Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1

P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

KONSEP REVISI TAKSONOMI BLOOM DAN IMPLEMENTASINYA


PADA PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Ramlan Effendi
SMP Negeri 2 Lahat, Jl. Letnan Amir Hamzah 1 Lahat
ramlan.effendi@gmail.com

Abstrak.
Tujuan kajian ini adalah agar dapat menyusun soal-soal matematika sesuai konsep revisi taksonomi bloom.
Taksonomi Bloom merupakan suatu tingkatan dalam mengidentifikasikan keterampilan siswa dari jenjang
yang dasar sampai yang tertinggi. Tingkatan dalam revisi taksonomi bloom yang dilakukan oleh Kratwohl
dan Anderson meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (4),
mengevaluasi (5) dan mencipta (6). Tingkatan 44,5, dan 6 sering diklasifikasikan sebagai tingkat
keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills). Guru perlu mengembangkan soal-soal
sesusai revisi taksonomi bloom khususnya level C4, C5 dan C6 agar siswa terbiasa menyelesaikan soal yang
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi tersebut.

Kata kunci: Revisi taksonomi bloom, soal matematika

PENDAHULUAN mengajar, dengn tugas utamanya adalah


Sejak akhir tahun 2015, di kawasan merencanakan, melaksanakan, dan
ASEAN diberlakukan zona perdagangan mengevaluasi pembelajaran.
bebas. (Asean Free Trade Area, AFTA). Sebelum melaksanakan kegiatan
Kesepakatan antar negara Asean untuk pembelajaran matematika, penting bagi
meniadakan bea tarif perdagangan antar guru untuk menyusun suatu rencana
negara anggotanya, akan memberikan pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP
tantangan bagi perekonomian Indonesia. disusun dengan berpedoman pada
Hasil produk nasional harus lebih unggul kompetensi inti dan kompetensi dasar
dengan produk dari negara lain, baik dari (dalam kurikulum 2013) ataupun standar
segi kuantitas maupun kualitas, agar kompetensi dan kompetensi dasar (dalam
perdagangan tidak di kuasai oleh barang- KTSP). Berpedoman pada standar tersebut,
barang impor. guru menyusun tujuan pembelajaran yang
Untuk menghasilkan produk yang ingin dicapai.
berkualitas harus diawali dari sumber daya Untuk mengetahui tingkat
manusianya yang berkualitas. Hanya ketercapaian tujuan pembelajan siswa, guru
dengan manusia Indonesia yang harus melakukan penilaian. Salah satu
berkompetensi yang sanggup bersaing teknik penilaian dapat dilakukan dengan
dalam globalisasi dan pasar bebas. cara memberikan soal-soal tes evaluasi
Sumber daya manusia yang unggul untuk dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya
tersebut hanya akan diperoleh dari jawaban siswa akan di koreksi sesuai
pendidikan. Salah satu jenis pendidikan konsep, prinsip dan prosedur matematika
yang dilakukan adalah pendidikan formal di yang telah diajarkan. Jika nilai seorang
sekolah mulai dari SD/MI, SMP/MTs, dan siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan
SMA/MA dan Perguruan Tinggi. Upaya minimal (KKM), maka siswa tersebut
peningkatan mutu pendidikan menjadi dinyatakan telah menguasai materi yang
tugas dan tanggung jawab semua tenaga diajarkan.
kependidikan. Namun dalam pendidikan Tes yang digunakan dalam proses
formal, peran guru sangat menentukan, evaluasi untuk mengukur kemampuan
sebab gurulah yang langsung membina para siswa ditetapkan sesuai indikator
siswa di sekolah melalui proses belajar keberhasilan pembelajaran. Tingkatan tes

72 Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

evaluasi pembelajaran yang sering menekankan aspek intelektual, seperti


digunakan adalah Taksonomi Bloom. pengetahuan, pengertian, dan
Namun banyak guru yang terjebak pada keterampilan berpikir.
kata kerja operasional (KKO) saja, sehingga 2. Ranah Afektif (Affective Domain) berisi
soal yang dibuat hanya pada level perilaku-perilaku yang menekankan
mengingat atau memahami saja, tidak aspek perasaan dan emosi, seperti minat,
membuat soal tes sesuai dengan pengertian sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian
taksonomi bloom yang sebenarnya yang diri.
juga memiliki level keterampilan berpikir 3. Ranah Psikomotor (Psychomotor
tingkat tinggi. Domain) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik
Konsep Taksonomi Bloom seperti tulisan tangan, mengetik,
Taksonomi Bloom adalah struktur berenang, dan mengoperasikan mesin.
hierarki (bertingkat) yang Ranah kognitif memuat tujuan
mengidentifikasikan keterampilan berpikir pembelajaran dengan proses mental yang
mulai dari jenjang yang rendah hingga yang berawal dari tingkat pengetahuan ke tingkat
tinggi. Berawal dari pemikiran dan yang lebih tinggi yakni evaluasi. Tingkatan
penelitian seorang psikolog pendidikan dari ranah kognitif dalam taksonomi bloom
Amerika Serikat Benjamin S. Bloom pada diperlihatkan dalam gambar berikut
tahun 1950, bahwa evaluasi hasil belajar ini:
disekolah sebagian besar butir soal yang
diajukan hanya berupa soal tentang hapalan,
sedangkan menurutnya hapalan merupakan
tingkat terendah dalam kemampuan
berfikir. Agar proses pembelajaran
menghasilkan siswa berkompeten, maka
disusunlah suatu Taksonomi Bloom yang
dipublikasikannya pada tahun 1956 dengan
judul “Taxonomy Of Educational
Objectives: The Classification of
Educational Goals”.
Gambar 1 Tingkatan taksonomi bloom
Benjamin. S. Bloom membuat suatu
klasifikasi berdasarkan urutan keterampilan
Revisi Taksonomi Bloom
berpikir dalam suatu proses yang semakin
Seiring perkembangan teori
lama semakin tinggi tingkatannya. Mula-
pendidikan, Krathwohl (2001) dan para ahli
mula taksonomi bloom terdiri atas dua
psikologi aliran kognitivisme memperbaiki
bagian yaitu ranah kognitif dan ranah
taksonomi Bloom agar sesuai dengan
afektif (cognitive domain and affective
kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut
domain). Pada tahun 1966 Simpson
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan
menambahkan ranah psikomotor
nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi
melengkapi apa yang tekah dibuat oleh
yang dibuat hanya pada ranah kognitif
bloom. Dengan demikian menjadi tiga
dengan menggunakan kata kerja.
ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
Perubahan ini dilakukan dengan
ranah psikomotor.
memberi versi baru pada ranah kognitif
Selanjutnya dalam Taksonomi Bloom
yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi
(Arikunto, 2009), tujuan pendidikan dibagi
pengetahuan kognitif (Anderson, 2010).
ke dalam tiga domain, yaitu:
Selanjutnya ada empat kategori dalam
1. Ranah Kognitif (Cognitive Domain),
dimensi pengetahuan kognitif yaitu
yang berisi perilaku-perilaku yang
pengetahuan faktual, pengetahuan

Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada 73


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

konseptual, pengetahuan prosedural, dan tabel, diagram, atau media lain untuk
pengetahuan metakognitif. Sedangkan pada memperjelas keadaan atau masalah, (5)
dimensi proses kognitif juga dibagi menjadi Memiliki sikap menghargai kegunaan
6 tingkatan yaitu: Mengingat matematika dalam kehidupan, yaitu
(remembering), memahami memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan
(understanding), mengaplikasikan minat dalam mempelajari matematika, serta
(applying), menganalisis (analyzing), sikap ulet dan percaya diri dalam
Mengevaluasi (evaluating), dan mengkreasi pemecahan masalah.
(creating). Enam tingkatan inilah yang Sejalan dengan tujuan Standar Isi
sering digunakan dalam merumuskan Permendiknas tahun 2006 tersebut,
tujuan belajar yang di kenal dengan istilah National Council of Teachers of
C1 sampai dengan C6. Mathematics (NCTM) menyatakan ada
lima standar kemampuan matematis yang
Tabel 1. Perbandingan taksonomi bloom harus dimiliki oleh siswa yaitu kemampuan
dan revisinya ranah kognitif pemecahan masalah (problem solving),
Taksonomi Revisi kemampuan komunikasi (communication),
Bloom Taksonomi Keterangan kemampuan koneksi (connection),
Bloom kemampuan penalaran reasoning), dan
Pengetahuan Mengingat kemampuan representasi (representation).
Pemahaman Memahami Low order Dari uraian diatas terlihat bahwa
thinking tingkatan dalam revisi Taksonomi Bloom
Penerapan Mengaplikasi-
skills sejalan dengan tujuan standar isi
kan
Analisis Menganalisis
Permendiknas maupun standar kemampuan
High Order matematis NCTM.
Sintesis Mengevaluasi Thinking
Dalam perkembangannya, ada kata
Evaluasi Mengkreasi skills
kerja operasional (KKO) yang sering
dijadikan acuan guru dalam membuat
Penerapan Soal Matematika klaisifikasi soal. Padahal KKO tersebut
Sesuai Revisi Taksonomi Bloom banyak yang tumpang tindih dan beririsan
Permendiknas no 22 tahun 2006 sehingga tidak bisa dijadikan dasar dalam
tentang Standar Isi mata pelajaran membuat klasifikasi soal. Yang terbaik
matematika memuat tujuan mata pelajaran yaitu menyusun soal sesuai pada pengertian
Matematika untuk lingkup pendidikan dasar masing-masing tingkatan. Berikut ini
dan menengah adalah agar peserta didik tingkatan ranah kognitif dalam revisi
memiliki kemampuan antara lain (1) taksonomi bloom beserta contoh soal dalam
Memahami konsep matematika, pelajaran matematika.
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan atau algoritma, secara Kategori C1- Mengingat (Remembering)
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam Mengingat adalah mengambil
pemecahan masalah, (2) Menggunakan pengetahuan yang relevan dari memori
penalaran pada pola dan sifat, melakukan jangka panjang. Termasuk di dalamnya
manipulasi matematika dalam membuat mengenali (recognizing) dan recalling
generalisasi, menyusun bukti, atau (menuliskan/ menyebutkan). Mengingat
menjelaskan gagasan dan pernyataan merupakan proses kognitif yang paling
matematika, (3) Memecahkan masalah yang rendah tingkatannya.
meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, Contoh Soal.
menyelesaikan model dan menafsirkan Sebutkan rumus luas permukaan bola?
solusi yang diperoleh, (4)
Mengomunikasikan gagasan dalam simbol,

74 Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

Alasan. untuk membandingkan/ comparing


Untuk menjawab soal disamping, siswa (mengkontraskan, memetakan, atau
berpikir untuk mengingat rumus luas mencocokkan), yaitu mendeteksi persamaan
permukaan bola dalam ingatannya, lalu dan perbedaan antara dua atau lebih objek,
kemudian menuliskan bahwa rumus luas peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Dalam
permukaan bola adalah . hal ini membandingkan contoh yang
diberikan dengan definisi persamaan linear
Kategori C2- Memahami (understanding)
dua variabel.
Memahami yaitu mengkonstruksi
makna atau pengertian berdasarkan
Kategori C3-Mengaplikasikan (Applying)
pengetahuan awal yang dimiliki,
Mengaplikasikan atau menerapkan
mengaitkan informasi yang baru dengan
ataupun menggunakan prosedur untuk
pengetahuan yang telah dimiliki, atau
melakukan latihan atau memecahkan
mengintegrasikan pengetahuan yang baru
masalah yang berhubungan erat dengan
ke dalam skema yang telah ada dalam
pengetahuan prosedural. Penerapan terdiri
pemikiran siswa. Siswa dikatakan
dari dua macam proses kognitif yaitu
memahami ketika mereka mampu untuk
mengeksekusi (executing) tugas yang
membangun makna dari pesan instruksional
familiar dan mengemplementasi
termasuk lisan, tertulis, dan grafis
(emplementing) tugas tugas yang tidak
komunikasi, dan materi yang disampaikan.
familiar.
Proses kognitif dalam kategori Memahami
termasuk menafsirkan (interpreting),
Contoh Soal.
mencontohkan (examplifying),
Sebuah aula berbentuk balok dengan
mengklasifikasi (classifying), meringkas
ukuran panjang 9 meter, lebar 7 meter, dan
(summarizing), menyimpulkan (inferring),
tinggi 4 meter. Dinding bagian dalamnya
membandingkan (comparing), dan
dicat dengan biaya Rp.50.000,- per meter
menjelaskan(explaining).
persegi. Seluruh biaya pengecatan aula
adalah ...
Contoh Soal.
Jelaskan apa perbedaan dari luas
Alasan.
permukaan bola dan volume bola?
Untuk menyelesaikan soal disamping, siswa
perlu memilih rumus yang akan digunakan
Alasan.
sesuai prosedur. Sebab dalam materi balok
Untuk menjawab soal diatas, siswa sudah
ada rumus luas permukaan balok dan rumus
harus memahami pengertian dan konsep
volume balok, dan kemudian
luas permukaan bola dan volume bola.
menghubungkannya dengan biaya
Siswa akan berpikir tentang informasi-
pengecatan.
informasi penting mengenai luas dan
volume bola, memilah informasi itu untuk
Kategori C4- Menganalisis (Analyzing)
membedakan luas dan volume bola. Contoh
Kategori menganalisa meliputi
lain: jelaskan apakah setiap kubus itu
menguraikan suatu permasalahan atau
balok?
obyek ke unsur-unsur penyusunnya dan
menentukan bagaimana saling keterkaitan
Contoh soal 2.
antar unsur-unsur penyuaun tersebut
Mengapa 2x2 + 3x = 14 bukanlah bentuk
dengan struktur besarnya. Kategori ini juga
persamaan linear dua variabel?
termasuk menganalisis bagian-bagian
terkait satu sama lain. Kategori ini meliputi
Alasan.
proses kognitif membedakan,
Soal diatas termasuk bentuk soal
pengorganisasian, dan atributing.
memahami karena menuntut kemampuan

Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada 75


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

Pengorganisasian meliputi menemukan Alasan.


koherensi, integrasi, menguraikan atau Untuk menjawab soal di samping, siswa
penataan. harus menghitung volume masing masing
benda (bak dan bola) untuk kemudian
Contoh Soal. mengevaluasi, yakni mempertimbangkan,
Diberikan sebuah persegi ABCD, busur memeriksa kecara kuantitas volume air dan
lingkaran berpusat di A dan C digambarkan bola yang dihubungkan dengan volume
dari titik B ke D. Garis diagonal AC bak.
memotong kedua busur di titik X dan Y.
Jika XY = 12 - 6√2 cm. Maka luas persegi Contoh 2.
ABCD adalah…. Persamaan bisa disederhanakan
menjadi x + y = 3. Periksalah apakah
termasuk persamaan linear dua
variabel?

Alasan.
Soal diatas menuntut kemampuan
memeriksa/checking yaitu kemampuan
mendeteksi inkonsistensi atau kekeliruan
dalam proses atau produk, menentukan
Alasan. apakah suatu proses atau produk memiliki
Soal diatas termasuk kategori menganalisis konsistensi internal, atau mendeteksi
karena menuntut kemampuan untuk efektivitas prosedur seperti yang sedang
mengorganisir /organizing yaitu dilaksanakan. Juga kemampuan untuk
menentukan bagaimana kesesuaian sebuah mengkritisi yaitu mendeteksi
unsur atau fungsinya dalam struktur. ketidaksesuaian antara produk atau operasi
Menganalisis unsur XY dalam kaitannya dan beberapa kriteria eksternal, menentukan
dengan konsep lingkaran dan persegi. apakah suatu produk memiliki konsistensi
eksternal, atau menilai kesesuaian prosedur
Kategori C5-Mengevaluasi (Evaluating) untuk masalah yang diberikan.
Mengevaluasi didefinisikan membuat
suatu pertimbangan atau penilaian Kategori C6-Mengkreasi (Creating)
berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mengkreasi atau mencipta yaitu
Kriteria yang sering dipakai adalah kualitas, menempatkan elemen bersama-sama untuk
efektifitas, efisiensi dan konsistensi. membentuk satu kesatuan yang utuh atau
Standar mengevaluasi dapat berbentuk fungsional; yaitu, reorganisasi unsur ke
kuantitatif. Mengevaluasi termasuk juga dalam pola atau struktur yang baru.
proses kognitif memeriksa dan mengkritisi. Termasuk dalam mencipta yaitu
generating/ menghipotesiskan, planning
Contoh Soal. /merencanakan, dan producing/
Sebuah bola besi dimasukkan ke dalam menghasilkan. Proses kreatif dapat di
kotak berbentuk kubus dengan panjang bedakan menjadi 3 fase yaitu (a)
rusuk 10 cm. Jika volume air 900 cm3, representasi masalah, (b) perencanaan
Serta panjang jari-jari bola 3 cm, apakah air solusi, dan (c) pelaksanaan solusi.
dalam bak itu akan tumpuh?
Contoh soal.
Perhatikan gambar berikut ini.

