Anda di halaman 1dari 6

STRIKTUR URETHRA

*Syavira Andina Anjar1, Aristo2, Nur Syamsi3


1
Medical Profession Program, Faculty of Medicine, Tadulako University – Palu, INDONESIA, 94118
2
Departement of Surgical Science, Division of Urology, Tadulako Hospital – Palu, INDONESIA, 94118
3
Departement of Pharmacology Tadulako, University Medical School – Palu, INDONESIA, 94118
*Corespotdent Author : syaviraandina@gmail.com

ABSTRACT
The urethral stricture is a narrowing of the urethra due to scar tissue, which leads to obstructive
voiding disfunction with potentially serious consequences for the entire urinary tract. Its preva-
lence among men in industrial countries is estimated 0,9%. It produces obstructive and irritative
urinary symptoms and can ultimately impair renal function. In this case, men aged 70 years come
complaints of urinary retention since 1 month. The frequency of urinary approximately every 2
hours patient experience incomplete bladder emptying and nocturia. Patient was treated and per-
formed cystostomy at Buol Hospital. On physical examination, the suprapubic region appeared
convex, palpation was found to be suprapubic tenderness. Uretrographic radiological examina-
tion found urethral obstruction in the bulbous pars. The patient's diagnosis is urethral stricture
and internal sachse urethrotomy is performed.

Keywords: Urethral strictures, urinary retention, sache, urethrotomy internal

ABSTRAK
Striktur uretra adalah penyempitan uretra disebabkan akibat jaringan parut yang mengarah pada
obstruktif disfungsi saluran berkemih dengan konsekuensi yang berpotensi serius untuk saluran
kemih.Prevalensinya yang didapatkan pada kalangan pria di negara-negara industri diperkirakan
sebesar 0,9%.Striktur uretra dapat memberikan gejala urin obstruktif dan iritatif dan pada
akhirnya dapat merusak fungsi ginjal.Pada kasus ini, seorang laki-laki usia 70 tahun datang kelu-
han dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 1 bulan. Frekuensi buang air kecil kurang
lebih setiap 2 jam sekali dengan jumlah sedikit dan pancaran lemah terutama pada malam hari.
Setiap buang air kecil pasien selalu mengejan dan disertai rasa nyeri perut bagian bawah dan
pasien selalu merasa tidak puas ketika buang air kecil. Pasien telah berobat dan dilakukan cys-
tostomy di RS Buol.Pada pemeriksaan fisik, region suprapubik tampak cembung, palpasi didapat-
kan nyeri tekan suprapubik. Pemeriksaan radiologi uretrografi ditemukan obstruksi urethra pars
bulbosa. Diagnosis pasien adalah striktur uretra pars bulbosa dan dilakukan penanganan ure-
trotomi interna sachse.

Kata Kunci : Striktur uretra, Retensi urin, sachse

LATAR BELAKANG
Striktur uretra adalah penyempitan Striktur uretra adalah penyakit yang
uretra disebabkan akibat jaringan parut yang relatif umum pada pria dengan prevalensi
mengarah pada obstruktif disfungsi saluran terkait 229-627 per 100.000 laki-laki, atau
berkemih dengan konsekuensi yang berpo- 0,6% dari populasi berisiko, yang biasanya
tensi serius untuk saluran kemih.Preva- pria yang lebih tua. Santucci dkk,
lensinya yang didapatkan pada kalangan pria menganalisa penyakit striktur uretra dalam
di negara-negara industri diperkirakan sebe- sepuluh set data publik dan pribadi di
sar 0,9%. Striktur uretra dapat memberikan Amerika Serikat Hasilnya bahwa penyakit
gejala urin obstruktif dan iritatif dan pada striktur uretra umum terjadi pada populasi
akhirnya dapat merusak fungsi ginjal. 1,2

