Oleh:
1900700300011049
Kelompok 3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWJAYA
MALANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas klien
Nama : Bayi Ny.A No. Register : 11407xxx
Usia : 7 hari Tanggal Masuk : 24/09/2018
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 01/10/2018
Alamat : Pasuruan Sumber informasi : Data Objektif dan
Nama orang tua : Ny.A Ibu klien
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Suku : Jawa
d. Terakhir MRS :
2. Alergi : Tidak ada
GENOGRAM
H
T
7 hari
2. BAK
Jenis Rumah Sakit
Frekuensi 3-4 kali ganti pempers
Warna/bau Kuning jernih
Kesulitan -
Upaya menangani -
19. Pola istirahat tidur
1. Tidur siang
Jenis Rumah sakit
Lama tidur ± 9 jam
Kenyamanan setelah tidur Tidak rewel
2. Tidur malam
Jenis Rumah Sakit
Lama tidur ± 10 jam
Kenyamanan setelah tidur Tidak rewel
Kebiasaan sebelum tidur -
Kesulitan -
Upaya mengatasi -
b. Mata
Inspeksi : Mata simetris, tidak anemis, sklera ikterik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada devisiasi septum nasal, tidak ada
polip
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Jantung
Inspeksi : tidak ada benjolan, tidak terlihat pulsasi ictus kordis di ICS 5
Palpasi : pulsasi iktus kordis teraba di ICS 5 midclavikulka sinistra,
frekuensi normal
Perkusi : dullnes
Auskultas : bunyi SI dan SII tungal,reguler, lop-dop, tidak ada murmur,
tidak ada galop
3. Payudara dan ketiak
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada masa, benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada nyeri tekan
4. Punggung dan tulang belakang : simetris, tidak terdapat lesi
5. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, tidak ada memar
Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada distensi otot abdomen, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada asites
Perkusi : pekak pada hepar, timpani pada regio abdomen
Auskultasi : bising usus normal, 15x/menit
6. Genetalia dan anus
Inspeksi : tidak ada lesi, bentuk simetris, memakai pempers
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Ekstremitas
Atas : tidak terdapat lesi, kekuatan otot kaki kanan : 5, kiri :5, tidak terdapat
edema, bergerak aktif
Bawah : terpasang plug di di tangan kanan, tidak terdapat lesi, kekuatan otot
kanan: 5, otot kiri: 5, CRT < 2 detik
8. Sistem neurologi
Tidak ada reflek patologis, reflek normal, reflek fisiologis +/+
- Sucking (Menghisap) : Positif
- Rooting (Sentuhan pipi) : Positif
- Grasping (mengenggam) : Positif
- Plantar grasp : Positif
- Exfrusion : Positif
- Tonic neck : Positif
- Moro : Positif
- Stepping : Positif
- Crouling : Positif
- Babinski : Positif
- Blinking : Positif
9. Kulit dan kuku
Kulit : warna kuning, turgor kulit baik, CRT<2 detik, akral hangat, derajat
ikterus III (luas ikterus sampai tungkai atas)
25. Terapi
01/10/2018
- Fototerapi mulai jam 11.00 WIB
- ASI/SF 8x 35 cc
- Sangobion 1x2 cc (p.o)
- Metode kangguru
02/10/2018
- Fototerapi sampai jam 11.00 WIB
- ASI/SF 8x 40 cc
- Sangobion 1x2 cc (p.o)
- Nistatin 4x 1 mg (p.o)
- Metode kangguru
03/10/2018
- ASI/SF 8x 45 cc
- Sangobion 1x2 cc (p.o)
- Nistatin 4x 1 mg (p.o)
- Zinc 1x1 cc (p.o)
- Metode kangguru
ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)
Ruang : Ruang x
Nama Pasien : By.Ny.A
Diagnosa : Hiperbilirubin
3 01/10/2018
Risiko kerusakan integritas kulit dibuktikan
dengan klien menjalani fototerapi
Rencana Keperawatan
Pigmentasi 2 5 1:Meningkat
abnormal 2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4: Cukup menurun
5:Menurun
Hidrasi 3 5 1:Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4: Cukup meningkat
5:Meningkat
No Diagnosis keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
3 Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka Manajemen Nutrisi 200
dibuktikan dengan status nutrisi bayi dapat membaik dengan kriteria hasil: Obeservasi
terjadi penurunan berat 1. Identifikasi status nutrsi
Standar Luaran Indikator capaian Keterangan
badan, albumin dibawah 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Keseluruhan 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
normal, terpasang OGT Awal Target Akhir
Berat badan 3 5 1:menurun 4. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
dan menunjukkan tanda- 5. Mmonitor berat badan
tanda infeksi 2 : Cukup
menurun 6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
3 : Sedang Terapeutik
4: Cukup 7. Berikan suplemen makanan jika perlu
meningkat 8. Hentikan pemberian makanan melalui OGT jika asupan
5:meningkat oral dapat ditoleransi
Panjang badan 3 5 1:menurun Kolaborasi
2 : Cukup 9. Kolaborasi dengan ahli gizi
menurun
3 : Sedang Manajjemen Nutrisi Parenteral
4: Cukup Obeservasi
1. Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
meningkat 2. Identifikasi jenis akses parenteral yang diperlukan
5:meningkat Terapeutik
Kulit kuning 5 5 1:Meningkat 3. Berikan nutrisi parenteral sesuai indikasi
2 : Cukup 4. Atur kecepatan pemberian dengan tepat
meningkat 5. Gunakan infus pump
Kolaborasi
3 : Sedang
6. Kolaborasi nutrisi parenteral yang akan dimasukkan
4: Cukup
menurun Pemberian Makan Enteral
5:Menurun Obeservasi
Sklera kuning 5 5 1:Meningkat 1. Periksa posisi OGT dengan memeriksa residu lambung
2 : Cukup 2. Monitor rasa penuh, muntah
meningkat 3. Monitor residu lambung setiap 4-6 jam selama 24 jam
3 : Sedang pertama kemudian tiap 8 jam jika perlu
4: Cukup 4. Monitor pola buang air besar
Terapeutik
menurun
5. Berikan dan fiksasi pada selang untuk mempertahankan
5:Menurun
lokasi yang tepat
pucat 3 5 1:Meningkat 6. Ukur residu sebelum pemberian
2 : Cukup 7. Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makan
meningkat untuk menstimulasi aktivitas makan
3 : Sedang 8. Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jjam
4: Cukup sebelum prosedur atau pemindahan pasien
menurun Kolaborasi
5:Menurun 9. Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah makanan enteral
Lapisan lemak 3 5 1:Memburuk
Pemberian Makan Parenteral
2 : Cukup
Obeservasi
memburuk 1. Identifikasi terapi yang diberikan sesuai untuk usia,
3 : Sedang kondisi, dosis, kecepatan dan rute
4: Cukup 2. Monitor tanda flebitis, inflamasi dan thrombosis
membaik 3. Monitor nilai lobratorium (BUN, gula darah, elektrolit,
5:Membaik faal hepar)
4. Monitor berat badan
5. Monitor produksi urine
6. Monitor jumlah cairan masuk dan keluar
Terapeutik
7. Gunakan teknik aspetik dalam perawatan/pemasangan
8. Berikan label pada wadah parenteral dengan tanggal,
waktu, dan inisial perawat
9. Atur laju infus, konsentrasi dan volume yang akan
dimasukkan
10. Pastikan infus berfungsi
11. Ganti balutan tiap 24-48jam
12. Ganti infus set maksimal 2x24 jam
13. Ganti posisi pemasangan infus maksiimal 3x24 jam
(perifer)
14. Hindari pengambilan sampel darah dan pemberian obat
pada selang nutrisi parenteral
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemilihan nutrisi parenteral