76 Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

hal ini menyusun sebuah rumus baru yang


sesuai untuk kondisi yang diberikan.
Soal-soal kategori menganalisis,
mengevaluasi dan mengkreasi termasuk
soal yang dapat mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills). Menurut Lewis dan
Smith (1993), keterampilan berpikir tingkat
tinggi terjadi ketika seseorang mengambil
informasi baru dan informasi yang sudah
tersimpan dalam ingatannya, selanjutnya
Jika t1 = 3t2, dan r1= 4a. Rumuskan volume menghubungkan informasi tersebut dan
kerucut terpancung seperti gambar diatas! menyampaikannya untuk mencapai tujuan
atau jawaban yang dibutuhkan.
Alasan.
Untuk menjawab soal diatas, siswa harus SIMPULAN
memikirkan sesuatu yang baru yang bisa Taksonomi bloom dan revisinya
digunakan untuk memecahkan masalah, merupakan tingkatan yang digunakan
mengorganisasikan unsur dalam pola baru, sebagai panduan guru dalam menyusun soal
dan mengaitkannya dengan konsep yang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
telah dipelajari sebelumnya (kesebangunan) Perbaikan dalam revisi taksonomi bloom
untuk menentukan unsur yang belum dapat dijadikan acuan dalam menyusun soal
diketahui (r2), yang akan digunakan dalam mulai dari jenjang terendah (mengingat)
merumuskan volume kerucut terpancung. sampai jenjang tertinggi (mengkreasi).
Tujuan pada tingkatan yang tertinggi tidak
Contoh 2. dapat dicapai sebelum mencapai tujuan
Sebuah wadah popcorn yang terbuat dari pada tingkatan di bawahnya. Penting bagi
karton, berbentuk limas tegak yang guru untuk tidak terjebak pada kata kerja
terpotong. Bagian alas dan atasnya operasional yang terkadang sama untuk
berbentuk persegi dengan panjang rusuk tingkatan yang berbeda. Sebaiknya
bawah s dan rusuk bagian atasnya 3s. jika membuat soal sesuai dengan pengertian
tinggi wadah popcorn tersebut t. Susunlah masing-masing tingkatan. Beberapa soal di
sebuah rumus yang dapat digunakan untuk atas dapat dijadikan contoh dalam
menghitung luas permukaan wadah menyusun tujuan pembelajaran dan alat
popcorn. tesnya.
Jika kita memperhatikan soal-soal
yang dibuat oleh Programme for
International Student Assessment (PISA)
dan Trends in International Mathematics
and Science Study (TIMSS), soal yang ada
merupakan soal-soal yang menuntut
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
pemecahan masalah. Karena itu guru perlu
mengembangkan soal-soal sesusai revisi
taksonomi bloom khususnya level C4, C5
Alasan. dan C6 agar siswa terbiasa menyelesaikan
Soal di atas menuntut siswa untuk soal yang mengembangkan keterampilan
menciptakan produk (producing). Dalam berpikir tingkat tinggi.

Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada 77


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 Nomor 1
P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. 2001. A
Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing: A Revision of Bloom’s
Taxonomy of Educatioanl Objectives.
New York: Addison Wesley
Longman, Inc.
Anderson, L. W et al. 2010. Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen Revisi
Taksonomi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Lewis, A., & Smith, D. 1993. Defining
higher order thinking. Theory into
practice, 32(3), 131-137.
Muijs, D., Reynold, D. 2008. Effective
Teaching Teori dan Aplikasi
Terjemahan: Soetjipto, H. dan
Soejjipto, S. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wardhani dan Rumiati 2011. Instrumen
Penilaian Hasil Belajar Matematika
SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

78 Ramlan Effendi: Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada


Pelajaran Matematika SMP │Halaman 72 – 78

Anda mungkin juga menyukai