Disusun oleh:
Nama : Ema Ria Yulianis
Tingkat : I Reguler B
Dosen Pembimbing:
ABSTRAK
Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat
penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil atau pada masa
nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya
kuman kedalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri) (Prawirohardjo,
2005).
Asuhan masa nifas sangat di perlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan
masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian di perlukan suatu upaya untuk mencegah
terjadinya suatu masalah tanda bahaya masa nifas. Untuk itu di perlukan suatu peran serta dari
masyarakat terutama ibu nifas untuk memiliki pengetahuan ibu hamil tentang persiapan
persalinan. Selain itu juga di perlukan peran serta dari tenaga kesehatan dengan memberikan
konseling selama kehamilan, setelah persalinan, dan melakukan kunjungan rumah.
Kata kunci: peran tenaga kesehatan, ibu hamil
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sederhana yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Persiapan Persalinan” dengan baik. Penulis menyadari selesainya Karya Tulis Ilmiah
sederhana ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis saja, tetapi juga berkat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, seperti dosen pembimbing yaitu Ibu Dessy Wardiah, M.Pd
dan Ibu Liza Murniviyanti, M.Pd.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah sederhana ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah sederhana ini dan penyusun berharap Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya dan penyusun pada khususnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Pembatasan Dan Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI.......................................................................................... 4
1. Konsep Dasar Pengetahuan................................................................................ 4
2. Konsep Dasar Kehamilan.................................................................................... 7
3. Persalinan.............................................................................................................. 10
4. Persiapan Persalinan........................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 16
3.2 Saran.................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan
sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidak siapan ibu dalam menghadapi
persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).
Angka kematian ibu pada tahun 2005 di Indonesia adalah 262 per 1000.000 kelahiran
hidup diperkirakan jumlah kelahiran hidup sebanyak 5 juta. Ini berarti setiap jam ada satu ibu
yang meninggal karena proses kelahiran dan persalinan. Dan angka kematian bayi pada tahun
2003 sebanyak 35 per 1.000 kelahiran hidup yang berarti bahwa setiap jam ada 18 bayi yang
meninggal.
Salah satu daerah di Indonesia AKI pada tahun 2004 dari 307 per 100.000 kelahiran
hidup turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2007, dan pada AKB yang didapat
dari 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi 26,9 per kelahiran hidup di tahun 2004 yang lalu.
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan kira-kira 95%
penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya,
maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) adalah mengupayakan agar :
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah:
Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan yang baik ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan umum dari karya tulis ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
persiapan yang baik.
1.4 Manfaat
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
1. Konsep Dasar Pengetahuan
A. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekadar menjawab pertanyaan
(Notoatmodjo, 2005).
Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya atau pengetahuan
mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk
mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si ibu tentang apa yang telah di pelajari.Antara
lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa persiapan persalinan sangat
penting.
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang di
ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi yang di berikan dia harus
menyebutkan contoh, menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya:
menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication).
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi yang lain.
Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat
menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat membandingkan antara
anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.
a. Usia
Semakin cukup usia si ibu tingkat kemampuan atau kematangan akan lebih mudah untuk berpikir
dan mudah menerima informasi tentang kehamilannya.
c. Pengalaman
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan pengalaman dapat menuntun
seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar. Sehingga dari pengalaman yang benar
diperlukan berfikir yang logis dan kritis.
d. Intelegensi
Pada prinsipnya mempengaruhi kemampuan seorang untuk menyesuaikan diri dan cara
pengambilan keputusan ibu-ibu atau masyarakat yang intelegensinya tinggi akan banyak
berpartisipasi lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan di banding dengan masyarakat
yang intelegensinya rendah.
e. Sosial-Ekonomi
Mempengaruhi tingkah laku seseorang ibu atau masyarakat yang berasal dari sosial ekonomi
tinggi di mungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, tetapi
bagi ibu-ibu atau masyarakat yang sosial ekonominya rendah akan tidak merasa takut untuk
mengambil sikap atau tindakan.
g. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja,
karena dengan bekerja akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman. (Notoadmodjo,
2005)
Jenis kelamin berkaitan dengan perilaku, modal bahwa individu melaukan modal sesuai jenis
kelaminnya. ( Notoatmodjo,2003)
2. Konsep dasar kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Sarwono Prawirohardjo 2002).Kehamilan dibagi dalam triwulan yaitu:
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat
genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (Sarwono prawihardjo 2006)
Menurut Sarwono Prawihardjo ilmu kebidana tahun 2006 perubahan yang terdapat pada
wanita hamil adalah :
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat.
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
Vagina dan vulva akibat ekstogen mengalami perubahan pula adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebirubiruan.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum grivicitatis sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira 16 minggu.
e. Mamma
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain
yang memeng berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas dikarenakan usus-
usustertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea) akibat dari kadar
hormon estrogen yang meningkat.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kendung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar,sehingga sering timbul kencing.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu: Pigmentasi
disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,dan
tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR akan meninggkat hingga 15-20% yang umumnya
ditemukan pada triwulan terakhir.
3. Persalinan
Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu manupun pada janin (Saifuddin,
2001).
Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I sampai dengan kala IV.
1. Kala I
Temukan yang menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada kala I yaitu:
Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.
Pada kala I ini ibu merasa cemas dan takut karena sakit yang dihapainya.
2. Kala II
Pada saat itu ibu merasa cemas dan bahagia karena telah dapat melahirkan anaknya, namun perur
masih terasa mulas dan rasa nyeri pada vagina.
4. Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu dan bayi, karean keduanya
baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Pada saat ini ibu merasa cemas apakah ia
sanggup untuk menyusui bayinya dengan baik.
Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,
anggota keluarganya dan bidan. Dan ini akan menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta
tepat waktu (Depkes. RI,2002).
Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya pada
bidan,dokter umum,dokter spesialis obstetri dan ginekologi,bahkan seorang dukun untuk
pemeriksaan secara teratur,melakukan pengawasan hamil sekitar 12-14 kali sampai pada
persalinan.Pertemuan konsultasi dan menyampaikan keluhan,menciptakan hubungan saling
mengenal antara calon ibu dengan bidan atau dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya
sudah mencerminkan adanya “Informed consent” artinya telah menerima informasi dan dapat
menyetujui bahwa bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya.Sederet persiapan
biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai dari pemilihan tenaga penolong,
risiko persalinan yang mungkin dihadapi, pemilihan tempat bersalin, hingga persiapan
perlengkapan bayi.
Kebersihan diri dan aktivitas yang dapat dilakukan menjelang persalinan sangat disarankan
untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya: dengan mandi dan
membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama
persalinan.
Hindari kepanikan dan ketakutan siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan
mendapatkan buah hati yang didambakan.simpan tenaga anda untuk melahirkan,tenaga anda
akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.dengan bersikap tenang, ibu dapat
melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.Dukungan dari orang-orang terdekat,perhatian
dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
Sejak awal kehamilan, pasangan suami-istri dianjurkan untuk merencanakan hal-hal yang
berhubungan dengan persalinan untuk menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi.
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:
Meliputi:
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk
memperkirakan waktu sampai ke rumah bidan. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam
tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah bidan.
Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan
darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan.
b. Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut?
g. Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?
b. Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan?
b. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan?
a. Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain, sprai yang disimpan untuk persiapan
persalinan ( Depkes. RI, 2000).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan atau kekuatan sendiri. Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar
melalui jalan lahir.
Banyak ibu hamil yang tidak mengetahui tentang persalinan, kebanyakan ibu hamil takut
menghadapi persalinan. Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan,
diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
3.2 Saran
Saran disini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang membangun yaitu:
Dapat memperkaya konsep atau teori perkembangan ilmu pengetahuan kebinan khususnya
tentang persiapan persalinan.
3. Bagi Masyarakat