Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

M DENGAN
HIPERTENSI DI DUKUH SAMIRAN GONDANG KECAMATAN
KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

DISUSUN OLEH

ANDRIANKURNIAWAN
P1905001

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama mahasiswa : ANDRIAN KURNIAWAN


Tanggal Pengkajian : 27 OKTOBER 2020

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI

A. Identitas
Pasien Penanggung Jawab

Nama : Ny. M
No RM :-
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Alamat : Samiran Gondang Kebonarum Klaten
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan terakhir : IRT
B. Genogram

Keterangan:
:laki-laki meninggal : garisketurunan
:perempuan meninggal : garisperkawinan
: laki-lakihidup :tinggal dlm 1 rumah
:perempuan hidup
:pasien
:
Klien mengatakan tinggal bersama anak dan suaminya. Klien mengatakan
jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga selalu membawa ke pelayanan
kesehatan. Klien mengatakan anggota keluarga ada yang memiliki riwayat
penyakit keturunan yaitu Hipertensi. Klien memiliki riwayat hipertensi sejak
2015.

C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama saat ini :
Klien mengatakan nyeri dibagian punggung, dan tidak kuat berjalan lama.
2. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan anggota keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit
menular atau penyakit keturunan yaitu HT. Klien memiliki riwayat
hipertensi sejak 2015
3. Riwayat Alergi :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan. Klien
hanya menjauhi makanan seperti ikan asin, telur, bayam dan daging
kambing.

D. Pemeriksaan Fisik
1. KeadaanUmum : baik
2. Kesadaran : kompos mentis, tidak disorientasi
3. Nyeri :
Klien mengatakan,
P : nyeri punggung dan lutut
Q : seperti linu
R : punggung dan lutut
S : skala 4
T : timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
4. Personal Hygien
a. Mandi :
klien mandi sehari 1x, menyikat gigi, keramas dan sabunan, klien
mencuci pakaian 2 hari sekali. Pasien mampu mandi secara mandiri
tanpa bantuan orang lain.
b. BAK :
Klien BAK sehari 5-6 x sehari ±100 cc setiap miksi total miksi ± 500
cc, warna kuning jernih, bau khas urine, tidak ada inkontinensia, tidak
menggunakan alat, pasien dapat BAK secara mandiri.
c. BAB :
Klien BAB sehari 1 x sehari , warna kuning kecokelatan, konsistensi
lunak, tidak ada inkontinensia, tidak ada darah/lendir dalam feses, tidak
menggunakan alat bantu, pasien dapat BAB secara mandiri.
d. Berhias/ Berpakaian : klien dapat secara mandiri berhias : menyisir
rambut, mengikat rambut dan berpakaian tanpa bantuan orang lain.
Klien berganti baju setiap hari sekali. Dan mencuci baju tiap 2 kali
sehari.

5. Sistem persepsi sensori


a. Pendengaran: :
Klien mengatakan pendengaran masih baik dan tidak ada masalah
pendengaran, klien dapat mendengar dengan baik. klien nampak
mampu mendengar dengan baik ketika dilakukan pengkajian, klien
nampak tidak mengulang-ulang bertanya. Klien mampu menjawab
sesuai pertanyaan. Telinga pasien nampak bersih tidak ada sekret. Tes
berbisik pasien dapat mendengar bisikan.
b. Penglihatan:
Klien dapat menyebutkan benda yang diminta oleh perawat. Klien tidak
menggunakan obat tetes mata. Mata klien nampak bersih, kornea mata
nampak memutih, konjungtiva nampak anemis.
c. Pengecap/Penghidu:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah pengecapan/penghiduan.
Pasien dapat merasakan makanan dan mencium bau-bauan dengan baik.
d. Peraba:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah perabaan, klien dapat
merasakan objek yang disentuh.
7. Sistem pernafasan
a. Dada
I: tidak ada luka, tidak ada lesi, tidak ada jejas, pengembangan dada
maksimal
P: tidak ada nyeri tekan
P: perkusi paru sonor
A: suara nafas vesikuler
b. Frekwensi RR: 20x/ menit
c. Suara nafas: vesikuler
8. Sistem kardiovaskuler
I: tidak ada luka, tidak ada lesi, tidak ada jejas, ictus cordis tidak nampak
P: Ictus cordis tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
P: perkusi jantung pekak
A: Bunyi jantung SI-S2 Lup Dup
a. Tekanan darah : 160/ 90 mmHg
b. Nadi : 98x/menit,
c. Capillary Refill : <2 detik
9. Sistem saraf pusat
a. Kesadaran : compos mentis
b. Orientasi waktu :
Orientasi waktu klien baik, klien dapat menyebutkan waktu sesuai
dengan jam. Klien dapat menyebutkan hari, tanggal.
Hasil pengkajian MMSE 25 tidak mengalami kerusakan kognitif.
c. Orientasi orang:
Orientasi dengan lingkungan/ orang sekitar baik, klien dapat
menyebutkan nama seluruh anggota wisma dan perawat dengan benar.
Hasil pengkajian SPMSQ : 4 Kerusakan intelektual ringan
10. Sistem gastrointestinal
a. Nafsu makan
Klien mengatakan nafsu makan sedang, jika makan satu porsi tidak
habis jika terlalu banyak, klien menghindari makanan ikan asin, daging
kambing, sayur bayam dan telur karena hipertensinya. Klien hanya
makan sayur, buah tahu dan tempe. Klien nampak tidak menghabiskan
makanannya satu porsi penuh. Hanya habis setengah.
b. Pola makan
Klien mengatakan sehari makan 3x, tidak habis, terkadang klien
mengkonsumsi cemilan sebelum makan.
c. Minum
Klien mengatakan minum sehari 5 kali ± 1000 cc per hari. Klien
memiliki kebiasan mengkonsumsi air mineral.
d. Abdomen
I : tidak ada luka, tidak ada lesi, tidak ada hematom
A : suara bising usus 6-8 x permenit
P : tympani
P :tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan

e. BAB
Klien BAB sehari 1x pagi hari, warna kuning kecokelatan, konsistensi
lunak.
11. Sistem musculoskeletal
a. Rentang gerak
1) Ekstremitas atas:
Tidak ada kelainan bentuk tulang ekstremitas, tidak ada kelemahan
ekstremitas, jari-jari lengkap. Kekuatan otot 5 gerakan normal.
Xerosis geriatris pada kulit ektremitas. Fleksi atas tidak maksimal.
2) Ekstremitas bawah:
Tidak ada kelainan bentuk tulang ekstremitas, tidak ada kelemahan
ekstremitas, jari-jari lengkap , mata kaki nampak sedikit edema.
Kekuatanotot 5 gerakan normal. Xerosis geriatris pada kulit
ektremitas. Klien nampak kesakitan jika berjalan telalu lama.
Fungtional reach test : tidak terkaji karena klien bungkuk
Timed up to go : hasil 15 detik interpretasi : ketergantungan ringan
Kekuatan ektremitas :
Taka 5 Taki 5
Kaka 5 Kaki 5

b. Kemampuan ADL
Klien mampu melakukan ADL secara mandiri dan rutin. Klien jarang
melakukan aktifitas senam, kegiatan diwisma secara mandiri. Jika
beraktifitas seperti senam dan jalan jauh klien merasakan sakit
dipunggungnya. Klien nampak mudah lelah.
Hasil pengkajian Index Kartz nilai A menunjukkan kemandirian dalam
hal makan, kontinen, berpindah, mandi dan berpakaian.
c. Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur, klien dapat tidur
nyenyak,klien tidur mulai pukul 8 sampai jam 4 pagi. ± 8 jam perhari,
ketika terbangun klien tidak sulit memulai tidur kembali, klien tidak
mengkonsumsi obat tidur,klien merasa segar ketika terbangun di pagi
hari. Klien mengatakan sering istirahat siang, pukul 15.00-16.00 kurang
lebih satu jam setiap hari.
12. Sistem integument
Pressure ulcer: tidak ada luka tekan/ dekubitus pada tubuh klien
Hasil pengkajian skor norton 19 menunjukkan kecil sekali kemungkinan
dekubitus.
13. Sistem reproduksi
Berdasarkan data yang diperoleh pasien sudah tidak memiliki suami karena
suami telah meninggal dunia. Klien mengatakan tidak ada masalah pada
sistem reproduksi, tidak ada nyeri pada genetalia, tidak ada keputihan, tidak
mengalami menstruasi. Klien memiliki 2 anak dan telah berkeluarga kedua
anaknya
14. Sistem perkemihan
a. Pola BAK:
Klien BAK sehari 5-6 x sehari ±100 cc setiap miksi , warna kuning
jernih, bau khas urine, tidak ada inkontinensia, tidak menggunakan alat,
pasien dapat BAK secara mandiri.
b. Inkontinensia: klien tidak mengalami inkontinensia urine.

