Anda di halaman 1dari 24

REVIEW HARI 2:

• Setiap kelompok (PMI Cabang) silahkan


menentukan perwakilan yang akan mengikuti
‘review games’ hari ini--quizziz
• Peserta lainnya akan mendukung dengan
pembagian tugas
• Silahkan cermati baik-baik kasusnya, kemudian
jawab pertanyaan baik-baik
• Kelompok yang cepat dan tepat dalam
memberikan jawaban yang akan menjadi
pemenang ‘review games’ hari kedua
Pilar 1: Fasilitas Aman Bencana
Fasilitas Sekolah Aman merupakan fasilitas
sekolah dengan gedung, isinya dan halaman
sekitarnya memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kemudahan termasuk
kelayakan bagi anak berkebutuhan
khusus, kenyamanan dan keamanan sesuai
dengan Permen PU No 29/2006 dan
Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan
Tahan Gempa yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun
2006, SNI-1726-2002 dan Perka BNPB No.
4/2012 tentang Pedoman Penerapan
Sekolah/Madrasah Aman Bencana.
Pilar 2:
Managemen Bencana di Sekolah
Indikator ketercapaian managemen bencana di
sekolah
• Cek di halaman 53-55 buku modul pilar 2 managemen
bencana di sekolah
Penerapan pilar 1 & 2 pada konteks COVID-19
• Pandemi COVID-19 membawa dampak besar terhadap dunia
pendidikan
• Kebijakan pembukaan kembali sekolah masih menunggu
situasi, kondisi dan kebijakan di masing-masing daerah,
namun demikian satuan pendidikan/sekolah harus
berpartisipasi dalam meningkatkan kesiapan KBM Tatap muka
dalam adaptasi kebiasaan baru COVID-19
• Penerapan kegiatan pilar 1 dan 2 SPAB dapat dilakukan
dalam konteks COVID-19:
• A) Penyiapan sarana prasarana pendukung
• B) Menyusun gugas di tingkat sekolah
• C) Kaji risiko & bahaya
• D) Menyusun protap/SoP COVID-19
PILAR 1: SARANA PRASANA

1. Kebutuhan air untuk CTPS: s/d 2 liter jika air mengalir selama
20 detik CTPS, namun dengan tippitap/technologi bisa turun
s/d 0.3-0.6 liter
 1 sarana CTPS---25-30 orang

1. CTPS minimal 20 detik dengan 6 langkah


2. Masker kain/masker 3 lapis ganti per 4 jam sekali
3. Toilet :
1 : 25 murid perempuan/guru perempuan
1+ 1 urinoir : 50 murid laki-laki/guru laki-laki
• Sumber:
• UNICEF Fact Sheet|Handwashing Stations and Supplies for the COVID-19 response
• May 2020

Pastikan sekolah memenuhi indikator daftar periksa yang


dikeluarkan dinas pendidikan/kemenag masing-masing
Apa yang harus disiapkan dalam managemen
COVID-19
Pilar 2: Managemen Bencana di Sekolah
Lihat di lampiran Prosedur Jika Warga Sekolah ada yang
sakit/menunjukkan gelaja COVID-19 Saat KBM
BREAK
ADA BERAPA BINATANG YANG TERLIHAT DALAM GAMBAR?
SPAB:
PENDIDIKAN
PENCEGAHAN DAN
PRB
Oleh: Agnes Widyastuti
Pada Kegiatan Pelatihan daring SPAB PMI Prop. Jabar
Bandung, 12-14Januari 2020
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti sesi ini,
peserta dapat menjelaskan
mengenai:
• Kegiatan berpusat pada
anak
• Pendidikan Bencana untuk
anak
• Merancang kegiatan
edukasi bencana pada
anak
Penerapan 3 pilar SPAB

Berpusat
pada Anak Sensitif
Gender

Inklusi
Kegiatan yang berpusat pada anak
• Pendekatan yang berdasar pada kebutuhan
dan hak dasar anak yang fokus pada
perkembangannya
• Melibatkan partisipasi aktif dari anak
• Memastikan keselamatan dan keamanan bagi
anak selama mengimplementasi kegiatan
program
• Mendorong keterlibatan aktif anak dalam
pembuatan kebijakan penanggulangan
bencana dan pengurangan risiko bencana
serta pembangunan
Sensitif Gender dan Inklusi
Sensitif Gender dan Inklusi

• Prinsip sensitif gender:


memastikan bahwa strategi-strategi yang dijelaskan
mempunyai dampak, baik pada perempuan maupun laki-laki.
• Inklusi:
“Desain Universal” berarti desain produk, lingkungan,
program dan layanan yang dapat digunakan oleh semua orang,
semaksimal mungkin, tanpa perlu adaptasi atau desain khusus.
“Desain universal” tidak boleh mengecualikan alat bantu untuk
kelompok penyandang disabilitas tertentu dimana hal ini
dibutuhkan.
Pilar 3: Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan
Risiko Bencana
Pendidikan PRB dirancang untuk membangun budaya aman dan
komunitas yang tangguh menghadapi bencana. Dalam kerangka
sekolah aman yang komprehensif, pilar pendidikan PRB memiliki
delapan strategi yang dirangkum dalam tahapan seperti tabel di
bawah:
Penerapan Pilar 3 dalam kegiatan program
sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler
• Program sekolah yang dapat mensosialisasikan kegiatan SPAB antara
lain: simulasi mandiri, penerimaan siswa baru (MPLS), penguatan
OSIS, kegiatan pameran kegiatan siswa dsb
• Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para peserta didik
sekolah di luar jam belajar kurikulum standar
• Guru dapat membimbing pendidikan PRB di sekolah melalui integrasi
kegiatan ekstrakurikuler baik wajib maupun pilihan. Contoh-contoh
integrasi PRB ke dalam kegiatan ekstrakurikuler:
 Pramuka
 Palang Merah Remaja
Terintegrasi ke dalam kurikulum

• PRB sangatlah penting untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum formal di


sekolah dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan kesiapsiagaan anak-
anak menghadapi bencana
• Integrasi PRB ke dalam kurikulum bertujuan agar peserta didik memperoleh
pemahaman yang mendalam melalui lintas mata pelajaran yang dihubungkan
melalui tema yang sedang dipelajari, dan keterkaitannya dengan kehidupan
peserta didik sehari-hari.
• Pengintegrasian materi pembelajaran PRB ke dalam kurikulum dapat dilakukan
melalui model-model sebagai berikut:
a. Integrasi materi pembelajaran pendidikan PRB ke dalam mata pelajaran
pokok;
b. Integrasi materi pembelajaran pendidikan PRB ke dalam mata pelajaran
muatan lokal sesuai dengan karakteristik bencana di daerah setempat;
c. Integrasi pengurangan risiko bencana ke dalam ekstrakurikuler sesuai
dengan karakteristik bencana di daerah setempat
Indikator ketercapaian managemen bencana di
sekolah
• Cek di halaman 41-43 buku modul pilar 3 Pendidikan
Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana
Edukasi PRB dalam konteks COVID-19
Ada pertanyaan?

HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai