Anda di halaman 1dari 34

PERSIAPAN SNARS

EDISI 1

PPI STANDAR 7
amelnurhadi@gmail.com

PERUMAHAN KALIDERES PERMAI


BLOK E1 NO : 33 KALIDERES
JAKARTA BARAT KODE POS 11840

PERAWAT DI ICU BEDAH DEWASA


1999 s.d 2013
JAKARTA, 07 MEI 1976
PENANGGUNG JAWAB PPI
2013 s.d Sekarang
S1 KEPERAWATAN

081384866958
PPI STANDAR 7
Tujuan pengorganisasian program PPI adalah
mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang
didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga
profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga
sukarela, mahasiswa dan pengunjung.
PPI

9 FOKUS AREA

107 ELEMEN
29 STANDAR
PENILAIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah mengikuti pembelajaran


ini, peserta mampu
MEMAHAMI standar PPI 7
dalam persiapan akreditasi
nasional SNARS edisi 1
Peralatan Medis Dan Alat Kesehatan Habis Pakai
(Standar PPI 7 (Penetapan resiko infeksi pada prosedur dan proses
asuhan invasive ( ICRA),PPI 7.1 (Penetapan risiko infeksi pada
proses kegiatan penunjang pelayanan), PPI 7.2 (Pelayanan
sterilisasi), PPI 7.2.1 (Penetapan batas kadarluarsa bahan medis
bekas pakai), PPI 7.3 (Regulasi Linen/Londri, PPI 7.3.1(Pengelolaan
Linen/Londri sesuai prinsip PPI))

1
LIMBAH INFEKSIUS
Risiko Konstruksi Standar PPI 7.4 (Pengelolaan
Standar PPI 7.7
(Pengendalian/Pemeriksaan 4 Mengetahui 2 Limbah RS), PPI 7.4.1
(Pemulasaran Jenazah), PPI 7.5
mekanis dan teknis), PPI 7.7.1
(ICRA RENOVASI), (Pengelolaan Limbah benda
tajam),
3

PELAYANAN MAKANAN
Standar PPI 7.6 (Pelayanan makanan RS)
Peralatan Medis Dan Alat Kesehatan Habis Pakai
1 Standar PPI 7 POKOK BAHASAN
(Penetapan resiko
infeksi pada prosedur
dan proses asuhan PELAYANAN MAKANAN
invasive ( ICRA)
2 PPI 7.1
Standar PPI 7.6 (Pelayanan makanan RS)
(Penetapan risiko infeksi
pada proses kegiatan
penunjang pelayanan),
3 PPI 7.2 1 3
(Pelayanan sterilisasi),
4 PPI 7.2.1 Risiko Konstruksi
(Penetapan batas 2 4
Standar PPI
1 (Pengendalian/Pemeriksaan
7.7
kadarluarsa bahan
mekanis dan teknis),
medis bekas pakai), 2 PPI 7.7.1 (ICRA RENOVASI),
5 PPI 7.3
Regulasi Linen/Londri,
6 PPI 7.3.1 LIMBAH INFEKSIUS
1 Standar PPI 7.4 (Pengelolaan Limbah RS),
(Pengelolaan
Linen/Londri sesuai 2 PPI 7.4.1 (Pemulasaran Jenazah),
prinsip PPI)) 3 PPI 7.5 (Pengelolaan Limbah benda tajam),
SATU
PERALATAN MEDIS DAN ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
Standar PPI 7

Rumah Sakit Melaksanakan Identifikasi Prosedur Dan Proses Asuhan Invasif Yang Berisiko Infeksi
Serta Menerapkan Strategi Untuk Menurunkan Risiko Infeksi.

Maksud dan tujuan PPI 7 dan PPI 7.1 : Lihat SNARS 1

Rumah Sakit Juga Melakukan Asesmen Risiko Terhadap Kegiatan Penunjang Di Rumah Sakit Yang
Harus Mengikuti Prinsip-prinsip Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Serta Melaksanakan Strategi
Untuk Menurunkan Risiko Infeksi, namun tidak terbatas pada
a) sterilisasi alat;
b) pengelolaan linen/londri;
c) pengelolaan sampah;
d) penyediaan makanan;
e) kamar jenazah.
ICRA PROSEDUR DAN PROSES ASUHAN INVASIF YANG BERESIKO INFEKSI
Elemen Penilaian PPI 7 Telusur
1. Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada prosedur R Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan
dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta invasif (ICRA) seperti antara lain pencampuran obat suntik, pemberian
strategi untuk menurunkan risiko infeksi. (R) suntikan, terapi cairan, punksi lumbal.
2. Ada bukti identifikasi prosedur dan proses asuhan I D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif
nvasif serta strategi untuk menurunkan risiko infeksi. 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
(D,W)  Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
W
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit pelayanan
3. Rumah sakit melaksanakan strategi untuk menurunkan D Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi) sebagai tindak
risiko ,infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif lanjut EP 2
yang berisiko infeksi. (D,O,W,S)
O Lihat pelaksanaan pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan,
punksi lumbal
 Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
W  IPCN
 IPCLN
 Kepala unit/Kepala ruangan
Peragaan pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi
S lumbal
4. Rumah sakit telah melaksanakan kegiatan pelatihan D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang kegiatan untuk menurunkan risiko infeksi
untuk menurunkan risiko infeksi di dalam proses-proses
kegiatan tersebut. (D,W)  Kepala diklat
W  Peserta pelatihan
ICRA PROSEDUR DAN KEGIATAN PENUNJANG PELAYANAN YANG BERESIKO INFEKSI
Elemen Penilaian PPI 7.1 Telusur
1. Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada R Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada proses kegiatan
penunjang pelayanan, beserta strategi pencegahannya
proses kegiatan penunjang pelayanan
(medik dan nonmedik) yang berisiko terjadi
infeksi serta strategi pencegahannya
meliputi butir a) sampai dengan e) pada
maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti identifikasi dan strategi untuk D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada prosedur dan proses
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan sterilisasi
2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
sterilisasi alat. (D,W)
 Komite/Tim PPI
W
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit sterilisasi
3. Ada bukti identifikasi dan strategi untuk D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
pengelolaan linen/londri. (D,W)
 Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
W
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
4. Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada pengelolaan sampah
risiko infeksi pada kegiatan pengelolaan sampah. 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
(D,W)  Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
W  IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 IPSRS
5. Ada bukti identifikasi dan strategi untuk D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada penyediaan makanan
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
penyediaan makanan. (D,W)  Komite/Tim PPI
W
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala gizi
6. Ada bukti identifikasi dan strategi untuk D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada kamar jenazah
menurunkan risiko infeksi di kamar jenazah. (D,W) 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
 Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
W  IPCN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala kamar jenazah
STERILITAS PERALATAN
Standar PPI 7.2
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi
peralatan dengan baik serta mengelola dengan benar.

Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7.2.1 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat sekali pakai sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan standar profesional, termasuk penetapan meliputi
a) alat dan material yang dapat dipakai kembali;
b) jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik;
c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat
dipakai;
d) proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti
protokol yang jelas;
e) pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis;
f) pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis;
g) evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di-reuse.

Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse) alat sekali pakai. Terdapat risiko tinggi
terkena infeksi dan juga terdapat risiko kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat terjamin
sterilitas serta fungsinya.
Elemen Penilaian PPI 7.2 Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang R Regulasi tentang pelayanan sterilisasi, termasuk desinfeksi di RS
pelayanan sterilisasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)
2. Ada bukti alur dekontaminasi, precleaning, D 1) Bukti alur/Denah ruang CSSD/Unit sterilisasi
cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi peralatan 2) Bukti daftar inventaris alat di unit sterilisasi

medis di pusat sterilisasi sudah sesu3ai dengan O Lihat alur dekontaminasi, precleaning, cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi
prinsip-prinsip PPI. (D,O,W) peralatan medis di unit sterilisasi

 Kepala/staf sterilisasi
W
 IPCN
3. Rumah sakit mengoordinasikan pelayanan D Bukti rapat tentang koordinasi pelayanan sterilisasi dan disinfeksi diluar unit
sterilisasi
sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat sterilisasi.
(D,O,W) O Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di luar unit sterilisasi, yang
dilaksanakan seragam

W  IPCN
 Kepala/staf sterilisasi
 Unit terkait
4. Rumah sakit menjamin proses sterilisasi dan D Bukti supervisi sterilisasi:
1) Bukti form ceklis
disinfeksi di luar pusat sterilisasi seragam.
2) Bukti pelaksanaan supervisi
(D,O,W)
O
Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di luar unit sterilisasi

 IPCN
W
 Kepala/staf sterilisasi
 Unit terkait
PERBEKALAN FARMASI HABIS PAKAI KADALUWARSA DAN SINGLE USE-RE USE
Standar PPI 7.2.1
Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis
pakai (supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila
diizinkan oleh peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian PPI 7.2.1 Telusur
1. Ada regulasi tentang penetapan R Regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa
batas kadaluarsa bahan medis bahan medis habis pakai, termasuk penetapan
habis pakai dan yang akan perbekalan farmasi/peralatan single use yang
dilakukan re-use
digunakan kembali (reuse)
meliputi butir a) sampai dengan g)
pada maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti monitoring, evaluasi, dan D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi antara lain
tindak lanjut pelaksanaan berdasarkan hasil kultur dan tindak lanjut
penggunaan kembali (reuse) bahan pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) bahan
medis habis pakai
medis habis pakai sesuai butir a)
sampai dengan g) pada maksud O
Lihat pelaksanaan penggunaan kembali (reuse)
dan tujuan. (D,O,W) bahan medis habis pakai

W  IPCN
 Kepala/staf unit pelayanan
LINEN / LONDRI
Standar PPI 7.3

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan PPI 7.3 dan PPI 7.3.1 : Lihat SNARS 1

Elemen Penilaian PPI 7.3 Telusur


1. Ada unit kerja atau penanggungjawab R Regulasi tentang unit kerja linen/londri atau penanggung
pengelola linen/londri yang jawab bila dilakukan dengan kontrak (outsourcing)
menyelenggarakan penatalaksanaan
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (R)
2. Bangunan, alur, dan fasilitas londri O Lihat ruang, alur, dan fasilitas londri
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (O,W) W  IPCN
 Kepala/staf londri
3. Bila linen/londri dilaksanakan oleh O  Lihat proses pengiriman atau penyimpanan
pihak di luar rumah sakit, harus linen/londri dengan pihak di luar RS
memenuhi sertifikasi mutu dan sesuai  Lihat sertifikasi mutu pihak ketiga
dengan peraturan perundang
W
undangan (O, W)  IPCN
LINEN DAN LONDRI SESUAI PRINSIP-2 PPI
Standar PPI 7.3.1
Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI).
Elemen Penilaian PPI 7.3.1 Telusur
1. Ada regulasi pengelolaan linen/londri sesuai R Regulasi tentang pengelolaan linen/londri
dengan peraturan perundang-undangan. (R)

2. Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada O  Lihat penerapan prinsip-prinsip PPI pada pengelolaan
pengelolaan linen/londri, termasuk linen/londri, termasuk pemilahan, transportasi,
pemilahan, transportasi, pencucian, pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan distribusi
pengeringan, penyimpanan, dan distribusi.  Lihat hasil supervisi IPCN ke pengelola linen/londri di
(O,W) luar RS
 IPCN
W  Kepala/staf linen/londri
 Petugas linen ruangan
3. Petugas pada unit londri menggunakan alat O  Lihat penerapan penggunaan APD
pelindung diri (APD) sesuai dengan  Lihat hasil supervisi IPCN ke pengelola linen/londri di
ketentuan. (O,W) luar RS
Kepala/staf linen/londri
W
4. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan D Bukti supervisi:
monitoring oleh IPCN terhadap pengelolaan 1) Bukti form ceklis
linen/londri sesuai dengan prinsip PPI 2) Bukti pelaksanaan supervisi
termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar Lihat hasil supervisi pengelolaan linen/londri sesuai dengan
O prinsip PPI
rumah sakit. (D,O,W)
 IPCN
 Kepala/staf linen/londri
2

LIMBAH INFEKSIUS
PPI 7.4 Pengelolaan Limbah Infeksius
Yang Benar
PPI 7.4.1 Pengelolaan Kamar Mayat Dan
Kamar Bedah Mayat
PPI 7.5 Pengelolaan Limbah Benda Tajam
Dan Jarum
PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS YANG BENAR

Standar PPI 7.4


Rumah Sakit Mengurangi Risiko Infeksi Melalui Pengelolaan Limbah Infeksius
Dengan Benar.

Maksud dan Tujuan PPI 7.4 dan PPI 7.4.1 : Lihat SNARS 1

Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan


risiko infeksi, melalui kegiatan sebagai berikut:

a) pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius;


b) penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah;
c) pemulasaraan jenazah dan bedah mayat;
d) pengelolaan limbah cair;
e) pelaporan pajanan limbah infeksius.
Elemen Penilaian PPI 7.4 Telusur
1. Ada regulasi tentang pengelolaan limbah R Regulasi tentang pengelolaan limbah RS
rumah sakit untuk meminimalkan risiko
infeksi yang meliputi butir a) sampai dengan
e) pada maksud dan tujuan. (R)
2. Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya
sesuai dengan regulasi dan dilaksanakan Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah infeksius
monitoring, evaluasi, serta tindak lanjutnya. O sesuai prinsip PPI
 Penanggung jawab kesling
(D,O,W)
 Petugas House Keeping
W  Petugas TPS
 Petugas Incinerator
3. Penanganan dan pembuangan darah serta D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya
komponen darah sesuai dengan regulasi Lihat kepatuhan petugas dalam penanganan dan pembuangan
dan dilaksanakan monitoring, evaluasi, juga darah
O sesuai prinsip PPI
tindak lanjutnya. (D,O,W)
 Penanggung jawab kesling
 Kepala/staf laboratorium
W  Kepala/staf BDRS (Bank Darah RS)
4. Pengelolaan limbah cair sesuai dengan D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya
regulasi. (D,O,W)
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah cair sesuai
O prinsip PPI IPAL RS

 Penanggung jawab kesling


W  Penanggung jawab IPAL
 Kepala/staf radiologi
 Kepala/staf laboratorium
5. Pelaporan pajanan limbah infeksius sesuai D 1) Bukti laporan pajanan limbah infeksius
dengan regulasi dan dilaksanakan monitoring, 2) Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya
evaluasi, serta tindak lanjutnya. (D,O,W) Lihat pengelolaan limbah infeksius, mulai pembuangan di unit pelayanan, sampai di
TPS B-3/pengolahan limbah infeksius
O
 IPCN
 Kepala/staf unit/kepala ruangan
W  Kepala/staf radiologi
 Kepala/staf laboratorium
6. Ada bukti penanganan (handling) serta O Lihat penanganan /handling pembuangan darah dan komponen darah
pembuangan darah dan komponen darah sudah  Kepala/staf kamar operasi
dikelola sesuai dengan peraturan perundang-  Kepala/staf BDRS
W  Kepala/staf kamar bersalin
undangan. (O,W)
 Kepala/staf laboratorium

7. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring D Bukti supervisi:


terhadap kegiatan butir a) sampai dengan e) pada 1) Bukti form ceklis
maksud dan tujuan. (D,O,W) 2) Bukti pelaksanaan supervisi
Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
O
 IPCN
 Kepala/staf kamar operasi
W  Kepala/staf BDRS
 Kepala/staf kamar bersalin
 Kepala/staf laboratorium
 Kepala/staf kamar jenazah
Staf terkait
8. Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak D 1) Bukti kerjasama antara RS dengan pihak luar RS yang memiliki izin dan sertifikasi mutu
luar rumah sakit harus berdasar atas kerjasama 2) Bukti limbah sudah dibakar/manifes
dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi Lihat proses pengelolaan limbah
mutu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan (lihat MFK 5.1 WP 4). (D,O,W)  IPCN
O
 Penanggung jawab kesling
W  Petugas pengelolaan limbah
PENGELOLAAN KAMAR MAYAT DAN KAMAR BEDAH MAYAT

Standar PPI 7.4.1


Rumah Sakit Menetapkan Pengelolaan Kamar Mayat Dan Kamar Bedah Mayat
Sesuai Peraturan Perundang-undangan

