1 SM PDF
1 SM PDF
ABSTRACT
The urethral stricture is a narrowing of the urethra due to scar tissue, which leads to obstructive
voiding disfunction with potentially serious consequences for the entire urinary tract. Its preva-
lence among men in industrial countries is estimated 0,9%. It produces obstructive and irritative
urinary symptoms and can ultimately impair renal function. In this case, men aged 70 years come
complaints of urinary retention since 1 month. The frequency of urinary approximately every 2
hours patient experience incomplete bladder emptying and nocturia. Patient was treated and per-
formed cystostomy at Buol Hospital. On physical examination, the suprapubic region appeared
convex, palpation was found to be suprapubic tenderness. Uretrographic radiological examina-
tion found urethral obstruction in the bulbous pars. The patient's diagnosis is urethral stricture
and internal sachse urethrotomy is performed.
ABSTRAK
Striktur uretra adalah penyempitan uretra disebabkan akibat jaringan parut yang mengarah pada
obstruktif disfungsi saluran berkemih dengan konsekuensi yang berpotensi serius untuk saluran
kemih.Prevalensinya yang didapatkan pada kalangan pria di negara-negara industri diperkirakan
sebesar 0,9%.Striktur uretra dapat memberikan gejala urin obstruktif dan iritatif dan pada
akhirnya dapat merusak fungsi ginjal.Pada kasus ini, seorang laki-laki usia 70 tahun datang kelu-
han dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 1 bulan. Frekuensi buang air kecil kurang
lebih setiap 2 jam sekali dengan jumlah sedikit dan pancaran lemah terutama pada malam hari.
Setiap buang air kecil pasien selalu mengejan dan disertai rasa nyeri perut bagian bawah dan
pasien selalu merasa tidak puas ketika buang air kecil. Pasien telah berobat dan dilakukan cys-
tostomy di RS Buol.Pada pemeriksaan fisik, region suprapubik tampak cembung, palpasi didapat-
kan nyeri tekan suprapubik. Pemeriksaan radiologi uretrografi ditemukan obstruksi urethra pars
bulbosa. Diagnosis pasien adalah striktur uretra pars bulbosa dan dilakukan penanganan ure-
trotomi interna sachse.
LATAR BELAKANG
Striktur uretra adalah penyempitan Striktur uretra adalah penyakit yang
uretra disebabkan akibat jaringan parut yang relatif umum pada pria dengan prevalensi
mengarah pada obstruktif disfungsi saluran terkait 229-627 per 100.000 laki-laki, atau
berkemih dengan konsekuensi yang berpo- 0,6% dari populasi berisiko, yang biasanya
tensi serius untuk saluran kemih.Preva- pria yang lebih tua. Santucci dkk,
lensinya yang didapatkan pada kalangan pria menganalisa penyakit striktur uretra dalam
di negara-negara industri diperkirakan sebe- sepuluh set data publik dan pribadi di
sar 0,9%. Striktur uretra dapat memberikan Amerika Serikat Hasilnya bahwa penyakit
gejala urin obstruktif dan iritatif dan pada striktur uretra umum terjadi pada populasi
akhirnya dapat merusak fungsi ginjal. 1,2
Striktur uretra dapat menyempit pada juga untuk meraba fibrosis di uretra, infiltrat,
lumen uretra yang dikelilingi oleh corpus abses atau fistula.. 7
spongiosum, yaitu meatus uretra melalui
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada
uretra bulbar. Stenosis uretra adalah
status generalis di dapatkan vital sign
penyempitan uretra posterior dimana mem-
menunjukkan hipertensi, konjungtiva tidak
bran uretra melalui leher kandung kemih
pucat dan sklera tidak ikterik. Pada inspeksi
(bladder neck) atau prostat junction yang
regio CVA dan regio supra pubik didapatkan
tidak dibungkus oleh korpus spongiosum.2
dalam keadaan distensi dan nyeri tekan, re-
Pasien striktur uretra mengalami gio genitalia externa tidak ditemukan bloody
penurunan aliran kemih bersamaan dengan discharge. Pada pemeriksaan Digital Rectal
gejala traktus urinarius bawah seperti Examination (Rectal Toucher) didapatkan
perasaan ragu untuk berkemih, inkomplit da- tonus spingter ani dalam keadaan baik se-
lam mengosongkan kandung kemih, dan hingga hal ini dapat menyingkirkan diagno-
nokturia. 7,8 sis bahwa retensio urine yang terjadi diaki-
batkan oleh neurogenic bladder.Selain itu
LUTS (Lower Urinary Tract Symp-
juga prostat dalam keadaan normal, se-
toms) merupakan suatu gejala yang menun-
hingga diagnosis retensio urine akibat hiper-
jukkan adanya gangguan pada saluran kemih
plasia prostat dapat disingkirkan.
bagian bawah yang meliputi gejala ob-
struktif dan iritatif pada saluran Pada pemeriksaan darah rutin yang
kemih.Gejala obstruktif pada saluran kemih dilakukan didapatkan kadar Hb normal.
yaitu mengedan ketika miksi (straining), Pemeriksaan kimia klinik didapatkan kadar
menunggu pada awal miksi (hesitancy), pan- kreatinin: 1.52 mg/dl. Pada akhirnya, peru-
caran melemah (weakness), miksi terputus bahan ini dapat menyebabkan obstruksi salu-
(intermitten), dan tidak lampias setelah ran kemih sekunder atau refluks tekanan
miksi.Sedangkan gejala iritatif meliputi rasa tinggi, salah satunya mungkin menyebabkan
ingin miksi yang tidak bisa ditahan (ur- hilangnya fungsi ginjal. 1
gency), sering miksi (frequency), sering
Pada pemeriksaan penunjang dil-
miksi pada malam hari (nocturia), dan nyeri
akukan pemeriksaan laboratorium pada urin
ketika miksi (dysuria).Dari keluhan utama
dan kultur urin untuk mengetahui adanya in-
dan anamnesis pada pasien ini terjadi suatu
feksi dan ureum dan kreatinin untuk menge-
retensi urine yang disebabkan adanya sum-
tahui faal ginjal. Pemeriksaan penunjang
batan pada saluran kemih bagian bawah
lainnya yaitu uroflowmetri merupakan
yang bisa disebabkan oleh gangguan pada
pemeriksaan untuk menentukan kecepatan
vesika urinaria atau infravesika. Gangguan
pancaran urin. Pada kasus ini tidak dil-
pada vesika urinaria bisa berupa batu vesika
akukan pemeriksaan uroflowmetri karena di
atau gangguan neurogenic pada vesika. Se-
Rumah Sakit Undata belum memiliki
dangkan gangguan infravesika berupa pem-
pemeriksaan penunjang uroflowmetri. Inter-
besaran prostat dan striktur uretra.
pretasi pemeriksaan uroflowmetri yaitu vol-
Tujuan dilakukan pemeriksaan fisik ume urin yang dikeluarkan pada waktu miksi
adalah untuk mengetahui keadaan penderita dibagi dengan lamanya proses miksi. Ke-
dilakukan pemeriksaan daerah genitalia dan cepatan pancaran urin normal pada pria ada-
lah 20 ml/detik dan pada wanita 25