E. Data Penunjang
Hasil 10 pengkajian gerontik :
1. Hasil pengkajian MMSE
Skor total 25 , interpretasi : tidak mengalami kerusakan kognitif
2. Hasil pengkajian SPMSQ
Skor salah : 4 interpretasi : kerusakan intelektual ringan
3. Hasil pengkajian GDS
Skor : 6 interpretasi : kemungkinan mengalami depresi
4. Hasil pengkajian SF
Fungtional reach test : tidak terkaji karena klien bungkuk
Timed up to go : hasil 15 detik interpretasi : ketergantungan ringan
5. Hasil pengkajian Index Karzt
Hasil analisi nilai A : kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah,
kamar kecil, mandi dan berpakaian.
6. Hasil pengkajian APGAR
Apgar keluarga hasil 6, interpretasi disfungsi keluarga sedang
7. Hasil pengkajian NORTON
Skor total 19 , interpretasi : kecil sekali kemungkinan dekubitus

F. Terapi yang diberikan


Tanggal 21 Okt 2020 :
Klien mengatakan memeriksakan kesehatan dan hipertensinya di puskesmas
dan mendapat obat
1. Amlodipin 1x1
2. B.Complex 1x 1
3. Ibuprofen 2x200 mg
4. CTM 2x1

G. Psikososial Budaya dan Spiritual


1. Psikologis
a. Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah
Klien mengatakan tidak ada masalah yang dihadapi, klien merasa
biasa-biasa saja.
b. Cara mengatasi perasaan tersebut
Klien beraktifitas sehari-hari membuat klien senang.
c. Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan
Klien merasa tidak ada masalah yang dihadapi
d. Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan maka
Klien tidak memiliki masalah.
e. Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang ada
Klien mengatakan menngetahui apa itu hipertensi tetapi tidak tahu diit
untuk hipertensi dan tidak turin minum obat.
2. Sosial
a. Aktifitas atau peran dimasyarakat
Klien mengatakan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan ikut
berperan pada kegiatan pengajian setiap 1 minggu sekali.
b. Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai
Klien mengatakan menyukai semua kegiatan dan orang-orang di desa
Samiran.
c. Cara mengatasinya
d. Pandangan klien tentang aktifitas social dilingkungannya
Klien mengatakan semua aktifitas di lingkungannya sangat baik dan
menyenangkan.
3. Budaya
a. Budaya yang diikuti klien adalah budaya : jawa
b. Keberatan / tidak terhadap budaya yang diikuti
Klien mengatakan tidak keberatan dengan budaya yang diikutinya.
Klien mengatakan senang dan bangga.
4. Spiritual
a. Aktifitas ibadah yang sehari-hari dilakukan:
Klien mengatakan sering mengikuti bimbingan rohani setiap hari
kamis.
b. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan:
Kegiatan keagamaan yang dilakukan klien setiap kamis dan klien
selalu mengikuti.
c. Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut:
Klien merasa sedih jika tidak melaksanakan ibadah
d. Upaya klien mengatasi perasaan tersebut:
Klien akan menjalankan ibadah agama yang tertinggalkan.
e. Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang
sekarang sedang dialami:
Klien meyakini bahwa segala yang dialaminya sudah ditakdirkan oleh
Tuhan, klien berserah diri.

H. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1 DS : klien mengatakan : Gangguan Nyeri Akut
P: nyeri punggung dan lutut muskuloskeletal kronis
Q: seperti linu
R: punggung dan lutut
S: skala 4
T: timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
Do :
 klien nampak kesakitan jika berjalan jauh
 Nadi klien teraba jelas: 98 x/menit
 Tekanan darah klien terukur : 160/90 mmhg
 Terapi obat ibuprofen 2x200 mg

2 Ds : klien mengatakan memiliki riwayat Faktor resiko : Resiko ketidakefektifan

hipertensi, klien mengatakan mengontrol Hipertensi perfusi jaringan perifer

kesehatan dan hipertensinya saat terasa nyeri


tidak mereda di poliklinik. Klien tidak rutin
mengkonsumsi obat hipertensi.
Do :
 TD : 160 /90 mmhg
 N : 98x/menit
 Klien BAK sehari 5-6 x sehari ±100 cc
setiap miksi total miksi kurang libih 500
cc , warna kuning jernih, bau khas urine,
tidak ada inkontinensia
 Klien mengkonsumsi Amlodipin 1x10
mg saat terasa nyeri
 Klien nampak pucat
 Konjungtiva nampak anemis.
 Usia 68 tahun
 Jenis kelamin wanita
 Klien nampak mudah lelah

Ds :
3
Klien mengatakan nyeri punggung dan lutut dan
Faktor resiko usia >65 Resiko jatuh
sulit berjalan terlalu lama. Klien mengatakan usia
tahun, penyakit vaskuler.
698 tahun. Klien memiliki riwayat hipertensi.
Do :
 Fungtional reach test : hasil 5,2 inchi < 6
inchi usia klien 68 tahun, interpretasi : klien
memiliki resiko jatuh
 Timed up to go : hasil 15 detik interpretasi :
ketergantungan ringan
 Klien tampak bungkuk
 Kekuatan otot :
Taka 5 Taki 5
Kaka 5 Kaki 5

I. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah


1. Nyeri akut b.d agen Gangguan muskuloskeletal kronis
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d faktor resiko hipertensi
3. Resiko jatuh faktor resiko : usia >65 tahun penggunaan alat bantu

J. Intervensi
No. DX NOC NIC
1 1605 Kontrol nyeri : 1400 Manajemen Nyeri
Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3x8 jam komprehensif
diharapkan nyeri terkontrol dengan 2. Pantau TD dan Nadi
KH : 3. Observasi ekspresi non verbal yang
o Melaporkan nyeri terkontrol menunjukkan nyeri
dari skala 4 menjadi 3 4. Berikan informasi mengenai
o Klien mampu melakukan penyebab nyeri
relaksasi nafas dalam dan 5. Ajarkan teknik non farmakologi guna
distraksi menghilangkan nyeri : relaksasi nafas
dalam dan distraksi
6. Kolaborasi dalam pemberian
analgetik

2 1928 Kontrol Resiko : Hipertensi 0200 peningkatan Latihan


Setelah melakukan tindakan 1. Ukur TD dan Nadi
2. Monitor kepatuhan klien terhadap
keperawatan selama 3x 8 jam
program latihan : senam lansia dan
diharapkan kontrol resiko hipertensi
program diet rendah garam
meningkat dengan KH :
3. Indentifikasi perubahan fisik klien :
o klien mampu menggunakan
CRT, suhu, warna kulit
teknik pengurangan
4. Monitor respon individu terhadap
hipertensi / stres: pijat
program latihan
hipertensi
5. Dampingi individu ketika latihan
o CRT dalam batas normal < 2
6. Berikan informasi pemeriksaan
detik
diagostik yang tersedia sesuai
o TD dalam batas normal 120
kebutuhan
mmHg/90 mmHg
7. Anjurkan klien melakukan teknik
untuk memperlancar sirkulasi darah :
senam otot progresif, pijat refleksi,
dan back massage

6480 Pencegahan Jatuh


3 1628 perilaku pencegahan
1. Identifikasi perilaku dan faktor yang
Setelah dilakukan tindakan
mempengaruhi resiko jatuh
keperawatan selama 3x8 jam
2. Monitor gaya berjalan klien,
diharapkan :
keseimbangan dan kelelahan saat
o Menghindari jalan yang
ambulasi
berpasir, tumpahan atau benda
3. Pindahkan objek yang dapat
berbahaya jarang menjadi
menyebabkan jatuh
sering
4. Ajarkan klien bagaimana jika jatuh,
o Memahami efek jatuh
untuk meminimalkan cidera
5. Kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lain untuk meminimalkan
efek samping dari pengobatan yang
berkontribusi dengan kejadian jatuh:
efek samping mengatuk/ pusing.

K. Implementasi dan Evaluasi


Hari/ No Implementasi Evaluasi TTD
Tgl/ DX
Jam
Rabu, 1 1. Melakukan pengkajian S : klien mengatakan nyeri punggung dan lutut
28/10/ nyeri komprehensif P: nyeri punggung
2020 2. Memantau TD dan Nadi dan lutut dirasakan lebih dari 3 tahun
10.00 3. Mengobservasi ekspresi Q: seperti linu
non verbal yang R: punggung dan lutut
menunjukkan nyeri S: skala 4
4. Memberikan informasi T: timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
mengenai penyebab nyeri O:
5. Mengajarkan teknik non  TD : 160/90 mmHg
farmakologi guna  N : 98 x/ menit
menghilangkan nyeri :  Wajah klien nampak menahan sakit saat berdiri
kompres hangat, relaksasi dan berjalan
nafas dalam dan distraksi  Klien mampu mempraktekan relaksasi nafas
6. Berkolaborasi dalam dalam
pemberian analgetik  Klien mendapat obat Ibuprofen/ asmet 1x 1
A : Nyeri Akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
 Pantau TD dan Nadi
 Observasi ekspresi non verbal yang
menunjukkan nyeri
 Berikan informasi mengenai penyebab nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologi guna
menghilangkan nyeri : kompres hangat, relaksasi
nafas dalam dan distraksi
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik

2 1. Mengukur TD dan Nadi


S : klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi,
2. Memonitor kepatuhan
klien mengatakan mengontrol kesehatan dan
klien terhadap program
hipertensinya setiap Rabu di poliklinik. Klien rutin
latihan : senam lansia
mengkonsumsi obat hipertensi 1x sehari. Klien
3. Memonitor respon
mengatakan jarang mengikuti senam lansia.
individu terhadap program
latihan
O:
4. Mendampingi individu
 Klien nampak koopertif
ketika latihan
 Klien jarang ikut senam
 Klien menggunakan kursi ketika senam
 Klien mengikuti gerakan senam
A : masalah tertasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
1,2,3,4

3 1. Mengidentifikasi perilaku
S : klien mengatakan tidak berani berjalan jauh karena
dan faktor yang
punggunya bungkuk dan lututnya sakit jika berjalan
mempengaruhi resiko
jauh. Klien takut jatuh..
jatuh
O:
2. Memonitor gaya berjalan
 Punggung tampak bungkuk
pasien, keseimbangan dan
kelelahan saat ambulasi  Lingkungan sekitar klien aman dari benda di lantai

3. Memindahkan objek yang A : resiko jatuh teratasi sebagiam

dapat menyebabkan jatuh P : lanjutkan intervensi :

4. Berkolaborasi dengan  1,2,3,4,5

anggota tim kesehatan lain


untuk meminimalkan efek
samping dari pengobatan
yang berkontribusi dengan
kejadian jatuh: efek
samping mengatuk/ pusing
Kamis, 1 1. Melakukan pengkajian S : klien mengatakan nyeri punggung dan lutut
29/10/2 nyeri komprehensif P: nyeri punggung
2020 2. Memantau TD dan Nadi dan lutut dirasakan lebih dari 3 tahun
09.00 3. Mengobservasi ekspresi Q: seperti linu
non verbal yang R: punggung dan lutut
menunjukkan nyeri S: skala 3
4. Memberikan informasi T: timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
mengenai penyebab nyeri O:
5. Mengajarkan teknik non  TD : 160/90 mmHg
farmakologi guna  N : 98 x/ menit
menghilangkan nyeri :  Wajah klien nampak menahan sakit saat berdiri dan
kompres hangat, berjalan
relaksasi nafas dalam  Klien mampu mempraktekan relaksasi nafas dalam
6. Berkolaborasi dalam A : Nyeri Akut teratasi sebagian
pemberian analgetik P : lanjutkan intervensi :
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
 Pantau TD dan Nadi
 Observasi ekspresi non verbal yang
menunjukkan nyeri
 Berikan informasi mengenai penyebab nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologi guna
menghilangkan nyeri : kompres hangat, relaksasi
nafas dalam
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik

2 1. Mengukur TD dan Nadi


2. Memonitor kepatuhan S : klien mengatakan selalu melakukan diet rendah
klien terhadap program garam
latihan : senam lansia O:
3. Memonitor respon  Klien nampak koopertif
individu terhadap  Klien jarang mengikuti senam
program latihan  Klien menggunakan kursi ketika senam
4. Mendampingi individu  Klien mengikuti gerakan senam
ketika latihan  Klien mau melakukan senam otot progresif
5. Menganjurkan klien A : masalah tertasi sebagian
melakukan teknik untuk P : lanjutkan intervensi :
memperlancar sirkulasi 1,2,3,4
darah : senam otot
progresi

1. Mengidentifikasi perilaku S : klien mengatakan tidak berani berjalan jauh karena


3
dan faktor yang kaki nya sakit jika berjalan. Klien takut jatuh.
mempengaruhi resiko jatuh O:
2. Memonitor gaya berjalan  Punggung tampak bungkuk
pasien, keseimbangan dan  Hasil SF : klien resiko jatuh
kelelahan saat ambulasi  Klien nampak paham pentingnya penggunaan alat
3. Memindahkan objek yang bantu mobilisasi
dapat menyebabkan jatuh  Lingkungan sekitar klien aman dari benda di lantai
4. Mengajarkan pasien pasien  Klien paham dengan yang dijelaskan
bagaimana jika jatuh, untuk A : resiko jatuh teratasi sebagiam
meminimalkan cidera P : lanjutkan intervensi :
5. Berkolaborasi dengan
 1,2,3,4,5
anggota tim kesehatan lain
untuk meminimalkan efek
samping dari pengobatan
yang berkontribusi dengan
kejadian jatuh: efek samping
mengatuk/ pusing
Jumat, 1 1. Melakukan pengkajian S : klien mengatakan masih nyeri punggung dan lutut
30/10/ nyeri komprehensif P: nyeri punggung
2020 2. Memantau TD dan Nadi dan lutut dirasakan lebih dari 3 tahun
3. Mengobservasi ekspresi Q: seperti linu
09.00 non verbal yang R: punggung dan lutut
menunjukkan nyeri S: skala 3
4. Memberikan informasi T: timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
mengenai penyebab nyeri O:
5. Mengajarkan teknik non  TD : 140/80 mmHg
farmakologi guna  N : 88 x/ menit
menghilangkan nyeri :  klien nampak sedikit menahan sakit saat berdiri
distraksi dan berjalan
6. Berkolaborasi dalam  Klien mampu mempraktekan teknik distraksi
pemberian analgetik A : Nyeri Akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
 Pantau TD dan Nadi
 Observasi ekspresi non verbal yang
menunjukkan nyeri
 Berikan informasi mengenai penyebab nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologi guna
menghilangkan nyeri : kompres hangat, relaksasi
nafas dalam
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik

2 1. Mengukur TD dan Nadi S : klien mengatakan selalu menjalankan diet rendah


2. Memonitor kepatuhan
Garam dan istirahat cukup
klien terhadap program
diet
O:
3. Memonitor respon
 Klien mampu melakukan back massage
individu terhadap program
A : masalah tertasi sebagian
latihan
P : lanjutkan intervensi :
4. Mendampingi individu
1,2,3,4
ketika latihan
5. Menganjurkan klien
melakukan teknik untuk
memperlancar sirkulasi
darah : back massage

1. Mengidentifikasi
3 S : klien mengatakan berlatih berjalan pelan karena
perilaku dan faktor
kaki nya sakit. Klien takut jatuh.
yang mempengaruhi
O:
resiko jatuh
 Punggung tampak bungkuk
2. Memonitor gaya
 Hasil SF : klien resiko jatuh
berjalan pasien,
 Klien nampak paham pentingnya penggunaan alat
keseimbangan dan
bantu mobilisasi
kelelahan saat ambulasi
 Lingkungan sekitar klien aman dari benda di lantai
3. Memindahkan objek
yang dapat  Klien paham dengan yang dijelaskan

menyebabkan jatuh A : resiko jatuh teratasi sebagiam

4. Mengajarkan pasien P : lanjutkan intervensi :

pasien bagaimana jika  1,2,3,4,5

jatuh, untuk
meminimalkan cidera
5. Berkolaborasi dengan
anggota tim kesehatan
lain untuk
meminimalkan efek
samping dari
pengobatan yang
berkontribusi dengan
kejadian jatuh: efek
samping mengatuk/
pusing

Anda mungkin juga menyukai