Anda di halaman 1dari 1

JANGAN RAGU BERAKHLAKUL KARIMAH

‫شبان اليوم رجال الغد‬..


Banyak sekali yang sudah membahas pepatah tersebut sehingga mungkin sangat akrab di telinga santri.
Pepatah ini memberikan pesan bahwa pemuda adalah harapan utama bagi kejayaan sebuah bangsa.
Dengan begitu dikatakan bahwa Pemuda zaman ini adalah pahlawan di masa yang akan datang.

Begitu pentingnya pemuda bagi kemajuan bangsa sehingga bangsa manapun di muka bumi ini pasti
memberikan perhatian yang lebih kepada mereka. Termasuk diantara perhatian itu adalah dicanangkannya
program-program pendidikan yang terstruktur. Program-program tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga pemerintah bisa memastikan rakyatnya mendapatkan pendidikan dengan baik dan berkualitas.

Dalam Undang-Undang system pendidikan nasional disebutkan bahwa fungsi Pendidikan adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Negara
menginginkan untuk membentuk watak dan peradaban yang bermatabat melalui penyelenggaraan
pendidikan. Watak dan peradaban yang bermartabat menjadi fungsi penyelenggaraan pendidikan
dikarenakan dengan hal tersebut diyakini kemajuan bangsa dapat dicapai.

Kalimat “Watak yang bermartabat” dalam istilah agama kita kenal dengan akhlakul karimah. Dalam hal
ini agama juga menaruh perhatian yang sangat besar. Seperti apa yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad: ‫ امنا بعثت ألمتم مك ارم األخالق‬. Bahwa Rosululloh saw. Diutus berdakwah di muka bumi
adalah untuk mengutamakan akhlakul karimah. Dengan demikian apa yang disampaikan Rosululloh saw.
tidak terlepas dari aplikasi aklakul karimah dalam setiap aspek kehidupan. Dalam hadis yang lain
Rosululloh menyebutkan ً‫ أكم ل املؤم نني إميان اً أحس نهم خلق ا‬. dalam hadis tersebut bahkan akhlakul
karimah dijadikan tolak ukur tingkat kesempurnaan iman seorang mukmin.

Namun demikian meski akhlakul karimah sangat diperhatikan baik dari sudut pandang agama maupun
kebijakan Negara, tidak banyak pemuda yang menganggap penting hal tersebut. Bahkan tidak sedikit
yang mengejek temannya yang berkomitmen mengaplikasikan akhlakul karimah. Perilaku yang
mencerminkan akhlakul karimah dianggap tidak mengikuti perkembangan zaman atau bahkan tidak
jarang diberi label katrok, ndeso, tidak trendi dan sebagainya.

Sikap pemuda yang demikian tidak terlepas dari gencarnya arus globalisasi yang terjadi. Internet, media
sosial dan gadget seolah dijadikan bagian hidup yang tidak boleh terlepas sedikitpun. Dengan internet,
media social, dan gadget itulah kebanyakan pemuda/pemudi menterjemahkan tren dalam berperilaku,
berpakaian, atau hal-hal lain dalam kehidupan. Di sisi yang lain tidak banyak yang menyadari bahwa
internet tidak bisa memfilter secara instan antara konten negatif atau positif. Di saat yang sama , usia
remaja adalah salah satu fase kehidupan manusia yang pada periode tersebut manusia cenderung kurang
memiliki pola fikir yang stabil dan kurang bisa mengendalikan emosi. Dalam kondisi belum stabilnya
pemikiran dan emosi tersebut justeru mereka harus mencari pijakan kuat yang tidak lain adalah agama
ataupun norma-norma social yang ada.

Dari tulisan ini, penulis mengajak terutama kepada kaum pemuda/pemudi untuk lebih menselaraskan
perilaku dengan akhlakul karimah. Akhlakul karimah dalam mengunakan internet, media social, gadget,
dalam interaksi dengan teman atau lingungan sekitar, atau dalam menata diri untuk menjalani kehidupan
sehari-hari. Mudah namun sulit bukan?. (ish)

Anda mungkin juga menyukai