BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. Ruang Lingkup
Panduan Kurikulum darurat pada madrasah ini diuraikan dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Konsep kurikulum darurat
3. Pembelajaran pada masa darurat
3
D. Sasaran Pengguna
Sasaran pengguna Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah
adalah sebagi berikut:
1. Pendidik (guru mata pelajaran, guru BK dan guru kelas)
2. Pimpinan satuan pendidikan (kepala madrasah dan wakil kepala
madrasah)
3. Pengawas Madrasah
4. Orang tua siswa, dan
5. Pemangku kepentingan lainnya.
BAB II
PENGERTIAN DAN KONSEP KURIKULUM DARURAT
A. Pengertian
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum 2013 adalah langkah lanjutan pengembangan kurkulum
berbasis kompentensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompentensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara terpadu.
3. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompentensi lahir
sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum
2006, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia
kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan
teknologi sepert yang digariskan dalam haluan negara.
Pengembangan kurikulum 2013 didasari oleh pemikiran tentang
tantangan masa depan, persepsi masyarakat pengetahuan dan
5
guru dengan siswa, tetapi siswa dapat melakukan belajar dari rumah
dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua.
4. Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-
KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan
karakter, akhlak mulia, ubudiyah, kemandirian dan kesalehan
sosial lainnya.
5. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat. Bila
kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus kembali
dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
C. Landasan Hukum
Landasan Yuridis Penerapan kurikulum darurat adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah
7
1. Prinsip relevansi;
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi
dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-
komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan
potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan
kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas;
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam
pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas;
Adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik
yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi;
Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada
secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas;
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
6. Prinsip Protokol Kesehatan
Pada saat pelaksanaan tatap muka di sekolah akan menerapkan
protocol kesehatan seperti : 1. Mengecek suhu badan setiap siswa
ketika memasuki madrasah, 2. Mewajibkan siswa mencuci tangan
11
BAB. III
PROFIL
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BARITO TIMUR
1. Identitas Madrasah
a. Nama Madrasah : MTs Negeri 2 Barito Timur
b. NSM : 121162130002
b. NPSN : 30202489
c. Alamat : Jalan : Jalan Negara Ampah-Buntok Km.2
RT : 18
Kelurahan : Ampah Kota
Kecamatan : Dusun Tengah
Kabupaten : Barito Timur
Provonsi : Kalimantan Tengah
Kode POS : 73652
E-mail : mtsnampah71@gmail.com
Dra.Hj.PARIDAH
1. P S1/PAI Kamad Sertifikasi
NIP.19670104 199803 2 008
Rusmini, S.Pd.I
2. P S1/PAI GMP Sertifikasi
NIP.19730809 200701 2 017
Erna Dewi, S.Pd.I S1/Tadris
3. NIP.19800930 200710 2 003 P GMP Sertifikasi
Matematika
Suminam, S.Pd.I
4. P S1/PAI GMP Sertifikasi
NIP.19820912 200710 2 005
Samsul Khair, S.Pd.I
5. L S1/PAI GMP -
NIP.19830320 200912 1 005
Muhammad Bakri, S.Pd
6. L S1/IPS GMP -
NIP.19830918 200912 1 004
Akhmad Fauzi, S.Pd.I
7. L S1/PAI
NIP. 19840814 201903 1 010
Moh. Tohir, S.Pd S1/Pendidikan
8. L Matematika
GMP -
NIP.19880508 201903 1 006
Evi Handayani, S.Pd S1/Pendidikan
9. P GMP -
NIP.19880702 201903 2 007 Ekonomi
Pusvita Sari, S.Pd
10. P S.1/Fisika GMP -
NIP.19940808 201903 2 012
Tiara Agustin, S.Pd
11. P S1/ Seni Tari GMP -
NIP.19920804 201903 2 023
Lestari Jatiningsih, S.Mat
12. P S1/ Matematika GMP -
NIP.19951222 201903 2 016
13. Ridawati, S.Pd.I P S1/PAI GMP Sertifikasi
14. Hatman, S.Pd.I L S1/PAI GMP Sertifikasi
S1/Bahasa&Sas
15. Hasnisah Fitri Sebayang, S.Pd P tra Inggris
GMP Sertifikasi
S1/Bimbingan
16. Yanti, S.Pd P Konseling
GMP Sertifikasi
17. Hartain, S.Pd.I L S1/PAI GMP Sertifikasi
S1/Pendidikan
18. Istiqomah, S.Pd.I P Bahasa Arab
GMP Sertifikasi
19. ST. Rahmah, S.Pd.I P S1/PAI GMP Sertifikasi
20. Supian Asauri, S.Pd.I L S1/PAI GMP -
S1/Pendidikan GMP
21. Rohyana Dewi, S.Pd P Ekonomi
-
S1/Pendidikan GMP
22. Edy Sugara, S.Pd.I L Bahasa Arab
-
S1/Pendidikan GMP
23. Ahmad Ridha Umami, S.Pd.I L Bahasa Arab
-
S1/Pendidikan GMP
24. Al Aminuddin, S.Pd L Biologi
-
S1/Pendidikan
Jasmani
25. Satrio, S.Pd L Kesehatan &
GMP -
Rekreasi
26. Inayaturrahmi, S.Pd P S1/Fisika GMP -
S1 Tadris GMP
27. Wina Lestari, S.Pd.I P Bahasa Inggris
-
28. Marisa, S.Pd P S1/Matematika GMP -
S1/Pendidikan
Jasmani
29. Jainal, S.Pd L Kesehatan &
GMP -
Rekreasi
30. Bayu Saputra, S.Pd L S1/Bahasa & GMP -
Sastra
15
Indonesia
31. Siti Sadiah, S.Pd P S1/Matematika GMP
s/d s/d
dari s/d
50% 75%
25% 100% B B
dari dari
keb dari keb
keb keb
1 Lab. IPA - - - - - - - - - - -
2 Lab. - - - - - - - - - - -
Bahasa
3 Lab. - - - 1 - - √ - - - √
Komputer
4 Keterampila - - - - - - - - - -
n
5 Kesenian - - - - - - - - - -
6. Multimedia - - - - - - - - - - -
Jenis Jumlah
No. Satuan Keterangan
Kebutuhan Kebutuhan
20 Gudang 1 Ruang
21 WC Guru 2 Ruang
22 WC Kepala 1 Ruang
23 Lahan Parkir 336 m2
24 Taman Tanaman 113 m2
25 Lapangan Basket 427,5 m2
Lapangan Volly 2 324 m2
26
set
Lapangan Sepak 1250 m2
27
Bola
Lapangan 83,2 m2
28
Bulu Tangkis
29 Mushalla 300 m2
BAB II
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN MADRASAH
C. MISI MADRASAH
Untuk mewujudkan Visi, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Barito Timur
merumuskan beberapa misi madrasah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pendidikan/pengajaran IPTEK yang berkwalitas, efektif
dan efisien.
2. Memacu siswa untuk berprestasi dalam bidang akademik, sehingga
lulusan memiliki daya saing yang tinggi.
3. Menyelenggarakan kehidupan di madrasah yang berwawasan ke-Islami,
tertib dan berakhlak mulia.
4. Mengembangkan pelatihan teknologi dasar dan komunikasi.
5. Menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga, seni dan budaya daerah
yang bernuansa Islami.
22
D. MOTTO MADRASAH
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
b) Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk kelas VII, VIII dan IX Madrasah
Tsanawiyah sebagai berikut:
satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi:
1) KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk Kompetensi
Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan
(pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan.
Urutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang
menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
dirumuskan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dipergunakan untuk
merumuskan kompetensi dasar (KD) yang diperlukan untuk
mencapainya. Mengingat standar kompetensi lulusan harus dicapai
pada akhir jenjang. Sebagai usaha untuk memudahkan operasional
perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang
menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada
setiap jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Capaian kompetensi pada
tiap akhir jenjang kelas dari Kelas VII sampai dengan IX, disebut dengan
Kompetensi Inti. Adapun kompetensi inti Madrasah Tsanawiyah (MTs)
untuk kelas VII sebagai berikut:
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata;
dan
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
34
Madrasah Tsanawiyah
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. Berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berkarakter, jujur dan peduli
3. Bertanggung jawab
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, metakognitif pada tingkat tekhnis
dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
3. Seni, dan
4. Budaya
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam kontek diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional
37
a. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi
relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
38
b. Tujuan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada tujuan sebagai berikut:
1) Penilain hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajara, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara kesinambungan
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
penncapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata
pelajaran.
3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.
