Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL OBSERVASI

TANAMAN PANDAN

 PERNYATAAN UMUM
Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari Genus Pandanus. Pandan juga
memiliki akar yang unik, daunnya panjang bergerigi dan dapat menjadi tanaman penyejuk.
Pandan mempunyai ciri khas dan jenisnya bermacam-macam. Dengan macam-macam jenis
pandan tersebut masyarakat tahu dan tidak sampai keliru memanfaatkannya.

 DESKRIPSI BAGIAN
Sebagian besar tanaman pandan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika dan biasanya mudah
tumbuh di pekarangan rumah atau ditaman.
Tanaman ini memiliki ciri-ciri daun yang memanjang (seperti daun palem dan rumput)
seringkali tepinya bergerigi dan daunnya selalu berwarna hijau (evergreet) sehingga beberapa
diantaranya digunakan sebagai tanaman hias. Pandan juga memiliki jenis yang bermacam-macam
yaitu:
1.  Pandan Duri (Pandanus tectorius)

Salah satu jenis pandan yang hidup tersebar luas di daerah-daerah terbuka
di dataran rendah adalah pandan duri. Ukuran tinggi batang mencapai 4 –14 m dan memiliki diameter
penutupan tajuk yang sama, biasanya tumbuh pada ketinggian 20 –600 mdpl, dan menghasilkan daun
10 –300 lembar per batang per tahun (Thomson et al2006). Pandan ini memiliki banyak cabang,
daunnya berwarna hijau dengan panjang 90 –150 cm dan lebarnya mencapai 4 cm (Purseglove 1972).
Di daerah Jawa, jenis ini di kenal ada empat macam yaitu jenis samak, litoralis, laevis, dan variegates
(Widjaja et al1989). Lebih lanjut Widjaja et al (1989) menyatakan jenis pandan yang termasuk jenis
samak adalah pandan betook, pandan jaksi, pandan jaraim, pandan kapur, pandan duri, pandan tikar,
pandan cucuk, pandan semak dan pandan ijo yang masing-masing terdapat di Pulau Bawean,
Tasikmalaya, dan Tangerang.
2.         Pandan Mengkuwang (Pandanus artocarpus)

Jenis pandan ini tumbuh mencapai 20 m, biasanya terdapat di sebelah selatan Malaya dan
pada bagian yang berdekatan dengan Indonesia. Panjang daunnya mencapai 600 cm dan lebarnya 15
cm serta digunakan untuk membuat tikar (Purseglove 1972).
Mengkuwang banyak tumbuh di dataran rendah, terutama daerah yang
dekat laut. Daunnya sudah umum digunakan untuk membuat tikar dan topi di Sumatra dan Bangka
(Widjaja et al1989)

3.                 Pandan Kowang (Pandanus furcatus)

Pandanus furcatus dikenal juga dengan Pandanus houlettii Carriere, Pandanus lais Kurz,


dan Pandanus pseudolais Warb (Anonim 2008c). Tumbuhan ini terdapat di Jawa, Sumatera dan
pulau-pulau lain di Indonesia serta di gunakan oleh penduduk sebagai bahan baku anyaman (Widjaja
et al1989).
Lebih lanjut Widjaja et al (1989) menyatakan bahwa jenis pandan ini tumbuh di dataran rendah
hingga dataran tinggi, dan biasanya di tempat-tempat yang agak rindang di tengah hutan.
Pandan ini memiliki tinggi batang mencapai ±11 m, tegak, berwarna putih kotor, memiliki
daun tunggal berwarna hijau dan berbentuk lanset dengan ujung daun lancip dan tepi daunnya
bergerigi serta panjang daun mencapai 75 – 90 cm dan lebar 3 –5 cm (Anonim 008c).

4.                 Pandan Sepejam (Pandanus bicornis)

Panjang daun pandan ini mencapai 120 cm dengan lebar 5 cm, dan digunakan untuk membuat
anyaman tikar dan topi (Widjaja et al1989).Lebih lanjut Widjaja et al(1989) menyatakan bahwa daun
yang digunakan untuk anyaman pandan biasanya daun yang tua dan akan menghasilkan anyaman
yang berwarna hijau kotor sehingga jenis anyaman ini tidak banyak disukai.

5.                 Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius)

Nama lain dari pandan ini adalah Pandanus odorus. Tumbuhan pandan yang tingginya tidak
lebih dari 1,5 m dan banyak ditanam oleh orang Melayu untuk mengambil daunnya yang wangi
(Purseglove 1972). Daun pandan yang tua panjangnya mencapai 80 –110 cm dan lebar daunnya 6 –8
cm (Selvam 2007). Tumbuhan ini dikembangkan dengan cara dipotong dan tidak pernah berbunga
(Purseglove 1972). Jenis pandan ini tidak digunakan
sebagai bahan baku anyaman. Selvam (2007) menyatakan bahwa pandan ini merupakan jenis pandan
dengan daun yang beraroma wangi.
 DESKRIPSI MANFAAT
Daun pandan digunakan untuk atap dan untuk membuat tikar, karung, tali, topi,
payung, dan benda lain. Daun dipotong, dikeringkan, duri marginalnya di buang dan dibelah
menjadi dua untuk menghilangkan tulang daunnya (Purseglove 1972). Selanjutnya
(Purseglove 1972) menyatakan bahwa sebelum dianyam, daun pandan dipukul agar lemas lalu
direndam dalam air, setelah itu dijemur di bawah terik matahari.
Proses pembuatan anyaman pandan adalah dengan cara membelah daun pandan
tersebut menjadi dua bagian dengan membuang tulang daunnya. Setelah daun terbelah dua,
pinggir daun yang berduri di buang lalu di belah-belah kecil sesuai dengan keinginan
kemudian daun dihaluskan dengan sepotong bambu sehingga daun menjadi lemas dan halus,
dan terakhir daun di jemur di bawah terik matahari (Widjaja et al 1989)
Daun pandan merupakan daun tunggal duduk dengan pangkal memeluk batang dan
biasanya tersusun tiga helai pada batang secara spiral.  Salah satu ciri khas daun pandan
adalah menimbulkan bau harum jika diremas remas. Daun pandan pada umumnya digunakan
sebagai rempah yang berfungsi untuk memberikan warna hijau pada makanan dan juga
dipakai untuk memberikan aroma harum pada makanan.
Karena memiliki aroma wangi yang alami, maka penggunaan daun pandan sebagai
pewangi dan pewarna makanan relatif cukup aman dan sangat disarankan daripada memakai
pewangi atau pewarna makanan yang mengandung bahan kimia tertentu.
Selain berfungsi dan sangat bermanfaat sebagai pewangi dan atau pewarna makanan,
daun pandan ternyata juga memiliki manfaat lain yang tidak kalah pentingnya bagi perawatan
kesehatan tubuh manusia, antara lain :
Mengatasi lemah syaraf, Cuci bersih 3 (tiga) lembar daun pandan dan diiris tipis tipis,
setelah itu rebus dengan 3 (tiga) gelas air sampai mendidih hingga tersisa sekitar 2 (dua) gelas
air, setelah dingin minumlah airnya pagi dan sore.
Mengatasi ketombe, Cuci bersih 2 hingga 5 lembar daun pandan, iris kecil kecil dan
ditumbuk sampai halus, gunakan hasil tumbukan daun pandan tersebut untuk diusap usapkan
dikulit kepala secara teratur.
Menghitamkan rambut, 7 (tujuh) lembar daun pandan segar di potong potong sama rata lalu
direbus dengan segelas air sampai mendidih dan berwarna kehijauan, setelah dingin biarkan
air mengembun semalaman dan pagi harinya campurkan dengan air perasan 3 (tiga) buah
mengkudu matang. Gunakan air campuran tersebut untuk membasuh rambut tiga kali
seminggu secara teratur.
Antirematik dan pegal linu, 3 (tiga) lembar daun pandan segar dicuci bersih dan diiris tipis.
Seduh irisan daun dengan setengah cangkir minyak kelapa sambil diaduk secara merata,
gunakan sebagai obat gosok setelah ramuan dingin.
Penurun tekanan darah tinggi, Rebus daun pandan dengan air putih dua gelas hingga tersisa
sekitar segelas air, minum pagi dan sore hari secara teratur hingga tekanan darah normal
kembali.
Penenang alami, 3 (tiga) lembar daun pandan cuci bersih dan diseduh dengan segelas air
hangat, tambahkan sedikit madu dan diminum hangat hangat.
Pewangi ruangan, Daun pandan diremas dan dipotong kecil kecil, campurkan dengan air dan
gunakan untuk membersihkan ruangan atau lantai hingga ruangan menjadi wangi daun
pandan.
Daun pandan biasa tumbuh liar di daerah rawa, tepi sungai dan daerah bersuhu
lembap. Banyak juga dari masyarakat sekarang ini membudidayakan daun pandan dengan
menanamnya di lahan pekarangan atau di kebun sendiri.
Mengingat banyaknya manfaat yang bisa diambil dari daun pandan, tidak ada salahnya
jika mulai sekarang kita mulai mencoba untuk membudidayakan tanaman ini, sehingga
sewaktu waktu dibutuhkan kita tinggal memetiknya dikebun belakang rumah, menarik bukan,
selain bisa menghemat banyak biaya tentunya kita juga menerapkan go green dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai