Anda di halaman 1dari 27

KURIKULUM DARURAT

MADRASAH IBTIDAIYAH ANNUR IX


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ANNUR GARUT


MADRASAH IBTIDAIYAH ANNUR IX MALANGBONG
NSRA : 111232050158 NPSN :60708009
TERAKREDITASI BAIK
Alamat lengkap Kampung Citiru RT.001 RW.004 Desa Cihaurkuning
Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut
Tahun 2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penetapan masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-
19) oleh pemerintah yang belum bisa ditentukan kapan selesainya
sampai menjelang dimulainya tahun pelajaran baru 2020/2021
memunculkan persoalan yang perlu disikapi oleh madrasah. Diantara
persoalan dimaksud adalah apakah kegiatan pembelajaran dalam
satu tahun pelajaran 2020/2021 akan bisa dilaksanakan sebagaimana
kondisi normal biasanya ataukah perlu dilakukan penyesuaian dengan
kondisi darurat sesuai ketetapan yang diputuskan oleh pemerintah.
Dalam rangka menyikapi persoalan sebagaimana dinyatakan di
atas maka madrasah perlu melakukan antisipasi dengan menyusun
dua jenis kurikulum, yaitu kurikulum normal sebagaimana bisa dan
kurikulum darurat sebagai kurikulum suplemen yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisah. Kedua kurikulum ini akan menjadi
pedoman madrasah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
pada tahun pelajaran 2020/2021.
Kurikulum Darurat sebagaimana dinyatakan di atas yang
selanjutnya disebut Kurikulm Darurat MIS An-Nur IX Malangbong
adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan
memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat.
Masa darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah
Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa
darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat. Oleh karena

2
itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat dan dirasakan oleh
MIS An-Nur IX Malangbong yang berbeda dengan kondisi dan
kebutuhan madrasah yang lain. Dalam menyusun kurikulum darurat,
MIS An-Nur IX Malangbong melakukan modifikasi dan inovasi antara
lain terkait struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran,
penilaian hasil belajar dan lain sebagainya.
Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong hanya akan
diterapkan pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka
kegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal
seperti biasanya dengan mengacu pada kurikulum normal.

B. Tujuan Penyusunan Kurikulum Darurat,

Penyusunan Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong ini


bertujuan untuk mewujudkan kurikulum darurat yang implementatif
sebagai:
a. Acuan pelaksanaan proses pendidikan untuk mencapai visi MIS
An-Nur IX Malangbong
b. Acuan pelaksanaan proses pembelajaran selama penetapan
masa darurat;
c. Acuan bagi pendidik dalam mengembangkan silabus dan rencana
pembelajaran selama penetapan masa darurat;
d. Pedoman pelaksanaan proses penilaian peserta didik di MIS An-
Nur IX Malangbong selama penetapan masa darurat;
e. Dasar pelaksanaann evaluasi dan program tindak lanjut dalam
mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas di MIS An-Nur IX
Malangbong

C. Ruang Lingkup

3
Ruang lingkup kurikulum daruat MIS An-Nur IX Malangbong
meliputi: Pengertian dan Konsep Kurikulum Darurat, Pembelajaran
pada Masa Darurat, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran pada
Masa Darurat, Penilaian Hasil Belajar pada Masa Darurat dan
Penutup.

D. Sasaran Pengguna Kurikulum Darurat


Sasaran Kuriukulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong ini
adalah kepala Madrasah, guru, pengawas, pengelola
pendidikan/Yayasan, dan pemangku kepentingan lainnya terkait
pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum MIS An-Nur IX
Malangbong

BAB II
PENGERTIAN DAN KONSEP KURIKULUM DARURAT

A. Pengertian Kurikulum Darurat


Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong adalah
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan dilaksanakan
oleh MIS An-Nur IX Malangbong pada masa darurat dengan
memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi

4
keterbatasan madrasah pada masa darurat. Masa darurat yang
dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona Virus
Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena
terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.

