Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN

Disusun oleh:
 
                                                Nama            : Ema Ria Yulianis

Tingkat : I Reguler B

Dosen Pembimbing:

1. Dessy Wardiah, M.Pd


2. Liza Murniviyanti, M.Pd

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2012-2013

ABSTRAK

Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat
penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil atau pada masa
nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya
kuman kedalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri) (Prawirohardjo,
2005).
Asuhan masa nifas sangat di perlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan
masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian di perlukan suatu upaya untuk mencegah
terjadinya suatu masalah tanda bahaya masa nifas. Untuk itu di perlukan suatu peran serta dari
masyarakat terutama ibu nifas untuk memiliki pengetahuan ibu hamil tentang persiapan
persalinan. Selain itu juga di perlukan peran serta dari tenaga kesehatan dengan memberikan
konseling selama kehamilan, setelah persalinan, dan melakukan kunjungan rumah.
Kata kunci: peran tenaga kesehatan, ibu hamil

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sederhana yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Persiapan Persalinan” dengan baik. Penulis menyadari selesainya Karya Tulis Ilmiah
sederhana ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis saja, tetapi juga berkat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, seperti dosen pembimbing yaitu Ibu Dessy Wardiah, M.Pd
dan Ibu Liza Murniviyanti, M.Pd.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah sederhana ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah sederhana ini dan penyusun berharap Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya dan penyusun pada khususnya.

Palembang, Desember 2012

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Pembatasan Dan Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI.......................................................................................... 4
1. Konsep Dasar Pengetahuan................................................................................ 4
2. Konsep Dasar Kehamilan.................................................................................... 7
3. Persalinan.............................................................................................................. 10
4. Persiapan Persalinan........................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 16
3.2 Saran.................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan
sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidak siapan ibu dalam menghadapi
persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).

Angka kematian ibu pada tahun 2005 di Indonesia adalah 262 per 1000.000 kelahiran
hidup diperkirakan jumlah kelahiran hidup sebanyak 5 juta. Ini berarti setiap jam ada satu ibu
yang meninggal karena proses kelahiran dan persalinan. Dan angka kematian bayi pada tahun
2003 sebanyak 35 per 1.000 kelahiran hidup yang berarti bahwa setiap jam ada 18 bayi yang
meninggal.
Salah satu daerah di Indonesia AKI pada tahun 2004 dari 307 per 100.000 kelahiran
hidup turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2007, dan pada AKB yang didapat
dari 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi 26,9 per kelahiran hidup di tahun 2004 yang lalu.

Dampak yang ditimbulkan jika ibu tidak melakukan persiapan persalinan:

1.      Ibu kesulitan menentukan tempat persalinan.


2.      Ibu tidak tahu berapa biaya yang harus disiapkan.
3.      Ibu tidak tahu bahan-bahan apa saja yang dipersiapkan untuk bayi.
4.      Ibu tidak tahu apa yang akan terjadi pada proses persalinan bila tidak mempersiapkan persalinan.
5.      Ibu tidak bisa mengantisipasi resiko yang akan terjadi pada saat persalinan.

Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan kira-kira 95%
penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya,
maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) adalah mengupayakan agar :

1.      Setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan.


2.      Pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil.

Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan dapat


menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan
dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu ( Depkes. RI, 2002 ).

1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah:
Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan yang baik ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan umum dari karya tulis ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
persiapan yang baik.

1.4 Manfaat

1.      Manfaat Praktisi


Dapat memberikan masukan yang berarti bagi ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan
tentang persiapan persalinan khususnya melalui presektif motifasi.
2.      Manfaat Teoritis
Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan
kebidanan khususnya yang terkait dengan pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan.
3.      Manfaat bagi diri sendiri
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai penerapan
ilmu yang didapat selama ini.

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1    Landasan Teori
1.      Konsep Dasar Pengetahuan
A.    Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekadar menjawab pertanyaan
(Notoatmodjo, 2005).

1)      Tingkat pengetahuan

a.       Tahu (know).

Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya atau pengetahuan
mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk
mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si ibu tentang apa yang telah di pelajari.Antara
lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa persiapan persalinan sangat
penting.

b.      Memahami (Komprehesion).

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang di
ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi yang di berikan dia harus
menyebutkan contoh, menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya:
menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
c.       Aplikasi (Aplication).

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi yang lain.

d.      Analisa (Analisis).

Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.

e.       Sintesis (Syintesis).

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat
menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f.       Evaluasi.

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat membandingkan antara
anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

a.       Usia

Semakin cukup usia si ibu tingkat kemampuan atau kematangan akan lebih mudah untuk berpikir
dan mudah menerima informasi tentang kehamilannya.

b.      Tingkat pendidikan


Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang di perkenalkan.

c.       Pengalaman

Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan pengalaman dapat menuntun
seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar. Sehingga dari pengalaman yang benar
diperlukan berfikir yang logis dan kritis.

d.      Intelegensi

Pada prinsipnya mempengaruhi kemampuan seorang untuk menyesuaikan diri dan cara
pengambilan keputusan ibu-ibu atau masyarakat yang intelegensinya tinggi akan banyak
berpartisipasi lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan di banding dengan masyarakat
yang intelegensinya rendah.

e.       Sosial-Ekonomi

Mempengaruhi tingkah laku seseorang ibu atau masyarakat yang berasal dari sosial ekonomi
tinggi di mungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, tetapi
bagi ibu-ibu atau masyarakat yang sosial ekonominya rendah akan tidak merasa takut untuk
mengambil sikap atau tindakan.

f.       Sosial Budaya

Dapat mempengaruhi proses pengetahuan khususnya dalam penyerapan nilai-nilai sosial,


keagamaan untuk memperkuat super egonya.

g.      Pekerjaan

Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja,
karena dengan bekerja akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman. (Notoadmodjo,
2005)

h.      Jenis Kelamin

Jenis kelamin berkaitan dengan perilaku, modal bahwa individu melaukan modal sesuai jenis
kelaminnya. ( Notoatmodjo,2003)
2.      Konsep dasar kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Sarwono Prawirohardjo 2002).Kehamilan dibagi dalam triwulan yaitu:

a.       Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan

b.      Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan

c.       Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat
genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (Sarwono prawihardjo 2006)

Menurut Sarwono Prawihardjo ilmu kebidana tahun 2006 perubahan yang terdapat pada
wanita hamil adalah :

a.       Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat.

b.      Serviks Uteri

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.

c.       Vagina dan vulva

Vagina dan vulva akibat ekstogen mengalami perubahan pula adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebirubiruan.

d.      Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum grivicitatis sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira 16 minggu.

e.       Mamma

Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrigen dan


progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan putih berwarna jernih disebut colostrum. Sedangkan kalau sudah
partus colostum akan berubah warnanya agak kuning.
f.       Sirkulasi Darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain
yang memeng berfungsi berlebihan dalam kehamilan.

g.      Sistem Respirasi

Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas dikarenakan usus-
usustertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak.

h.      Traktus Digestifus

Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea) akibat dari kadar
hormon estrogen yang meningkat.

i.        Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kendung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar,sehingga sering timbul kencing.

j.        Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu: Pigmentasi
disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.

k.      Metabolisme Dalam Kehamilan

Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,dan
tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR akan meninggkat hingga 15-20% yang umumnya
ditemukan pada triwulan terakhir.

3.      Persalinan

a.      Pengertian Persalinan


Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina (Sarwono Prawiroharjo 2005). Persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya servik dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
tubuh didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
lain dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan seindiri.

Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu manupun pada janin (Saifuddin,
2001).

b.      Tahap-Tahap Menjelang Persalinan

Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I sampai dengan kala IV.

1.      Kala I

Temukan yang menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada kala I yaitu:

         Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.

         Kecepatan pembukaan servik paling sedikit 1 cm (fase aktif).

         Servik tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.

Pada kala I ini ibu merasa cemas dan takut karena sakit yang dihapainya.

2.      Kala II

Penangan pada kala II yaitu:

         Memberi dukungan yang terus-menerus kepada ibu.

         Menjaga kebersihan diri pada ibu.

         Mengipasi dan massage untuk kenyamanan ibu.

         Memberi dukungan mental kepada ibu.

         Mengatur posisi ibu.


         Memberi cukup minum pada ibu.

3.      Kala III

Manajemen aktif pada saat kala III meliputi ;

         Pemberian oksitosin dengan segera.

