Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN LAPANGAN

PT. JOB Pertamina Petrochina East Java memiliki wilayah kerja di daerah

Tuban, Jawa Timur, Indonesia, terdiri dari empat lapangan, yaitu Lapangan Mudi,

Lapangan Sukowati, Lapangan Bungoh Selatan, dan Lapangan Legowati. Pada bab

ini akan dibahas mengenai sejarah singkat perusahaan JOB Pertamina PetroChina

East Java dan tinjauan geologi dari daerah sekitar lapangan Sukowati berada, dan

statigrafinya.

2.1 Sejarah Singkat JOB Pertamina-PetroChina East Java

Perusahaan ini mempunyai jenis kontrak yaitu PSC-JOB dengan masa kontrak

selama 30 tahun. Dengan wilayah meliputi 6 kabupaten yaitu: Tuban, Bojonegoro,

Lamongan, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto dengan luas 1.478 Km. Lapangan-

lapangan yang telah dieksplorasi adalah:

1. Lapangan Mudi, ditemukan pada bulan April 1994 setelah pemboran sumur

ekplorasi Mudi #1. Lapangan Mudi JOB PPEJ terletak di Kecamatan Rengel,

Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur. Jumlah sumur yang ada sebanyak 23

sumur yaitu, 20 sumur diproduksikan menggunakan electric submersible

pump, 2 sumur sebagai disposal dan 1 sumur lubang kering.

2. Lapangan Sukowati, terletak di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten

Bojonegoro. Dibuka pada April 2001 dengan dimulainya pemboran eksplorasi

sumur RS1 yang dilanjutkan pemboran RS2. Sampai September 2008 telah

3
4

3. dilakukan pemboran sebanyak 6 sumur lainnya (yaitu RS3, RS4, RS5, RS6,

RS7, dan RS8).

4. Lapangan Karanganyar, di Kecamatan Balen terdapat satu sumur untuk

sementara ditinggalkan.

5. Lapangan Gondang, di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan terdiri dari

S#1 dan S#2 sementara ditinggalkan.

6. Lapangan Resik dan Lengowangi di Kecamatan Manyar, Gresik terdapat

masing-masing 1 sumur untuk sementara juga ditinggalkan.

2.2 Tinjauan Geologi Lapangan

Struktur Sukowati terbentuk oleh penumpukan batuan karbonat dengan

rentang waktu pembentukan dari oligosen sampai miosen. Batuan karbonat lapangan

Sukowati dapat dibagi menjadi dua horizon, yang pertama adalah Obligosen akhir

(dinamakan “oligocene build-ups”) dan batuan karbonat awal miosen tengah

(dinamakan “early miocene build-ups”).

Oligocene build ups diendapkan di bawah pengaruh kenaikan permukaan air

laut yang menghasilkan terumbu karang lokal yang panjang terhubung dengan

pinnacles dan pengaruh kecil dari permukaan lumpur, yang didominasi oleh tekstur

wackestone dan floatstone. Sebaliknya early miocene build-ups terbentuk dibawah

pengaruh tinggi gelombang relatif terhadap permukaan air laut dan kenaikan kecil

dari permukaan laut.


5

Reservoir di lapangan Sukowati berada pada early miocene build-ups. Secara

umum reservoir Sukowati memiliki dua perlapisan limestone yang terdapat

dikarakteristikan berdasarkan hasil seismik. middle build-ups dapat dilihat pada

seismik section pada gambar 2.1 sebagai refleksi bebas dan kemudian batas build ups

memiliki laminasi yang menggambarkan pembentukan build-ups sebagai rimcarbonat

platform.

Gambar 2.1

Peta Lokasi Lapangan Sukowati


6

2.2.1 Sistem Cekungan Jawa Timur

Dua potensial batuan induk (source rock) dapat dikenali pada cekungan Jawa

Timur, yaitu Ngimbang bawah dan Batulempung Tawun. Batuan reservoir yang

potensial ditemukan di beberapa tempat seperti pada : Batupasir Ngimbang bawah,

Batugamping Ngimbang Atas, Batugamping Kujung, Tawun Ngrayon Kawengan,

dan Lidah (Gambar 2.2). Formasi-formasi tersebut secara umum juga memiliki

batuan penutup yang potensial dikarenakan formasi tersebut juga terdiri dari interval

lapisan lempung tebal.

Gambar 2.2

Lokasi Cekungan Jawa Timur


7

2.2.2 Statigrafi Daerah Tuban

Penampang seismik yang melintang pada daerah lapangan Tuban memberikan

informasi tentang statigrafi pada daerah ini dan sekitarnya (Gambar 2.3). Berdasarkan

penampang seismik tersebut urutan statigrafi pada daerah lapangan Tuban adalah:

1. Basement

Basement yang dicirikan dengan lipatan batuan sedimen. Kemungkinan

hal ini berhubungan denga metasedimen awal zaman pre tersier. Tidak

ada sumur di daerah ini yang mencapai kedalaman basement sehingga

tidak ada informasi mengenai litologi di dalamnya.

2. Formasi Kujung

Ketidakselarasan pada basement dicirikan dengan refleksi yang kuat yang

mengidentifikasikan lapisan karbonat formasi kujung. Tidak ada sumur

yang mencapai formasi ini.

3. Formasi Tuban

Formasi karbonat Tuban secara selaras menumpang di atas formasi

Kujung. Karakter seismik yang terlihat pada karbonat ini menunjukan

perkembangan karbonat terumbu dengan refleksi Mound pada beberapa

perulangan.

4. Formasi Ngrayong

Batu pasir Ngrayong secara selaras menumpang diatas formasi Karbonat

Tuban. Berdasarkan penampang seismik yang ada, formasi ini dicirikan


8

dengan refleksi yang relatif kuat dan saling sejajar. Bagian terbawah dari

lapisan ini menunjukkan lapisan-lapisan yang saling onlap pada formasi

Tuban. Hal ini diimplementasikan sebagai batas sekuen atau

ketidakselarasan yang disebabkan perubahan muka air laut relatif. Zona

gas yang tertahan ditemukan pada bagia terbawah formasi ini.

5. Formasi Wonocolo

Batupasir Ngrayong tertutup secara selaras diatas formasi Wonocolo.

Formasi Wonocolo dicirikan dengan refleksi yang saling sejajar dan tidak

begitu jelas yang menunjuk formasi batu lempung.

6. Formasi Kawengan

Formasi Kawengan diendapkan secara selaras diatas formasi Wonocolo.

Formasi Ledok dan yang lebih muda terlihat sebagai refleksi horizontal

yang saling sejajar pada penampang seismic.

7. Formasi Lidah

Formasi Lidah merupaan formasi termuda di dalam urutan statigrafi di

daerah Tuban Block, sehingga banyak ditemukan endapan alluvial yang

subur. Formasi ini diendapkan secara selaras diatas formasi Kawengan

Penampang seismic dan urutan statigarfi pada daerah lapangan Tuban yang

telah disebutkan lapisan-lapisannya diatas dapat dilihat secara lebih jelas pada

gambar 2.3 dibawah ini.


9

Gambar 2.3

Lithologi Blok Tuban


10

Gambar 2.4

Ringkasan Stratigrafi Lapangan BDA

Anda mungkin juga menyukai