B. Konsep Kurikulum Darurat


Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong dengan konsep
sebagai berikut:
1. Kurikulum disusun dan dilaksanakan oleh madrasah pada masa
darurat. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian
hasil belajar disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat
dan dirasakan oleh madrasah. Implementasi kurikulum darurat
MIS An-Nur IX Malangbong bisa berbeda dengan madrasah
lainnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
2. Dalam menyusun kurikulum darurat, MIS An-Nur IX Malangbong
melakukan modifikasi dan inovasi KTSP, disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan madrasah. Madrasah melakukan
modifikasi dan inovasi antara lain terkait struktur kurikulum, beban
belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar.
3. Pada masa darurat, seluruh peserta didik MIS An-Nur IX
Malangbong harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran dari madrasah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya
mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta didik,
tetapi peserta didik dapat melakukan belajar dari rumah dengan
bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua.
4. Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-
KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan
karakter, akhlak mulia, ubudiyah, kemandirian dan kesalehan
sosial lainnya.

5
5. Kurikulum darurat MIS An-Nur IX Malangbong hanya diterapkan
pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka kegiatan
pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal seperti
biasanya.

BAB III
PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT

A. Pembelajaran pada Masa Darurat


Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong dilaksanakan dengan pengaturan sebagai berikut:
1. Kegiatan Pembelajaran pada masa darurat tetap berpedoman
pada Kalender Pendidikan MIS An-Nur IX Malangbong Tahun

6
Pelajaran 2020/2021, yaitu dimulai pada bulan Juli 2020 dan
berakhir pada bulan Juni 2021.
2. Bila kondisi darurat sedang berlangsung dan ditetapkan sebagai
masa darurat oleh pemerintah maka proses pembelajaran di MIS
An-Nur IX Malangbong mengikuti mekanisme kurikulum darurat
sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong bukan untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar
(KD) kurikulum semata, namum lebih menititikberatkan pada
penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan
kesalehan sosial lainnya.
4. Kegiatan pembelajaran masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong melibatkan guru, orang tua, peserta didik dan
lingkungan sekitar.
5. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong sebagaimana halnya pembelajaran pada masa
normal tetap diupayakan semaksimal mungkin dapat
mengembangkan kompetensi peserta didik pada aspek sikap,
aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
6. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong sebagaimana halnya pembelajaran pada masa
normal tetap diupayakan semaksimal mungkin mampu
menumbuh-kembangkan kompetensi literasi bahasa, literasi
matematik, literasi sains, literasi media, literasi teknologi dan
literasi visual.
7. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong sebagaimana halnya pembelajaran pada masa
normal tetap diupayakan semaksimal mungkin dapat merangsang
tumbuhnya 4C (Critical thinking, Collaborative, Creativity dan
Communicative) pada diri peserta didik.

7
8. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong dalam pelaksanaanya tetap mempertimbangkan
terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan civitas
akademika madrasah baik pada aspek fisik maupun psikologi.

B. Prinsip Pembelajaran pada Masa Darurat


Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau
pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan
Luring (luar jaringan).
2. Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
berlangsung di madrasah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi.
3. Proses pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong tetap diusahakan menggunakan pendekatan ilmiah,
berbasis kompetensi, keterampilan aplikatif, dan terpadu.
4. Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
diupayakan berkembang secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif peserta didik.
5. Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
menekankan nilai guna aktivitas belajarnya untuk kehidupan riil
peserta didik, orang lain atau masyarakat sekitar, serta alam
lingkungan tempat peserta didik hidup.
6. Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
yang berlangsung diusahakan mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.

8
7. Dalam pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong yang berlangsung diupayakan penerapan nilai-nilai,
yaitu memberi keteladanan yang perilaku belajar positif, beretika,
dan berakhlakul karima (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan dan motivasi dalam belajar dan bekerja (ing madyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tutwuri handayani);
8. Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
9. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
10. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik menjadi acuan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong

C. Materi, Metode, Media dan Sumber Belajar Pembelajaran pada


Masa Darurat
1. Pengembangan Materi Ajar.
Dalam rangka pembeljaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong guru dapat memilih materi pelajaran esensi untuk
menjadi prioritas dalam pembelajaran. Sedangkan materi lain
dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi pembelajaran
ditemukan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:
a. buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman
guru, maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan
ruang lingkup yang sesuai dan benar.
b. hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan
dengan fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya
berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang
sedang terjadi di sekitar peserta didik.