B. MUATAN KURIKULUM
Dengan rincian alokasi waktu beban mengajar untuk setiap mata pelajaran
sebagai berikut:
Kelas dan
Alokasi
Komponen Waktu
Kelas IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al - Qur’an Hadits 2
b. Akidah Akhlak 2
c. Fikih 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Arab 3
5. Bahasa Inggris 4
6. Matematika 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
9. Seni Budaya dan Keterampilan 3
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3
Kesehatan
11. Prakarya 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah -
2. BTQ -
Jumlah 46
c. Kegiatan Pembiasaan
Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan
membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal
tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter
melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal
56
1) Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan
terus menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik.Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin
sebelum adanya covid-19 adalah sebagai berikut :
a. Berbaris didepan kelas sebelum masuk dan bersalaman dengan guru
b. Berdoa sebelum memulai kegiatan.
c. Bimbingan Baca Iqra dan Al-Qur’an
d. Sholat Dhuhur Berjamaah
e. Berdoa di akhir pelajaran
f. Infaq Siswa setiap jum’at pagi
g. Kebersihan Kelas
h. Kegiatan bakti kebersihan lingkungan sebulan sekali
Adapun kegiatan rutin yang dilakukan selama covid-19 yaitu kegiatan
luring (pemberian tugas belajar dirumah) dengan berhadir kesekolah adalah
dengan menerapkan dan memperketat protokol kesehatan yang diatur
pemerintah diantaranya :
1. Melakukan Pemeriksaan suhu badan menggunakan termogan.
2. Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir
3. Memakai masker penutup mulut dan hidung.
4. Mengunakan kaca pelindung dalam kegiatan komunikasi guru dan siswa
5. Menjaga jarak dalam setiap kegiatan baik guru dan siswa.
6. Memakai cairan pembersih tangan (Hand Sanitizer)
2) Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi
oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan
secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan
sikap terpuji lainnya. Contoh:
a) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru,
karyawan dan sesama siswa
b) Membiasakan bersikap sopan santun
c) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
57
d) Membiasakan antre
e) Membiasakan menghargai pendapat orang lain
f) Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
g) Membiasakan menolong atau membantu orang lain
h) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah, seperti Majalah Dinding dan Kotak Curhat BK.
i) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain
sesuai kebutuhan.
3) Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara
bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah
ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan
personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai
dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Contoh :
a) Kegiatan Class Meeting (Sebelum Covid-19)
b) Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional dan Hari Besar Islam
c) Kegiatan Kemah diakhir semester dan Akhir Tahun Pelajaran (KATP)
d) Kegiatan rutin pembiasaan
e) Kegiatan ini dilakukan setiap hari sekolah sebelum pembelajaran
dimulai.Tujuannya adalah untuk membiasakan diri dan meningkatkan
kedisiplinan siswa.
4) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-
hari yang dapat dijadikan contoh. Contoh:
a) Membiasakan berpakaian rapi
b) Membiasakan datang tepat waktu
c) Membiasakan mengucap salam
d) Membiasakan berbahasa dengan baik
e) Membiasakan rajin membaca
3. Ketuntasan Belajar
58
Kelas
Mata Pelajaran
1 2 3
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al - Qur’an Hadits 70 70 70
b. Akidah Akhlak 70 70 70
c. Fikih 70 70 70
d. Sejarah Kebudayaan Islam 70 70 70
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Bahasa Arab 70 70 70
5. Bahasa Inggris 70 70 70
6. Matematika 70 70 70
7. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
9. Seni Budaya dan Keterampilan 70 70 70
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 70 70 70
Kesehatan
11. Prakarya 70 70 70
b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19 tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah adalah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga dan kesehatan;
60
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar Diatur Dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester.
1. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam
satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk SD/MI,
maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan maksimal 60% untuk SMA/MA/SMK/MAK
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
No Tanggal Keterangan
1 13 Juli 2020 Hari pertama masuk madrasah
2 1 - 12 Desember 2020 PAS Semester I (Ganjil)
3 19 Desember 2020 Pembagian Raport Semester Ganjil
4 20 - 31 Desember 2020 Libur Semester Ganjil
muka pada mata pelajaran yang guru ampu, misalnya anda mengajar akidah
akhlak dan memiliki tatap muka sebanyak 2 Jam Pelajaran, hitungannya adalah
sebagai berikut Jumlah Minggu Efektif x Jumlah Jam Tatap muka.
Pada Rincian Minggu Efektif Tahun Ajaran 2020/2021 semester Gasal ini
memiliki jumlah minggu 30 Minggu, dan memiliki jumlah minggu yang tidak
efektif 2 Minggu.
Tabel 5.3 Tabel Perincian Minggu Efektif
Sumber: Arsip MTs Negeri 2 Barito Timur, 2019
No Bulan HK MTE ME HL HE
SEMESTER I
1 JULI 2020 31 2 3 13 16
2 AGUSTUS 2020 31 1 4 3 24
3 SEPTEMBER 2020 30 2 3 4 14
4 OKTOBER 2020 31 1 4 3 26
5 NOPEMBER 2020 30 2 3 0 25
6 DESEMBER 2020 31 3 2 12 10
Jumlah 184 11 17 35 115
SEMESTER II
7 JANUARI 2021 31 1 4 2 18
8 PEBRUARI 2021 28 0 4 1 23
9 MARET 2021 31 1 4 2 20
10 APRIL 2021 30 0 4 1 24
11 MEI 2021 31 1 3 6 21
12 JUNI 2021 30 3 1 14 6
Jumlah 181 6 20 26 112
Jumlah Total 365 17 37 61 227
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
1. Ujian
Waktu ujian adalah waktu yang telah ditentukan sesuai dengan Kalender
Pendidikan Pendidikan Kementerian Agama Republik Indonesia meliputi
Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ulangan Akhir
Madrasah Berstandar Nasional Basis Komputer (UAMBN-BK), Ujian Madrasah
Basis Komputer (UM-BK), Ujian Nasional Basis Komputer (UN-BK).
Tabel 5.6 Tabel Rincian Ujian
Sumber Arsip MTsN 2 Barito Timur, 2019
TABEL 5.1
PROGRAM PENGEMBANGAN MADRASAH
MTS NEGERI 2 BARITO TIMUR
Indikator Penanggung
Sasaran Program Keberhasilan Kegiatan jawab
Tersedianya Pengemban Sekolah belum memiliki Rapat komite Kepala
ruang kelas gan Sarana ruang kelas yang sesuai dan dewan madrasah dan
yang prasarana dengan jumlah siswa guru Waka Sarpras
71
pelajaran
2016/2017
Terbentukny Sekolah menjalin kerja1. Pengadaan
1. Kabag
a kerja sama sama dengan lembaga kegiatan lomba Kesiswaan
dengan pendidikan lain di luar olahraga (bola2. Kabag
lembaga kecamatan untuk kaki – Bola Kurikulum
pendidikan mengembangkan voli) antar
lain di luar sekolah dalam hal madrasah
kecamatan peningkatan kualitas 2. Pengadaan
untuk peserta didik kerja sama
mengembang dengan MTsDi
kan sekolah wilayah sekitar
dalam hal untuk
peningkatan mengadakan
kualitas study banding
peserta didik
N Waktu
Jenis Kegiatan
O Pelaksanaan
1 PPDB 24 Juni-28 Juni
2019
2 Rapat persiapan dan pembagian tugas 28 Juni 2019
mengajar
3 Hari Pertama Masuk Madarash 15 Juli 2019
4 Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) 16-18 Juli 2019
5 Hari Raya Iedul Adha 1440 H 11Agustus 2019
6 HUT RI Ke 74 17 Agustus 2019
Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1441 1 September 2019
H)
Peringatan Maulid Nabi Muhammad 09 Nopember 2019
SAW
Penilaian Akhir Semester (PAS) 2 - 14 Des 2019
Class Meeting 16 - 19 Des 2019
Pembagian Raport 21 Desember 2019
Libur Semester I (Ganjil) 23 –31 Des 2019
Natal 25 Desember 2019
Tahun Baru Masehi 2020 M 1 Januari 2020
74
BAB VI
PENUTUP
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho
Allah SWT. Amiin..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KALENDER PENDIDIKAN
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM MTsN 2 BARITO TIMUR
PROGRAM TAHUNAN
PROGRAM SEMESTER
SILABUS
RPP
Motto :
MELAYANI SEPENUH HATI, MENGEDEPANKAN AKHLAQUL KARIMAH
DALAM MERAIH PRESTASI, MENUJU MTsN 2 BARITO TIMUR
HEBAT BERMARTABAT