Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1)
menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran tersebut diperlukan suatu kurikulum yang
dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Menghadapi tahun pelajaran 2022/2023 dimana
kondisi pembelajaran saat pandemi yang berakibat Learning
Lost sangat diperlukan suatu langkah konkrit agar semangat
pembelajaran pulih kembali.
Bahwa penerapan kurikulum pada masa kondisi khusus
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
belum dapat mengatasi ketertinggalan pembelajaran (learning
loss) sehingga perlu disempurnakan. (Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik

1
Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran).
Sedangkan dalam rangka pemulihan ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus,
satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik.
Maka pemerintah melalui Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
mengeluarkan kebijakan memberikan kelulasaan kepada
Satuan Pendidikan untuk memilih tiga jenis kurikulum yakni
Kurikulum 13 murni (utuh), Kurikulum 13 yang
disederhanakan (Kurda) , dan Kurikulum Merdeka.
Mempertimbangkan kebijakan pemerintah di tahun 2024
semua Satuan Pendidikan wajib melaksanakan Kurikulum
Merdeka , menjadikan Satuan Pendidikan menentukan langkah
untuk melaksanakan dua jenis kurikulum. Yaitu Kurikulum 13
yang telah disederhanakan (Kurda) dan Kurikulum Merdeka.
Satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan
inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi/ karakteristik
dan kebutuhan sekolah sesuai dengan konsep Merdeka.
Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum Sekolah ,
UPT SD Negeri Popoh 02 memiliki pedoman yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah
dimasa ini, sehingga terselenggara proses pendidikan yang
berbasis lingkungan sekolah dan potensi budaya kearifan
lokal dengan mengembangkan berbagai keunggulan-
keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah dengan tetap
mengedepankan kebutuhan peserta didik untuk mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila

2
1.2 DASAR HUKUM
1) Keputusan Mendikbud No. 719/P/2020 tentang
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan Dalam
Kondisi Khusus.
2) Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, Tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
3) Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020
tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid
19.
4) Peraturan Pemerintah no 4 tahun 2022 tentang perubahan
PP no 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5) Permendikbud ristek no 5 th 2022 tentang SKL.
6) Permendikbud ristek no 7 th 2022 tentang Standar Isi.
7) Permendikbudrestik No 9/2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
8) Permendikbudristek no16/2022 tentang Standar Proses.
9) Permendikbud ristek no 21 th 2022 tentang Standar
Penilaian
10) Permendikbud Ristek no 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
11) Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur
nomor 4203250/101.1/2022 tentang Kalender Pendidikan
Sekolah Tahun Pelajaran 2022/2023

1.3 TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah
untuk memandirikan dan memberdayakan satuan
pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi), dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

3
Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1) Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, peserta didik
dan Komite sekolah tentang berbagai peraturan dan
perundang-undangan yang mendasari implementasi
kurikulum 2013 yang disederhanakan (Kurda) dan
Kurikulum Merdeka. Sebagai acuan teknis atau pedoman
penyelenggaraan pembelajaran di Sekolah. Dengan
harapan agar pembelajaran di UPT SD Negeri Popoh 02 ini
dapat terlaksana dengan baik dan efektif
2) Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman,produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara
mencapai selamat dan bahagia.
3) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum.
4) Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
5) Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam
mengembangkan kurikulum melalui pengambilan
keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan
sekolah.
6) Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan
layanan Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan
dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi
pendidik, peserta didik dan orang tua

1.4 LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum Darurat UPT SD Negeri Popoh 02
dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal
dan internal sekolah yang meliputi sarana prasarana, guru,

4
peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta
didik maupun guru pada masa darurat pandemi covid 19.
Pengembangan Kurikulum Darurat UPT SD Negeri Popoh
02 mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan
dikembangkan berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip
pengembangan Kurikulum Sekolah.

Landasan pengembangan Kurikulum darurat adalah sebagai


berikut :
1.4.1 Landasan Filosofis
a) Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan
kekhasan agama Islam yang mendasarkan kepada
Alquran dan Hadis sebagai sumber utama.
b) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk
membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang.
c) Target utama pendidikan sekolah adalah pembentukan
karakter mulia atau akhlakul karimah serta pembekalan
kompetensi sebagai bekal masa depan peserta didik.
d) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e) Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
1.4.2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar
kebutuhan merespon perubahan rancangan dan proses
pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan
terutama pada masa darurat covid-19.
1.4.3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai

5
dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa
darurat covid 19.

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum sekolah UPT SD Negeri Popoh 02 dengan
berkoordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar ini dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2) Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, terutama pada masa darurat covid 19 saat ini.
3) Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran
bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, pada masa
darurat semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui
teknologi .
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan

6
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan termasuk
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan
keterampilan vokasional sangat penting.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan
kondisi masa darurat.
6) Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu
Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

1.5. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


1.5.1. Kondisi Geografis dan bentang alam
UPT SD Negeri Popoh 02 beralamat di Dusun
Trenceng RT 005 RW 008 Desa Popoh Kec. Selopuro Kab.
Blitar Provinsi Jawa Timur, dengan kode pos 66185.
Sekolah ini berdiri pada tahun 1960 di atas lahan 3224 m2.

7
Secara geografis UPT SD Negeri Popoh 02 terletak di timur
jalan yang berbatasan dengan rumah warga baik di sisi
utara,selatan,timur maupun sisi barat. Adapun jalan raya
yang berbatasan langsung dengan UPT SD Negeri Popoh 02
merupakan jalur utama Selopuro-Wlingi . Meskipun berada
di dekat jalan yang cukup ramai, namun kondisi di
lingkungan sekolah cukup tenang dan kondusif untuk
proses pembelajaran
UPT SD Negeri Popoh 02 berada di lingkungan
masyarakat yang memegang teguh adat istiadat. Hal ini
menambah referensi sekolah untuk memperkaya peserta
didik akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan
budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan
sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya.
Keberagaman daerah asal dan profesi orang tua peserta
didik pun memberikan dukungan terhadap proses belajar
mengajar.
1.5.2. Sosial Budaya dan Lingkungan
UPT SD Negeri Popoh 02 terletak di daerah pedesaan
sehingga memiliki udara yang segar, dan tanahnya subur. Hal
ini menyebabkan aneka tanaman dapat tumbuh di daerah
Tegalrejo. Masyarakat sekitar mempunyai profesi yang
heterogen seperti petani, peternak ayam petelur, pedagang,
dan pengrajin mebel. Pertanian di wilayah Tegalrejo meliputi
petani padi dan. palawija. Bahasa yang digunakan dalam
pembelajaran di UPT SD Negeri Popoh 02 yaitu menggunakan
Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Dari aspek budaya ada
beberapa jenis budaya lokal yang dilestarikan antara lain
budaya gotong royong, tadarus Al-Qur'an, sholawat, seni bela
diri, hingga tari jaranan. Budaya tersebut dapat menambah
materi muatan lokal dan pengembangan karakter Profil Pelajar
Pancasila di UPT SD Negeri Popoh 02.

8
1.5.3. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
UPT SD Negeri Popoh 02 saat ini memiliki tenaga
pendidik dan kependidikan yang kurang memadai. Jumlah
guru sebanyak 6 orang, guru yang merangkap sebagai tenaga
administrasi/operator sekolah sebanyak 1 orang, guru
merangkap tenaga perpustakaan sebanyak 1 orang, dan guru
merangkap kelas sebanyak 1 orang. Saat ini UPT SD Negeri
Popoh 02 di kepalai oleh Asrori, S.Pd. Adapun rincian tenaga
pendidik dan kependidikan ada pada tabel dibawah ini:

9
DATA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN UPT SD NEGERI POPOH 02

PANGKAT
NAMA , STATUS TUGAS MENGAJAR PER MINGGU
NO
TEMPAT, TGL. NIP PENDIDIKA JUMLAH ALAMAT RUMAH
. LAHIR N KEPEGAWAIA JENIS MENGAJA JAM TUGAS
GOL. RUANG
N GURU R KELAS MENGAJA TAMBAHAN
R
S1- PGSD Dsn. Gading Desa Selopuro
19670223199112100 KEPALA PEMBINA
1 ASRORI, S.Pd IV/b PNS - 24 Kecamatan Selopuro
1 SEKOLAH PRAMUKA
Kabupaten Blitar
ANA LUSIATI, 19760416200710200 S1- PGSD GURU PEMBINA Desa Siraman Kecamatan
2 III/c PNS 1 24
S.Pd 1 KELAS PRAMUKA Kesamben Kabupaten Blitar
S1- PGSD Desa Jatitengah Kecamatan
IMAM 19860515200901100 GURU BENDAHAR
3 III/c PNS 6 24 Selopuro Kabupaten Blitar
MUSTA’IN, S.Pd 3 KELAS A BOS

FARIED S1- PGSD PEMBINA


19820602201407100 GURU
4 WAHYUDHIE, III/b PPPK 4 24 DRUMB Desa Ploso Kecamatan Selopuro
3 KELAS
S.Pd.SD BAND Kabupaten Blitar
S1- PGSD Desa Popoh Kecamatan Selopuo
BINTI PEMBINA
GURU Kabupaten Blitar
5 MUTHOHAROH, - IX PPPK 2 24 DRUMB
KELAS
S.Pd BAND

S1- PAI Desa Ploso Kecamatan Selopuro


GURU
KAMIM RIFA’I, PEMBINA Kabupaten Blitar
6 - IX PPPK MAPEL 1-6 24
S.Pd.I PRAMUKA
PAI

IRMA PUTRI S-1 PGSD GURU GURU Desa Popoh Kecamatan


7 - - HONORER 3 24
KUSUMA KELAS KELAS 3 Selopuro Kabupaten Blitar

10
WARDANI, S.Pd
YUDHA ARINTA S1- PJOK GURU
8 IRMAYANTI, - - HONORER MAPEL 1-6 24 GURU PJOK Desa Siraman Kecamatan
S.Pd PJOK Kesamben Kabupaten Blitar

11
1.5.4. Karakteristik Peserta Didik,Orang tua (wali)
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat
ekonomi yang heterogen , rata-rata dari menengah ke bawah.
UPT SD Negeri Popoh 02 memiliki sarana prasarana yang
cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran
baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang
keagamaan mayoritas beragama Islam. Secara sosial
budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua
yang mayoritas adalah suku Jawa, dan beberapa merupakan
pendatang dari daerah lain. Baik berupa
kemampuan ,pengalaman belajar minat, bakat dan tujuan
belajar yang beragam. Sebagian siswa memiliki minat di
bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Dengan
karakteristik anak  yang senang bermain, senang bergerak,
senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan/
melakukan sesuatu secara langsung. UPT SD Negeri Popoh
02 memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan
program pengembangan potensi dan minat mereka.

12
13

Anda mungkin juga menyukai