132 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


lansia dengan peningkatan pada usia > 55 ta- epithelium stratifikatum squamosum skua-
hun. Data dari Medicare dan Medicaid Ser- mosa merubahan tekanan dan uretra normal
vices (untuk pasien yang lebih tua dari 65 ta- menjadi distensi. Jaringan fibrosis nonelas-
hun) mengkonfirmasi peningkatan insiden tic rusak dari tekanan hidrostatik menyebab-
penyakit penyempitan pada 9.0 / 100.000 kan memburuknya fibrosis. Spongiofibrosis
untuk tahun 2001 dibandingkan dengan 5.8 / diperburuk oleh aliran air dan fissura dari
100.000 pada pasien yang lebih muda dari epitel metaplastic memungkinkan urin bocor
65 tahun. 3,6 ke corpus spongiosum. Proses berlangsung
baik longitudinal di sepanjang uretra atau
Studi yang dilakukan di Jerman me-
melingkar ke dalam struktur sekitarnya. Ste-
nyebutkan penyebab dari striktur uretra
nosis Uretra posterior biasanya terjadi akibat
meliputi trauma pelvis (54%), post-kate-
proses obliterative terkait dengan cedera
terisasi (21,1%), infeksi (15,2%), dan post-
traumatis dan fibrosis sekunder terhadap
instrument (5,6%). Study ini menunjukkan
gangguan uretra. 2
kesimpulan bahwa etiologi diatas menen-
tukan prognosis dari penatalaksanaan strik- Striktur urethra dibagi menjadi tiga
tur uretra.6 Studi yang dilakukan oleh derajat penyempitan yaitu ringan, oklusi
Tritschler, et all juga mendapatkan hasil yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen
sebanyak 30 % idiopatik, dan 20 % karena uretra. Sedang, jika terdapat oklusi 1/3 sam-
uretritis bakteri, 45 % striktur uretra disebab- pai dengan ½ diameter lumen uretra. Berat,
kan iatrogenik yang didalamnya termasuk jika terdapat oklusi lebih besar dari ½ diam-
reseksi transuretral, kateterisasi uretra, cys- eter lumen uretra. 3
toscopy, prostatectomy, brachytherapy, dan
Gejala utama dari striktur uretra ada-
pembedahan hypospadia.1,4
lah obstruksi dan iritasi berkemih dengan
Etiologi striktur uretra anterior pada peningkatan waktu buang air kecil dan pen-
kasus infeksi yaitu 71,4% kasus, diikuti oleh gosongan kandung kemih yang tidak
iatrogenik sebanyak 45% hasil dari manipu- lengkap, dikombinasikan dengan pening-
lasi uretra (traumatis kateter, intervensi tran- katan frekuensi berkemih dan urgensi. Khu-
surethral, koreksi hipospadia, prostatec- susnya pada pasien yang sebelumnya men-
tomy, brachytherapy) dan trauma urethra jalani intervensi transuretral atau memiliki
sebanyak 20% kasus. Analisis urin dil- kateter permanen jangka panjang selama
akukan pada 82,5% pasien menunjukkan in- pengobatan untuk penyakit lain, gejala-
feksi saluran kemih pada 69,2% kasus dan E. gejala ini harus dicurigai mengarah striktur.
1
coli yang terisolasi pada 77,7% kasus , seki-
tar 30% dari striktur uretra adalah idiopatik.
Dalam kasus ini yang paling mungkin mem- LAPORAN KASUS
icu adalah pada trauma minor yang terjadi
dalam waktu yang lama di masa lalu (misal- Pasien laki-laki 70 tahun masuk Ru-
nya, cedera perineum saat naik sepeda). 1,5 mah Sakit Undata dengan keluhan tidak bisa
buang air kecil (BAK) sejak 1 bulan yang
Perubahan patologis yang berhub- lalu sebelumnya pasien mengeluh buang air
ungan dengan penyakit striktur uretra adalah kecil tidak lancar. Frekuensi BAK kurang
terjadinya fibrosis dari jaringan kavernosa lebih setiap 2 jam sekali dengan jumlah sedi-
epitel berlapis. Lumen uretra menyempit kit dan pancaran lemah terutama pada
pada corpus spongiosum dengan pemben- malam hari. Setiap BAK pasien selalu
tukan luka. Rusaknya epitel uretra merubah

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 133


mengejan dan disertai rasa nyeri perut ba- menggunakan teknik sache pada jaringan fi-
gian bawah dan pasien selalu merasa tidak brotik urethra.
puas ketika BAK. Keluhan tidak disertai
kencing darah, tidak menetes, pancaran tidak
terbelah menjadi dua, demam (-), mual (-),
muntah (-), nyeri menjalar (-), nyeri ping-
gang (-), buang air besar (BAB) tidak ada
keluhan, tidak ada gangguan seksual Pasien
memiliki riwayat cystostomi di RS Buol.

