0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan5 halaman
Dokumen ini berisi dua SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk perawatan luka bakar dan fraktur femur. SOP luka bakar menjelaskan tahapan persiapan, pelaksanaan perawatan meliputi pembersihan, debridemen, dan pemberian obat luka. SOP fraktur femur menjelaskan tahapan persiapan, pelaksanaan pemasangan bidai untuk membidangkan anggota gerak yang patah. Kedua SOP menjelaskan tahap aw
Deskripsi Asli:
Standar operational perawatan luka bakar
Judul Asli
SOP PERAWATAN LUKA BAKAR & FR FEMUR (VEGA JUANDANA)
Dokumen ini berisi dua SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk perawatan luka bakar dan fraktur femur. SOP luka bakar menjelaskan tahapan persiapan, pelaksanaan perawatan meliputi pembersihan, debridemen, dan pemberian obat luka. SOP fraktur femur menjelaskan tahapan persiapan, pelaksanaan pemasangan bidai untuk membidangkan anggota gerak yang patah. Kedua SOP menjelaskan tahap aw
Dokumen ini berisi dua SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk perawatan luka bakar dan fraktur femur. SOP luka bakar menjelaskan tahapan persiapan, pelaksanaan perawatan meliputi pembersihan, debridemen, dan pemberian obat luka. SOP fraktur femur menjelaskan tahapan persiapan, pelaksanaan pemasangan bidai untuk membidangkan anggota gerak yang patah. Kedua SOP menjelaskan tahap aw
pra PERSIAPA Peralatan steril interak N ALAT 1. Set ganti balutan steril si 2. Spuit 10 cc 3. Kasa steril 4. NaCl 0,9 % / aquadest
Peralatan tidak steril
1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort) 2. Verband sesuai dengan ukuran kebutuhan 3. Bengkok 4. Obat-obatan sesuai program PERSIAPA N PASIEN 1. Menjelaskan tindakan 2. Perhatikan privacy pasien 3. Mengatur posisi
Fase PROSEDU 1. pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
kerja R KERJA akan dilakukan. 2. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort). 3. Mengatur posisi klien di bed tindakan supaya luka dapat terlihat jelas dan mudah dilakukan perawatan luka 4. Bila luka bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka pakaian supaya luka terlihat jelas dan membuka pakaian dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%. 5. Membersihkan luka bakar dengan cara mengirigasi yaitu dengan cara mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9% dengan meletakan bengkok di bawah luka terlebih dahulu.. 6. Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan cara memotong bagian nekrotik dengan mengangkat jaringan nekrotik menggunakan pinset chirurgis dan digunting dengan gunting chirurgis mulai dari bagian yang tipis menuju ke bagian tebal. 7. Bila ada bula dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit steril sejajar dengan permukaan kulit dibagian pinggir bula kemudian dilakukan pemotongan kulit bula dimulai dari pinggir dengan menggunakan gunting dan pinset chirugis. 8. Mengeringkan luka dengan cara mengambil kasa steril dengan pinset anatomis lalu kasa steril ditekankan pelan- pelan sehingga luka benar-benar dalam kondisi kering. 9. Memberikan obat topical (silver sulfadiazin) sesuai luas luka dengan menggunakan dua jari yang telah diolesi obat tersebut. 10. Menutup luka dengan kasa steril. 11. Memasang plester dengan digunting sesuai ukuran dan ditempelkan di atas kasa steril. 12. Menjelaskan bahwa perawatan luka telah selesai. Fase terminasi 1.Mengatur posisi pasien kembali akhir 2. Peralatan dibersihkan/dirapihkan 3.. Cuci tangan 4. Catat respon pasien 5.Ucapkan perpisahan 6.Kontrak pertemuan selanjutnya jiak diperlukan SOP FRAKTUR FEMUR
no tahap Sub tahap Pelaksanaan
pra PERSIAPA 1. Bidai 3 Buah interak N ALAT 2. mitela si PERSIAPA N PASIEN 1. Menjelaskan tindakan 2. Perhatikan privacy pasien 3. Mengatur posisi
Fase PROSEDU 1. Dekatkan alat ke pasien
kerja R KERJA 2. Fraktur biasanya menyertai trauma, uuntuk itu sangat penting melakukan pemeriksaan terhadap jalan nafas, proses pernafasan, dan sirkulasi. Apakah terjadi syok atau tidak pastikan airway lancar 3. Jika ada luka, tutup dengan bahan steril 4. Hentikan perdarahan dengan menekan bagian berdarah secara lokal 5. Berikan obat anti nyeri yang kuat 6. Lakukan pembidaian dengan dipasang memanjang dari pinggul hingga ke kaki. 7. Ketiga spalk/bidai dipasang di kiri, kanan kaki pasien dan dibawah tulang betis. 8. Harus dipastikan bidai telah terpasang sebelum korban dipindahkan atau diusung ke tempat lain.
Fase Terminasi 1. Mengatur posisi pasien kembali
akhir 2. Peralatan dibersihkan/dirapihkan 3. Cuci tangan 4. Catat respon pasien 5. Ucapkan perpisahan 6. Kontrak pertemuan selanjutnya jiak diperlukan