         Pengendalian tarikan pada tali pusat.

         Pemijatan uterus dengan segera setelah plasenta lahir.

Pada saat itu ibu merasa cemas dan bahagia karena telah dapat melahirkan anaknya, namun perur
masih terasa mulas dan rasa nyeri pada vagina.

4.      Kala IV

Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu dan bayi, karean keduanya
baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Pada saat ini ibu merasa cemas apakah ia
sanggup untuk menyusui bayinya dengan baik.

4.      Persiapan Persalinan

Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,
anggota keluarganya dan bidan. Dan ini akan menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta
tepat waktu (Depkes. RI,2002).

Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya pada
bidan,dokter umum,dokter spesialis obstetri dan ginekologi,bahkan seorang dukun untuk
pemeriksaan secara teratur,melakukan pengawasan hamil sekitar 12-14 kali sampai pada
persalinan.Pertemuan konsultasi dan menyampaikan keluhan,menciptakan hubungan saling
mengenal antara calon ibu dengan bidan atau dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya
sudah mencerminkan adanya “Informed consent” artinya telah menerima informasi dan dapat
menyetujui bahwa bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya.Sederet persiapan
biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai dari pemilihan tenaga penolong,
risiko persalinan yang mungkin dihadapi, pemilihan tempat bersalin, hingga persiapan
perlengkapan bayi.
Kebersihan diri dan aktivitas yang dapat dilakukan menjelang persalinan sangat disarankan
untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya: dengan mandi dan
membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama
persalinan.

Hal ini mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.


Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.Bulu kemaluan
tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal
tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.Selama menunggu
persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.ibu boleh
minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.

Hindari kepanikan dan ketakutan siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan
mendapatkan buah hati yang didambakan.simpan tenaga anda untuk melahirkan,tenaga anda
akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.dengan bersikap tenang, ibu dapat
melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.Dukungan dari orang-orang terdekat,perhatian
dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.

Sejak awal kehamilan, pasangan suami-istri dianjurkan untuk merencanakan hal-hal yang
berhubungan dengan persalinan untuk menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi.
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:

1.      Membuat Rencana Persalinan

Meliputi:

a.       Menentukan tempat persalinan yaitu:

Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk
memperkirakan waktu sampai ke rumah bidan. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam
tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah bidan.
Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan
darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan.
b.      Memilih tenaga kesehatan yang terlatih

c.       Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut?

d.      Bagaimana transportasi ke tempat persalinan tersebut?

e.       Siapa yang akan menemani saat persalinan?

f.       Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut?

g.      Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?

2.      Membuat Rencana Pembuatan Keputusan Jika Terjadi Kegawatdaruratan

Pada Saat Pembuat Keputusan Utama Tidak Ada Meliputi:

a.       Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?

b.      Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan?

3.      Mempersiapkan Sistem Transportasi Jika Terjadi Kegawatdaruratan meliputi:

a.       Dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, RS)?

b.      Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan?

c.       Kefasilitas kesehatan mana ibu tersebut harus dirujuk?

d.      Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan?

e.       Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial ?

4.      Membuat Rencana / Pola Menabung

Untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan.

5.      Mempersiapkan Barang - Barang yang Diperlukan untuk Persalinan

a.       Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain, sprai yang disimpan untuk persiapan
persalinan ( Depkes. RI, 2000).

BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan atau kekuatan sendiri. Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar
melalui jalan lahir.

Banyak ibu hamil yang tidak mengetahui tentang persalinan, kebanyakan ibu hamil takut
menghadapi persalinan. Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan,
diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.

3.2  Saran

Saran disini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang membangun yaitu:

1. Bagi Para Bidan

Diharapkan pada tenaga kesehatan untuk selalu memberikan informasi,melakukan


tabulin,mengkoordinasikan transportasi ambulan desa,mengikutsertakan keluarga dalam
persalinan.

2. Bagi Instansi Kesehatan

Dapat memperkaya konsep atau teori perkembangan ilmu pengetahuan kebinan khususnya
tentang persiapan persalinan.

3. Bagi Masyarakat

Masyarakat di harapkan mempunyai pengetahuan lebih tentang persiapan persalinan

Anda mungkin juga menyukai