0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas prosedur rujukan pasien gawat darurat dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas rujukan. Prosedur ini meliputi stabilisasi kondisi pasien, persiapan surat rujukan dan transportasi, penyerahan pasien beserta catatan medisnya ke fasilitas rujukan, serta pencatatan rujukan pasien. Tujuan prosedur ini adalah untuk memastikan pasien mendapatkan tindakan cepat dan tepat di fas
Dokumen ini membahas prosedur rujukan pasien gawat darurat dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas rujukan. Prosedur ini meliputi stabilisasi kondisi pasien, persiapan surat rujukan dan transportasi, penyerahan pasien beserta catatan medisnya ke fasilitas rujukan, serta pencatatan rujukan pasien. Tujuan prosedur ini adalah untuk memastikan pasien mendapatkan tindakan cepat dan tepat di fas
Dokumen ini membahas prosedur rujukan pasien gawat darurat dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas rujukan. Prosedur ini meliputi stabilisasi kondisi pasien, persiapan surat rujukan dan transportasi, penyerahan pasien beserta catatan medisnya ke fasilitas rujukan, serta pencatatan rujukan pasien. Tujuan prosedur ini adalah untuk memastikan pasien mendapatkan tindakan cepat dan tepat di fas
Rujukan pasien gawat darurat adalah pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab pada keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan 1. Pengertian medis segera guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan 2. Tujuan rujukanemergensi agar pasien segera mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan tepat. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Pura Nomor 015/SK/PKM- 3. Kebijakan TP/2020 Tahun 2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Tanjung Pura. 4. Referensi Pedoman Pelayanan gawat darurat,Depkes RI 1995. Langkah – langkah : a. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu dirujuk; b. Petugas melakukan stabilisasi keadaan umumsesuai kasus sebelum melakukan rujukan; 1) Tekanan darah stabil/terkendali 2) Nadi teraba 3) Pernafasan teratur dan jalan nafas longgar 4) Terpasang oksigen atau jika perlu dipasang infus 5) Tidak terdapat kejang (kejang terkendali) c. Petugas mengatasi perdarahan, bila ada perdarahan sehingga; 1) Tidak terdapat perdarahan aktif, atau 2) Perdarahan telah terkendali 3) Terpasang infus sesuai dengan kondisi pasien d. Petugas menyiapkan sarana transportasi ke tempat rujukan dengan dilengkapi oksigen dan cairan infus yang cukup selama proses rujukan (1 kolf untuk 4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien; e. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan dirujuk kepada pasien atau keluaraga pasien; 5. Prosedur 1) Petugas membuat surat rujukan. 2) Petugas meminta keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rujukan. 3) Petugas memberikan surat rujukan kepada keluarga pasien atau yang mengantar pasien. 4) Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien. 5) Petugas yang mampu mengawasi dan antisipasi kedaruratan mendampingi pasien di dalam ambulans. f. Petugas mencatat kondisi pasien dan tindakan yang diberikan terhadap pasien di dalam ambulans dalam catatan perkembangan pasien; g. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulans dan menyerahkan terimakan kepada petugas tempat rujukan; h. Petugas dan kendaraan ambulans tetap menunggu sampai pasien mendapat kepastian pelayanan; i. Petugas melengkapi rekam medis pasien;
6. Unit Terkait a. Pendaftaran
b. Pelayanan pemeriksaan umu c. Pelayanan tindakan dan gawat darurat d. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut e. Pelayanan KIA-KB, Imunisasi 7. Rekaman N Tanggal Mulai Yang dirubah Isi Perubahan Historis o diberlakukan Perubahan