Kasus : Pasien datang ke IGD tanggal 13 juli 2020 pukul 10.00WIB, dengan KLL pada saat
kejadian pasien tidak sadarkan diri kurang lebih 5menit, ada luka dikepala terbuka sedalam
0,5cm dengan panjang 5cm TD 140/90mmHg, N 94, RR 24, S 36,5c.
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.X
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No.RM : xxx
Diagnosa Medis : Cedera Kepala Ringan
Alamat : Delanggu
Tanggal masuk : 13 Juli 2020
B. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing
C. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Jalan nafas pasien tidak mengalami sumbatan berupa secret/darah yang sulit untuk
keluar, lidah tidak jatuh ke belakang, pasien tampak kesulitan untuk bernafas, tidak
terdapat suara nafas tambahan, tidak terdapat retraksi dinding dada, RR 24x/menit,
spO2 88%.
2. Breathing
Pengembangan dada kanan dan kiri simetris, pasien kesulitan saat bernafas, RR :
24x/menit, SPO2 88%, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernafasan, terpasang
oksigen dengan NRM.
3. Circulation
TD 140/90mmHg, N 94x/menit, terdengar suara jantung S1 dan S2 tunggal reguler,
cappilary reille kembali < 3 detik, tidak terdapat sianosis, akral hangat.
4. Disability
Kesadaran pasien Somnolen dengan GCS (E3,M4,V4), keluarga pasien mengatakan
cemas tentang kondisinya saat ini.
5. Exposure
Rambut sedikit beruban dan kulit kepala tampak bersih, terdapat luka dikepala
sedalam 0,5cm dengan panjang 5cm, bagian badan yang lain tidak mengalami luka,
bengkak maupun fraktur.
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Tingkat kesadaran : Somnolen
2. GCS : E3V4M4
3. Tanda-tanda vital : TD : 140/90 mmHg, N : 94x/menit, S : 36,5°C, RR :
24x/menit.
4. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala : rambut sedikit beruban, kepala bersih, terdapat luka dikepala sedalam
0,5cm dengan panjang 5cm.
b. Mata : ukuran pupil kanan/kiri (3mm/3mm), rangsangan cahaya pupil
kanan/kiri (+/+).
c. Mulut : pucat, mukosa bibir kering
d. Hidung : tidak ada polip, bersih, nafas cuping hidung, terpasang NRM.
e. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
f. Leher : tidak terjadi trauma fraktur cervical dibagian leher, tidak ada edema
g. Dada : paru-paru
I : pengembangan dada simetris, tampak penggunaan otot bantu pernafasan
Pal : vocal fremitus kanan-kiri
Per : sonor
A : terdengar vesikuler
h. Ekstremitas : akral hangat
Ekstremitas atas : tidak ada edema, terpasang infus di tangan kiri
Ekstremitas bawah : tidak ada edema
Kekuatan otot :
5 5
5 5
E. PENGKAJIAN AMPLE
a. Alergi : pasien mengatakan tidak memiliki alergi
b. Medikasi : pasien sebelum dibawa ke RS mengalami trauma dibagian kepala saat
bekerja
c. Postilness : pasien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti malaria
d. Lastmeal : pasien makan tadi pagi ± 3 jam sebelum dibawa ke rumah sakit,
terakhir pasien mengkonsumsi nasi dengan sayur, lauk pauk, serta air putih
e. Environment : pasien tinggal dengan istri dan kedua anaknya, pasien tinggal di desa
dekat dengan jalan perkampungan dan lingkungan pasien cukup padat penduduk,
keluarga mengatakan sirkulasi di rumah cukup baik.
F. CASE STUDY ANALISIS
Ketidakefektifan Pasien akan Setelah 1. Kaji status neurologis - Hasil dari pengkajian dapat
dilakukan
yang berhubungan
perfusi jaringan mempertahankan asuhan keperawatan diketahui secara dini adanya
dengan tanda-tanda
serebral b.d perfusi jaringan selama 1X30 menit, peningkatan TIK, tanda-tanda peningkatan TIK
terutama CGS.
penurunan yang efektif diharapkan klien sehingga dapat menentukn
mempunyai perfusi
konsentrasi dan selama arah tindakan selanjutnya
jaringan adekuat dengan
suplai oksigen ke perawatan. kriteria hasil: serta manfaat untuk
otak - Tingkat menentukan lokasi, perluasan
kesadaran dan perkembangan kerusakan
normal
(composmetis). SSP.
- TTV Normal.
120
- (TD: /80
2. Monitor TTV; TD, - Dapat mendeteksi secara dini
mmHg, suhu: denyut nadi, suhu,
tanda-anda peningkatan TIK,
36,5-37,50C, minimal setiap jam
sampai klien stabil. misalnya hilangnya
Nadi: 80-100
autoregulasidapat mengikuti
x/menit, RR: 16-
kerusakan vaskularisasi
24 x/m)
selenral lokal. Napas yang
tidak teratur dapat
menunjukkan lokasi adanya
gangguan serebral.
- Menentukan kecukupan
pernapasan, keseimbangan
asam basa.
Nyeri akut b.d agen Pasien akan Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara - Mengetahui penyebab,
asuhan keperawatan
cedera fisik mendiskripsikan komprehensif kualitas, penggambaran, skala,
selama 1X30 menit,
nyeri berkurang diharapkan klien tidak dan waktu terjadinya nyeri
mengalami nyeri
selama
dengan kriteria hasil:
perawatan. - Mampu 2. Observasi reaksi - Untuk mengetahui
mengontrol nyeri
non verbal dan kondisi pasien dan
dengan teknik
non farmakologis ketidaknyamanan ketidaknyamanannya
- Melaporkan
nyeri berkurang
- Mampu
mengenali nyeri
- Menyatakan rasa
nyaman setelah 3. Kontrol lingkungan - Mengendalikan faktor
nyeri berkurang
yang dapat lingkungan yang dapat
mempengaruhi mempengaruhi nyeri
nyeri seper pencahayaan, suhu
ruangan, dan kebisingan.
4. Ajarkan teknik non - Pasien mengfetahui cara
farmakologi nafas mengurangi dan
dalam/distraksi mengontrol nyeri dengan
menggunakan teknik non
farmakologi