Elemen Penilaian PPI 7.4.1 Telusur


1. Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat D Bukti laporan kegiatan pemulasaran jenazah dan bedah mayat
sesuai dengan regulasi. (D,O,W) Lihat ruang pemulasaran jenazah dan bedah mayat, lihat
O kecukupan APD, disinfektan

W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
2. Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar O Lihat proses pengelolaan pemulasaran jenazah dan bedah
bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan mayat
peraturan perundang-undangan. (O,W)
W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan D Bukti supervisi:
kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai 1) Bukti form ceklis
dengan peraturan perundang-undangan. 2) Bukti pelaksanaan supervisi
(D,W)
W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM DAN JARUM
Standar PPI 7.5
Rumah Sakit Menetapkan Pengelolaan Limbah Benda Tajam Dan Jarum Secara Aman.
Maksud dan Tujuan PPI 7.5 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit menetapkan regulasi yang memadai mencakup
a) semua tahapan proses termasuk identifikasi jenis dan penggunaan wadah secara tepat, pembuangan wadah, dan
surveilans proses pembuangan (lihat juga ARK 6);
b) laporan tertusuk jarum dan benda tajam.

Elemen Penilaian PPI 7.5 Telusur


1. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang R Regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum
pengelolaan benda tajam dan jarum untuk
menurunkan cedera serta mengurangi risiko
infeksi yang meliputi butir a) dan b) yang
ada pada maksud dan tujuan. (R)
2. Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan, O Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam dan
disimpan di dalam wadah yang tidak jarum sesuai prinsip PPI
tembus, tidak bocor, berwarna kuning,
diberi label infeksius, dan dipergunakan W  IPCN
hanya sekali pakai sesuai dengan peraturan  IPCLN
perundang- undangan. (O,W)  Kepala/staf unit pelayanan
 Petugas cleaning service
3. Pengelolaan benda tajam dan jarum O Lihat tempat pengelolaan benda tajam/incinerator/TPS B3
dilaksanakan sesuai dengan regulasi. (O,W)
 IPCN
W  IPCLN
 Petugas incenerator
4. Bila pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan oleh D 1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS dengan pihak luar RS
pihak luar rumah sakit harus berdasar atas kerjasama 2) Bukti izin transporter
dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai 3) Bukti izin incenerator
dengan peraturan perundang-undangan. (D,O,W)
4) Bukti sertifikasi mutu

O Lihat bukti monitoring pelaksanaan yang dilakukan oleh pihak RS

 IPCN
W  IPSRS

5. Ada bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum. D Bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum yang dikelola
(lihat juga di PPI 7.2). (D,W)
 IPCN
W  IPSRS
 Penanggung jawab kesling
 Penanggung jawab cleaning service

6. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN D Bukti supervisi
terhadap pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai dengan 1) Bukti form ceklis
prinsip PPI, termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar 2) Bukti pelaksanaan supervisi
rumah sakit. (D,O,W)
O
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai prinsip
PPI
W
 IPCN
 IPSRS
 Penanggung jawab kesling
 Penanggung jawab cleaning service
 Kepala unit/Kepala ruangan
3

PELAYANAN / PENYELENGGARAAN MAKANAN


PPI 7.6 PELAYANAN MAKANAN
RS
Standar PPI 7.6
Rumah Sakit Mengurangi Risiko Infeksi Terkait Penyelenggaraan Pelayanan
Makanan.
Maksud Dan Tujuan PPI 7.6 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit menetapkan regulasi yang meliputi:
a) pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan (perencanaan bahan
makanan, pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pemorsian, distribusi), sanitasi dapur, makanan,
alat masak, serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang;
b) standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan termasuk bila
makanan diambil dari sumber lain di luar rumah sakit.

Elemen Penilaian PPI 7.6 Telusur


1. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang R Regulasi penetapan tentang pelayanan makanan di RS
pelayanan makanan di rumah sakit yang
meliputi butir a) dan b) pada maksud dan
tujuan. (R )

2. Ada bukti pelaksanaan penyimpanan O Lihat pelaksanaan pengelolaan makanan


bahan makanan, pengolahan, pembagian/
pemorsian, dan distribusi makanan W Kepala/staf gizi
sudah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan penyimpanan O Lihat pelaksanaan penyimpanan bahan makanan dan
makanan, bahan makanan dan produk produk nutrisi
nutrisi dengan memperhatikan
kesehatan lingkungan meliputi W Kepala/staf gizi
sanitasi, suhu, pencahayaan,
kelembapan, ventilasi, dan keamanan
untuk mengurangi risiko infeksi. (O,W)

4. Ada bukti pelaksanaan monitoring D Bukti supervisi:


kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai 1) Bukti form ceklis
dengan peraturan perundang- 2) Bukti pelaksanaan monitoring/supervisi sesuai
undangan. (D,W ) prinsip PPI
W
 Komite/Tim PPI
 Kepala/staf gizi
4

RESIKO KONTRUKSI

PPI 7.7 MECHANICAL DAN ENGINEERING CONTROL

PPI 7.7.1 ICRA RENOVASI


MECHANICAL DAN ENGINEERING CONTROL

Standar PPI 7.7


Rumah Sakit Menurunkan Risiko Infeksi Pada Fasilitas Yang Terkait Dengan
Pengendalian Mekanis Dan Teknis (Mechanical Dan Enginering Controls)
Maksud dan Tujuan PPI 7.7 dan PPI 7.7.1 : Lihat SNARS 1

Untuk Menurunkan Risiko Infeksi Maka Rumah Sakit Perlu Mempunyai Regulasi Tentang
Penilaian Risiko Pengendalian Infeksi (Infection Control Risk Assessment/ICRA) Untuk
Pembongkaran, Konstruksi, Serta Renovasi Gedung Di Area Mana Saja Di Rumah Sakit
yang meliputi:
1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria;
2) identifikasi kelompok risiko pasien;
3) matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan;
4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi;
5) tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat/kelas infeksi;
6) monitoring pelaksanaan.

Karena itu, rumah sakit agar mempunyai regulasi pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering
controls) fasilitas yang antara lain meliputi:
a) sistem ventilasi bertekanan positif;
b) biological safety cabinet;
c) laminary airflow hood;
d) termostat di lemari pendingin;
Elemen Penilaian PPI 7.7 Telusur

1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang pengendalian/pemeriksaan mekanis dan


pengendalian mekanis dan teknis teknis
(mechanical dan engineering control)
minimal untuk fasilitas yang tercantum
pada butir a) sampai dengan e) yang ada
pada maksud dan tujuan. (R)

2. Fasilitas yang tercantum pada butir a) D Bukti pelaksanaan pengendalian mekanis dan teknis sudah
sampai dengan e) sudah dilakukan dilakukan
pengendalian mekanis dan teknis
O Lihat ruangan tekanan positif, biological safety cabinet;
(mechanical dan engineering control). (D,
laminary airflow hood; termostat di lemari pendingin;
O, W) pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur

 IPSRS
W  Kepala/staf unit terkait
ICRA RENOVASI

Standar PPI 7.7.1


Rumah Sakit Menurunkan Risiko Infeksi Pada Saat Melakukan
Pembongkaran, Konstruksi, Dan Renovasi Gedung.
Elemen Penilaian PPI 7.7.1 Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi
tentang penilaian risiko pengendalian (infection control risk assessment/ICRA) bila ada renovasi,
infeksi (infection control risk kontruksi dan demolisi
assessment/ICRA) bila ada renovasi,
kontruksi dan demolisi yang minimal
meliputi butir 1) sampai dengan 6) yang
ada pada maksud dan tujuan. (R)

2. Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti pelaksanaan ICRA renovasi bangunan, dan hasil
penilaian risiko pengendalian infeksi pemantauan kualitas udara akibat dampak renovasi
(infection control risk assessment/ICRA)
pada semua renovasi, kontruksi dan  Lihat pelaksanaan renovasi
demolisi sesuai dengan regulasi. O  Lihat laporan pelaksanaan renovasi
(D,O,W)
 Komite/Tim PPI
W
 IPCN
 Bagian Umum

Anda mungkin juga menyukai