Anda di halaman 1dari 76

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahwa saat ini seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


terdampak penyebaran Covid-19. Selain itu di beberapa daerah di wilayah
Indonesia terdapat juga yang terdampak musibah atau bencana lain
walaupun bersifat lokal. Dalam kondisi apapun, negara berkewajiban
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu negara berkewajiban mencarikan jalan keluar
keberlangsungan pendidikan di madrasah. Letak geografis wilayah Indonesia
sebagai daerah kepulauan dengan keadaan yang berbeda-beda, perlu
dirumuskan regulasi yang dapat menjadi solusi agar kegiatan pembelajaran
tetap dapat dilaksanakan dengan baik di tengah kondisi darurat apapun.
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian siswa harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat
Covid-19, madrasah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah
kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing
madrasah. Siswa belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang
tua. Dalam rangka mendukung kegiatan belajar jarak jauh, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam telah melakukan beberapa ikhtiar pada masa
darurat ini antara lain; 1) membangun aplikasi elearning madrasah, 2)
menyediakan buku pelajaran elektronik, 3) menggalakkan dukungan
pembuatan bahan ajar oleh guru madrasah secara gotong-royong berupa
video, animasi, modul pelajaran, buku elektronik untuk mengisi konten e-
learning, 4) Program Syiar Ramadhan Madrasah kerjasama dengan Media
Elektronik setiap hari Senin sampai dengan Jumat selama bulan
Ramadhan, 5) Kerja sama dengan Kedutaan Rusia pemanfaatan platforms
Dragonlearn.org, yaitu belajar matematika menyenangkan untuk siswa MI
secara gratis selama masa pandemi Covid-19 dan lain sebagainya. Upaya-
upaya tersebut dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan di
madrasah di masa darurat.
2

Bilamana kegiatan pembelajaran dalam satu tahun pelajaran harus


berjalan, sedangkan terjadi kondisi darurat yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sebagai masa darurat, maka pembelajaran masih harus tetap
berjalan walaupun tidak bisa dilaksanakan sebagaimana kondisi normal
biasanya, pembelajaran tersebut perlu dilaksanakan dengan mengacu
program tatakelola tertentu yang disebut panduan kurikulum darurat.
Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan sepenuhnya di
madrasah, tetapi siswa dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran
yang tadinya lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru
dengan siswa di kelas, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara
daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari
rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif
antara guru, orang tua dan siswa.
Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-
KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter,
akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian siswa. Guru harus lebih kreatif
dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada
siswa, agar terwujud pembelajaran yang bermakna, inspiratif dan
menyenangkan agar siswa tidak mengalami kebosanan belajar dari rumah.
Agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik
dan optimal, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
agama Republik Indonesia menyusun Panduan Kurikulum Darurat pada
Madrasah, sebagai acuan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan
pembelajaran pada masa darurat.

B. Tujuan Penyusunan Panduan Kurikulum Darurat.


Tujuan penyusunan panduan kurikulum darurat adalah sebagai acuan
teknis bagi satuan Pendidikan jenjnag RA, MI, MTs dan MA dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada masa darurat.

C. Ruang Lingkup
Panduan Kurikulum darurat pada madrasah ini diuraikan dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Konsep kurikulum darurat
3. Pembelajaran pada masa darurat
3

4. Langkah-langkah pembelajaran pada masa darurat


5. Penilaian hasil belajar pada masa darurat
6. Penutup

D. Sasaran Pengguna
Sasaran pengguna Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah
adalah sebagi berikut:
1. Pendidik (guru mata pelajaran, guru BK dan guru kelas)
2. Pimpinan satuan pendidikan (kepala madrasah dan wakil kepala
madrasah)
3. Pengawas Madrasah
4. Orang tua siswa, dan
5. Pemangku kepentingan lainnya.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, diketahui


bahwa belum semua madrasah dapat menjalankan kegiatan pembelajaran
jarak jauh secara online/daring (dalam jaringan) secara penuh, dan
sebagian besar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara luring
(luar jaringan). Beberapa kendala antara lain, keterbatasan SDM,
keterbatasan sarana berupa laptop atau HP yang dimiliki siswa, kesulitan
akses internet dan keterbatasan kuota internet siswa yang disediakan orang
tuanya, dan sebagainya. Disamping itu pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh selama masa darurat Covid-19 antara satu madrasah dengan
madrasah yang lainnya sangat bervariasi, sesuai dengan persepsi dan
kesiapan masing-masing madrasah.
Permasalahan diatas juga merupakan gambaran pelaksanaan
pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur, dimana
kendala sarana berupa HP atau Laptop, ketersediaan Kouta Internet dan
Akses jaringan Insternet, maka melalui Kurikulum Darurat MTs Negeri 2
Barito Timur ini, akan kami gambar beberapa kebijakan dari madrasah
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
4

BAB II
PENGERTIAN DAN KONSEP KURIKULUM DARURAT

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Pasal 36 mengamanatkan agar kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan disusun dan dikembangkan: (a) dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik, (b)
sesuai dengan jenjang pendidikan dan (c) dalam rangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Berdasarkan prinsip diversifikasi tersebut, pemerintah
dapat cukup memberikan panduan yang bersifat umum terkait gambaran
pendidikan yang perlu
dilakukan, sedangkan wujud kurikulum yang dijalankan dapat
disusun oleh setiap satuan pendidikan. Dengan demikian pemerintah
tidak lagi harus selalu menetapkan kurikulum yang bersifat nasional.
Kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan penyusunannya dapat
diserahkan di tingkat satuan pendidikan dalam bentuk Kurikulum Satuan
Tingkat Pendidikan (KTSP) sebagai wujud penerapan manajemen barbasis
madrasah terutama pada masa darurat.

A. Pengertian
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum 2013 adalah langkah lanjutan pengembangan kurkulum
berbasis kompentensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompentensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara terpadu.
3. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompentensi lahir
sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum
2006, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia
kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan
teknologi sepert yang digariskan dalam haluan negara.
Pengembangan kurikulum 2013 didasari oleh pemikiran tentang
tantangan masa depan, persepsi masyarakat pengetahuan dan
5

pedagogi, kompentensi masa depan, serta fenomena negatif yang


mengemuka.
4. Kurikulum Darurat adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa
darurat dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang
berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing satuan
pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan
hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-19),
tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi bencana
alam, huru-hara dan sebagainya.
5. Panduan Kurikulum Darurat adalah panduan mengenai mekanisme
pembelajaran yang dapat dijadikan acuan oleh satuan pendidikan
dalam merencanakan dan melaksakan proses pembelajaran selama
masa darurat.

B. Konsep Kurikulum Darurat


1. Kurikulum Darurat adalah kurikulum yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat. Oleh
karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat dan dirasakan
oleh setiap satuan pendidikan madrasah. Mempertimbangkan
kondisi darurat setiap daerah dan madrasah berbeda, maka
implementasi kurikulum darurat setiap satuan pendidikan bisa
berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing.
2. Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi diarahkan pada
pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar
Kompentensi Lulusan. Demikian pula penilaian hasil belajar dan
hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan
kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang
dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
3. Pada masa darurat, seluruh siswa harus tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari madrasah.
Kegiatanpembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara
6

guru dengan siswa, tetapi siswa dapat melakukan belajar dari rumah
dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua.
4. Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-
KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan
karakter, akhlak mulia, ubudiyah, kemandirian dan kesalehan
sosial lainnya.
5. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat. Bila
kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus kembali
dilaksanakan secara normal seperti biasanya.

C. Landasan Hukum
Landasan Yuridis Penerapan kurikulum darurat adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah
7

beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan


Menteri Agama Nomor 66 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Pedoman Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
di Madrasah;
8

14. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang


Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791
Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat Pada
Madrasah;

D. Tujuan Penyusunan Kurikulum


Penyusunan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito
Timur ini bertujuan untuk mewujudkan kurikulum implementatif
sebagai:
1. Acuan pelaksanaan proses pendidikan untuk mencapai visi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur ;
2. Acuan pelaksanaan proses pembelajaran untuk menghasilkan
mutu lulusan yang berwawasan lingkungan, cerdas dan santun
berbahasa berdasarkan keimanan, ketaqwaan serta membentuk
generasi muslim yang beriman, bertaqwa, religius, terampil, kreatif,
dan inovatif sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi;
3. Acuan bagi guru dalam mengembangkan silabus dan rencana
pembelajaran;
4. Pedoman pelaksanaan proses penilaian peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur;
5. Dasar pelaksanaann evaluasi dan program tindak lanjut dalam
mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur.
6. Merespon kebijakan Kementerian Agama Pusat yang menyerahkan
pengembangan kurikulum selama masa darurat.

E. Prinsip Penyusunan Kurikulum


Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur dalam
3 tahun berjalan telah menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII,
VIII dan IX. Pada kurikulum darurat ini modifikasi dan inovasi KTSP.
Prinsip pengembangan kurikulum dikembangkan sesuai dengan
relevansi setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi
dan supervisi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur.
9

Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2


Barito Timur mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kelulusan
(SKL), serta berpedoman pada penyusunan kurikulum yang disusun
oleh BSNP, dan petunjuk teknis dari Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Kalimantan Tengah, serta memperhatikan
pertimbangan Komite Madrasah.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif,
didalamnya mencakup : perencanaan, penerapan dan evaluasi. 
Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun
kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan
mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan
digunakan oleh guru dan peserta didik.Penerapan Kurikulum atau
biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer
perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi
kurikulummerupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum
untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat
ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-
hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak
hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia
pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti:
politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur
masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan
pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah
atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang
telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru
menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam
implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin
terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum
yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan
ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu
pengembangan kurikulum.
10

Prinsip pengembangan kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri


2 Barito Timur pada masa darurat ini diantaranya :

1. Prinsip relevansi;
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi
dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-
komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan
potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan
kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas;
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam
pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas;
Adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik
yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi;
Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada
secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas;
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
6. Prinsip Protokol Kesehatan
Pada saat pelaksanaan tatap muka di sekolah akan menerapkan
protocol kesehatan seperti : 1. Mengecek suhu badan setiap siswa
ketika memasuki madrasah, 2. Mewajibkan siswa mencuci tangan
11

dengan sabun sebelum masuk ruang belajar 3. Memakai masker dan


menerapkan social distancing dalam proses pembelajaran yaitu setiap
rombongan belajar/perkelas maksimal diisi 20 siswa dan meja yang
diberi jarak.

F. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum


Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur disusun
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional
dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala
12

dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu


pengetahuan, teknologi, dan seni.
5. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara
toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
6. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
7. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
8. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
9. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
10. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
13

BAB. III
PROFIL
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BARITO TIMUR

A. Sekilas Sejarah Madrasah


Awal berdirinya Madrasah Tsanawiyah ini diberi nama Madrasah
Tsanawiyah Ampah. Madrasah ini berdiri di bawah naungan Yayasan pada
tahun 1983. Pada Tahun 2009 Madrasah berubah nama menjadi Madrasah
Tsanawiyah Negeri Ampah dan dalam perkembangannya menyesuaikan
peraturan pemerintah pada tahun 2016 berubah nama menjadi Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur sampai sekarang.

1. Identitas Madrasah
a. Nama Madrasah : MTs Negeri 2 Barito Timur
b. NSM : 121162130002
b. NPSN : 30202489
c. Alamat : Jalan : Jalan Negara Ampah-Buntok Km.2
RT : 18
Kelurahan : Ampah Kota
Kecamatan : Dusun Tengah
Kabupaten : Barito Timur
Provonsi : Kalimantan Tengah
Kode POS : 73652
E-mail : mtsnampah71@gmail.com

2. Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode


Tabel 1.1 Tabel Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode
Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur 2020

No. Nama Kepala Madrasah Periode


1. MASDAR 1980 – 2009
2. Drs.ABD.AZIZ 2010 – 2013
3. SITI HAWARIAH,S.Ag 2013 - 2019
4. Dra.Hj. PARIDAH 2019 - Sekarang

3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTsN 2 Barito Timur

Tabel 1.2. Tabel Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020
Status Fungsional
No Nama/NIP L/P Jabatan
Pendidikan Sertifikasi
14

Dra.Hj.PARIDAH
1. P S1/PAI Kamad Sertifikasi
NIP.19670104 199803 2 008
Rusmini, S.Pd.I
2. P S1/PAI GMP Sertifikasi
NIP.19730809 200701 2 017
Erna Dewi, S.Pd.I S1/Tadris
3. NIP.19800930 200710 2 003 P GMP Sertifikasi
Matematika
Suminam, S.Pd.I
4. P S1/PAI GMP Sertifikasi
NIP.19820912 200710 2 005
Samsul Khair, S.Pd.I
5. L S1/PAI GMP -
NIP.19830320 200912 1 005
Muhammad Bakri, S.Pd
6. L S1/IPS GMP -
NIP.19830918 200912 1 004
Akhmad Fauzi, S.Pd.I
7. L S1/PAI
NIP. 19840814 201903 1 010
Moh. Tohir, S.Pd S1/Pendidikan
8. L Matematika
GMP -
NIP.19880508 201903 1 006
Evi Handayani, S.Pd S1/Pendidikan
9. P GMP -
NIP.19880702 201903 2 007 Ekonomi
Pusvita Sari, S.Pd
10. P S.1/Fisika GMP -
NIP.19940808 201903 2 012
Tiara Agustin, S.Pd
11. P S1/ Seni Tari GMP -
NIP.19920804 201903 2 023
Lestari Jatiningsih, S.Mat
12. P S1/ Matematika GMP -
NIP.19951222 201903 2 016
13. Ridawati, S.Pd.I P S1/PAI GMP Sertifikasi
14. Hatman, S.Pd.I L S1/PAI GMP Sertifikasi
S1/Bahasa&Sas
15. Hasnisah Fitri Sebayang, S.Pd P tra Inggris
GMP Sertifikasi
S1/Bimbingan
16. Yanti, S.Pd P Konseling
GMP Sertifikasi
17. Hartain, S.Pd.I L S1/PAI GMP Sertifikasi
S1/Pendidikan
18. Istiqomah, S.Pd.I P Bahasa Arab
GMP Sertifikasi
19. ST. Rahmah, S.Pd.I P S1/PAI GMP Sertifikasi
20. Supian Asauri, S.Pd.I L S1/PAI GMP -
S1/Pendidikan GMP
21. Rohyana Dewi, S.Pd P Ekonomi
-
S1/Pendidikan GMP
22. Edy Sugara, S.Pd.I L Bahasa Arab
-
S1/Pendidikan GMP
23. Ahmad Ridha Umami, S.Pd.I L Bahasa Arab
-
S1/Pendidikan GMP
24. Al Aminuddin, S.Pd L Biologi
-
S1/Pendidikan
Jasmani
25. Satrio, S.Pd L Kesehatan &
GMP -
Rekreasi
26. Inayaturrahmi, S.Pd P S1/Fisika GMP -
S1 Tadris GMP
27. Wina Lestari, S.Pd.I P Bahasa Inggris
-
28. Marisa, S.Pd P S1/Matematika GMP -
S1/Pendidikan
Jasmani
29. Jainal, S.Pd L Kesehatan &
GMP -
Rekreasi
30. Bayu Saputra, S.Pd L S1/Bahasa & GMP -
Sastra
15

Indonesia
31. Siti Sadiah, S.Pd P S1/Matematika GMP

b. Tenaga Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Jumlah tenaga pendidik Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito
Timur dan kualifikasinya pada tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagai
berikut :

Tabel 1.3. Tabel Tenaga Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

Jumlah dan Status


Tingkat Guru
No Jumlah
Pendidikan PNS GTT
L P L P
1 S1 2 8 9 10 29
2 S2 2 0 0 0 2
3 D3 0 0 0 0 0
4 SMA 0 0 0 0 0
Jumlah 4 8 9 10 31

c. Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Jumlah tenaga kependidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito
Timur dan kualifikasinya pada tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagai
berikut :

Tabel 1.4. Tabel Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

Jumlah Staf Tata


Tingkat Usaha
No Jumlah
Pendidikan PN GTT
L P L P
1 S1 0 0 0 0 0
2 D3 0 0 0 0 0
3 D2 0 0 0 0 0
4 D1 0 0 0 0 0
5 SMA/Sederajat 0 1 4 2 7
Jumlah 0 1 4 2 7

Pada tahun 2020 semua guru/tenaga pendidikan telah memiliki kualifikasi


akademik Strata Satu (S.1) dan 94 % sesuai antara kualifikasi akademik dengan
mata pelajaran yang diampu.
4. Data Peserta Didik
a. Data Peserta Didik dari Tahun ke Tahun
16

Data Peserta DidikMadrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur 5 Tahun


Terakhir

Tabel 1.5. Tabel Data Peserta Didik dari Tahun ke Tahun


Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX JUMLAH


Tahun
Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Pelajaran
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2015/2016 189 6 184 5 142 4 515 15


2016/2017 166 5 171 6 166 5 503 16
2017/2018 171 5 161 5 167 6 499 16
2018/2019 175 5 164 5 154 5 493 15
2019/2020 168 5 175 6 164 5 507 16
2020/2021 203 6 168 5 168 6 539 17

5. Sarana dan Prasarana


a. Profil Ruang Kelas
Tabel 1.6. Tabel Profil Ruangan Kelas
Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

Jumlah dan ukuran Jumlah


Ruang Jumlah
Ukura lainnya Ruang
Kondisi Ukura Ukura Jumla
n yang Seluruhnya
Ruang n n h
<63 digunaka yang
Kelas 7x9 >63 (d) =
m² n untuk dipergunaka
m² (a) m² (b) (a+b+c) ruang n
(c)
kelas
Baik 14 - - 14 - 17
Rusak 3 - - 3 - -
Ringan
Rusak - - - - - -
Sedang
Rusak - - - - - -
Berat
Rusak - - - - - -
Total
Jumlah 17 - - 17 - 17

b. Profil Ruang Laboratorium , Keterampilan, Kesenian dan multimedia


Tabel 1.7. Profil Ruang Laboratorium, Keterampilan, Kesenian dan
multimedia
Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

No Ruang Jumlah keadaan, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)


Jumlah keadaan Kualitas Kondisi
Kurang 25% 50% 75% K C B S R RR B
17

s/d s/d
dari s/d
50% 75%
25% 100% B B
dari dari
keb dari keb
keb keb
1 Lab. IPA - - - - - - - - - - -
2 Lab. - - - - - - - - - - -
Bahasa
3 Lab. - - - 1 - - √ - - - √
Komputer
4 Keterampila - - - - - - - - - -
n
5 Kesenian - - - - - - - - - -
6. Multimedia - - - - - - - - - - -

c. Kondisi Sarana Prasarana Ideal


Pada Tahun Pelajaran 2020/2021 MTsN 2 Barito Timur diharapkan
telah memiliki standar sarana prasarana yang ideal untuk memenuhi
standar pelayanan pendidikan minimal bagi madrasah standar nasional
sebagai berikut :

Tabel 1.8. Kondisi Sarana Prasarana Ideal


Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

Jenis Jumlah
No. Satuan Keterangan
Kebutuhan Kebutuhan

1 Ruang Kelas 19 Ruang


2 Ruang Serba Guna 1 Ruang
3 Ruang UKS 1 Ruang
4 Ruang Lab. Media 1 Ruang
5 Ruang Lab. Bahasa 1 Ruang
6 Ruang Lab. IPA 1 Ruang
7 Ruang Kesenian 1 Ruang
8 Ruang Pramuka 1 Ruang
9 Ruang PMR 1 Ruang
10 Ruang BP/BK 1 Ruang
Ruang 1 Ruang
11
Perpustakaan
12 Ruang Toilet / WC 19 Ruang
Ruang 1 Ruang
13
Lab. Matematika
Ruang 1 Ruang
14
Kantin Madrasah
15 Ruang OSIS 1 Ruang
Ruang 1 Ruang
16
Wakasek / PKS
17 Ruang Kepala 1 Ruang
18 Ruang Guru 1 Ruang
19 Dapur Umum 1 Ruang
18

20 Gudang 1 Ruang
21 WC Guru 2 Ruang
22 WC Kepala 1 Ruang
23 Lahan Parkir 336 m2
24 Taman Tanaman 113 m2
25 Lapangan Basket 427,5 m2
Lapangan Volly 2 324 m2
26
set
Lapangan Sepak 1250 m2
27
Bola
Lapangan 83,2 m2
28
Bulu Tangkis
29 Mushalla 300 m2

d. Prestasi Akademik dan Non Akademik


Tabel 1.8 Tabel Prestasi Akademik dan Non Akademik
Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

No. Tahun Prestasi Akademik dan Non Akademik Keterangan

Juara 1 Volley Ball Putra Kemah Bakti


1 2011
Juara 1 Penjelajah Pramuka Kemah Bakti
Juara 2 Futsal Putra Temu Osis Tingkat
2 2012
Kab.Barito Timur
Juara 1 Tingkat Beregu Kemah Bakti HAB
Kemenag
Juara 2 Kompetensi Sains Bidang Fisika
Tingkat Kab.Barito Timur
3 2013
Juara 3 Kompetensi Sains Bidang Biologi
Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 3 Lomba Lari 100 Meter Putra Temu
Osis Se Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Badminton Ganda Putra Temu Osis
Se Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Kompetensi Sains Bidang Fisika
Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 1 Kompetensi Sains Bidang Biologi
4 2014
Tingkat Kab.Barito Timur
Harapan 1 Temu Prestasi Pramuka
Penggalang
Harapan 1 Festival Bintang Vokalis Remaja
Putra
5 2015 Juara 1 Volly Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Bulu Tangkis Ganda Putra Temu
Osis Se Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Kompetensi Sains Bidang Fisika
Tingkat Kab.Barito Timur
19

Juara 2 Kompetensi Sains Bidang Biologi


Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 3 Kompetensi Sains Bidang
Matematika Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 2 Lombat Jauh Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Futsal Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Volly Campuran Hab Kemenag
Juara Umum 2 Kemah Bakti Madrasah HAB
Kemenag
Juara 3 Catur Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Catur Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Lompat Jauh Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Tenis Meja Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Futsal Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Badminton Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Badminton Ganda Putra Temu Osis
Se Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Volly Putra Temu Osis SeKabupaten
6 2016
Barito Timur
Juara 1 Futsal Putri Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Volly Putri Temu Osis Se Kabupaten
Barito Timur
Juara 2 Tenis Meja Ganda Putri Temu Osis
Se Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Catur Puta Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Catur Putri Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 2 Lompat Jauh Putri Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
7 2017 Juara 1 Lompat Jauh Putra Temu Osis
SeKabupaten Barito Timur
Juara 1 Badminton Ganda Putra Temu Osis
Se Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Kompetensi Sains Bidang IPS
Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 1 Kompetensi Sains Bidang IPATingkat
Kab.Barito Timur
Juara 1 Kompetensi Sains Bidang
Matematika Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 2 Tenis Meja Putra Temu Osis Se
20

Kabupaten Barito Timur


Juara 2 Atletik Putra Temu Osis Se
Kabupaten Barito Timur
Juara 1 Kompetensi Sains Bidang IPS
8 2018 Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 2 Kompetensi Sains Bidang IPA
Tingkat Kab.Barito Timur
Juara 3 Olimpiade Sains Nasional Bidang IPS
Juara 2 Olimpiade Sains Nasional Bidang IPS
9 2019
Tingkat Kabupaten
Juara 1 Regu Scorpion Vlog Film Pendek
Dokumenter Hari Ulang Tahun
Pramuka Tingkat Kabupaten.
Juara 3 Lomba Film Pendek Iklan Layanan
Masyarakat Regu Macan
Tingkat Kab. Barito Timur
10 2020
Terbaik 1 Lomba Matematika Terintegrasi
KSMO Tahun 2020 Tingkat Provinsi
Kalimantan Tengah
Terbaik 2 Lomba IPA terpadu Terintegrasi
KSMO Tahun 2020 Tingkat Provinsi
Kalimantan Tengah

BAB II
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN MADRASAH

A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL JENJANG DASAR


21

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut."Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab."

B. VISI MADRASAH DAN INDIKATOR VISI


Profil madrasah yang diinginkan di masa datang, tertuang melalui tujuan
yang ingin dicapai oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur, dengan
rumusan Visi Madrasah sebagai berikut :
“Mewujudkan madrasah yang unggul, berakhlakul karimah dan berdaya saing
tinggi”

Indikator Visi Madrasah :


1. Berkwalitas dalam perolehan rata-rata nilai standar nasional.
2. Lulusan mampu bersaing masuk ke sekolah unggulan.
3. Suasana madrasah yang Islami, disiplin dan kondusif.
4. Terampil dalam penguasaan teknologi dan komunikasi.
5. Berprestasi dalam bidang olahraga, seni dan budaya yang bernuansa
Islam.

C. MISI MADRASAH
Untuk mewujudkan Visi, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur
merumuskan beberapa misi madrasah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pendidikan/pengajaran IPTEK yang berkwalitas, efektif
dan efisien.
2. Memacu siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik, sehingga
lulusan memiliki daya saing yang tinggi.
3. Menyelenggarakan kehidupan di madrasah yang berwawasan ke-Islami,
tertib dan berakhlak mulia.
4. Mengembangkan pelatihan teknologi dasar dan komunikasi.
5. Menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga, seni dan budaya daerah
yang bernuansa Islami.
22

D. MOTTO MADRASAH

” Melayani Sepenuh Hati, Mengedepankan Akhlaqul Karimah Dalam Meraih


Prestasi, Menuju MTsN 2 Barito Timur Hebat Bermartabat ”.

Motto Madrasah ini menggambarkan suatu keinginan dan harapan


madrasah:
1. Semua element baik, guru, tata usaha maupun komite bersinergi
memajukan madrasah.
2. Menggali dan mengembangkan bakat siswa dalam bidang akademik, Seni
dan Keterampilan.
3. Selalu menanamkan akhlakul karimah kepada siswa sebagai pondasi
dalam menghadapi perkembangan teknologi dan budaya asing yang dapat
merubah perilaku dengan begitu cepat.
4. MTsN 2 Barito Timur berkomitmen mencetak dan membekali siswa dengan
ilmu agama, keterampilan teknologi dan komunikasi serta bersemangat
meraih cita-cita.
5. Semua element madrasah bersama-sama mewujudkan MTsN 2 Barito
Timur Hebat Bermartabat.

E. TUJUAN DAN SASARAN


1). Tujuan:
Dalam melaksanakan misi MTsN 2 Barito Timur maka ditetapkan
beberapa tujuan sebagai berikut:
o Menumbuhkan kompetensi guru dan pegawai dalam pelaksanaan
tugas.
o Merapikan administrasi madrasah
o Meningkatkan motivasi belajar siswa.
o Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran.
o Meningkatkan kedisiplinan siswa.
o Mengefektifkan pelaksanaan sistem poin pelanggaran tata tertib siswa.
o Menghidupkan suasana lingkungan yang bernuansa Islam.
o Meningkatkan partisipasi masyarakat
o Melaksanakan pelatihan teknologi dasar dan komunikasi.
o Mengembangkan bakat dan minat siswa sasaran.
2). Sasaran
23

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :


o Kompetensi guru dan pegawai meningkat
o Perangkat pembelajaran guru semakin lengkap
o Sistem administrasi ketatausahaan rapih dan akuntabel
o Tingkat kehadiran siswa semakin tinggi.
o Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran
o Meningkatnya kesadaran siswa dalam mematuhi tata tertib
o Suasana lingkungan makin Islami, kondusif dan perilaku siswa
semakin berakhlak mulia.
o Terjalin hubungan yang baik antar warga madrasah dengan
masyarakat
o Tingginya partisipasi masyarakat dalam mendukung program
madrasah
o Berjalannya pelatihan teknologi dasar (PTD) dan komunikasi di luar
jam pelajaran dengan baik
o Siswa berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.

F. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN


MTsN 2 Barito Timur dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran sesuai
berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan yaitu dengan membuat
kebijakan, program dan kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan
dan sasaran.
1). Kebijakan
Kebijakan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Menempatkan tugas guru dan pegawai sesuai dengan latar belakang
pendidikan dan mendorong guru untuk terus meningkatkan
kompetensi profesi.
b. Memanajemen terselenggaranya sistem pengelolaan administrasi
madrasah yang rapih, akuntabel, efektif dan efesien.
c. Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang
lengkap dan optimal.
d. Mengefektifkan peran Badan Penegakan Tata Tertib Siswa (BPTS) dan
pembinaan kepada siswa secara kuntinyu.
e. Menciptakan lingkungan yang Islami dan kondusif.
24

f. Mendorong masyarakat/wali murid untuk berpartisifasi dalam


penyelenggaraan program pendidikan di madrasah.
g. Menyelenggarakan pelatihan PTD dalam kegiatan ekstra kurikuler.
h. Memotivasi siswa untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan minat
siswa.
2). Program
Program yang akan dilaksanakan meliputi;
a. Meningkatkan kegiatan pembinaan guru dan pegawai
b. Pembinaan kegiatan administrasi.
c. Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran
d. Pembinaan kesiswaan
e. Pembinaan Rohani Islami
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan
g. Pelatihan PTD dan komputer
h. Mengefektifkan kegiatan ekstra kurikuler
3). Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya mengimplementasikan
dari kebijakan dan program yang telah dibuat dengan memanfaatkan
sumber daya manusia, sumber dana, sarana prasarana pendukung
kegiatan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatkan kegiatan pembinaan guru dan pegawai
- Pembinaan guru dan staf
- Mengikutsertakan guru dalam kegiatan pelatihan.
- Melaksanakan MGMP
- Melaksanakan supervisi
b. Pembinaan Kegiatan Administrasi
1). Keuangan
- Pembuatan Perencanaan menggunakan Aplikasi RKAKL
- Pembuatan SPM menggunakan Aplikasi SPM Pembuatan
Rencana Penggunaan Dana (Scedul Time)
- Laporan Keuangan dengan Aplikasi SAKPA
- Pembuatan Daftar Gaji, Lembur, Honorarium dan Tunjangan
Uang Makan bagi pegawai.
- Pembuatan SPP, SPM,STPB Perincian.
25

- Pembuatan Buku Kas Umum, Buku pembantu Uang Persediaan,


Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Bank, Buku Pengawasan
Anggaran pendapatan.
- Pencatatan di Dosir Pegawai setiap perubahan Gaji Ybs.
2). Kepegawaian
- Penyusunan DUK
- Pembuatan Target Berkala
- Nominatif Pegawai
- Pembuatan File Pegawai
- Pendataan Pegawai
- Imfasing.
3). Umum
- Pembuatan laporan bulana madrasah
- Pembuatan/Pengarsipan data/Surat
- Inventarisasi barang melalui Aplikasi SIMAK-BMN
- Laporan Barang Persediaan (ATK dll)
- Pembuatan DIR
c. Pengadaan Sarana dan Prasana Pembelajaran
- Penambahan 3 buah ruang kelas
- Pagar Madrasah
- Pintu Gerbang
- Ruang Kantor Kepala Madrasah
- Ruang Kantor Tata Usaha
- Ruang Lab IPA
- Ruang Lab Komputer
- Ruang Perpustakaan
- Ruang UKS
- Aula Madrasah
- Taman Madrasah
- Mushalla
- Ruang OSIS
- Ruang Komite
- Kantin
- Lapangan Olahraga
- Menambah dan memperbaiki alat peraga
26

- Penambahan buku-buku perpustakaan


- Pengadaan sarana olahraga, pramuka, UKS dan lain-lain.
d. Pembinaan Kesiswaan
- Mensosialisasikan tata tertib siswa
- Melaksanakan bimbingan dan konseling
- Merekap poin pelanggaran tata tertib
- Mengadakan kunjungan rumah dalam rangka pembinaan.
e. Pembinaan Rohis
- Membaca al-Qur’an dan Asmaul Husna sebelum PBM dimulai
- Melaksanakan sholat Dhuha berjamaah
- Melaksanakan sholat dzuhur berjamaah
- Melaksanakan berbagai kegiatan PHBI
- Melaksanakan bimbingan baca Al-Qur’an
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
- Menyusun RAPBM
- Mengadakan rapat komite
- Menyusun pengurus komite madrasah
g. Pelatihan PTD dan Komputer
- Melaksanakan pelatihan PTD
- Melaksanakan pelatihan komputer
h. Mengefektifkan kegiatan ekstra kurikuler
- Pembentukan sanggar seni
- Pelatihan UKS
- Pelatihan PMR
- Mengikutsertakan siswa dalam bebagai lomba

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


27

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum


dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar
untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di
suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum
menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu
apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum
dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk
menentukan berbagai pilihan.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain
Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri
atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial
dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,
28

patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau


space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam juga
ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta
pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan
(guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu. 
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya,
dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap
satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua
aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan
pendidikan itu.
Muatan kurikulum merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, dan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013
Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di Madrasah. Kerangka dasar muatan kurikulum ditujukan seperti pada
gambar di bawah ini.

1. Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Umum


a) Kompetensi Inti
Table 3.1. Tabel Kompetensi Inti
Sumber: (http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/depan)
29

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya. dianutnya.
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, jujur, jujur,
disiplin, tanggungja disiplin, tanggungjawa disiplin, tanggungjawa
wab, peduli b, peduli (toleransi, b, peduli (toleransi,
(toleransi, gotong gotong royong), gotong royong),
royong), santun, santun, percaya diri, santun, percaya diri,
percaya diri, dalam dalam berinteraksi dalam berinteraksi
berinteraksi secara secara efektif dengan secara efektif dengan
efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
lingkungan sosial alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan
dan alam dalam pergaulan dan pergaulan dan
jangkauan pergaulan keberadaannya. keberadaannya.
dan keberadaannya.
3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan
pengetahuan menerapkan menerapkan
(faktual, konseptual, pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
dan prosedural) konseptual, dan konseptual, dan
berdasarkan rasa prosedural) prosedural)
ingin tahunya berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
tentang ilmu tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu
pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan,
teknologi, seni, teknologi, seni, budaya teknologi, seni, budaya
budaya terkait terkait fenomena dan terkait fenomena dan
fenomena dan kejadian tampak mata. kejadian tampak mata.
kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah,  menyaji 4. Mengolah,  menyaji
dan menyaji dalam dan menalar  dalam dan menalar dalam
ranah konkret ranah konkret ranah konkret
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan,
mengurai, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
merangkai, memodifikasi, dan memodifikasi, dan
memodifikasi, dan membuat) dan ranah membuat) dan ranah
membuat) dan ranah abstrak (menulis, abstrak (menulis,
abstrak (menulis, membaca, membaca,
membaca, menghitung, menghitung,
menghitung, menggambar, dan menggambar, dan
menggambar, dan mengarang) sesuai mengarang) sesuai
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari
dengan yang di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber
dipelajari di sekolah lain yang sama dalam lain yang sama dalam
dan sumber lain sudut pandang/teori. sudut pandang/teori.
yang sama dalam
sudut
pandang/teori.
30

b) Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk kelas VII, VIII dan IX Madrasah
Tsanawiyah sebagai berikut:

Table 3.2 Tabel Muatan Kurikulum Mata Pelajaran K13


Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2020

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu


Kelompok A Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. PPKn 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46

c) Beban Belajar Mata Pelajaran Umum


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
1) Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII dan
VIII yaitu 46, dan IX adalah 46 jam pembelajaran. Durasi setiap satu
jam pembelajaran adalah 40 menit.
31

2) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester


paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 21 minggu.
3) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 21 minggu.
4) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.
d) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.

2. Struktur Kurikulum Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab


a) Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi
Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta
didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Ibtidaiyah sampai pada jenjang Madrasah Aliyah. Kompetensi Inti (KI)
meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang
dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk
32

kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap


dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan
tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang beriman
dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan
pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk
melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata
pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan
sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata
pelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu hasil akhirnya
adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada
jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus mengacu pada
Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu, semua mata
pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus
berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti.
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang
dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti
adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran.
Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata
pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu.
Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik,
sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan
demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal kompetensi dasar.
Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi
dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar
33

satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi:
1) KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk Kompetensi
Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan
(pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan.
Urutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang
menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
dirumuskan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dipergunakan untuk
merumuskan kompetensi dasar (KD) yang diperlukan untuk
mencapainya. Mengingat standar kompetensi lulusan harus dicapai
pada akhir jenjang. Sebagai usaha untuk memudahkan operasional
perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang
menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada
setiap jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Capaian kompetensi pada
tiap akhir jenjang kelas dari Kelas VII sampai dengan IX, disebut dengan
Kompetensi Inti. Adapun kompetensi inti Madrasah Tsanawiyah (MTs)
untuk kelas VII sebagai berikut:
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata;
dan
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
34

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan


sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
b) Mata Pelajaran Madrasah
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
kompetensi lulusan melalui Kompetensi Inti. Selain itu, Kompetensi
Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran yang pada
gilirannya berfungsi sebagai sumber kompetensi. Mata pelajaran yang
dipergunakan sebagai sumber kompetensi tersebut harus mengacu
pada ketentuan yang tercantum pada Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, khususnya ketentuan
pada Pasal 37.
Selain jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk
kompetensi, juga diperlukan beban belajar per minggu dan per
semester atau per tahun. Beban belajar ini kemudian
didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap mata pelajaran.
Mata Pelajaran dan beban belajar sesuai dengan point b) pada struktur
muatan kurikulum mata pelajaran umum.
c) Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 di Madrasah
Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian
pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-
kompetensi dasar. Pencapaian Kompetensi Inti adalah melalui
pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata
pelajaran. Rumusannya dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian.
Kompetensi Inti, kompetensi dasar dikelompokkan menjadi
empat esuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang didukungnya,
yaitu: 1). Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung
KI-1) atau kelompok 1, 2). Kelompok kompetensi dasar sikap sosial
(mendukung KI-2) tau kelompok 2, 3). Kelompok kompetensi dasar
pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3, dan 4). Kelompok
kompetensi dasar keterampilan (mendukung KI-4) atau kelompok 4.
Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan
bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja,
35

melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara pada


sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran ditekankan
bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja, tetapi juga
memuat kandungan proses yang berguna bagi pembentukan
keterampilannya. Selain itu juga memuat pesan tentang pentingnya
memahami mata pelajaran tersebut sebagai bagian dari pembentukan
sikap. Hal ini penting mengingat kompetensi pengetahuan sifatnya
dinamis karena pengetahuan masih selalu berkembang.
Kemampuan keterampilan akan bertahan lebih lama dari
kompetensi pengetahuan, sedangkan yang akan terus melekat pada
dan akan dibutuhkan oleh peserta didik adalah sikap. Kompetensi
dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-2) bukanlah
untuk peserta didik karena kompetensi ini tidak diajarkan, tidak
dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai pegangan bagi pendidik
bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-pesan
sosial dan spiritual sangat penting yang terkandung dalam materinya.
Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap
spiritual (mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2)
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada
waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3)
dan keterampilan (mendukung KI-4).
Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi, proses
pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan, kemudian
dilanjutkan menjadi kompetensi keterampilan, dan berakhir pada
pembentukan sikap. Dengan demikian, proses penyusunan maupun
pemahamannya (dan bagaimana membacanya) dimulai dari Kompetensi
Dasar kelompok Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4.
Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4 dipergunakan
untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1 dan 2. Proses
berkesinambungan ini untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut
ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan
erat yang mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
36

3. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan
pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan
tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari
monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi
penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan
datang.
Lulusan Madrasah Tsanawiyah diharapkan memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tabel Kompetensi Lulusan


Sumber Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2020

Madrasah Tsanawiyah
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. Berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berkarakter, jujur dan peduli
3. Bertanggung jawab
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, metakognitif pada tingkat tekhnis
dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
3. Seni, dan
4. Budaya
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam kontek diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional
37

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak:


1. Kreatif
2. Produktif
3. Kritis
4. Mandiri
5. Kolaboratif
6. Komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesui dengan yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:
a. Perkembang psikologis anak
b. Lingkup dan kedalaman
c. Kesinambungan
d. Fungsi satuan pendidikan
e. Lingkungan.

4. Standar Penilaian Pendidikan (Menurut Peraturan Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016)

a. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi
relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
38

3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang


dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada
sikap/perilaku dan keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan
kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta
didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
39

11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran


pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN,
dilakukan oleh satuan pendidikan

b. Tujuan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada tujuan sebagai berikut:
1) Penilain hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajara, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara kesinambungan
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
penncapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata
pelajaran.
3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.

c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepadapihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek
teknik, prosedur, dan hasilnya.
6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang
didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan
40

kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan


pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar
yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

d. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


1) Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan
penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses
2) Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a) Penilaian kompetensi sikap
a. Penilaian Sikap adalah penilaian terhadap perilaku peserta didik
dalam proses pembelajaran, di dalam kelas, dan di luar kelas
untuk menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan karakter
setiap peserta didik.
b. Penilaian sikap Spiritual dilakukan dalam rangka membentuk
sikap siswa agar mampu menghargai, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
c. Penilaian sikap Sosial dilakukan  utk membentuk sikap sosial
siswa yang mampu menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
lingkungan alam dimana mereka berada
41

Gambar 3.2 Kerangka Penilaian Kompetensi Sikap

Langkah-langkah membuat rekapitulasi penilaian kompetensi sikap


selama satu semester:
a. Guru MP, wali kls, dan BK melakukan penilaian sikap selama
pembelajaran melalui pengamatan dengan mencatat setiap kejadian
yang menonjol
b. Catatan hasil pengamatan sikap yang dilakukan oleh guru  MP , wali
kelas, dan BK serta hasil catatan penilaian diri dan antar teman
dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi
sikap sosial.
c. Buat deskripsi pada kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap
sosial yang sesuai dengan pencapaian peserta didik berdasarkan catatan
observasi.
d. Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif
berdasarkan kumpulan hasil observasi (catatan) aspek yang menonjol.
e. Deskripsi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang belum
mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai aspek yang perlu
pembimbingan.
f. Deskripsi sikap setiap siswa  oleh guru MP diserahkan ke wali kelas
g. Wali kelas mengolah deskripsi setiap siswa asuhnya untuk menjadi
deskripsi sikap akhir
h. Wali kelas menulis deskrispsi sikap setiap siwa pada rapor
42

Gambar 3.3 Kerangka Penilaian Kompetensi Sikap

b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan.
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai
dengan karakteristik tugas.

c) Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,
projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai
dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan
cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam
bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
43

tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan


kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan; dan
3. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

e. Mekanisme dan Prosedur Penilaian


1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan
ujian nasional.
a) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali
sebelum ulangan harian.
c) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab
atau tema pelajaran.
d) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan
proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester,
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan
pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas
VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan
menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian
tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX
(tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
44

g) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode


survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV
(tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
i) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh
pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-
langkah:
a) menyusun kisi-kisi ujian;
b) mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c) melaksanakan ujian;
d) mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan
peserta didik; dan
e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur
dalam Prosedur Operasi Standar (POS).
6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik
sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang
belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan
dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada
orangtua dan pemerintah.

f. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian


1) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
45

a) Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan


dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal
semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik
memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai
dengan teknik penilaian yang dipilih.
b) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusurandilakukan dengan menggunakan teknik bertanya
untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi
dan tingkat kemampuan peserta didik.
c) Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
d) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kmajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan
kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar
yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait
dandimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
e) Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1. nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2. deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial.
f) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada
kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal:
wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali)
pada periode yang ditentukan.
g) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi
dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali
kelas/guru kelas.
2) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
46

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk


menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
b) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat
kompetensi, dan ujian akhir sekolah/madrasah;
c) menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan
kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan
POS Ujian Sekolah/Madrasah;
d) menentukan kriteria kenaikan kelas;
e) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;
f) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait;
g) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
h) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
3. lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
4. lulus Ujian Nasional.
i) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;
dan
j) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
47

3) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah


Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian
Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
a) Ujian Nasional
1. Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh
suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal
serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
2. Hasil UN digunakan untuk:
a. salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan;
b. salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya;
c. pemetaan mutu; dan
d. pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan
mutu.
3. Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi
bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah,
sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang
ditentukan oleh Pemerintah.
4. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun
oleh Pemerintah.
5. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah
menganalisis dan membuat peta daya serap UN dan
menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

b) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


1. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada
seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan
penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan.
48

2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik


menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga
hasilnya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses
pembelajaran.
3. Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat
Kompetensi mampu memberikan hasil yang komprehensif
sebagaimana hasil studi lain dalam skala internasional.

B. MUATAN KURIKULUM

1. Muatan Kurikulum Mata Pelajaran


Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), maka muatan kurikulum Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur memuat 5 (lima) kelompok mata pelajaran,
yaitu:
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika;
5. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut:
a. Pendidikan Agama Islam:
a) Al Qur’an Hadits
b) Akidah Akhlak
c) Fikih
d) Sejarah Kebudayaan Islam
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Arab
e. Bahasa Inggris
f. Matematika
g. Ilmu Pengetahuan Alam
h. Ilmu Pengetahuan Sosial
i. Seni Budaya dan Keterampilan
j. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
k. Prakarya
49

Dengan rincian alokasi waktu beban mengajar untuk setiap mata pelajaran
sebagai berikut:

Table 3.3 Tabel Muatan Kurikulum Mata Pelajaran


Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2020

Kelas dan
Alokasi
Komponen Waktu
Kelas IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al - Qur’an Hadits 2
b. Akidah Akhlak 2
c. Fikih 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Arab 3
5. Bahasa Inggris 4
6. Matematika 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
9. Seni Budaya dan Keterampilan 3
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3
Kesehatan
11. Prakarya 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah -
2. BTQ -
Jumlah 46

2. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
50

masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier


peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, olah raga, dan
kelompok ilmiah remaja.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran (equivalen 2 jam pelajaran). untuk megembangkan kompetensi siswa
berkaitan dengan materi yang diperoleh dalam kegiatan intra kurikuler dan
pengembangan minat dan bakat siswa. Pemilihan jenis kegiatan ekstrakurikuler
didasarkan atas minat dan bakat siswa yang dikoordinir oleh Urusan Kesiswaan
bekerja sama dengan Wali Kelas. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
Madrasah Tsanawiyah Al Huda Jampangkulon Jampangkulon Kabupaten
Sukabumi antara lain: kepramukaan, palang merah remaja, UKS, keolahragaan,
kesenian, keagamaan, peningkatan kemampuan MIPA (kelompok ilmiah remaja).
Layanan bimbingan adalah merupakan tugas wajib guru-guru
pembimbing/Wali Kelas yang meliputi 4 (empat) bidang garapan yakni
bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bakat siswa. Pelaksanaan layanan
bimbingan dilakukan dengan cara layanan individual atau klasikal/kelompok.
Pengendalian kegiatan pembiasaan adalah salah satu upaya untuk
pengembangan disiplin dan pembentukan karakter siswa. Pengendalian
dilakukan terhadap kegiatan rutin, spontan, dan terprogram. Kegiatan rutin
adalah kegiatan yang dilakukan secara regular baik di kelas maupun di
lingkungan madrasah. Bertujuan untuk membiasakan peserta didik
mengerjakan sesuatu dengan baik. Misalnya upacara pada hari Senin, sholat
Dhuha, sholat Dzuhur, pergi ke perpustakaan, kehadiran dalam kegiatan
pembelajaran, berdo’a sebelum dan sesudah belajar, infaq dan lain-lain.
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,
dimana saja, tanpa dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan
pada saat itu juga terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik
lainnya. Misalnya memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,
membiasakan antri, membiasakan mengatasi silang pendapat dan lain-lain.
Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan oleh
madrasah yang bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan pada siswa
dan mengembangkan bakat serta minat siswa.
Dengan demikian kegiatan pengembangan diri dapat dikelompokan
sebagai berikut:
51

a. Kegiatan Pelayanan Konseling


1) Struktur Layanan Konseling
Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan
konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual,
kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.
Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta
masalah yang dihadapi peserta didik.
a) Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
b) Paradigma, Visi dan Misi
Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan
dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas
dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya
lingkungan peserta didik.
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan
bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan
bahagia.
Misi pelayanan Konseling pada MTs Negeri 2 Barito Timur sebagai
berikut:
1. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan.
52

2. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan


kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/ madrasah,
keluarga dan masyarakat.
3. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
c) Pelayanan Konseling
Bidang pelayanan Konseling meliputi:
i. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
ii. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
iii. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan
belajar secara mandiri.
iv. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta
memilih dan mengambil keputusan karir.
d) Fungsi Konseling
Fungsi bimbingan konseling sebagai:
i. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memahami diri dan lingkungannya.
ii. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan
yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
iii. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dialaminya.
53

iv. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu


peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
v. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang
kurang mendapat perhatian.
e) Jenis Layanan Konseling
i. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan
obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
ii. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima
dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
iii. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,
program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
iv. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
v. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
vi. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika
kelompok.
vii. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.
viii. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-
54

cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau


masalah peserta didik.
ix. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
antarmereka.
2) Program Pelayanan Konseling
i. Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.
ii. Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
iii. Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
iv. Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
v. Program Harian,yaitu program pelayanan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk
satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan
pendukung (SATKUNG) konseling.
3) Perencanaan Kegiatan
i. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program
tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran,
bulanan serta mingguan.
ii. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan
jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan
SATKUNG yang masing-masing memuat: (a) sasaran
layanan/kegiatan pendukung; (b) substansi layanan/kegiatan
pendukung; (c) jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu
yang digunakan; (d) pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan
pihak-pihak yang terlibat; dan (d) waktu dan tempat.
55

iii. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan


di dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta
didik yang menjadi tanggung jawab konselor.
iv. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling
berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.
v. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu
minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di
sekolah/ madrasah.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Setiap sekolah tentunya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.
Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di dalam Kurikulum 2013 adalah
pramuka, dan ini adalah contoh kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan
oleh pemerintah. Ada beragam lagi kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan
di MTsN 2 Barito Timur sebelum adanya Covid-19 diantaranya sebagai
berikut:
1. Ekstra Drum band, ekstra ini termasuk ekstra Favorit di MTsN 2 Barito
Timur
2. Ekstra Olahraga yaitu; Futsal, Badminton, Volly, Tenis Meja, Atletik dan
Catur
3. Ekstra Muhadarah yaitu; Pidato dan Azan
4. Ekstra Nasyid
5. Ekstra Habsyi
6. Ekstra Pramuka
7. Ekstra Tari
8. Ekstra Palang Merah Remaja (PMR).
(Selama Covid-19, semua kegiatan ekstra ditiadakan).

c. Kegiatan Pembiasaan
Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan
membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal
tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter
melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal
56

baik di dalam maupun di luar kelas.Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri


atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan Keteladanan.

1) Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan
terus menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik.Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin
sebelum adanya covid-19 adalah sebagai berikut :
a. Berbaris didepan kelas sebelum masuk dan bersalaman dengan guru
b. Berdoa sebelum memulai kegiatan.
c. Bimbingan Baca Iqra dan Al-Qur’an
d. Sholat Dhuhur Berjamaah
e. Berdoa di akhir pelajaran
f. Infaq Siswa setiap jum’at pagi
g. Kebersihan Kelas
h. Kegiatan bakti kebersihan lingkungan sebulan sekali
Adapun kegiatan rutin yang dilakukan selama covid-19 yaitu kegiatan
luring (pemberian tugas belajar dirumah) dengan berhadir kesekolah adalah
dengan menerapkan dan memperketat protokol kesehatan yang diatur
pemerintah diantaranya :
1. Melakukan Pemeriksaan suhu badan menggunakan termogan.
2. Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir
3. Memakai masker penutup mulut dan hidung.
4. Mengunakan kaca pelindung dalam kegiatan komunikasi guru dan siswa
5. Menjaga jarak dalam setiap kegiatan baik guru dan siswa.
6. Memakai cairan pembersih tangan (Hand Sanitizer)

2) Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi
oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan
secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan
sikap terpuji lainnya. Contoh:
a) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru,
karyawan dan sesama siswa
b) Membiasakan bersikap sopan santun
c) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
57

d) Membiasakan antre
e) Membiasakan menghargai pendapat orang lain
f) Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
g) Membiasakan menolong atau membantu orang lain
h) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah, seperti Majalah Dinding dan Kotak Curhat BK.
i) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain
sesuai kebutuhan.

3) Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara
bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah
ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan
personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai
dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Contoh :
a) Kegiatan Class Meeting (Sebelum Covid-19)
b) Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional  dan Hari Besar Islam
c) Kegiatan Kemah diakhir semester dan Akhir Tahun Pelajaran (KATP)
d) Kegiatan rutin pembiasaan
e) Kegiatan ini dilakukan setiap hari sekolah sebelum pembelajaran
dimulai.Tujuannya adalah untuk membiasakan diri dan meningkatkan
kedisiplinan siswa.

4) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-
hari yang dapat dijadikan contoh. Contoh:
a) Membiasakan berpakaian rapi
b) Membiasakan datang tepat waktu
c) Membiasakan mengucap salam
d) Membiasakan berbahasa dengan baik
e) Membiasakan rajin membaca

3. Ketuntasan Belajar
58

Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan


kompleksitas (tingkat kesukaran), Daya Dukung (guru dan sarana prasarana),
intake siswa sesuai dengan indikator dan rentang nilai komponen Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM):

Table 3.7 Tabel Indikator dan Rentang Nilai KKM


Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2020

No Komponen Katagori Rentang Rentang Halus


Penilaian Kasar
1 Kompleksitas (Tingkat Rendah 1 54 – 64
Kesukaran) Sedang 2 65 – 80
Tinggi 3 81 – 90
2 Daya Dukung (Guru dan Tinggi 3 81 – 100
Sarpras) Sedang 2 65 – 80
Rendah 1 54 – 64
3 Tingkat Kemampuan Tinggi 3 81 – 100
Rata-rata (intake) Sedang 2 65 – 80
Rendah 1 54 – 64

Nilai KKM masing-masing mata pelajaran adalah sebagaiberikut:

Table 3.8 Rentang Nilai KKM


Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2020

Kelas
Mata Pelajaran
1 2 3
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al - Qur’an Hadits 70 70 70
b. Akidah Akhlak 70 70 70
c. Fikih 70 70 70
d. Sejarah Kebudayaan Islam 70 70 70
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Bahasa Arab 70 70 70
5. Bahasa Inggris 70 70 70
6. Matematika 70 70 70
7. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
9. Seni Budaya dan Keterampilan 70 70 70
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 70 70 70
Kesehatan
11. Prakarya 70 70 70

4. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


59

a. Kriteria kenaikan kelas


Siswa dinyatakan naik kelas apabila :
1) Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian madrasah, yaitu : tidak
merokok, tidak pernah terlibat/menggunakan narkoba dan obat-obat
psikotropika, tidak terlibat tindak kriminal, tidak melakukan aksi vandalis,
tidak melakukan ”pergaulan bebas”;
2) Prosentase kehadiran dalam kegiatan belajar sekurang-kurangnya 90%
dari jumlah hari efektif dalam satu tahun pelajaran, dengan jumlah
ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 6 hari dan ketidakhadiran
dengan keterangan izin maksimal 15 hari. Kehadiran kurang dari 90%
harus dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti sakit
dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;
3) Telah mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh madrasah
pada semua mata pelajaran dengan mencakup seluruh standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada masing- masing mata
pelajaran;
4) Memiliki nilai rapor semua aspek pada semua mata pelajaran sampai
dengan semester 2 pada kelas yang bersangkutan;
5) Siswa yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar minimal, baik
seluruh maupun sebagian aspek pada masing-masing matapelajaran
terkait, harus mengikuti pembelajaran dan penilaian remedial
(perbaikan). Pembelajaran dan penilaian remedial dilakukan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan dan harus selesai sebelum pelaksanaan
sidang verifikasi kenaikan kelas.

b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19 tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah adalah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga dan kesehatan;
60

3) Mengikuti kegiatan asessmen kompetensi minimal (AKM) baik yang


dilaksanakan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan
kebudayan
4) Mengikuti Kegiatan Ujian Madrasah

c. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional dapat
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, jenis kegiatan
pengembangan diri, dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus pada jenis pengembangan diri tertentu atau pada mata pelajaran mulok
(mulok kerajinan) tertentu.
Di MTs Negeri 2 Barito Timur pelaksanaan life skill (kecakapan hidup)
mencakup :
1. Kecakapan hidup personal meliputi :
a. terampil membaca dan menulis Al Qur’an;
b. rajin beribadah (terintegrasi pada mata pelajaran agama);
c. jujur disiplin kerja keras (terintegrasi pada semua mata pelajaran).
2. Kecakapan Sosial meliputi:
a. terampil memecahkan masalah di lingkungannya;
b. memiliki sikap sportif;
c. membiasakan hidup sehat;
d. sanggup bekerjasama (terintegrasi pada semua mata pelajaran);
e. sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis;
f. terampil menjadi pewara (MC) (terintegrasi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris).
3. Kecakapan Akademik meliputi:
a. terampil dalam penelitian ilmiah seperti merencanakan dan melakukan
penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan
membuktikan variable;
b. terampil menerapkan teknologi sederhana (terintegrasi pada kelompok
mata pelajaran iptek) Kecakapan berpikir rasional (terintegrasi pada semua
mata pelajaran).
4. Kecakapan vokasional:
a. terampil berkomunikasi dalam bahasa Inggris;
61

b. terampil membawakan acara;


c. terampil menulis karangan ilmiah/popular;
d. kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran;
e. Bahasa Inggris, TIK, dan Bahasa Indonesia.

d. Pendidikan Keunggulan Berbasis Global dan Lokal


Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, maka banyak negara maju dan sekolah
maju menerapkan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Hal ini yang menjadikan MTs Negeri 2 Barito Timur berupaya untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber
pembelajaran di madrasah dengan cara fasilitas TIK (khususnya layanan
internet) yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya sebagai sumber belajar bagi
peserta didik.
Selain dari pada itu, Bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional
dan bahasa pengetahuan maka MTs Negeri 2 Barito Timur berupaya
mengembangan Bahasa Arab dan Bahasa inggris sebagai bahasa pergaulan
pendidikan di madrasah dengan konsep “English Community”, serta Bahasa Arab
yang digunakan dilingkungan sekitar peserta didik.
62

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar Diatur Dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester.
1. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam
satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk SD/MI,
maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan maksimal 60% untuk SMA/MA/SMK/MAK
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Sistem Kredit Semester


Sistem Kredit Semester (SKS) dapat diselenggarakan pada SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK yang terakreditasi A dari BAN S/M. Beban belajar
setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).
Beban belajar kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri
pada satuan pendidikan yang menggunakan SKS mengikuti aturan sebagai
berikut:
a. Pada SMP/MTs 1 (satu) sks terdiri atas: 40 menit kegiatan tatap muka, 40
menit kegiatan terstruktur, dan 40 menit kegiatan mandiri.
b. Pada SMA/MA/SMK/MAK 1 (satu) sks terdiri atas: 45 menit kegiatan tatap
muka, 45 menit kegiatan terstruktur, dan 45 menit kegiatan mandiri.

B. Beban Belajar Menurut Kurikulum 2013


Di dalam Kurikulum 2013, beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS
dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 sks terdiri dari 1
jam pembelajaran tatap muka, 1 jam penugasan terstruktur, dan 1 jam kegiatan
mandiri.
1.Unsur-unsur Beban Belajar Menurut Kurikulum 2013
a. Adapun untuk unsur-unsur beban belajar yang sudah disebutkan di
atas definisinya adalah sebagai berikut :
b. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara siswa dengan guru.
63

c. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru
untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh guru. 
d. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya
diatur oleh siswa atas dasar kesepakatan dengan guru.

2.Cara Menetapkan Beban Belajar pada Kurikulum 2013


Adapun cara menetapkan  beban  belajar  dengan sistem kredit
semester (sks)  untuk  SMP/MTs adalah sebagai berikut:
a. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada
SMP/MTs  berlangsung selama 40 menit;
b. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri bagi siswa
pada SMP/MTs maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

3.Beban Belajar Minimal Menurut Kurikulum 2013


Agar proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang
menggunakan SKS dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien maka
harus ditentukan suatu batas minimal beban belajar sks yaitu sebagai
berikut:
Beban belajar yang harus ditempuh oleh siswa SMP/MTs yaitu minimal
114 sks, yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan paling
lama 5 tahun (10 semester).

4. Kriteria Pengambilan Beban Belajar Menurut Kurikulum 2013


Kriteria yang digunakan dalam pengambilan beban belajar adalah
sebagai berikut: 
a. Fleksibilitas dalam SKS yaitu siswa diberi keleluasaan untuk
menentukan beban belajar pada setiap semester.
b. Pengambilan beban belajar oleh siswa didampingi oleh Pembimbing
Akademik.Kriteria yang digunakan untuk menentukan beban belajar
bagi siswa yaitu: (a) pengambilan beban belajar (jumlah sks) semester
64

berikutnya ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh


pada semester sebelumnya; (b)Siswa wajib menyelesaikan mata
pelajaran yang tertuang dalam Struktur Kurikulum; (c)Satuan
pendidikan dapat mengatur penyajian mata pelajaran secara tuntas
dengan prinsip ”on and off”, yaitu suatu mata pelajaran bisa diberikan
hanya pada semester tertentu dengan mempertimbangkan ketuntasan
kompetensi pada setiap semester.

5.Penilaian, Penentuan Indeks Prestasi, dan Kelulusan Menurut


Kurikulum 2013
Pengaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi, dan
kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.Penilaian setiap
mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi
keterampilan dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan menggunakan skala1–4 (kelipatan 0.33),
sedangkan kompeten siikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C) dan Kurang(K) yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A–D
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66(B-).Pencapaian
minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut
dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada
kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada
semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum
memasuki semester berikutnya.

6. Kelulusan Siswa SMP/MTs Menurut Kurikulum 2013


Siswa dapat memanfaatkan semester pendek hanya untuk mengulang
mata pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang sudah tuntas (mencapai
ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah) tidak diperbolehkan
untuk mengikuti semester pendek.Kelulusan siswa dari satuan pendidikan
yang menyelenggarakan SKS dapat dilakukan pada setiap akhir semester. 
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP/MTs
setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
65

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh


mata pelajaran;
c. lulus ujian sekolah/madrasah; dan

C. BEBAN BELAJAR TAMBAHAN


Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan
dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang
menetapkannya.
66

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan MTs Negeri 2 Barito Timur Tahun Pelajaran


2020/2021 disusun dengan berpedoman pada Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 Tentang Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021. Kalender pendidikan merupakan
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. PERMULAAN TAHUN AJARAN


Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Tahun Pelajaran
2020/2021 pada Madrasah dimulai pada hari senin tanggal 13 Juli 2020.

Tabel 5.1. Tabel Kegiatan Awal Tahun Pelajaran 2019/2020


Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2019

No Tanggal Keterangan
1 13 Juli 2020 Hari pertama masuk madrasah
2 1 - 12 Desember 2020 PAS Semester I (Ganjil)
3 19 Desember 2020 Pembagian Raport Semester Ganjil
4 20 - 31 Desember 2020 Libur Semester Ganjil

B. MINGGU EFEKTIF BELAJAR


Menentukan jumlah minggu efektif setiap Tahun Ajaran baru adalah
sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh guru. Rincian Minggu Efektif digunakan
untuk menghitung berapa jumlah jam tatap muka dalam satu semester, rincian
minggu efektif dibuat dalan dua kali yakni pada semester gasal dan juga pada
semester genap dalam satu tahun ajaran.
Rincian Minggu Efektif Tahun Ajaran 2020/2021 ini terhitung memiliki
jumlah minggu efektif dalam semester gasal sebanyak 30 Minggu efektif. Cara
penghitungan atau cara menentukan berapa banyak jumlah minggu efektif
dalam satu semester adalah dengan menghitung banyaknya jumlah minggu yang
tersedia dalam satu semester Tahun Ajaran 2020/2021 dikurangi dengan jumlah
minggu yang tidak efektif.
Setelah menentukan jumlah banyaknya minggu efektif daam satu semester,
maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengalikan dengan jumlah jam tatap
67

muka pada mata pelajaran yang guru ampu, misalnya anda mengajar akidah
akhlak dan memiliki tatap muka sebanyak 2 Jam Pelajaran, hitungannya adalah
sebagai berikut Jumlah Minggu Efektif x Jumlah Jam Tatap muka.
Pada Rincian Minggu Efektif Tahun Ajaran 2020/2021 semester Gasal ini
memiliki jumlah minggu 30 Minggu, dan memiliki jumlah minggu yang tidak
efektif 2 Minggu.
Tabel 5.3 Tabel Perincian Minggu Efektif
Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2019

No Bulan HK MTE ME HL HE
SEMESTER I
1 JULI 2020 31 2 3 13 16
2 AGUSTUS 2020 31 1 4 3 24
3 SEPTEMBER 2020 30 2 3 4 14
4 OKTOBER 2020 31 1 4 3 26
5 NOPEMBER 2020 30 2 3 0 25
6 DESEMBER 2020 31 3 2 12 10
Jumlah 184 11 17 35 115
SEMESTER II
7 JANUARI 2021 31 1 4 2 18
8 PEBRUARI 2021 28 0 4 1 23
9 MARET 2021 31 1 4 2 20
10 APRIL 2021 30 0 4 1 24
11 MEI 2021 31 1 3 6 21
12 JUNI 2021 30 3 1 14 6
Jumlah 181 6 20 26 112
Jumlah Total 365 17 37 61 227

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun


pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :
Tabel 5.4 Tabel Perincian Waktu Belajar Jam Efektif Tiap Minggu
Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2020

NO HARI WAKTU BELAJAR


1 Senin 07.00 – 13.00 WIB
2 Selasa 06.30 – 13.00 WIB
3 Rabu 07.00 – 13.00 WIB
4 Kamis 07.00 – 13.00 WIB
5 Jum’at 07.00 – 10.20 WIB
6 Sabtu 07.00 – 13.00 WIB
68

C. PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF


1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.

C. PENGATURAN WAKTU LIBUR


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk Jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran,
69

hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.

Tabel 5. 5 Tabel Waktu Libur Keagamaan dan Libur Nasional


Sumber Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2019

No. Bulan Tanggal Keterangan


1 Agustus 2019 17 Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
2 Agustus 2019 11 Hari Raya Idul Adha 1440H
3 September 2019 1 Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram1441H)
4 Nopember 2019 9 Maulid Nabi Besar Muhammad SAW
5 Desember 2019 25 Hari raya Natal
6 Januari 2020 1 Tahun Baru Masehi 2020
7 Februari 2020 25 Tahun Baru Imlek
8 Maret 2020 22 Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
9 Maret 2020 25 Hari raya Nyepi
10 Mei 2020 21 Wafat Isa Al masih
11 Mei 2020 1 Hari Buruh
12 Mei 2020 7 Hari Raya Waisak
13 Mei 2020 21 Kenaikan Isa al masih
14 Juni 2020 1 Hari Lahir Pancasila
15 Mei 2020 24-25 Hari Raya Idul Fitri 1441 H

1. Ujian
Waktu ujian adalah waktu yang telah ditentukan sesuai dengan Kalender
Pendidikan Pendidikan Kementerian Agama Republik Indonesia meliputi
Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ulangan Akhir
Madrasah Berstandar Nasional Basis Komputer (UAMBN-BK), Ujian Madrasah
Basis Komputer (UM-BK), Ujian Nasional Basis Komputer (UN-BK).
Tabel 5.6 Tabel Rincian Ujian
Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2019

No. Bulan Tanggal Keterangan


1 Desember 2019 02 - 14 Penilaian Akhir Semester (PAS)
3 Desember 2019 16-18 Remedial
4 Desember 2019 21 Pembagian Raport PAS
6 Maret 2020 16 - 18 UAMBN-BK
7 Maret 2020 23 - 28 UM-BK
8 April 2020 20 - 23 UN-BK
9 Juni 2020 2 - 13 Penilaian Akhir Tahun(PAT)
10 Juni 2020 20 Pembagian Raport PAT

D. RENCANA PROGRAM/KEGIATAN PENDIDIKAN


Rencana Kerja MTs Negeri 2 Barito Timur disusun dengan
mempertimbangkan keadaan madrasah, harapan pemangku kepentingan, dan
tantangan dalam lingkungan strategis pendidikan di madrasah agar sasaran dan
70

program pengembangan madrasah dalam 4 tahun ke depan lebih realistis dan


konsisten dengan prinsip-prinsip pengelolaan  pendidikan yang efektif, efisian,
akuntabel, dan demokratis. 
Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program madrasah, 
yang mencakup telaah mengenai: (1) sasaran, (2) program, (3) indikator
keberhasilan, (4) kegiatan, (5) penanggung jawab, dan (6) jadwal kegiatan.
Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun program dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu 4 tahun  guna merealisasikan
alternatif pemecahan tantangan yang telah dirumuskan pada tahap II (lihat tabel
B kolom 2). Dalam menetapkan sasaran, madrasah telah melakukan analisis
kesiapan madrasah untuk mencapai sasaran tersebut, antara lain dengan
melihat kesiapan sumber daya manusia, sarana & prasarana,  keuangan, dan
situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran pengembangan madrasah dalam
kurun waktu 4 tahun ke depan dapat dilihat dalam tabel 5.1 kolom 1.
Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan program-program yang
perlu dikembangkan di madrasah. Program merupakan  pernyataan yang berisi
kesimpulan dari beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki
karakteristik yang saling mendukung, saling tergantung, atau saling berkaitan
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Berdasarkan hasil identifikasi
pemecahan tantangan utama tersebut, maka program-program yang akan
dikembangkan di MTsN 2 Barito Timur sebagai berikut.
1. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
2. Perbaikan Administrasi & Manajemen Sekolah.
3. Pengembangan Organisasi & Kelembagaan.
4. Perbaikan Sarana dan Prasarana.
5. Peningkatan kualitas SDM (ketenagaan).
6. Peningkatan Pembiayaan dan Pendanaan Madrasah.
7. Peningkatan Peran Serta Masyarakat.
8. Peningkatan Prestasi Peserta Didik.
9. Peningkatan kualitas Lingkungan dan Budaya Madrasah.
Untuk mengetahui keberhasilan apakah program/sasaran yang
ditetapkan berhasil atau tidak, maka Madrasah telah merumuskan indikator
keberhasilan. Indikator keberhasilan yang dirumuskan, berkaitan dengan proses
dan/atau hasil akhir. Rumusan indikator keberhasilan dapat dilihat dalam tabel
5.1 kolom 3.
Setelah indikator keberhasilan ditetapkan, langkah berikutnya adalah
merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan di madrasah. Kegiatan
pada dasarnya merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam
program untuk memecahkan tantangan yang dihadapi madrasah. Kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan di madrasah dapat dilihat pada tabel 5.1 kolom 4.
Sedangkan penanggung jawab program dan kegiatan dapat dilihat di kolom 5.

TABEL 5.1
PROGRAM PENGEMBANGAN MADRASAH
MTS NEGERI 2 BARITO TIMUR

Indikator Penanggung
Sasaran Program Keberhasilan Kegiatan jawab
Tersedianya Pengemban Sekolah belum memiliki Rapat komite Kepala
ruang kelas gan Sarana ruang kelas yang sesuai dan dewan madrasah dan
yang prasarana dengan jumlah siswa guru Waka Sarpras
71

presentatif (masih pinjam)


guna
kelancaran
KBM
Tersedianya  Pengemban Sekolah sudahmemiliki Rapat Komite Kepala
alat praktik gan alat praktik dan Dewan Madrasah/Komi
komputer ya kurikulum komputer yang bisa Guru te
ng bisa dan menunjang pengetahuan
menunjang pembelajar siswadibidang
pengetahuan an TIK namun belum
siswa dibida memenuhi seluruh
ng TIK siswa
Sosialisasi Kepala
program Madrasah
kepada wali
murid
Menjalin Komite
kerjasama Madrasah
dengan masyar
akat
Tersedianya Pengemban Madrasah  tersediabuku Pengadaan Kepala
buku BSE Ke gan BSE Kelas 7s.d 9 dan buku melalui : Madrasah dan
las 7s.d 9dan kurikulum buku Agama. Kerja sama Bendahara BOS
buku Agama. dan dengan BOS Buku
pembelajar Buku
an
Terciptanya Pengemban Peserta Didik Pembentukan Kepala
keberanian gan mengaplikasikan study club Madrasah dan
Speaking kurikulum kemampuan Speaking Guru Bidang
English, dan English, kecakapan Studi Bahasa
kecakapan pembelajar berdiskusi, dan Inggris
berdiskusi, an kecakapan memecahkan
dan soal
kecakapan
memecahkan
soal
Pengadaan
Tourisme
Pengadaan
kegiatan
dengan native
speaker
(pembicara
asli)
Pengadaan
lomba speak
Contest lokal,
tingkat KKM.
Terbentukny Pengemban Peserta didik siap dalam Pengadaan Kepala
a peserta gan kecakapan hidup kerja sama Madrasah dan
didik yang kurikulum dengan MTster Kabag Humas
72

terampil dan dekat


pembelajar
an
Terbentukny Pengemban Tenaga pendidik Peningkatan Kepala
a tenaga gan berkualitas kecakapan Madrasah
pendidik kurikulum pendidik
yang dan melalui
profesional pembelajar pelatihan
an PAKEM
Peningkatan
kecakapan PTK
Terlaksanany Pengemban Tenaga pendidik Pembuatan Kepala
a kegiatan gan berwawasan luas rincian / Madrasah
studi kurikulum rancangan
banding dan studi banding
dalam pembelajar dalam rangka
rangka an upaya
upaya peningkatan
peningkatan mutu dalam
mutu hal
keadministrasi
an,
kelengkapan
sarana
prasarana
Rapat
sosialisasi
studi banding
dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu
Pelaksanaan
studi banding
dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu
Tersusunnya Perlengkap Sekolah memiliki job Penyusunan Kepala
job an description yang baru job description Madrasah
description organisasi untuk Komite Madrasah,yang baru
yang baru dan Kepala Madrasah, Guru untuk Komite
untuk kelembagaa dan Staf Madrasah,
Komite n Kepala
Madrasah, Madrasah,
Kepala Guru dan Staf
Madrasah,
Guru dan
Staf di awal
semester
genap tahun
73

pelajaran
2016/2017
Terbentukny Sekolah menjalin kerja1.      Pengadaan
1.      Kabag
a kerja sama sama dengan lembaga kegiatan lomba Kesiswaan
dengan pendidikan lain di luar olahraga (bola2.      Kabag
lembaga kecamatan untuk kaki – Bola Kurikulum
pendidikan mengembangkan voli) antar
lain di luar sekolah dalam hal madrasah
kecamatan   peningkatan kualitas 2.      Pengadaan
untuk peserta didik kerja sama
mengembang dengan MTsDi
kan sekolah wilayah sekitar
dalam hal untuk
peningkatan mengadakan
kualitas study banding
peserta didik

1. Kalender Kegiatan Madrasah Tsanawiyah


Kalender kegiatan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur Tahun
Pelajaran 2018/2019 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 5.2. Tabel Rincian Kalender Kegiatan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2


Barito Timur
Tahun Pelajaran 2019/2020
Sumber: Arsip Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur, 2019

N Waktu
Jenis Kegiatan
O Pelaksanaan
1 PPDB 24 Juni-28 Juni
2019
2 Rapat persiapan dan pembagian tugas 28 Juni 2019
mengajar
3 Hari Pertama Masuk Madarash 15 Juli 2019
4 Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) 16-18 Juli 2019
5 Hari Raya Iedul Adha 1440 H 11Agustus 2019
6 HUT RI Ke 74 17 Agustus 2019
Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1441 1 September 2019
H)
Peringatan Maulid Nabi Muhammad 09 Nopember 2019
SAW
Penilaian Akhir Semester (PAS) 2 - 14 Des 2019
Class Meeting 16 - 19 Des 2019
Pembagian Raport 21 Desember 2019
Libur Semester I (Ganjil) 23 –31 Des 2019
Natal 25 Desember 2019
Tahun Baru Masehi 2020 M 1 Januari 2020
74

Hari Pertama Masuk Madrasah Semester 2 Januari 2020


2
Gladi Bersih UAMBN-BK 13-14 Pebruari
2020
Tahun Baru Imlek 2570 25 Pebruari 2020
Gladi Bersih UN-BK 2-4 Maret 2020
UAMBN-BK Utama 16-18 Maret 2020
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 22 Maret 2020
Ujian Madrasah Basis Komputer (UM- 23 – 28 Maret 2020
BK)
Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1940) 25 Maret 2020
Wafat Isa Al Masih 10 April 2020
UN-BK Utama 20 – 23 April 2020
Hari Buruh Internasional 1 Mei 2020
Hari Raya Waisak 7 Mei 2020
Kenaikan Isa Al Masih 21 Mei 2020
Hari Raya Idul Fitri 1441 H 24 – 25 Mei 2020
Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020
Penilaian Akhir Tahun (PAT) 2 – 13 Juni 2020
Perbaikan Nilai (Remidial) 15 – 16 Juni 2020
Kenaikan Kelas dan Pembagian Raport 20 Juni 2020
PAS
Libur Akhir Tahun Pendidikan 23 Juni – 11 Juli
2019/2020 2020

E. KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH


1. Penetapan Kalender Pendidikan
Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.Hari libur sekolah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan /atau Keputusan
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya Keagamaan. Bupati atau
Kepala Dinas Pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten dapat menetapkan hari libur
serempak untuk satuan - satuan Pendidikan. Kalender Pendidikan untuk setiap
satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan
alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standart isi dengan
memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/ Pemerintah daerah.
Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum. Jumlah hari
belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 301 (tiga ratus satu hari)
hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Jam belajar efektif adalah jam
belajar yang betul-betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas VII
adalah 46 JP, Kelas VIII adalah 46 JP dan Kelas IX 46 JP.
75

BAB VI
PENUTUP

Pedoman ini disusun dengan harapan pihak terkait dapat menjadikan


pedoman ini dalam kegiatan penyusunan dan pengembangan dokumen 1,2,3
Kurikulum 2013 di madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten
Barito Timur. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur
kemudian sesuai dengan perkembangan peraturan dan tuntutan kebutuhan.
Semoga dokumen Kurikulum 2013 pada madrasah yang tersusun dapat lebih
baik dan berkualitas sesuai dengan tuntutan regulasi dan kebutuhan.
Dokumen ini disusun berdasarkan kebutuhun Madrasah dengan merujuk
kepada Visi, Misi dan Tujuan Madrasah dengan harapan bahwa tujuan dan visi
Madrasah tersebut dapat terwujud dalam kurun waktu yang ditentukan.
Dalam implementasinya, dokumen kurikulum ini sangat membutuhkan
dukungan berbagai pihak yang terlibat, oleh karena itu diharapkan semua pihak
yang terlibat di dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya serta pembagian tugas yang telah ditentukan di MTsN 2 Barito
Timur.

Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho
Allah SWT. Amiin..

Ampah, Juli 2019


Kepala
MTsN 2 Barito Timur,

Siti Hawariah, S.Ag


76

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 KALENDER PENDIDIKAN
 SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM MTsN 2 BARITO TIMUR
 PROGRAM TAHUNAN
 PROGRAM SEMESTER
 SILABUS
 RPP

Motto :
MELAYANI SEPENUH HATI, MENGEDEPANKAN AKHLAQUL KARIMAH
DALAM MERAIH PRESTASI, MENUJU MTsN 2 BARITO TIMUR
HEBAT BERMARTABAT

Anda mungkin juga menyukai