com/2011/07/28/automata/
AUTOMATA
Posted by Tantan Yulianto on 28/07/2011
CAMS
Cams berperan seperti
komputer penyimpanan data yang dapat diubah menjadi suatu gerakan. Bisa berupa satu
gerakan sederhana atau pun kompleks tergantung dari variasi bentuk dan ukurannya.
Prinsip dasar sebuah Cam adalah mengubah gerakan berputar menjadi gerak lurus. Meski
bentuknya sederhana dan mudah dibuat, sebuah Cam merupakan komponen terpenting,
dan mungkin paling banyak dipakai. Lazimnya, sebuah Cam bekerja saling berhubungan
dengan “Cam Follower”. Sesuai dengan namanya, Cam Follower bekerja mengikuti
pergerakan Cam dan mengirimkan daya gerak pada ujung area kerja. Cam Follower berupa
sebatang tongkat yang terbuat dari material kaku, seperti kayu atau logam, yang hampir
selalu disertai penopang untuk membatasi gerak dan arahnya. Cam Follower dirancang
memiliki ujung halus agar dapat mengikuti gerakan Cam dengan mulus. Hal ini penting
untuk menjaga agar kedua komponen tersebut terhindar dari kemacetan.
Gambar diatas menunjukkan sebuah Cam yang mengubah gerak berputar menjadi gerakan
naik-turun. Gerakan tersebut akan terus berulang selama Cam terus berputar searah jarum
jam. Sebuah Cam tidak selalu berbentuk lingkaran, bisa diberi variasi tergantung efek
gerakan yang kita inginkan.
Dalam merancang sebuah cam, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui reaksi apa yang
Anda inginkan darinya. Apakah ia hanya akan membuat satu atau beberapa gerakan pada
setiap putaran.
Cam berputar pada porosnya, untuk menghasilkan sebuah gerakan kita perlu mengubah
letak titik porosnya. Dengan menggeser letak porosnya, Anda dapat menciptakan
mekanisme mengangkat. Dengan demikian, Anda dapat menciptakan beragam automata
yang menakjubkan.
Untuk menentukan ukuran jarak angkat sebuah cam sangatlah mudah. Lakukan pengukuran
mulai dari titik pusat hingga titik terendah dari lingkar cam, kemudian dikurangi dengan
besarnya jarak dari titik pusat hingga titik tertinggi.
Kalkulasi seperti ini menghasilkan besaran jarak angkat yang dibuat oleh sebuah cam.
CRANKS (Engkol)
Cranks, atau Engkol, serupa dengan Cam
sederhana yang mengkonversi gerak melingkar menjadi gerak timbal-balik naik-turun, atau
kebalikannya. Namun demikian, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Crank
hanya bisa menyajikan gerak melingkar saja dan hanya bisa menimbulkan reaksi tunggal
pada setiap satu putarannya.
Sekali pun Crank hanya berjalan dalam gerak melingkar, namun masih bisa dirancang untuk
sekaligus menghasilkan efek gerak sisi ke sisi bersamaan dengan gerak naik-turun (yang
tak mudah dihasilkan oleh Cam) dan ketika diaplikasikan untuk Automata, Anda bisa
menciptakan efek yang istimewa. Keistimewaan lain dari Crank adalah pada gerakan naik
atau pun turun, keduanya mengandung tenaga/daya. Artinya, Anda tidak perlu terlalu
bergantung pada gaya gravitasi seperti halnya pada Cam.
Crank memiliki banyak kegunaan. Yang utama adalah sebagai pemicu-gerak mekanisme
Automata yang dioperasikan dengan tangan. Perhatikan untuk selalu memasangkan Crank
pada suatu penopang. Dalam hal ini, sisi-sisi kotak bertindak menyangganya.
(Selengkapnya akan dibahas dalam artikel khusus.)
Contoh diatas adalah hasil penggabungan dua komponen dasar, serangkaian Cams dengan
Cranks yang menghasilkan otomata ulat berjalan.
MERANCANG DAN MEMBUAT
AUTOMATA (bagian IV)
Posted by Tantan Yulianto on 06/08/2011
GEARS
CARA KERJA GEARS
Gears, dalam berbagai hal, memiliki banyak kegunaan dan amat membantu dalam
menciptakan gerakan sebagai pengendali kecepatan. Jumlah gigi pada masing-masing
rodagigi mempengaruhi aksi pada rodagigi yang terkait atau menyatu dengannya. Rodagigi
yang memiiki putaran dinamakan input gear, dan rodagigi yang mendapatkan pengaruhnya
disebut output gear. Gears dengan jumlah gigi berbeda mengubah kecepatan antara input
gear dengan output gear. Kondisi seperti ini dinamakan Rasio Gear.
Gears juga mengubah arah rotasi. Contoh di atas roda gear A berputar searah jarum jam,
tapi pada saat berputar, ternyata roda gear B berputar ke arah sebaliknya.
MENGHITUNG RASIO
Jika Gear Input (A) memiliki 10 gigi dan Gear Output 30 gigi, maka rasionya adalah 3:1.
Cukup dengan membagi jumlah gigi gear output dengan jumlah gigi input untuk mengetahui
rasio perputaran gear. Dalam contoh di atas, untuk setiap revolusi penuh dari gear input
menghasilkan 1/3 putaran untuk gear output.
Dengan kata lain, untuk mendapatkan satu putaran gear B diperlukan 3 kali putaran gear A.
Ini berarti Anda memperlambat aksi yang dalam istilah engineering disebut dengan
“Stepping Down“. Meski dengan kecepatan rendah, kondisi ini dapat menghasilkan tenaga
yang lebih besar. Jika diterapkan untuk Automata atau pada sebuah mesin, hal ini
berpengaruh cukup besar dalam memperlancar kerja mekanismenya.
Jika B adalah gear input dan A sebagai Gear output, maka hasilnya merupakan
kebalikannya dan disebut dengan istilah “Step Up“. Artinya, setiap satu putaran gear A akan
membuat gear B berputar sebanyak 3 kali putaran dan menghasilkan rasio sebesar 1:3.
Proses menghasilkan tenaga mekanis lebih kecil. Anda harus berhati-hati untuk
menerapkan proses ini karena bisa menimbulkan kemacetan pada penanganan mekanisme
automata Anda. Bagaimanapun, proses ini berguna jika Anda menginginkan gerakan lebih
cepat untuk beberapa komponen dalam rancangan Automata Anda.
RACHETS
GEAR ALTERNATIF
Ratchet merupakan bentuk lain dari gearing. Berbeda dengan gear, yang dapat digunakan
untuk mempercepat atau memperlambat gerakan, Ratchet hanya berfungsi sebagai
pelambat dan dengan cara yang menghentak-hentak. Berikut adalah penjelasan tentang
cara kerjanya.
PROSES DESAIN
INSPIRASI
PANDUAN DESAIN
Mengolah Gagasan
● Bagaimana arah
gerakannya?
● Bagaimana pembagian
gerakannya?
● Bagaimana kecepatan
geraknya?