Sejak 1 bulan lalu pasien memiliki


riwayat dirawat di RS Buol dengan keluhan
BAK tidak lancar awalnya pinggang terasa
sakit kemudian pasien merasa tidak bisa Gambar 1. Gambaran USG
BAK dan nyeri bagian memberat sehingga
pasien dibawa ke RS buol dan dilakukan tin-
dakan operasi perut bawah dan keluhan
dirasakan semakin. Riwayat trauma genitalia
disangkal riwayat pemakaian kateter
disangkal, riwayat diabetes melitus
disangkal, riwayat hipertensi (+).

Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan


umum sedang, kesadaran composmentis, Gambar 2. Uretrography. Striktur parsial
tanda tanda vital tekanan darah 160/90 urethra pars membranasea
mmHg, nadi 82x/menit pernapasan 20
x/menit dan suhu 36,7ºC. Pada pemeriksaan
status urologikus, region suprapubik, region
genitalia eksterna dan rectal tocher tidak ada
kelainan.

Pada pemeriksaan laboratorium,


pemeriksaan darah didapatkan dalam batas
normal, kimia klinik creatinine 1,52 mg/dl
yang mengalami peningkatan.

Pada pemeriksaan Ultrasonography


(USG) didapatkan Pada ginjal kiri dan kanan
ukuran kortex normal tidak tampak dilatasi
dan vesica urinary dinding menebal, mukosa
iregular tidak tampak echo batu kesan
Cholelithiasis dan cystitis pada gambar 1.
Gambar 3. Teknik Sache pada jaringan fi-
Pada gambar 2 foto rontgen urethrog- brotik uretra.
raphy tampak striktur parsial urethra pars
membranasea dan sistema tulang intak. Pada
gambar 3 dilakukan tindakan operasi dengan

134 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


DISKUSI

Striktur uretra dapat menyempit pada juga untuk meraba fibrosis di uretra, infiltrat,
lumen uretra yang dikelilingi oleh corpus abses atau fistula.. 7
spongiosum, yaitu meatus uretra melalui
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada
uretra bulbar. Stenosis uretra adalah
status generalis di dapatkan vital sign
penyempitan uretra posterior dimana mem-
menunjukkan hipertensi, konjungtiva tidak
bran uretra melalui leher kandung kemih
pucat dan sklera tidak ikterik. Pada inspeksi
(bladder neck) atau prostat junction yang
regio CVA dan regio supra pubik didapatkan
tidak dibungkus oleh korpus spongiosum.2
dalam keadaan distensi dan nyeri tekan, re-
Pasien striktur uretra mengalami gio genitalia externa tidak ditemukan bloody
penurunan aliran kemih bersamaan dengan discharge. Pada pemeriksaan Digital Rectal
gejala traktus urinarius bawah seperti Examination (Rectal Toucher) didapatkan
perasaan ragu untuk berkemih, inkomplit da- tonus spingter ani dalam keadaan baik se-
lam mengosongkan kandung kemih, dan hingga hal ini dapat menyingkirkan diagno-
nokturia. 7,8 sis bahwa retensio urine yang terjadi diaki-
batkan oleh neurogenic bladder.Selain itu
LUTS (Lower Urinary Tract Symp-
juga prostat dalam keadaan normal, se-
toms) merupakan suatu gejala yang menun-
hingga diagnosis retensio urine akibat hiper-
jukkan adanya gangguan pada saluran kemih
plasia prostat dapat disingkirkan.
bagian bawah yang meliputi gejala ob-
struktif dan iritatif pada saluran Pada pemeriksaan darah rutin yang
kemih.Gejala obstruktif pada saluran kemih dilakukan didapatkan kadar Hb normal.
yaitu mengedan ketika miksi (straining), Pemeriksaan kimia klinik didapatkan kadar
menunggu pada awal miksi (hesitancy), pan- kreatinin: 1.52 mg/dl. Pada akhirnya, peru-
caran melemah (weakness), miksi terputus bahan ini dapat menyebabkan obstruksi salu-
(intermitten), dan tidak lampias setelah ran kemih sekunder atau refluks tekanan
miksi.Sedangkan gejala iritatif meliputi rasa tinggi, salah satunya mungkin menyebabkan
ingin miksi yang tidak bisa ditahan (ur- hilangnya fungsi ginjal. 1
gency), sering miksi (frequency), sering
Pada pemeriksaan penunjang dil-
miksi pada malam hari (nocturia), dan nyeri
akukan pemeriksaan laboratorium pada urin
ketika miksi (dysuria).Dari keluhan utama
dan kultur urin untuk mengetahui adanya in-
dan anamnesis pada pasien ini terjadi suatu
feksi dan ureum dan kreatinin untuk menge-
retensi urine yang disebabkan adanya sum-
tahui faal ginjal. Pemeriksaan penunjang
batan pada saluran kemih bagian bawah
lainnya yaitu uroflowmetri merupakan
yang bisa disebabkan oleh gangguan pada
pemeriksaan untuk menentukan kecepatan
vesika urinaria atau infravesika. Gangguan
pancaran urin. Pada kasus ini tidak dil-
pada vesika urinaria bisa berupa batu vesika
akukan pemeriksaan uroflowmetri karena di
atau gangguan neurogenic pada vesika. Se-
Rumah Sakit Undata belum memiliki
dangkan gangguan infravesika berupa pem-
pemeriksaan penunjang uroflowmetri. Inter-
besaran prostat dan striktur uretra.
pretasi pemeriksaan uroflowmetri yaitu vol-
Tujuan dilakukan pemeriksaan fisik ume urin yang dikeluarkan pada waktu miksi
adalah untuk mengetahui keadaan penderita dibagi dengan lamanya proses miksi. Ke-
dilakukan pemeriksaan daerah genitalia dan cepatan pancaran urin normal pada pria ada-
lah 20 ml/detik dan pada wanita 25

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 135


ml/detik.Bila kecepatan pancaran kurang fisik, dan pemeriksaan penunjang. Gejala
dari harga normal menandakan ada ob- yang dialami seperti sulit kencing, disuria,
struksi. Kemudian dilakukan uretrografi un- frekuensi kencing meningkat, hematuria,
tuk melihat letak penyempitan dan besarnya dan perasaan sangat ingin kencing sampai
penyempitan uretra.1 terasa sakit. Pemeriksaan fisik dilakukan
dengan inspeksi dan palpasi. Inspeksi daerah
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
meatus uretra eksterna, lihat pembengkakan
dan pemeriksaan penunjang, maka pasien ini
atau fistel di sekitar area genitalia.
didiagnosa dengan Striktur Uretra.
Kemudian palpasi sepanjang uretra anterior
Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu di ventral penis, rasakan ada jaringan parut
dengan pemberian antibiotik dan analgetik atau nanah. Pemeriksaan colok dubur untuk
untuk pengobatan secara simtomatik, mengetahui apakah terdapat pembesaran
kemudian dilakukan uretrotomi interna prostat.
dengan pisau sachse untuk mengatasi kelu-
Pemeriksaan penunjang bisa dari la-
han pasien. Teknik bedah dengan uretrotomi
boratorium atau radiologi, berguna untuk
interna dimana dilakukan tindakan insisi
mengkonfirmasi diagnosis. Pemeriksaan ra-
pada jaringan radang untuk membuka strik-
diologi yang paling sering dilakukan untuk
tur. Insisi menggunakan pisau otis atau
striktur uretra adalah retrograde uretrogram
sasche. Otis dikerjakan jika belum terjadi
seperti pada kasus ini. Pemeriksaan ini
striktur total, sedangkan pada striktur lebih
berguna untuk mengetahui panjang dan lo-
berat pemotongan dikerjakan secara visual
kasi dari striktur. Pemeriksaan darah
menggunakan kamera fiberoptik dengan pi-
lengkap dan analisis urine dikerjakan untuk
sau sasche. Pada kasus ini di indikasikan un-
memantau perkembangan pasien
tuk melakukan bedah endoskopi dengan alat
Sachse adalah striktur uretra anterior atau Manajemen pasien striktur tergantung
posterior masih ada lumen walaupun kecil dari lokasi striktur, panjang atau pendek
dan panjang tidak lebih dari 2 cm serta tidak striktur, dan kedaruratannya. Jenis-jenis in-
ada fistel, kateter dipasang selama 2-3 hari tervensi untuk menyembuhkan striktur
pasca tindakan. 1,9 uretra adalah dilatasi uretra, uretrotomi in-
terna, pemasangan stent dalam uretra, uret-
Setelah dilakukan operasi terjadi
roplasti, dan terapi multiple rekonstruksi.
proses epitelisasi sebelum kontraksi luka
Dari semua pilihan tersebut, uretroplasti
menyempitkan lumen sehingga prosedur tin-
adalah gold standarnya, karena memiliki
dakan bedah uretrotomi interna pada kasus
angka kesuksesan yang tinggi. Namun jika
ini dikatakan berhasil.Pasien dapat BAK
striktur masih dalam tahap ringan bisa
normal.10
digunakan stent atau balon kateter untuk
Komplikasi yang dapat terjadi pada membuka lumen, walaupun resiko kekam-
striktur uretra adalah Residu urin, Refluks buhannya juga tinggi.
vesiko urethral, infeksi saluran kemih, gagal
ginjal, trabekulasi, sakulasi dan divertikel, PERSETUJUAN
dan infiltrate urin, abses dan fistulasi. 10
Penulis telah menerima persetujuan
KESIMPULAN dari pasien dalam bentuk informed consent.