9
2. Model dan Metode Pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran pada masa darurat di
MIS An-Nur IX Malangbong terkait model dan metode
pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam mendesain
pembelajaran semaksimal mungkin menggunakan model dan
metode sebagai berikut:
a. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah/saintifik dapat berbentuk model-model pembelajaran,
seperti model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery
learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry
learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning), dan model pembelajaran lainnya
yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan
kreatif.
b. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
c. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran
aktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema.

3. Media dan Sumber Belajar


Terkait penggunaan media dan sumber belajar untuk
pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX Malangbong
guru diupayakan menjadikan benda yang ada di sekitar yang
cukup banyak dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
sederhana. Pada prinsipnya segala benda yang sesuai dapat
dijadikan media pembelajaran. Guru diharapkan kreatif dan
inovatif untuk memanfaatkan benda tersebut menjadi media agar
dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Beberapa
contoh media pembelajaran sederhana antara lain: Gambar, Peta
dan Globe, Grafik, Papan Tulis, Papan Flanel, Display, Poster,

10
Bagan (Chart), dan sebagainya. Pemilihan media disesuaikan
dengan materi/tema yang diajarkan dan tagihan sesuai indikator
dan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan.

D. Pengelolaan Kelas
Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong dilaksanakan dengan pengelolaan kelas sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata maupun kelas
virtual akan disesuaikan dengan kondisi kedaruratan.
2. Jika MIS An-Nur IX Malangbong ditetapkan berada berada pada
zona hijau (aman) maka akan melaksanakan kelas tatap muka.
Sedangkan jika ditatapkan berada dalam zona merah (darurat)
maka akan melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau kelas
virtual.
3. Bila dalam bentuk kelas nyata, dimana guru dan peserta didik
bertemu tatap muka, maka MIS An-Nur IX Malangbong akan
memperhatikan protokol kesehatan. Bila ruangan kelas tidak
mencukupi, maka akan dilaksanakan secara sift pagi dan
siang/giliran per hari/minggu. sesuai dengan kondisi kedaruratan.
4. Bila dalam bentuk kelas virtual, madrasah atau guru akan
menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang menyediakan
menu/pengaturan kelas virtual. Misalnya aplikasi Elearning
Madrasah dari Kementerian Agama, dan/atau aplikasi lain yang
sejenis.
5. Bila kegiatan pembelajaran dalam bentuk kelas virtual, maka
madrasah akan mengatur jadwal kelas secara proporsional,
misalnya dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, agar
peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian

11
penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket
data internet.

BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Perencanaan Pembelajaran
Terkait perencanaan Pembelajaran pada masa darurat di MIS
An-Nur IX Malangbong hal-hal yang dilakukan oleh guru meliputi:
1. Sebelum guru bersama siswa melakukan aktifitas
pembelajaran, maka guru wajib menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedapat mungkin RPP
disusun yang simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta
memuat hal-hal pokok saja.
2. Dalam menyusun RPP, guru harus merujuk pada SKL, KI-KD
dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
3. Guru dapat membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi
yang akan di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
4. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang
perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir
pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.
5. Dimensi sikap mencakup nilia-nilai spiritual sebagai wujud iman
dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji
dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan bangsa,
yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab,
peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat
untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah
kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka

12
mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang lebih baik.
6. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,
kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan
kawasan regional, nasional maupun internasional.
7. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global
dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki.
8. Setelah guru menyusun RPP dan disahkan oleh kepala
madrasah, bila memungkinkan dan dinilai penting, maka RPP
tersebut dapat dibagikan kepada orang tua siswa agar orang
tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target
capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya pada masa
darurat.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran pada masa darurat di MIS An-Nur IX
Malangbong hal-hal yang harus dipedomani oleh guru adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara daring, semi
daring, dan non-digital.
2. Aktivitas belajar memperhatikan kondisi madrasah dan siswa
untuk menjalankan pembelajaran secara daring, semi daring,
maupun non-digital.
3. Aktifitas pembelajaran mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan.

