Anda di halaman 1dari 3

A.

Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan
1. Hasil Survey (00188) Perilaku
a. Data PIS PK berdasarkan 12 indikator di Desa kesehatan cenderung
Banyuripan di dapatkan hasil hipertensi sebesar beresiko
51,1 %.
b. Belum berjalannya Posbindu di desa Banyuripan.
c. Belum ada bukti kontrol bagi penderita hipertensi.

Data Sekunder
Data dari pemegang program PTM Desa Banyuripan
didapatkan hasil jumlah penderita hipertensi sebanyak
92 jiwa pada tahun 2019.

Wawancara
1. Pelaksanaan posyandu PTM telah ada, cakupan dari
kegiatan sudah dilakukan di tatanan Dukuh, namun
belum terlaksana dengan baik.
2. Upaya peningkatan kesehatan untuk PTM telah
dilakukan, namun belum merata menyentuh setiap
warga terutama pasien hipertensi.
3. Persepsi yang kurang di masyarakat mengenai
kegiatan posyandu PTM, kegiatan pengobatan dan
pencegahan PTM.
4. Tingkat kepedulian anggota keluarga terhadap
tingkat kesehatan masih kurang.
5. Penderita hipertensi masih enggan untuk melakukan
pengobatan secara rutin dan kurangnya dukungan
keluarga untuk datang ke pelayanan kesehatan.
6. Penderita hipertensi berhenti minum obat karena
merasa tidak mengalami tanda dan gejala hipertensi.
7. Kader mengatakan penyuluhan kesehatan terkait
dengan hipertensi belum tersampaikan secara merata
kepada masyaraka.
8. Penderita hipertensi mengatakan ada beberapa yang
lebih memilih meminum obat tradisional contohnya
rebusan daun alpukat, beberapa lebih memilih
minum obat dari apotik tanpa periksa tekanan darah
atau cek kesehatan ke pelayanan kesehatan misal
puskemas.
9. Penderita mengatakan penderita hipertensi tidak
berobat secara rutin karena penderita merasa jika
tidak ada keluhan tidak perlu cek tekanan darah.

Data Observasi
1. Banyak yang belum mengikuti kegiatan posbindu
PTM yang di adakan terutama pasien dengan
hipertensi.
2. Masyarakat terlihat pola hidup kurang olahraga.
3. Masyarakat masih enggan pergi ke PKD untuk
mengontrolkan tekanan darah.
4. Program posbindu PTM pelayanan kurang terarah
dan program yang ada belum berjalan secara
maksimal.

2. Hasil Survey (00215) Defisiensi


Dari data Covid 19 yang terjadi di Desa Banyuripan di Kesehatan Komunitas
dapatkan hasil kasus terkonfirmasi Covid 19 sebesar 10
jiwa, kasus kontak erat (OTG) 75 jiwa, kasus suspek
(ODP) 10 jiwa, dan kasus probable (PDP) 10 jiwa.

Data Sekunder
Data dari pemegang program PTM Desa Banyuripan
didapatkan hasil jumlah positif Covid 19 sejumlah 10
jiwa pada tahun 2020.

Wawancara
1. Persepsi yang kurang di masyarakat mengenai
kegiatan pengendalian Covid 19.
2. Tingkat kepedulian anggota keluarga terhadap
tingkat kesehatan di masa pandemi Covid 19 saat ini
yang masih kurang.

Data Observasi
1. Mayoritas warga belum mematuhi protokol
kesehatan, belum memakai masker dengan benar
dan belum cuci tangan menggunakan sabun.
2. Masih berada di tempat umum secara berkerumun.
3. Kurangnya kesadaran warga akan bahaya Covid.
4. Belum tersedianya wastafel/ sarana tempat cuci
tangan di masing-masing rumah.
5. Banyak pendatang dari luar kota yang tidak
melalukan isolasi mandiri.

3. Hasil Survey (00162) Kesiapan


Dari data Covid 19 yang terjadi di Desa Banyuripan di peningkatan manajemen
dapatkan hasil kasus terkonfirmasi Covid 19 sebesar 10 kesehatan
jiwa, kemudian orang yang sempat kontak dengan
pasien terkonfirmasi dilakukan test rapid dan tes swab di
puskesmas Bayat. Di jalan masuk desa Banyuripan telah
dipasang banner “kawasan wajib memakai masker”.
Serta telah di bentuk pos keamanan untuk sterilisasi.

Data Sekunder
Data dari pemegang program PTM Desa Banyuripan
didapatkan hasil jumlah positif Covid 19 sejumlah 10
jiwa pada tahun 2020.

Wawancara
1. Persepsi di masyarakat yang takut tertular Covid 19
mulai untuk mematuhi protokol kesehatan.
2. Tingkat kepedulian anggota keluarga terhadap
tingkat kesehatan di masa pandemi Covid 19 saat ini
yang mulai ditingkatkan.

Data Observasi
1. Mayoritas warga mulai mencuci tangan
menggunakan sabun setelah dibuat pos keamanan
Covid 19.
2. Setiap orang yang masuk ke desa Banyuripan
terlebih dahulu di periksa suhu tubuhnya dengan
menggunakan Thermometer dan didesinfektan.
3. Setiap warga memakai masker ketika keluar rumah.
4. Warga mulai menerapkan social distancing.
5. Bagi warga pendatang disiapkan tempat untuk
melakukan karantina sementara.

Anda mungkin juga menyukai