Diagnosis striktur uretra dapat dite-


gakkan dengan cara anamnesis, pemeriksaan

136 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih 5. Yamego Clotaire AMKS, Outtara


banyak kepada seluruh seluruh unit terkait Adama,et all. 2017. Male Anterior
dalam proses penyusunan laporan kasus ini. Urethral Stricture. Epidemiological
Profile and Management at Ouaga-
KONFLIK KEPENTINGAN dougou University Teaching Hospital
(Burkina-Faso). Division of Urology,
Penulis menyatakan bahwa tidak ter-
Ouedraogo University Hospital, Oua-
dapat konflik kepentingan yang terdapat
gadougou, Burkina Faso. 196-206
pada tulisan ini.
6. Alwaal Amjad, Blaschko Sarah,
McAninch Jack, Breyer Benjamin.
REFERENSI
2014. Epidemiology of urethral Stric-
1. Tritschler Stefan, Roosen Alexander, tures. Departement of Urology, Uni-
Füllhase Claudius, Christian G. Stief, versity California San Fransisco and
Rübben Herbert. 2013. Urethral King Abdul Aziz University, Jeddah,
Stricture: Etiology, Investigation and Saudi Arabia. 2014 Jun;3(2): 209-213
Treatments. Deutsches Ärzteblatt In- 7. Chokalingam Kumar, Ravi Sujata,
ternational : Dtsch Arztebl Int 2013; Sridahar. 2017. Management Of An-
110(13): 220−6 terior Urethral Strictures. European
2. Smith Thomas. 2016. Current Man- Medical Journal.2017;5(1) 83-90
agement of Urethral Stricture Disease. 8. Jordan G, Chapple C, Heyns C. 2010.
Scott Departement of Urology, Baylor Urethral Stricture. An International
College of Medicine, Indian journal Consultation on Urethral Strictures
urology Marrakech, Morocco : Société Inter-
3. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar nationale d’Urologie
urologi Edisi kedua. CV. Sagung 9. Gallegos Maxx, Santucci Richard.
Seto. Jakarta : 2003 2016. Advances in Urethral Stricture
4. Irekpita Eshiobo, Aigbe Eghosa, Management. The center for urologic
Aigbonoga Quincy, Esezobor Em- Reconstruction Detroit, USA
manuel. 2018. Aetiology and Evalua- 2016;5:2913
tion of Men with Urethral Stricture 10. Shadab, Pankaj Deepak. 2016. A
and the Current Role of Urethroplasty study type of Urethral Strictur and
in the Treatment of Anterior Urethral Their Management. Departement of
Strictures. Department of Surgery, General Surgery. India. 2016
Ambrose Alli University, Ekpoma, Nov;3(4)1906-1910
Nigeria. 2018;6(1): 82-89

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 137

Anda mungkin juga menyukai