13
1) Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis siswa
2) Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai
pembelajaran
3) Guru menyapa dengan menanyakan kondisi siswa dan
keluarganya
4) Guru melakukan Pretest secara lisan
5) .Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6) Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.

b. Kegiatan Inti.
1) Guru mengorganisir siswa dalam pembelajaran.
2) Guru menyampaikan materi pelajaran dan
mendiskusikan bersama siswa.
3) Siswa melakukan kegiatan saintifik yang meliputi:
mengamati, menanya, mencari informasi, menalar/
mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/
mempresentasikan.
4) Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuai
dengan karakteristik materi di masa darurat.
5) Hasil pekerjaan siswa dapat berupa video, animasi,
portofolio, proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi,
cerpen dan lain sebagainya yang memungkinkan
dilaksanakan siswa di masa darurat.
6) Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya siswa.
7) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas
siswa belajar melalui pengamatan dan/atau menanyakan
kepada orang tua sisiwa.

c. Kegiatan Penutup.
1) Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.

14
2) Guru dan siswa melakukan refleksi dengan
mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta
menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan
informasi kepada siswa tentang materi/kompetensi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
4) Penugasan, atau pekerjaan rumah jika diperlukan, dapat
secara individu maupun kelompok. Dalam memberi
tugas pekerjaan rumah, sedapat mungkin tidak menyita
banyak waktu, tenaga dan biaya.
5) Doa penutup dan salam

15
BAB V
PENILAIAN HASIL BELAJAR

Dalam merancang penilaian hasil belajar pada pembelajaran


darurat di MIS An-Nur IX Malangbong guru diharuskan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil
belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
2. Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
3. Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring,
dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh
secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan
dan/atau keamanan.
4. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester
(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
5. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak perlu dipaksakan mengukur ketuntasan capaian
kurikulum secara menyeluruh;
6. Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan
kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas perlu
proporsional atau tidak berlebihan, agar perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi siswa selama masa darurat tetap terjaga.
7. Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video,
animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan
yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
8. Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik
dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.

16
9. Kemudian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar
yang muncul lalu dilakukan skoring.

17
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX Malangbong Tahun Pelajaran


2020/2021 ini disusun sebagai acuan bagi Kepala Madrasah, Guru,
Siswa, Orang Tua dan seluruh stekholders madrasah dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran pada masa darurat.
Dalam tataran pelaksanaan Kurikulum Darurat MI ... ini
pimpinan madrasah dan pengawas, serta pejabat pembina pendidikan
madrasah berkewajiban untuk memfasilitasi, memotivasi, dan
mendampingi guru agar bisa optimal mewujudkan kreativitas dan
inovasinya dalam penciptakan kondisi pembelajaran yang bermakna
pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders MIS An-Nur IX Malangbong
menjadi prasyarat yang wajib diwujudkan dalam mengimplementasikan
kurikulum darurat ini agar menghasilkan pembelajaran yang bermakna
bagi peserta didik.

Garut,04 Juli 2020


Kepala Madrasah

Muliana, S.Pd.I
NIP:-

A. Analisis Kesiapan Madrasah

18
Dalam rangka pemberlakuan MIS An-Nur IX Malangbong telah
melakukan analisis kesiapan yang meliputi beberapa dengan hasil
sebagaimana diuraikan berikut ini:
1. Analisis Ketersediaan Sarana Sanitasi dan Kebersihan:
a. Toilet Bersih
Toilet bersih yang dimiliki oleh MIS An-Nur IX Malangbong
berjumlah 2 buah terdiri:
- Toilet kepala madrasah : - buah
- Toilet guru/tenaga kependidikan : 1 buah
- Toilet peserta didik : 1 buah

b. sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun


atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) Sarana cuci
tangan yang dimiliki oleh MIS An-Nur IX Malangbong berupa
wadah penampung air/ember dilengkapi kran air dan sabun
atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) sebanyak 10 set
yang ditempatanya 1 set di ruang kepala madrasah, 3 di rung
guru/tenaga kependidikan, dan 6 set di setiap kelas.

c. Disinfektan.
Disinfektan yang dimiliki oleh MIS An-Nur IX Malangbong
sebanyak 1
Berdasar data di atas maka dapat disimpulkan ketersediaan
sarana sanitasi dan kebersihan yang dimiliki MIS An-Nur IX
Malangbong bahwa sangat memadai – memadai - tidak memadai
untuk dilaksanakannya pembelajaran darurat.
2. Kemampuan mengakses fasilitas layanan kesehatan (puskesmas,
klinik, rumah sakit, dan lainnya).
a. Jarak MIS An-Nur IX Malangbong terhadap puskesmas terdekat
(Puskesmas Malangbong ) kurang lebih 2,5 km. Transportasi
untuk tiba di lokasi sangat sulit /sulit/mudah/sangat mudah.

19
b. Jarak MIS An-Nur IX Malangbong terhadap klinik kesehatan
terdekat (Pustu ) kurang lebih 1 km. Transportasi untuk tiba di
lokasi sangat sulit /sulit/mudah/sangat mudah.
c. Jarak MIS An-Nur IX Malangbong terhadap rumah sakit terdekat
(Puskesmas 2,5 ) kurang lebih ... km.
Berdasar data di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kemampuan
MIS An-Nur IX Malangbong dalam mengakses fasilitas layanan
kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya).
MIS An-Nur IX Malangbong bahwa sangat memadai – memadai -
tidak memadai untuk dilaksanakannya pembelajaran darurat.
3. Kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus
pandang bagi yang memiliki peserta didik disabilitas rungu.
Kebutuhan masker kain di MIS An-Nur IX Malangbong sebanyak
100 buah untuk kepala madrasah, guru/tenaga kependidikan dan
peserta didik. Anggaran untuk pembelian masker tersebut telah
disediakan dalam jumlah yang mencukupi.
Berdasar data di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Kemampuan MIS An-Nur IX Malangbong dalam menerapkan area
wajib masker kain sangat siap – siap – kurang siap - tidak siap untuk
dilaksanakannya pembelajaran darurat.
4. Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak).
MIS An-Nur IX Malangbong memiliki thermogun (pengukur suhu
tubuh tembak) sebanyak 1 buah untuk digunakan terhadap kurang
lebih rata-rata 20 orang per hari yang berkunjung ke madrasah.
Berdasar data di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Kemampuan MIS An-Nur IX Malangbong dalam kepemilikan
thermogun sangat memadai – memadai – kurang memadai - tidak
memadai untuk dilaksanakannya pembelajaran darurat.

5. Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan


kegiatan di satuan pendidikan:

20
a. Warga MIS An-Nur IX Malangbong yang memiliki kondisi medis
penyerta (comorbidity) yang tidak terkontrol sebanyak ... orang
b. Warga MIS An-Nur IX Malangbong yang tidak memiliki akses
transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak
sebanyak 80 orang
c. Warga MIS An-Nur IX Malangbong yang memiliki riwayat
perjalanan dari zona kuning, oranye, dan merah atau riwayat
kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri selama14 hari.
Berdasar data di atas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di
satuan pendidikan sangat signifikan – signifikan – kurang signifikan -
tidak signifikan untuk dilaksanakannya pembelajaran darurat.

6. Membuat kesepakatan bersama komite satuan pendidikan terkait


kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan.
MIS An-Nur IX Malangbong telah melaksanakan proses pembuatan
kesepakatan dengan komite terkait kesiapan melakukan
pembelajaran tatap muka. Hasilnya adalah bahwa madrasah
bersama komite sangat sepakat – sepakat - kurang sepakat - tidak
sepakat untuk dilaksanakannya pembelajaran darurat secara tatap
muka.
Berdasar analisis kesiapan madrasah sebagaimana diuraikan
di atas maka MIS An-Nur IX Malangbong untuk tahun pelajaran
2020/2021 akan memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran
darurat terhadap seluruh peserta didik . Kegiatan pembelajaran
darurat yang dilaksanakan oleh madrasah tidak hanya mengandalkan
tatap muka antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik
dapat melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan/pemantauan
oleh guru dan orang tua.

21
Agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat ini berjalan
dengan baik dan optimal, maka MIS An-Nur IX Malangbong
menyusun Kurikulum Darurat, sebagai acuan madrasah dalam
menyelenggarakan pembelajaran pada masa darurat.
B. Struktur Kurikulum Darurat
Selama diberlakukannya kurikulum darurat, MIS An-Nur IX
Malangbong melakukan penyeseuaian terhadap struktur kurikulum
normal sebagaimana diatur dalam KMA nomor 184 tahun 2019.
Hasilnya adalah Struktur Kurikulum Darurat MIS An-Nur IX
Malangbong tahun pelajaran 2020/2021 sebagaimana tercantum
dalam tabel beriku

22
Tabel 3.1
Beban Belajar dan Struktur Kurikulum Darurat
MIS An-Nur IX Malangbong
Tahun Pelajaran 2020/2021

Alokasi Waktu Per Minggu


Kelas

Kelompok Mata Pelajaran I II IV V VI


Kelompok A        
A
1 Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 2

2 Aqidah Akhlaq 2 2 2 2 2

3 Fiqh 2 2 2 2 2

4 SKI 0 0 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
5
Kewarganegaran 5 5 5 5 5
6 Bahasa Indonesia 8 9 7 7 7
7 Bahasa Arab 2 2 2 2 2
8 Matematika 5 6 6 6 6
9 Ilmu Pengetahuan Alam 0 0 3 3 3
  10 Ilmu Pengetahuan Sosial 0 0 3 3 3
Kelompok B          
B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4
Pendidikan Jasmani,
2. Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4
3. Pengembangan Diri 0 0 2 2 2
4. KDK 0 0 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 47 47 47 47

23
C. Strategi Pembelajaran Kurikulum Darurat
Jika pemerintah melalui kementerian agama dan atau pemerintah daerah menetapkan madrasah
termasuk di dalam wilayah zona merah atau zona oranye atau zona kuning maka seluruh peserta didik
MIS An-Nur IX Malangbong belajar dari rumah. Sedangkan jika madrasah ditetapkan termasuk di
wilayah zona hijau dan madrasah telah memenuhi seluruh persyaratan kesiapan sebagaimana diatur
oleh pemerintah, maka pembelajaran tatap muka di MIS An-Nur IX Malangbong dilaksanakan secara
bertahap, diawali dengan masa transisi selama dua bulan dan jika aman, dilanjutkan dengan masa
kebiasaan baru. Uraian pelaksanaan pembelajaran tatap muka dimaksud adalah berikut:
Perihal Masa Transisi (Dua Bulan Pertama) Masa Kebiasaan Baru Ket
Waktu mulai paling cepat bagi dimulai paling cepat pada Juli 2020 Dimulai paling cepat pada
yang memenuhi kesiapan September 2020
Kondisi kelas Pendidikan dasar dan menengah: jaga jarak Pendidikan dasar dan menengah:
min. 1,5 m dan maks.18 peserta didik/kelas jaga jarak min. 1,5 m dan maks.18
(standar 28-36 peserta didik/kelas) peserta didik/kelas
Jadwal Pembelajaran Jumlah hari dan jam belajar dengan sistem Jumlah hari dan jam belajar dengan
pergiliran rombongan belajar (shift) ditentukan sistem pergiliran rombongan belajar
oleh masing-masing madrasah sesuai dengan (shift) ditentukan oleh masing-
situasi dan kebutuhan masing madrasah sesuai dengan
situasi dan kebutuhan
Perilaku Wajib  Menggunakan masker kain non medis 3  Menggunakan masker kain non
lapis atau 2 lapis yang di dalamnya diisi tisu medis 3 lapis atau 2 lapis yang di
dengan baik serta diganti setelah digunakan dalamnya diisi tisu dengan baik
selama 4 jam/lembab. serta diganti setelah digunakan
 Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer selama 4 jam/lembab.
 Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak  Cuci tangan pakai sabun atau
melakukan kontak fisik. hand sanitizer
 Menjaga jarak minimal 1,5 meter
dan tidak melakukan kontak fisik.

