar hubung bintang-segitiga otomatis.
Pengumpulan data-data dilakukan melalui pengukuran terhadap daya reaktif motor dan
dokumentasi. Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
Teknik analisis data menggunakan analisis secara deskriptif dan analisis one way anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rerata arus untuk hubung bintang tanpa
kapasitor yaitu 0,20 [A]. Hubung segitiga tanpa kapasitor yaitu 1,57 [A]. Hubung segitiga
dengan kapasitor 0,72[µF] yaitu 1,49 [A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 1,45[µF] yaitu
1,36[A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 2,89µF yaitu 1,19 [A]. Hubung segitiga dengan
kapasitor 5,06[µF] yaitu 0,88 [A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 10,12[µF] yaitu 0,35
[A]. Hubung segitiga dengan kapasitor 11,57[µF] yaitu 0,29 [A]. (2) Rerata daya reaktif
untuk beban hubung bintang tanpa kapasitor diperoleh nilai 58,17 [VAR]. Hubung segitiga
tanpa kapasitor diperoleh 210,83[VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 0,72[µF]
diperoleh 201,67[VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 1,45[µF] diperoleh 189 [VAR].
Hubung segitiga dengan kapasitor 2,89[µF] diperoleh 162 [VAR]. Hubung segitiga dengan
kapasitor 5,06[µF] diperoleh 126,17 [VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 10,12[µF]
diperoleh 32,83 [VAR]. Hubung segitiga dengan kapasitor 11,57[µF] diperoleh 11,83 [VAR].
(3) Terdapat perbedaan yang sangat nyata dari kompensasi nilai kapasitor terhadap daya
reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar. Semakin besar nilai kapasitor maka daya
reaktif yang dihasilkan semakin kecil dan semakin kecil nilai kapsitor maka daya reaktif
yang dihasilkan semakin besar. (4) Nilai kapasitor yang menghasilkan daya reaktif terkecil
pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar hubung bintang segitiga otomatis adalah dengan
nilai kapasitor 11,57[µF] dengan rata-rata daya reaktif 11,83[VAR].

Kata Kunci : Tahapan Kapasitor, Daya Reaktif, motor Induksi Tiga Fasa rotor sangkar

* Penulis
** Pembimbing Utama
*** Pembimbing Pendamping
I. PENDAHULUAN diharapkan dapat memperbaikan faktor
daya dan tidak terjadi kenaikan
A. LATAR BELAKANG tegangan yang membahayakan. Kapasitor
Perkembangan teknologi di era akan menghasilkan daya reaktif apabila
modern khususnya di bidang industri, dihubungkan dengan jaringan listrik.
memerlukan alat-alat produksi yang sesuai Dengan pemasangan kapasitor ini, maka
dan tepat untuk dapat meningkatkan akan dapat mengkompensasi arus induktif
kualitas produksi dalam suatu industri. yang banyak dibutuhkan oleh beban yang
Sebagian besar alat industri dan rumah faktor dayanya rendah.
tangga menggunakan tenaga listrik sebagai B. RUMUSAN MASALAH
energi penggerak utamanya. Pada berbagai 1. Berapakah rerata arus pada beban
industri, sering kita temui sudah motor induksi tiga fasa jenis rotor
menggunakan motor AC(Alternating sangkar?
Current) tiga phasa.Penamaanya berasal 2. Berapakah rerata daya reaktif pada
dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini beban motor induksi tiga fasa jenis
bukan diperoleh dari sumber tertentu, rotor sangkar?
tetapi merupakan arus yang terinduksi 3. Apakah terdapat perbedaan tahapan
sebagai akibat adanya perbedaan relatif kapasitor terhadap daya reaktif pada
antara putaran rotor dengan medan motor induksi tiga fasa jenis rotor
putar(rotating magnetic field) yang sangkar?
dihasilkan oleh arus stator. (Zuhal, 4. Nilai kapasitor manakah yang terbaik
1988:101). untuk menghemat daya reaktif pada
Mengoperasikan motor di bawah motor listrik induksi tiga fasa jenis
laju beban rendah memiliki dampak rotor sangkar?
pada Faktor Daya. Faktor Daya yang C. TUJUAN PENELITIAN
tinggi sangat diinginkan, agar operasi Tujuan yang ingin dicapai dalam
mesin lebih efisien dan menjaga biaya penelitian ini adalah untuk:
rendah untuk seluruh sistem kelistrikan. 1. Menentukan besarnya rata-rata
Faktor daya juga dipengaruhi oleh daya perubahan Arus pada motor induksi tiga
reaktif. Semakin besar daya reaktif maka fasa rotor sangkar dengan kompensasi
faktor daya akan menjadi buruk atau kecil. kapasitor
Daya Reaktif yang tinggi pada motor 2. Menentukan besarnya rata-rata
induksi disebabkan karna belitan motor perubahan Daya reaktif pada motor
sendiri yang bersifat induktif dan induksi tiga fasa rotor sangkar dengan
karakteristik beban yang tidak konstan kompensasi kapasitor
besarnya yang selalu berubah-ubah dari 3. Mengetahui apakah ada perbedaan
beban ringan ke beban berat (Rahardjo, tahapan kapasitor terhadap daya reaktif
2010:451-452). pada motor induksi tiga fasa jenis rotor
Untuk mengatasi tingginya daya sangkar
reaktif, yang biasa dilakukan adalah 4. Mengetahui Nilai kapasitor yang
dengan memasang kapasitor paralel terbaik untuk menghemat daya reaktif
dengan beban. Pemasangan kapasitor yang pada motor listrik induksi tiga fasa jenis
terlalu kecil tidak memberikan dampak rotor sangkar.
yang berarti, sedangkan kapasitor yang
terlalu besar akan berdampak naiknya II. LANDASAN TEORI
tegangan kerja motor. Jika kenaikan
tegangan kerja motor berlangsung lama, 1. Motor induksi
maka suhu motor akan menjadi tinggi yang 1.1 Gambaran Umum Motor Induksi
dapat mengakibatkan motor terbakar. Menurut Kadir (1999: 10) Motor
Dengan pemasangan kapasitor yang sesuai induksi, yang sering disebut motor
asinkron atau motor takserempak adalah Buktinya kompas akan memutar lagi
jenis motor arus bolak-balik (ac) yang menjadi 2400.
banyak sekali dipergunakan terutama di Apabila sumber tenaga 3 fasa
dalam industri sebagai motor penggerak. dipasang pada kumparan stator, timbulah
Penamaannya Menurut Zuhal (1998: 101) medan putar dengan kecepatan:
berasal dari kenyataan bahwa arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber =
tertentu, tetapi merupakan arus yang Keterangan:
terinduksi sebagai akibat adanya Ns : kecepatan putaran sinkron
perbedaan relatif antara putaran rotor f : frekuensi tegangan stator
dengan medan putar (rotating magnetic p : jumlah kutub motor
field) yang dihasilakan oleh arus stator. a. Medan putar stator tersebut akan
Menurut Sumardjati (2008:408), memotong batang konduktor pada
adapun kelebihan dan kekurangan dari rotor
motor induksi yaitu : b. Akibatnya kumparan rotor timbul
a. Kelebihan Motor Induksi dengan induksi (ggl) sebesar:
1) Mempunyai konstruksi yang E2s = 4,44 f2 N2 (untuk satu fasa)
sederhana. E2s adalah tegangan induksi pada
2) Relatif lebih murah harganya bila saat rotor berputar
dibandingkan dengan jenis motor c. Karena kumparan rotor merupakan
yang lainnya. rangkaian yang tertutup, ggl (E) akan
3) Menghasilkan putaran yang menghasilkan arus (I)
konstan. d. Adanya arus (I) di dalam medan
4) Mudah perawatannya. magnet menimbulkan gaya (F) pada
5) Untuk pengasutan tidak memerlukan rotor.
motor lain sebagai penggerak mula. e. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh
6) Tidak membutuhkan sikat-sikat, gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
sehingga rugi gesekan bisa memikul kopel beban, rotor akan
dikurangi. berputar searah dengan medan putar
b. Kekurangan Motor Induksi stator.
1) Putarannya sulit diatur. f. Seperti telah dijelaskan pada (c)
2) Arus asut yang cukup tinggi, tegangan induksi timbul karena
berkisar antara 5 s/d 6 kali arus terpotongnya batang konduktor (rotor)
nominal motor oleh medan putat stator. Artinya agar
tegangan terinduksi diperlukan adanya
1.2 Prinsip kerja motor induksi perbedaan relatif antara kecepatan
Menurut siswoyo (2008:9-10) medan putar stator (ns) dengan
Ketika tegangan phasa U masuk ke kecepatan berputar rotor (nr)
belitan stator menjadikan kutub S g. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns
(south=selatan), garis2 gaya mahnet disebut slip (s) dinyatakan dengan:
mengalir melalui stator, sedangkan dua −
= 100%
kutub lainnya adalah N (north=utara)
untuk phasa V dan phasa W. Kompas Keterangan:
akan saling tarik menarik dengan kutub S. ns : kecepatan sinkron medan stator
Berikutnya kutub S pindah ke phasa V, (rpm)
kompas berputar 1200, dilanjutkan kutub F : frekuensi (Hz)
S pindah ke phasa W, sehingga pada nr : kecepatan poros rotor (rpm)
belitan stator timbul medan magnet putar. Slip : selisih kecepatan stator dan
rotor
Persamaan diatas menjelaskan bahwa:
a) Saat s = 1 dimana nr = 0, ini berarti 2. Motor Induksi 3 fasa Rotor Sangkar
rotor masih dalam keadaan diam Tupai (squirrel-cage motor)
atau akan berputar Menurut Prih sumardjati,
b) s =0 menyatakan bahwa ns = nr, ini (2008:410) Motor induksi jenis rotor
berarti rotor berputar sampai sangkar lebih banyak digunakan daripada
kecepatan sinkron. Hal in dapat jenis rotor lilit, sebab rotor sangkar
terjadi jika ada arus DC yang mempunyai bentuk yang sederhana.
diinjeksikan ke belitan rotor, atau Belitan rotor terdiri atas batang-batang
rotor digerakkan secara mekanik penghantar yang ditempatkan di dalam
c) 0 < s > 1, ini berarti kecepatan rotor alur rotor. Batang penghantar ini terbuat
diantara keadaan diam dengan dari tembaga, alloy atau alumunium.
kecepatan sinkron. Kecepatan rotor Ujung-ujung batang penghantar dihubung
dalam keadaan inilah dikatakan singkat oleh cincin penghubung singkat,
kecepatan tidak sinkron sehingga berbentuk sangkar burung. Motor
h. Bila nr = ns, tegangan tidak akan induksi yang menggunakan rotor ini
terinduksi dan arus tidak mengalir disebut Motor Induksi Rotor Sangkar.
pada kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel.
Kopel motor akan ditimbulkan apabila
nr lebih kecil dari ns.

1.3 Rangkaian ekuivalen motor induksi

Gambar 2.3 Rotor Sangkar


Perbedaan motor induksi Rotor
Sangkar dengan motor slip ring hanya
Gambar 2.1 : Rangkaian ekivalen Stator pada konstruksinya dimana ujung-ujung
penghantar pada motor Rotor sangkar
dihubung singkat secara langsung dengan
mengunakan cincin hubung singkat.
Sedangkan untuk prinsip kerja dari kedua
motor adalah sama

Sisi stator Sisi rotor


Gambar 2.2 : Rangkaian ekivalen Motor
Induksi

1.4 Efisiensi Motor Induksi 3 fasa


Efisiensi motor dapat didefinisikan
sebagai “perbandingan daya keluaran
motor yang digunakan terhadap daya Gambar 2.4 penampang motor induksi
masukan pada terminalnya”, yang dapat Rotor sangkar
dirumuskan sebagai berikut. Batang rotor motor sangkar tupai
= 100% tidak selalu ditempatkan paralel terhadap
poros motor tetapi kerapkali
dimiringkan. Hal ini akan menghasilkan
torsi yang lebih seragam dan juga
mengurangi derau dengung magnetik
sewaktu motor sedang berputar. Pada Untuk sketsa dari segitiga daya yang
ujung cincin penutup dilekatkan sirip bersifat kapasitif dengan sudut antara daya
yang berfungsi sebagai pendingin. Rotor kompleks dan daya aktif adalah Ɵ seperti
jenis rotor sangkar standar tidak gambar 2.9.
terisolasi, karena batangan membawa
arus yang besar pada tegangan rendah.

