Anda di halaman 1dari 3

Hukum Stokes, Contoh Soal dan Kecepatan Terminal Pengendapan

Pembahasan Partikel Dalam Fluida


Kecepatan terminal adalah kecepatan benda
Pengertian Hukum Stokes. Gaya gesek berbentuk bola bergerak mengendap dalam
antara permukaan benda padat yang fluida kental dengan kecepatan konstan.
bergerak dalam fluida akan sebanding Kecepatan terminal Suatu benda yang
dengan kecepatan relatif gerak benda bergerak jatuh dalam fluida dapat ditentukan
tersebut terhadap fluidanya. Hambatan gerak dengan rumus yang diformulasikan sebagai
benda di dalam fluida ditimbulkan akibat berikut:
adanya gaya gesek antara bagian fluida yang
melekat ke permukaan benda dengan bagian
fluida di sebelahnya.
Hukum Stokes menjelaskan bahwa apabila v = kecepatan terminal (m/s)

sebuah benda atau partikel mengendap atau g = percepatan gravitasi (m/s2)

melaju dalam suatu fluida, maka benda akan ρb = massa jenis benda (kg/m3)

mendapat perlawanan berupa gaya hambat. ρf  = massa jenis fluida (kg/m3)

Besar gaya hambat yang dialami partikel Dari persamaannya dapat diketahui bahwa

banda berbentuk bola ini merupakan gaya kecepatan terminal dipengaruhi oleh ukuran

gesek. benda, massa jenis benda dan fluidanya,


serta dipengaruhi juga oleh kekentalan
fluidanya.
Pengaruh Ukuran Benda. Ukuran benda
memiiki korelasi positif terhadap kecepatan
pengendapan. Artinya, Semakin besar
ukuran benda, maka semakin besar
kecepatan terminalnya. Dengan kata lain,
ukuran semakin besar, maka kecepatan
Kecepatan Terminal Pengendapan Partikel
pengendapan partikel atau benda semakin
Dalam Fluida
cepat.
Gaya gesek sebanding dengan nilai koefisien
Pengaruh Massa Jenis. Massa jenis benda
viskositas fluidanya yaitu (η). Sehingga
memiliki korelasi positif terhadap kecepatan
menurut Stokes, gaya gesek dapat
terminalnya. Semakin besar massa jenis
direpresentasikan melalui
benda, maka semakin cepat
persamaan berikut:
pengendapannya. Namun sebaliknya, Massa
Fs = 6 π r η v
jenis fluida yang semakin besar, akan
Keterangan:
menyebabkan kecapatan teminal partikel
Fs = gaya gesek (N)
semakin lambat.
r = jari-jari benda (m)
Pengaruh Kekentalan Fluida. Kekentalan
v = kecepatan jatuh dalam fluida (m/s)
fluida direpresentasikan oleh koefisien
η = koefisien viskositas (kg/ms)
viskositas. Kekentalan fluida memiliki
korelasi negatif terhadap kecepatan terminal memakai hukum Stokes bis dilakukan
pengendapan. Artinya, Semakin Kental dengan percobaan kelereng jatuh. Sewaktu
suatu fluida, maka kecepatan terminal kelereng dijatuhkan dalam bejana kaca yang
pengendapan partikel semakin lambat. berisi cairan yang hendak ditentukan
koefisien viskositasnya, kecepatan kelereng
https://ardra.biz/hukum-stokes/ semakin lama akan semakin cepat.
Sesuai pada hukum Stokes, makin cepat
Hukum Stokes dan Viskositas : Rumus, gerakannya, maka makin besar gaya
Pengertian dan Contoh geseknya. Hal ini yang menyebabkan gaya
By Angga Al Fatih Posted on August 22, berat kelereng tepat setimbang dengan gaya
2019 gesek dan kelereng jatuh dengan kecepatan
Hukum Stokes – Berbunyi : ”Jika sebuah tetap sebesar v hingga berlaku persamaan:
bola bergerak dalam suatu fluida yang diam w = Fs
maka bola itu akan bekerja suatu gaya gesek m.g=6πrηv
dalam bentuk gaya gesekan dan arahnya Rumus hukum stokes
berlawanan dengan arah gerak bola itu Fs = 6 π η r v
sendiri”. Berikut akan kami jelaskan secara Fs adalah gaya hambatan (N)
lengkap mengenai hukum stokes dan η adalah koefisien viskositas (kg m-1 s-1)
viskositas. Untuk Lebih jelasnya simak r adalah jari jari bola (m)
pembahasan di bawah ini. π adalah 22/7
Hukum Stokes v adalah laju relatif benda pada fluida.
Gaya gesek antara suatu permukaan benda
padat yang bergerak dengan fluida akan Viskositas
sebanding dengan suatu kecepatan relatif Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida
gerak benda ini kepada fluida. Hambatan yang menyatakan besar atau kecilnya
gerak di dalam fluida disebabkan gaya gesek gesekan di dalam fluida.
antara bagian fluida yang melekat ke Semakin besar viskositas (kekentalan)
permukaan suatu benda dengan bagian fluida, maka sulit fluida untuk mengalir dan
fluida di sebelahnya. Gaya gesek tersebut menunjukkan bahwa sulit suatu benda
sebanding dengan koefisien viskositas (η) bergerak di dalam fluida tersebut.
fluida.
Menurut Stokes, gaya gesek yaitu : https://rumus.co.id/hukum-stokes/
Fs = 6 π r η v
Keterangan Rumus : TEKANAN KAPILER
 Tekanan kapiler (pc) didefinisikan
Fs adalah gaya gesek (N)
sebagai perbedaan tekanan yang ada
r adalah jari-jari benda (m) antara permukaan dua fluida yang tidak
v adalah kecepatan jatuh dalam fluida (m/s) tercampur (cairan-cairan atau cairan-
gas) sebagai akibat dari terjadinya
Persamaan di tersebut dikenal dengan
pertemuan permukaan yang
hukum Stokes. Penentuan η dengan memisahkan mereka.
 Tekanan kapiler pada batuan berpori
didefinisikan sebagai perbedaan tekanan Untuk sistem minyak-air (gambar 5b) :
antara fluida yang membasahi batuan
dengan fluida yang bersifat tidak Dimana :
membasahi batuan jika didalam batuan - Pa = tekanan udara, dyne/cm2
tersebut terdapat dua atau lebih fasa - Pw = tekanan air, dyne/cm2
fluida yang tidak bercampur dalam - Pc = tekanan kapiler, dyne/cm2
kondisi statis. - ρw = densitas air, gr/cc
 Secara matematis dapat dilihat bahwa : - ρo = densitas minyak, gr/cc
            Pc = Pnw - Pw   - g = percepatan gravitasi, m/det2
Dimana : - h = tinggi kolom, m
-Pc = tekanan kapiler, dyne/cm2
-Pnw = tekanan pada permukaan fluida non Tekanan kapiler dalam batuan berpori
wetting phase, dyne/cm2 tergantung pada ukuran pori-pori dan
-Pw = tekanan pada permukaan fluida macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat
wetting phase, dyne/cm2 dinyatakan dalam hubungan :

 Hubungan tekanan kapiler di dalam


rongga pori batuan dapat dilukiskan
Dimana :
dengan sebuah sistem tabung kapiler.
Pc = tekanan kapiler
Dimana cairan fluida akan cenderung
σ = tegangan permukaan antara dua
untuk naik bila ditempatkan didalam
fluida
sebuah pipa kapiler dengan jari-jari
cos   = sudut kontak permukaan antara
yang sangat kecil. Hal ini diakibatkan
dua fluida
oleh adanya tegangan adhesi yang
r = jari-jari lengkung pori-pori
bekerja pada permukaan tabung.
Δρ = perbedaan densitas dua fluida
Besarnya tegangan adhesi dapat diukur
g = percepatan gravitasi
dari kenaikkan fluida , dimana gaya
h = tinggi kolom
total untuk menaikan cairan sama
dengan berat kolom fluida. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tekanan kapiler Tekanan kapiler mempunyai pengaruh yang
merupakan kecenderungan rongga pori penting dalam reservoir minyak maupun
batuan untuk menata atau mengisi gas, yaitu :
setiap pori batuan dengan fluida yang  Mengontrol distribusi saturasi di dalam
berisi bersifat membasahi. reservoir.
 Tekanan didalam tabung kapiler diukur  Merupakan mekanisme pendorong
pada sisi batas antara permukaan dua minyak dan gas untuk bergerak atau
fasa fluida. Fluida pada sisi konkaf mengalir melalui pori-pori reservoir
(cekung) mempunyai tekanan lebih dalam arah vertical
besar dari pada sisi konvek (cembung).
Perbedaan tekanan diantara dua fasa
fluida terebut merupakan besarnya
tekanan kapiler didalam tabung.

Untuk sistem udara-air (gambar 5a) :

Anda mungkin juga menyukai