24
Kondisi Medis Warga  Sehat dan jika mengidap comorbid, dalam  Sehat dan jika mengidap
Madrasah kondisi terkontrol comorbid, dalam kondisi terkontrol
 Tidak memiliki gejala COVID-19 termasuk  Tidak memiliki gejala COVID-19
pada orang yang serumah dengan warga termasuk pada orang yang
madrasah. serumah dengan warga madrasah.

Kantin Tidak diperbolehkan Boleh beroperasi dengan tetap


menjaga Protokol kesehatan
Kegiatan Olah raga dan Tidak diperbolehkan Diperbolehkan, kecuali: kegiatan
Ekstrakuri-kuler dengan adanya penggunaan
alat/fasilitas yang harus dipegang
oleh banyak orang secara bergantian
dalam waktu yang singkat dan/atau
tidak memungkinkan penerapan jaga
jarak minimal 1,5 meter, misalnya:
senam lantai dan basket
Kegiatan Selain Kegiatan Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain KBM. Diperbolehkandengantetapmenjagap
Belajar Mengajar (KBM) Contoh yang tidak diperbolehkan: orangtua rotokolkesehatan
menunggui peserta didik di madrasah, istirahat
di luar kelas, pertemuan orangtua-murid,
pengenalan lingkungan madrasah, dsb.

25
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Untuk kurikulum darurat ini, kegiatan belajar di MIS An-Nur IX
Malangbong tidak dirancang untuk memenuhi tuntutan kompetensi (KI-
KD) sebagaimana yang ada pada kurikulum normal, tetapi lebih
ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah,
kemandirian dan kesalehan sosial lainnya. Materi belajar dilakukan
dengan cara setiap guru memilih materi esensial dari mata pelajaran
yang diampu oleh masing-masing sesuai tuntutan KI KD.
Pemilihan materi esensial dilakuan untuk :
1. KI KD mapel PAI dan Bahasa Arab sesuai KMA No 183 tahun 2019
2. KI KD mapel umum sesuai Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
3. KI KD mapel mulok Bahasa Sunda copi paste dari Peraturan Gubernur
Provinsi Jawa Barat Nomor 69 tahun 2013
4. KI KD mulok tambahan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan

E. Muatan Kurikulum Darurat


1. Mata Pelajaran
a. Mata Pelajaran Kelompok A meliputi Pendidikan Agama Islam (Al
Quran Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak dan Sejarah Kebudayaan
Islam), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa Inggris.
b. Mata Pelajaran Kelompok B meliputi Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Prakarya, Bahasa Sunda
(mulok wajib) dan Kompetensi Dasar Keagamaan (mulok khas
lembaga)

26
2. Muatan Lokal
a. Mulok wajib berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri yaitu
Bahasa Sunda yang pelaksanaan pembelajarannya mengacu
pada Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor 69 tahun
2013. (KI dan KD terlampir)
b. Muatan lokal khas madrasah berupa mata pelajaran yang berdiri
sendiri yaitu Kompetensi Dasar Keagamaan yang pelaksanaan
pembelajarannya diatur oleh madrasah. (KI dan KD terlampir).

3. Pengembangan Diri Kurikulum Darurat


a. Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) tidak
dilaksanakan
b. dan Kegiatan ekstrakurikuler tidak dilaksanakan tidak
dilaksanakan
c. Program Pembiasaan atau kegiatan yang sudah menjadi
pembiasaan setiap hari sebelum dan atau sesudah kegiatan
pembelajaran. Program pembiasaan di MIS An-Nur IX
Malangbong selam diberlakukannya kurikulum darurat
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan sebagai berikuti:
1) Berdoa sebelum dan seitelah kegiatan belajar.
2) Infak harian/mingguan/bulanan
3) membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada
guru, karyawan dan sesama peserta didik
4) membiasakan membuang sampah pada tempatnya
5) membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
6) dll

27

Anda mungkin juga menyukai