3. Daya
a. Daya Kompleks
Cekmas Cekdin dan Taufik Barlian
(2013:16-18) Perkalian tegangan [V]
dengan arus [I*] dalam kedua besaran ini
dalam bentuk bilangan kompleks adalah
VI yang dinamakan daya kompleks dengan Gambar 2.9 Segitiga daya yang bersifat
simbol S, Dalam satuan Volt Amper[VA], kapasitif
kilo Volt Amper[kVA], Mega Volt Faktor daya (power faktor):
Amper[MVA]. Arus I* adalah arus p.f = cos Ɵ
kunjugate dari I. Jadi e. Daya pada rangkaian tiga fasa
S = VI* Cekmas Cekdin dan Taufik
b. Daya Aktif Barlian(2013:35-38) Total daya yang
Daya aktif atau daya nyata diberikan generator tiga fasa atau yang
dirumuskan dengan S cos Ɵ atau VI* cos diserap suatu beban tiga fasa dapat
Ɵ dengan simbol P,dalam satuan Watt[W], diperoleh dengan mudah dengan
kilo watt[kW], Mega Watt[MW]. Jadi menjumlahkan daya pada ketiga fasa
P = S Cos Ɵ = VI* cos Ɵ tersebut. Dalam suatu rangkaian yang
c. Daya Reaktif seimbang, ini sama dengan 3 kali daya
Daya reaktif atau daya khayal pada fasa yang manapun juga, karena
dirumuskan dengan S sin Ɵ atau VI* sin Ɵ daya pada semua fasa adalah sama.
dengan simbol Q, dalam satuan Volt Jika beban dihubungkan secara
Amper Reaktif[VAR], kilo Volt Amper bintang (Y), maka persamaan umum dari
Reaktif[kVAR], Mega Volt Amper daya aktif atau nyata tiga fasa total adalah:
Reaktif[MVAR]. Jadi P = 3 Vp Ip cos Өp
Q = S Sin Ɵ = VI* sin Ɵ juga
Daya reaktif ini ada yang bersifat induktif Vp = √
dan ada yang bersifat kapasitif. dan Ip = IL
d. Segitiga Daya sehingga
Segitiga daya adalah sketsa dari daya P = √3 VL IL cos Өp
kompleks, daya reaktif dan daya aktif. Dan total daya tiga fasa untuk daya reaktif
Gambar 2.8 adalah sketsa dari segitiga adalah:
daya yang bersifat induktif dengan sudut Q = 3 Vp Ip sin Өp
antara daya kompleks dan daya aktif atau
adalah Ɵ. Q = √3 VL IL sin Өp
dan untuk daya kompleks adalah
S = P + Q = √3 VL IL
Jika beban dihubungkan ∆ seimbang,
tegangan pada masing-masing impedansi
adalah tegangan antara saluran, dan arus
yang mengalir melalui masing-masing
Gambar 2.8 Segitiga daya yang bersifat
induktif
impedansi adalah sama dengan besarnya menggunakan kontaktor magnet dan TDR
arus saluran dibagi √3, atau ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Vp = VL
Dan
Ip = √
Daya aktif atau nyata tiga fasa total adalah
P = 3 Vp Ip cos Өp
dengan menggantikan harga-harga Vp dan
Ip , maka didapat
P = √3 VL IL cos Өp

f. Kompensasi daya reaktif Gambar 2.9. Rangkaian Kontrol


(https://jefriklau.wordpress.com/kap pengasutan bintang segitiga otomatis
asitor-sebagai-sumber-daya-reaktif)Energi
listrik digunakan berbanding lurus dengan
biaya produksi yang dikeluarkan.
Semakin besar energi listrik yang
digunakan maka semakin besar biaya
produksi yang dibutuhkan. Dengan
menggunakan power monitoring system
dapat diketahui pemakaian energi listrik
dan kondisi energi listrik dari peralatan
listrik sehingga menigkatkan efisiensi dari
energi listrik yang digunakan dalam
pekerjaan dan meminimalkan rugi – rugi Gambar 2.10. Rangkaian Utama
pada sistem untuk penyaluran energi pengasutan bintang segitiga otomatis
listrik yang lebih efisien dari sumber Prosedur mengoperasikan:
listrik ke beban. 1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan
cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol start (S.1) maka Motor 3
Fasa bekerja dalam hubungan Bintang
(Y), dengan ditandai lampu indikator 1
(L1) menyala
Gambar 2.8 Kompensasi daya reaktif
3. Setelah beberapa detik sesuai dengan
pengesetan Time Delay Relay (TR)
4. Pengasutan Bintang Segitiga Secara
maka Motor 3 Fasa bekerja dalam
Otomatis Menggunakan Kontaktor
hubungan Delta (Δ), dengan ditandai
Magnet dan TDR
lampu indikator 2 (L2) menyala
Pengasutan ini hanya digunakan 1
4. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan
buah tombol tekan ON (START) dan 1
tombol stop (S.0)
buah tombol tekan OFF (STOP) serta
Kejadian khusus:
dilengkapi dengan time delay relay (TDR).
1. Apabila terjadi hubung singkat (short
Sehingga pergantian dari hubungan
Circuit) maka MCB akan trip. Untuk
bintang menjadi hubungan segitiga tidak
mengaktifkan kembali reset ke posisi
perlu melibatkan tangan manusia lagi, tapi
ON
secara otomatis akan berganti sendiri
2. Dan bila terjadi beban lebih maka
dalam beberapa menit sesuai dengan seting
Overload (OL) akan Trip dengan
waktu pada TDR Rangkaian pengasutan
ditandai menyala lampu 3 (L3). Dan
bintang segitiga secara otomatis
18
untuk mengaktifkan kembali tekan bahwa 1 coulomb = 6.25 x 10 elektron.
tombol reset. Kemudian Michael Faraday membuat
postulat bahwa sebuah kapasitor akan
5. Kapasitor memiliki kapasitansi sebesar 1 [farad] jika
Kapasitor (Kondensator) yang dalam dengan tegangan 1 [volt] dapat memuat
rangkaian elektronika dilambangkan muatan elektron sebanyak 1 [coulomb].
dengan huruf "C" adalah alat yang dapat
menyimpan energi/muatan listrik didalam Dengan rumus dapat ditulis :
medan listrik, dengan cara mengumpulkan Q = CV
ketidakseimbangan internal dari muatan
Q = muatan elektron dalam C [Coulombs]
listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael
C = nilai kapasitansi dalam F [Farad]
Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor
V = besar tegangan dalam V [Volt]
disebut Farad [F]. Satu Farad = 9 x 1011
2 Dalam praktek pembuatan kapasitor,
[cm ]yang artinya luas permukaan kapasitansi dihitung dengan mengetahui
kepingan tersebut. luas area plat metal (A), jarak (t) antara
Struktur sebuah kapasitor terbuat kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
dari 2 buah plat metal yang dipisahkan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan rumus dapat di tulis sebagai berikut :
dielektrik yang umum dikenal misalnya C = (8,85 x 10 ¹̄ ²)
udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
b. Rangkaian Kapasitor
Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan Rangkaian kapasitor secara seri akan
positif akan mengumpul pada salah satu mengakibatkan nilai kapasitansi total
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat semakin kecil.
yang sama muatan-muatan negatif Di bawah ini contoh kapasitor yang
terkumpul pada ujung metal yang satu dirangkai secara seri.
lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa Gambar 2.12 Rangkain seri kapasitor
menuju ke ujung kutub positif, karena Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai
terpisah oleh bahan dielektrik yang non- secara seri berlaku rumus :
konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan 1 1 1 1
selama tidak ada konduksi pada ujung- = + +
1 2 3
ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena
kapasitor ini terjadi pada saat Rangkaian kapasitor secara paralel
terkumpulnya muatan-muatan positif dan akan mengakibatkan nilai kapasitansi
negatif di awan. pengganti semakin besar. Di bawah ini
contoh kapasitor yang dirangkai secara
dielektrik
paralel.
elektroda elektroda

Gambar 2.13 Rangkaian paralel kapasitor


Gambar 2.11 Prinsip dasar kapasitor Pada rangkaian kapasitor paralel berlaku
a. Kapasitansi rumus :
Kapasitansi didefinisikan sebagai
kemampuan dari suatu kapasitor untuk
dapat menampung muatan elektron. c. Fungsi Kapasitor
Coulombs pada abad 18 menghitung Fungsi penggunaan kapasitor dalam
suatu rangkaian :
1. Sebagai kopling antara rangkaian yang Dimana:
satu dengan rangkaian yang lain pada C = kapasitansi [mikrofarrad]
power. P = daya total [Watt]
2. Sebagai filter dalam rangkaian power. 3158 = {106/(2πf)}
3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam F = 50 [herts]
rangkaian antenna. Cosπ1 = Faktor kerja sebelum dipasang
4. Untuk menghemat daya listrik pada kapasitor
lampu neon. Cosπ2 = Faktor kerja sesudah dipasang
5. Menghilangkan bouncing (loncatan api) kapasitor.
bila dipasang pada saklar
III. METODE PENELITIAN
d. Faktor-faktor Kapasitansi
Faktor-faktor yang menentukan A. JENIS PENELITIAN
kapasitansi adalah luas pelat yang saling Menurut Sudjana (1982: 18), metode
beradapan, jarak antara kedua pelat, dan adalah suatu prosedur atau cara untuk
susunan bahan bukan-penghantar di antara mengetahui sesuatu yang mempunyai
kedua pelat. Bahan dielektrik bukan- sistematis. Metode yang digunakan dalam
penghantar menentukan konsentrasi garis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen.
gaya elektrostatik. Jika dielektriknya Jenis penelitian ini adalah eksperimen
udara, maka sejumlah garis gaya akan faktor tunggal yang dimana hanya
timbul menurut ggl. Sehingga rumus untuk mempunyai sebuah faktor yang nilainya
menentukan besarnya kapasitansi dari berubah-ubah. Adapun faktor yang
suatu kapasitor dua plat adalah diperhatikan dapat memiliki sejumlah taraf
dengan nilai yang bisa kuantitatif,
0,225 kualitatif, bersifat tetap ataupun bersifat
=
acak. Pengacakan mengenai eksperimen
Di mana: tidak ada pembatasan dan dalam hal
C = kapasitansi, dalam pF demikian kita peroleh desain yang diacak
K = tetapan dielektrik secara sempurna atau disebut dengan
Desain Acak Sempurna (DAS) yang
A = luas salah satu pelat, dalam inci² adalah desain dengan perlakuan dikenakan
S = jarak antara kedua pelat, dalam inci sepenuhnya secara acak kepada unit-unit
eksperimen atau sebaliknya. Dengan
Rumus diatas adalah untuk suatu kapasitor
demikian tidak terdapat batasan terhadap
dua-pelat. Untuk kapasitansi yang lebih
pengacakan. Adapun rancangan dalam
besar, dapat disusun beberapa pelat dan
penelitian ini menggunakan Analysis Of
dipisahkan dengan dengan bahan
Variance (ANOVA) model I (model tetap).
dielektrik. Suatu kapasitor 3-pelat
Metode ini digunakan karena penelitian ini
mempunyai dua kali luas pelat yang saling
berusaha untuk mengetahui perbedaan dari
berhadapan.
tahapan nilai kapasitor untuk memperkecil
Rumus untuk kapasitor pelat-banyak nilai daya reaktif pada motor induksi tiga
adalah: fasa jenis rotor sangkar.
, ( − 1)
B. TEKNIK ANALISIS DATA
Di mana n = jumlah pelat pada kapasitor Data hasil pengukuran di
tabulasikan, dalam tabel yang selanjutnya
Adapun besarnya kapasitansi
data di analisis. Adapun teknik analisis
kapasitor untuk kompensasi daya reaktif
data yang dapat digunakan dalam
dapat dicari dengan persamaan:
penelitian ini adalah sebagai berikut:
C = {3185.P (tan π1 – tan π2)} / U2
(Panjaitan, 1989)
1. Permasalahan pertama dan ²
permasalahan kedua dianalisis dengan −
menggunakan analisis deskriptif, yaitu
menyajikan hasil penelitian dalam tabel, Ey = jumlah kuadrat-kuadrat (JK)
grafik dan garis untuk menggambarkan kekeliruan
nilai arus dan nilai daya reaktif pada ΣY² - Ry – Py
motor induksi tiga fasa rotor sangkar Setelah harga ΣY², Ry, Py dan Ey
yang disebabkan oleh perlakuan nilai diperoleh maka dimasukkan ke tabel
kapasitor yang diubah-ubah. analisis varians dalam tabel 3.4.
2. Untuk menjawab permasalahan ketiga Tabel 3.3. Analisis Varian
menggunakan persamaanAnalisis Model Tetap (Model I) untuk DAS
Varians satu jalur (One Way Anova)
model tetap yaitu sebagai berikut:
Y ij = μ + τi + εij
i = (1,2,….k), dan j = (1,2,….k) (Sudjana,
1982:19)
Dimana :
Y ij : nilai kapasitor [µF], tahapan nilai
kapasitor
μ : rata-rata nilai daya reaktif
Setelah tabel 3.4 terisi, maka dapat
τi : efek nilai kapasitor ke-i
dihitung Fhitung
εij : efek unit eksperimen (nilai daya ( )
reaktif) ke j yang diberi perlakuan Fhitung = = ( )
nilai kapasitor ke-i (Sudjana, 1982:22)
Tabel 3.2 Perlakuan Menggunakan Desain Selanjutnya Fhitung dibandingkan dengan
Acak Sempurna Ftabel untuk membuktikan hipotesis Ha : τi #
0 untuk i = 1, 2, ….., k dengan asumsi σε²
+ Σni τ² / (k-1), yang berarti tidak terdapat
perbedaan pengaruh perubahan nilai
kapasitansi terhadap perubahan nilai daya
reaktif pada motor induksi 3 fasa rotor
sangkar.
3. Permasalahan keempat digunakan uji
selanjutnya dihitung besaran-besaran yang rentang newman keuls untuk
diperlukan antara lain: menentukan nilai kapasitor manakah
Σy2 = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) semua yang menghasilkan nilai daya reaktif
nilai pengamatan terbaik terhadap motor induksi 3 fasa
rotor sangkar. Dengan bantuan uji
² rentang newman keuls dapat dihitung
berdasarkan langkah-langkah sebagai
berikut:
Ry = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk i. Susun k buah rata-rata perlakuan
rata-rata menurut aturan nilai putaran yang
paling kecil sampai yang paling besar
²/ ii. Dari daftar anava, ambil harga KT
(kekeliruan) diserta DK-nya
Py = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk iii. Hitung kekeliruan baku rata-rata untuk
rata-rata tiap perlakuan dengan rumus:
( )
Syi = (Sudjana, 1982:22)
iv. Tentukan taraf signifikasi, lalu gunakan Pada saat hubung bintang, arus
daftar rentang student yang tercantum yang diukur hanya pada saat tanpa
dalam aplikasi daftar E, daftar ini kapasitor, karena hubung bintang
mengandung DK = v dalam kolom dan bertujuan untuk menurunkan arus asut saja
p dari bahan daftar sebanyak (k=1) sehingga menghasilkan rata-rata arus 0,20
supaya dicatat. [A]. Sedangkan pada saat hubung segitiga,
v. Kalikan harga-harga yang diperoleh perbedaan rata-rata arus ditinjau dari
pada point 4 masing-masing dengan masing-masing kapasitor yang
Syi. Dengan demikian akan diperoleh diperlakukan pada motor induksi 3 fasa
apa yang disebut dengan rentang rotor sangkar memberikan nilai arus
signifikasi terkecil. tertinggi pada saat tanpa kapasitor dengan
vi. Bandingkan selisih rata-rata terbesar rata-rata arus 1,57[A] dan nilai arus
dan rata-rata terkecil kedua dengan RST terendah pada nilai kapasitor 11,57[µF]
untuk p = (k – 1) dan seterusnya. dengan nilai 0,29[A], sedangkan yang
Demikian pula dapat dibandingkan lainnya berturut-turut yaitu 0,72[µF]
selisih rata-rata terkecil dan ke dua dengan nilai 1,49[A]; 1,45[µF] dengan
dengan RST untuk p = (k-2) nilai 1,36[A]; 2,89[µF] dengan nilai
1,19[A]; 5,06[µF] dengan nilai 0,88[A]
IV. HASIL PENELITIAN DAN dan 10,12[µF] dengan nilai 0,35[A].
PEMBAHASAN Jadi, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar nilai kapasitansi maka
A. HASIL PENELITIAN semakin kecil nilai arus. artinya bahwa
1. Rerata arus pada beban motor induksi dengan merubah nilai kapasitor akan
tiga fasa jenis rotor sangkar. menghasilkan nilai arus yang berbeda-
Berdasarkan hasil pengukuran beda.
terhadap arus yang digunakan pada motor 2. Rerata daya reaktif pada beban motor
induksi, diperoleh data mentah yang induksi tiga fasa jenis rotor sangkar.
kemudian diolah menggunakan software Berdasarkan hasil pengukuran daya
ms.excel.2007, sehingga diperoleh rata- reaktif pada motor diperoleh data mentah
rata arus pada motor induksi pada grafik rata-rata perubahan daya reaktif yang
dan tabel seperti yang tertera di bawah ini: kemudian diolah menggunakan software
ms.excel. 2007, sehingga diperoleh grafik
seperti yang tertera dibawah ini:

Gambar 4.1. Grafik perubahan nilai


kapasitor terhadap arus pada motor induksi
rotor sangkar

Gambar 4.2 Grafik perubahan nilai


kapasitor terhadap Daya Reaktif

Tabel 4.1. Perubahan nilai kapasitor


terhadap arus
sangkar untuk membuktikan hipotesis
alternatif dengan rumusan statistik:
Ha : τi # 0 ; i = 1, 2, 3, 4, 5, 6
dengan Σ τi # 0
yang berarti ada perbedaan dari variasi
nilai kapasitor terhadap daya reaktif. Maka
dilakukan pengujian menggunakan
persamaan analisis varians satu jalur (one
way anova) dengan bantuan software
Tabel 4.2. Perubahan nilai kapasitor SPSS for windows 16.0. Dari output
terhadap daya reaktif tersebut, hasil analisis perbedaan dari
Hasil penelitian tentang besar rata- variasi nilai kapasitor (X) terhadap daya
rata daya reaktif pada motor induksi tiga reaktif (Y) (lihat lampiran 4; tabel Anova)
fasa rotor sangkar dengan penambahan diinterpretasikan sebagai berikut:
kapasitor, seperti yang tertera pada gambar Tabel 4.3 Hasil analisis one way anova
4.2 dan tabel 4.5 diatas diinterpretasikan variasi nilai kapasitor (x) terhadap daya
sebagai berikut: reaktif (y)
Perbedaan dari rata-rata daya reaktif
ditinjau dari masing-masing nilai kapasitor
yang diperlakukan pada motor induksi 3
fasa rotor sangkar memberikan nilai rata-
rata daya reaktif 58,17 [VAR] pada saat
Sumber: Hasil analisis dengan SPSS 18 for windows, 2016
hubung bintang tanpa kapasitor sedangkan
Hasil analisis one way anova pada
pada saat hubung segitiga meberikan nilai
tabel di atas Fhitung= 12,888. Selanjutnya
rata-rata tertinggi pada saat tanpa kapasitor
harga Fhitung dibandingkan dengan harga
dengan rata-rata daya reaktif 210,83[VAR]
Ftabel dimana dkpembilang V= n-1= 7-1=6,
dan terendah pada nilai kapasitor
dkpenyebut V= 41-6=35 dengan α=0,01
11,57[µF] dengan 11,83[VAR], dan yang
adalah 2,34.
lainnya berturun-turut yaitu 0,72[µF]
dengan nilai 201,67[VAR]; 1,45[µF]
dengan nilai 189[VAR]; 2,89[µF] dengan
nilai 162[VAR]; 5,06[µF] dengan nilai
126,17[VAR] dan 10,12[µF] dengan nilai
32,83[VAR]. .
Jadi, semakin besar nilai kapasitor Gambar 4.3 Kurva daerah penolakan H0
maka semakin kecil daya reaktif yang Pengambilan keputusan;
dihasilkan dan semakin kecil nilai Jika sig. pengujian data > 0,01 maka
kapasitor maka akan semakin besar daya H0 diterima
reaktif yang dihasilkan, artinya bahwa Jika sig. pengujian data < 0,01 maka
dengan merubah nilai kapasitor akan H0 ditolak
menghasilkan besar rata-rata daya reaktif Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa
yang berbeda-beda pada motor induksi 3 untuk analisis data hasil uji one way anova
fasa rotor sangkar. dengan pembanding alpha 0,01, terlihat
3. Perbedaan kompensasi tahapan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (12,888
kapasitor terhadap daya reaktif pada > 2,34). Adapun daerah penolakan H0
motor induksi tiga fasa jenis rotor terlihat seperti gambar 4.3, dimana Fhitung
sangkar. terletak dibagian luar pada daerah
Hasil penelitian tentang perbedaan penerimaan H0. Untuk tingkat signifikansi
dari variasi nilai kapasitor terhadap daya adalah 0,000 < 0,01 artinya sig. pengujian
reaktif pada motor induksi tiga fasa rotor data < 0,01 maka H0 ditolak. Jadi
keputusan yang diambil pada pengujian ini tiga fasa rotor sangkar yang telah
yakni dengan taraf signifikan sebesar α = dianalisis sebelumnya menggunakan
0,01 yang berarti sangat signifikan analisis deskriptif dan analisis varians satu
menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha jalur (one way anova) melalui software
diterima artinya ada perbedaan dari SPSS for windows 16.0, maka selanjutnya
kompensasi nilai kapasitor terhadap daya hasil penelitian akan dibahas berdasarkan
reaktif. rumusan masalah yang telah dirumuskan
4. Nilai kapasitor yang terbaik untuk sebelumnya.
menghemat daya reaktif pada motor 1. Rerata perubahan arus pada beban
induksi tiga fasa jenis rotor sangkar. motor induksi tiga fasa jenis rotor
sangkar.
Hasil uji hipotesis telah Hasil analisis data tentang perubahan
membuktikan bahwa adanya perbedaan dari nilai kapasitor terhadap daya reaktif
dari variasi nilai kapasitor terhadap daya pengasutan bintang-segitiga pada motor
reaktif, oleh karena itu maka perlu induksi rotor sangkar, membuktikan
dilakukan uji lanjut untuk menentukan bahwa semakin besar nilai kapasitor yang
nilai kapasitor manakah yang diperlakukan maka semakin kecil rata-rata
menghasilkan daya reaktif terkecil pada arus yang dihasilkan dan sebaliknya
motor induksi tiga fasa rotor sangkar. Uji semakin kecil nilai kapasitor yang
lanjut tersebut dilakukan dengan bantuan diperlakukan maka rata-rata arus yang
uji Newman-Keuls yang ada pada program dihasilkan akan semakin besar.
SPSS 16.0, sehingga datanya Berdasarkan teori dan hasil
diinterpretasikan sebagai berikut: penelitian, dapat disimpulkan kompensasi
Tabel 4.4 Uji lanjut dengan S-N-K pada nilai kapasitor yang diperlakuan pada
variasi nilai kapasitor (X) terhadap daya motor induksi tiga fasa rotor sangkar
reaktif (Y) menghasilkan nilai arus yang berbeda-beda
saat pengasutan dengan semakin kecilnya
nilai kapasitor maka nilai arus akan besar
dan sebaliknya semakin besar nilai
kapasitor maka daya reaktif akan semakin
kecil. Penggunaan kapasitor juga perlu
diperhatikan agar tidak melebihi batas
idealnya, karena penggunaan kapasitor
yang terlalu besar akan mengakibatkan
naiknya arus yang cukup tinggi sehingga
terjadi kerugian dan pada hubungan
Berdasarkan tabel 4.4 (hubung
bintang arus pada beban relatif lebih kecil
segitiga) diperoleh 7 perlakuan. Dari ke
dibandingkan dengan arus beban dengan
tujuh perlakuan memberikan pengaruh
hubungan segitiga.
yang sangat signifikan, terlihat bahwa
2. Rerata perubahan daya reaktif pada
perlakuan kapasitor 11,57[µF] yang
beban motor induksi tiga fasa jenis
memberikan selisih rentang terkecil, hal ini
rotor sangkar.
menunjukan bahwa nilai kapasitor
Hasil analisis data tentang perubahan
11,57[µF] menghasilkan daya reaktif
dari nilai kapasitor terhadap daya reaktif
paling kecil sehingga dapat menghemat
pengasutan bintang-segitiga pada motor
daya listrik.
induksi tiga fasa rotor sangkar,
membuktikan bahwa semakin besar nilai
B. PEMBAHASAN
kapasitor yang diperlakukan pada motor
Berdasarkan hasil penelitian
induksi maka semakin kecil rata-rata daya
mengenai kompensasi nilai kapasitor
reaktif yang dihasilkan dan sebaliknya
terhadap daya reaktif pada motor induksi
semakin kecil nilai kapasitor yang reaktif, sehingga saat diberikan nilai
diperlakukan maka rata-rata daya reaktif kapsitor yang berbeda pada motor maka
yang dihasilkan akan semakin besar. daya reaktif juga akan berbeda.
Artinya apabila kompensasi nilai Berdasarkan teori dan hasil
kapasitor semakin besar maka akan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
mengurangi nilai daya reaktif sehingga pemasangan kapasitor secara paralel
dapat menghemat daya listrik. Sebaliknya dengan motor induksi akan memberikan
apabila kompensasi nilai kapasitor efek terhadap daya reaktif. Dengan
semakin kecil maka nilai daya reaktif memvariasikan nilai kapasitor maka akan
relative tinggi sehingga mengakibatkan memberikan nilai daya reaktif yang
terjadi kerugian daya. berbeda pada motor induksi 3 fasa rotor
Berdasarkan teori dan hasil sangkar. Ini terlihat jelas saat motor
penelitian, dapat disimpulkan perubahan diberikan nilai kapasitor maksimal
niilai kapasitor yang diperlakuan pada 11,57[µF] rata-rata daya reaktif yang
motor induksi tiga fasa rotor sangkar dihasilkan mencapai 11,83 [VAR]
menghasilkan rata-rata daya reaktif yang sehingga dapat menghemat daya listrik,
berbeda-beda saat pengasutan dengan tetapi bila motor tidak diberi kapasitor
semakin besarnya nilai kapasitor maka akan menghasilkan daya reaktif yang
rata-rata daya reaktifnya akan semakin tinggi yakni sebesar 210,83[VAR], dan
kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai akan mengakibatkan kerugian daya pada
kapasitor maka rata-rata daya reaktifnya motor induksi tersebut. Pemasangan
akan semakin besar. Hal ini berdampak kapasitor dianjurkan untuk memasang
baik karna terjadi penghematan daya kapasitor yang ideal atau sesuai karena
listrik dengan asumsi menggunakan pemasangan yang terlalu tinggi akan
kapasitor yang ideal. menaikan arus sehingga daya juga akan
3. Perbedaan dari kompensasi tahapan semakin naik.
kapasitor terhadap daya reaktif pada
motor induksi tiga fasa rotor sangkar. 4. Nilai kapasitor yang terbaik untuk
Hasil analisis data telah diketahui menghemat daya reaktif pada motor
bahwa variasi nilai kapasitor (x) induksi tiga fasa jenis rotor sangkar
memberikan nilai yang berbeda terhadap Hasil uji lanjut dari analisis data
daya reaktif (y) pada motor induksi tiga tentang perbedaan kompensasi dari nilai
fasa rotor sangkar. Dimana besarnya kapasitor terhadap daya reaktif pada motor
perbedaan seperti yang terlihat pada tabel induksi rotor sangkar, membuktikan
analisis one way anova diperoleh nilai bahwa semakin besar nilai kapasitor yang
Fhitung = 12,888 dengan pembanding α = diperlakukan maka semakin kecil daya
0,01, maka Ftabel = 2,36 sehingga 12,888 > reaktif yang dihasilkan dan sebaliknya
2,36 Artinya nilai tersebut menunjukan semakin kecil nilai kapasitor yang
bahwa bahwa ketujuh perlakuan diperlakukan maka daya reaktif yang
memberikan perbedaan terhadap daya dihasilkan akan semakin besar.
reaktif pada motor induksi 3 fasa rotor Berdasarkan teori dan hasil
sangkar yang mana pada taraf signifikasi penelitian, dapat disimpulkan bahwa
1% (α = 0,01), ternyata Ho: tidak ada perbandingan antara perlakuan dengan
perbedaan variasi nilai kapasitor terhadap menggunakan nilai kapasitor maksimum
daya reaktif ditolak dan Ha: ada perbedaan dan minimum akan memperoleh daya
variasi nilai kapasitor terhadap daya reaktif pada motor yang sangat berbeda,
reaktif. Adanya perbedaan daya reaktif jadi dari perlakuan nilai kapasitor
yang dihasilkan pada motor, secara teoritis maksimum 11,57[µF] yakni menghasilkan
dapat disebabkan nilai kapasitor yang daya reaktif terkecil sebesar 0 [VAR] dan
diberikan berbanding terbalik dengan daya perlakuan tanpa kapasitor yaitu 120[VAR].
Ini berarti pada kondisi nilai kapasitor induksi tiga fasa rotor sangkar.
maksimum yakni 11,57 [µF] dapat Semakin besar nilai kapsitor maka
menghasilkan daya reaktif yang baik, daya reaktif yang dihasilkan semakin
artinya kapasitor yang terbaik adalah yang kecil dan semakin kecil nilai kapsitor
menghasilkan daya reaktif mendekati nilai maka daya reaktif yang dihasilkan
nol dengan ketentuan daya reaktif tidak semakin besar.
negatif, karna apabila negatif maka 4. Nilai kapasitor yang menghasilkan daya
kapasitor dikatakan sebagai beban reaktif terkecil pada motor induksi tiga
kapasitif sehingga terjadi kerugian daya. fasa rotor sangkar hubung bintang
Jadi kapasitor yang terbaik adalah dengan segitiga otomatis adalah dengan nilai
nilai 11,57[µF]. kapasitor 11,57[µF] dengan rata-rata
daya reaktif 11,83 [VAR].
V. SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Berdasarkan hasil penelitian, rerata arus
berbeda yaitu untuk hubung bintang Amirullah. “Pendekatan Kuantitatif
tanpa kapasitor rerata arus 0,20 [A]. Kualitatif dalam Penelitian
Hubung segitiga tanpa kapasitor rerata Psikologi”. Jakarta. 2002
arus 1,57 [A]. Hubung segitiga dengan
kapasitor 0,72[µF] rerata arus 1,49 [A]. Cekdin, C., Barlian, T. “Transmisi Daya
Hubung segitiga dengan kapasitor Listrik”. Yogyakarta: Andi. 2013
1,45[µF] rerata arus 1,36 [A]. Hubung Dwi Artyanto, Oktavianus. “Capasitor
segitiga dengan kapasitor 2,89[µF] Combined”. Schneider Electric.
rerata arus 1,19 [A]. Hubung segitiga 2014
dengan kapasitor 5,06[µF] rerata arus
0,88 [A]. Hubung segitiga dengan Isworo, Pujotomo. “Dasar Konversi
kapasitor 10,12[µF] rerata arus 0,35 Energi Listrik”. Pusat
[A]. Hubung segitiga dengan kapasitor Pengembangan Bahan Ajar
11,57[µF] rerata arus 0.29 [A]. UMB.2008
2. Berdasarkan hasil penelitian, rerata
daya reaktif berbeda yaitu rerata daya Jayadin, Ahmad. “Elektornika
reaktif untuk beban hubung bintang Dasar”.Jakarta. 2007
tanpa kapasitor diperoleh nilai 58,17
[VAR]. Hubung segitiga tanpa Kadir, Abdul. “Mesin Tak Serempak”.
kapasitor diperoleh 210,83[VAR]. Jakarta: Djambatan. 2003
Hubung segitiga dengan kapasitor
0,72[µF] diperoleh 201,67[VAR]. Rahardjo, dkk. ”perbaikan faktor daya
Hubung segitiga dengan kapasitor motor induksi tiga fase”.
1,45[µF] diperoleh 189 [VAR]. Hubung Yogyakarta. 2010
segitiga dengan kapasitor 2,89[µF]
diperoleh 162 [VAR]. Hubung segitiga Siswoyo. “Teknik Listrik Industri, Jilid
dengan kapasitor 5,06[µF] diperoleh 2”. Jakarta: Departemen
126,17 [VAR]. Hubung segitiga dengan Pendidikan Nasional. 2008
kapasitor 10,12[µF] diperoleh 32,83
Sudjana. “Disain dan Analisis
[VAR]. Hubung segitiga dengan
eksperimen”. Bandung: Tarsito.
kapasitor 11,57[µF] diperoleh 11,83
1982
[VAR].
3. Terdapat perbedaan yang sangat nyata Sugiyono. “Metode Penelitian Kuanlitatif,
dari kompensasi nilai kapasitor Kualitatif, dan R&D”. Bandung:
terhadap daya reaktif pada motor Alfabeta. 2011
Sujarweni, V.Wiratna. “Spss Untuk
Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka
Baru Preess.2015

Sumardjati, Prih, dkk. “Teknik


PemanfaatanTenaga Listrik,
Jilid 3”. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. 2008

Supardi. Aplikasi Statistika Dalam


Penelitian. Jakarta: Adikita. 2013

Wea, Elisabet.”Pengaruh Perubahan


Arus Hubungan Bintang-
Segitiga Terhadap Daya Reaktif
Pada Pengasutan Motor Induksi
3 Fasa Rotor Sangkar”. Prodi
Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Nusa Cendana. 2015

Zuhal.“Dasar Teknik Tenaga Listrik ”.


Jakarta: PT. Gramedia. 1991

Zuhal.“Dasar Teknik Tenaga Listrik dan


Elektronika Daya”. Jakarta: PT.
Gramedia. 1998

https://jefriklau.wordpress.com/kapasitor-
sebagai-sumber-daya-
reaktif(Diakses 13/04/2016 11.15
WITA)

Anda mungkin juga menyukai