Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN

PENGEMBANGAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Yang Dibina Oleh Bapak Prof. Dr. H. E. Winarno,M.Pd

OLEH

ISAK RIWU ROHI


NIM : 140614807259

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCA SARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
April 2015
DAFTA ISI

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 4
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................ 5
A. Pengertian Instrumen................................................................................... 5
B. Jenis Instrumen............................................................................................ 5
C. Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen................................................... 6
D. Kriteria Instrumen........................................................................................ 7
BAB III. KESIMPULAN............................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan namanya, menurut Borg & Gall; 1982; Research & Developmnet
difahami sebagai kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan
dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan pengguna (needs assessment), sedangkan kegiatan development
dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk. Dalam bukunya Sugiyono 2013; juga
menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian
merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen metodologi
penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas yang
baik. Untuk memperoleh instrument yang baik tentu selain harus diujicobakan, dihitung
validitas dan realibilitasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan
instrument.
Dalam dunia pendidikan, kegiatan evaluasi sering digunakan karena, selama satu
periode pendidikan berlangsung orang perlu mengetahui hasil atau prestasi yang dicapai
baik oleh pihak pendidik maupun oleh peserta didik tersebut. Hal ini dapat dirasakan
dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun
non formal.

B. Rumusan Masalah
Berkaiatan dengan hal tersebut, pada pembahasan ini akan diuraikan berbagai
hal terkait dengan instrument penelitian yang pembahasannya diawali dengan
pengertian instrumen penelitian, jenis, lagkah-langkah penyusunan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian instrumen adalah alat yg
dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-
alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian (berupa seperangkat tes
dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Menurut Suharsimi Arikunto, 2000; instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang  dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di permudah olehnya.
Sugyono, 2013; berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik
variabel secara objektif. 
Dari beberapa pendapaat diatas dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu
masalah. Instrumen penelitian dapat diartikan pula sebagai alat untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

B.  Jenis Instrumen
Setyosari, Widijoto & Heru. 2007; Apapun teknik pengumpulan informasi
yang dipilih penelitian sosial yang melibatkan banyak orang, membutuhkan suatu
instrumen penelitian, yang nantinya akan digunakan dalam proses pengumpulan
informasi dari responden.
Beberapa jenis instrumen dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tes (Test)
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok.
2. Kuesioner (Quesioner)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
hal yang ia ketahui.
3. Wawancara (Interview)
Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya
untuk  mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan,
perhatian, sikap terhadap sesuatu.
4. Observasi (Observation)
Didalam artian penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara
langsung, abservasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman
suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan
akan diamati.
5. Dokumentasi (Documentation)
 Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Didalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan
sebagainya.

C. Kriteria Instrumen
Menurut Azwar,2013; Sebuah instrumen yang dapat dikatakan baik sebagai alat
pengukur harus memiliki syarat tes, yaitu:
1. Validitas
Alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa
yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan
alat ukur. Tes sebagai salah satu alat ukur hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes
tersebut dapat tepat mengukur hasil belajar yang hendak diukur.
Arikunto, S.1998; Validitas dikategorikan yaitu:
a. Validasi Permukaan (Face validity)
Validitas muka tercapai jika suatu instrumen nampaknya sudah valid (dari
penglihatan sepintas lalu).
b. Validitas Isi (Content Validity)
Validasi isi adalah sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur
benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan
tujuan pengukuran.
c. Validitas Konstrak (Contruc Validity)
Validasi konstrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui
item-item tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasari penyusunan
tersebut.
d. Validitas Kriteria (Criterion Validity)
Validitas kriteria sama dengan validitas empiris yang berarti bahwa validitas
ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria
internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan kriteria
eksternal adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang
menjadi kriteria.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang
memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan
secara berulang. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara internal dan
eksternal.
a. Pengujian Reliabilitas eksternal
1. Test-retest
Instrumen penelitian yang teliabilitasnya diuji dengan cara test-retest dilakukan
dengan cara mencoba instrumen beberapa kali pada responden
2. Ekuivalen
Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi
instrumennya ada dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrumen
berbeda.
3. Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen
yang equivalen ini beberapa kali, keresponden yang sama.
b. Pengujian reliabilitas internal
Pengujian reliabilitas dengan internal, dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
3. Objektivitas
Objektivitas berarti bahwa dalam tes tersebut, tidak dipengaruhi oleh unsur
pribadi atau unsur subjek yang mempengaruhinya. Baik itu dari segi bentuk soal
maupun dari aspek penilaiannya.
4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan praktikabilitas tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis,
dan mudah pengadministrasiannya.
5. Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak
membutuhkan ongkos yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama

D. Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen


Sugiyono,2013; Ada beberapa langkah umum yang biasa ditempuh dalam
menyususn instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:
a. Analisis Variabel Penelitian
Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian mengembangkannya
menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal sebelum instrumen itu
dikembangkan. 
b. Menetapkan Jenis Instrumen
Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan
pasti tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin hanya
memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih dari satu jenis
instrumen.
c. Menyusun Kisi-Kisi atau Layout Instrumen
Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item
instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel penelitian,
jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu,
dalam kisi-kisi juga harus tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel.
Misalnya, untuk menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian, diukur
dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.
d. Menyusun Item Instrumen
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun
item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan digunakan.
e. Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan
validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada
sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat
masukkan dari subjek uji coba.
BAB III
KESIMPULAN

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi tentang variabel yang sedang diteliti.
Dalam instrumen penelitian adalah penelitinya sendiri, sedangkan dalam
penelitian, instrumen harus dibuat dan menjadi perangkat yang "independent" dari
peneliti. Peneliti harus mampu membuat instrumen sebagus mungkin, apapun instrumen
itu.
Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki dua syarat
yaitu Valid dan reliabel. Valid berarti instrumen secara akurat mengukur objek yang
harus diukur. Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu ke waktu.
DAFTAR RUJUKAN

Azwar Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta


Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Borg, Walter & M.D. Gall. 1983. Education Research an Introduction. New York:
Longman.
Setyosari, Widijoto & Heru. 2007. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Malang. Universitas Negeri Malang.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai