Anda di halaman 1dari 2

Contoh teks laporan hasil observasi.

Cemara Udang, Dinding Hijau Kawasan Pesisir


Pohon cemara udang, adalah tumbuhan berbunga dan berkayu dari famili
Casuarinaceae. Berbeda dengan jenis cemara lain yang hidup di dataran tinggi yang dingin,
cemara udang justru hidup di daerah pesisir dengan pantai berpasir yang suhu udaranya lebih
tinggi. Spesies ini toleran terhadap garam, sehingga angin pesisir yang banyak mengandung
garam tidak akan mengganggu kehidupan spesies ini. Pohon yang mampu tumbuh hingga 45
meter ini juga toleran terhadap tanah yang tercemar limbah.
Nama umum atau lokal spesies ini di Indonesia adalah "Cemara Udang", meskipun
belum ditemukan alasan jelas mengapa cemara ini dinamakan demikian, beberapa daerah
juga menyebutnya dengan "Cemara Laut". Pohon ini juga dikenal dengan nama Horsetail
She-Oak karena kumpulan daunnya yang menyerupai rambut pada ekor kuda. Pohon ini
merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan Australia Utara, namun tanaman ini mulai
disebarkan ke berbagai belahan dunia yang beriklim tropis dan subtropis.
Pohon cemara udang memiliki daun yang kecil, silindris, dan bersisik, biasanya
berwarna hijau muda hingga keabu-abuan. Batang pohon ini tertutupi oleh kulit kayu yang
keras dan bertekstur kasar. Batang pohon ini berwarna cokelat kemerahan hingga abu-abu.
Akar dari pohon ini sangat rapat, yang digunakan untuk mencengkeram substrat yang tidak
stabil seperti pasir. Akarnya yang kuat juga dapat menopang pohon ini utuk tetap tegak ketika
terjadi badai di kawasan pesisir, dan bahkan struktur pohon ini mampu menahan angin yang
kencang, sehingga melindungi daerah dibelakangnya dari ancaman angin.
Pohon cemara udang kebanyakan ditanam disepanjang pantai untuk menahan
kekuatan angin yang menerpa daerah pesisir dan untuk meneduhkan kawasan pesisir.
Tanaman ini juga berguna untuk menahan erosi dan membantu proses nitrifikasi di dalam
tanah, karena perakaran tanaman ini bersimbiosis dengan mikroba yang mengikat nitrogen.
Pohon ini juga ditanam di kawasan reklamasi untuk membantu menstabilkan tanah di
kawasan tersebut. Selain itu, pohon ini juga dikenal mampu menghasilkan pembakaran yang
baik, sehingga di beberapa kawasan pohon ini dijadikan sebagai kayu bakar.
Sifat pohon ini yang mampu tumbuh dengan cepat, mudah diperbanyak, dan mampu
tumbuh dari pokok batang yang sudah ditebang menjadikan pohon ini seringkali dikultur
untuk dimanfaatkan kayunya atau hanya sekedar untuk rehabilitasi kawasan pesisir. Pohon
yang dimanfaatkan kebanyakan adalah pohon yang masih muda, karena pohon cemara udang
yang sudah tua mamiliki batang yang sangat keras, dan bahkan dikenal mampu
membengkokkan mata gergaji dan paku.
Soal
1. Jelaskan isi teks laporan hasil observasi di atas! (10)

2. Identifikasilah letak struktur teks laporan hasil observasi di atas! (10)

3. Analisislah kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi di atas yang meliputi;
 Kata verba dan kata nomina (ditulis dalam bentuk tabel) min. 5 kata (5)
 Afiksasi kata verba dan nomina (ditulis dalam bentuk tabel) min. 5 kata (5)
 Kalimat definsi (3 kalimat) (10)
 Kalimat deskripsi (3 kalimat) (10)
 Kalimat simpleks (2 kalimat) (10)
 Kalimat kompleks (2 kalimat) (10)

4. Tulislah ringkasan teks tersebut! (15)

5. Buatlah kesimpulan teks tersebut! (15)

Perhatikan;
1. Kerjakan di kertas folio.
2. Tulis dengan rapi dan hindari coretan.
3. Hasilnya kumpulkan di sekolah hari Rabu, pukul 08.00-11.00 WIB.
4. Bagi yang tempat tinggalnya jauh boleh titip dengan siapa saja, asalkan sampai ke
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai