Anda di halaman 1dari 46

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul yang berjudul Lembar Kerja

Siswa Fisika untuk SMK kelas X Bidang Keahlian TIK.

Proses penulisan dan pembuatan modul ini tidak lepas dari bantuan ber-bagai pihak

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

seluruh pihak yang telah membantu.

Dalam penyusunan modul ini, penulis menyadari segala kekurangan dan

ketidaksempurnaan, sehingga kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

sangat diharapkan. Semoga modul ini bermanfaat bagi dunia penge-tahuan pada khususnya

dan bagi seluruh pembaca pada umumnya.

Lumajang, 13 Juni 2016

Penulis

1
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, TUJUAN PEMBELAJARAN DAN
MATERI POKOK

JENJANG : SMK
MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS :X
Standar Kompetensi
1. Mengukur besaran dan menerapkan satuannya
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Materi Pokok
Peserta didik mampu :
1.1.1. Menjelaskan pengertian besaran pokok dan besaran
turunan
1.1.2. Menjelaskan pengertian satuan dan macam-macam
1. 1 Me
satuan
nguasai konsep Besaran dan
1.1.3. Mengkonversi besaran pokok ke dalam SI dan satuan
besaran dan Satuan
yang lain
satuannya
1.1.4. Mengkonversi besaran turunan ke dalam SI dan satuan
yang lain
1.1.5. Menentukan dimensi besaran pokok
1.1.6. Menentukan dimensi besaran turunan
Peserta didik mampu :
1.2.1. Mengetahui jenis-jenis alat ukur beserta besaran yang
diukur
1.2.2. Terampil menggunakan beberapa alat ukur
1.2.3. Menentukan ketelitian dari beberapa alat ukur.
1. 2 Me
1.2.4. Menuliskan hasil pengukuran disertai dengan ketelitian
nggunakan alat
alat ukur
ukur yang tepat
1.2.5. Menjelaskan aturan dalam menetukan angka penting Pengukuran
untuk mengukur
1.2.6. Mengoperasikan angka penting dalam operasi
suatu besaran
penjumlahan dan perkalian.
fisis
1.2.7. Menjelaskan aturan dalam menetukan angka penting
1.2.8. Mengoperasikan angka penting dalam operasi
penjumlahan dan perkalian.
1.2.9. Menjelaskan macam-macam kesalahan dalam
pengukuran
Standar Kompetensi
2. Menerapkan hukum gerak dan gaya
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Materi Pokok
Peserta didik mampu :
2. 1 2.1.1. Menjelaskan pengertian gerak
konsep gerak 2.1.2. Menjelaskan pengertian gaya
dan gaya Gerak
2.1.3. Menjelaskan hubungan gaya dengan gerak.
2.1.4. Menjelaskan macam-macam gerak
Peserta didik mampu : GLBB dan GLBB
2. 2 2.2.1. Menjelaskan setiap besaran gerak lurus beraturan.
lurus 2.2.2. Menentukan hubungan setiap besaran gerak lurus
beraturan.
2.2.3. Menghitung jarak atau perpindahan pada selang waktu
tertentu.
2.2.4. Menghitung kecepatan rata-rata benda yang bergerak
lurus beraturan.
2.2.5. Menjelaskan besaran gerak lurus berubah beraturan
(percepatan, perlajuan)
2.2.6. Menentukan hubungan besaran-besaran dalam gerak
lurus berubah beraturan.
2.2.7. Menghitung kecepatan benda bergerak lurus berubah
beraturan pada selang waktu tertentu
2.2.8. Menghitung jarak tempuh, waktu tempuh dan
percepatan yang dialami benda yang bergerak lurus

2
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
berubah beraturan.
2.2.9. Menghitung jarak atau perpindahan pada selang waktu
tertentu.
2.2.10. Menghitung kecepatan rata-rata benda yang bergerak
lurus beraturan.
Peserta didik mampu :
2. 3 2.3.1. Menjelaskan periode, frekuensi, dan kecepatan sudut
melingkar 2.3.2. Menjelaskan percepatan sudut dan gaya sentripetal
2.3.3. Menghitung periode, frekuensi dan kecepatan sudut
gerak melingkar.
2.3.4. Menghitung percepatan sudut, gaya sentripetal pada GMB
gerak melingkar.
2.3.5. Menetukan hubungan kecepatan sudut dengan
kecepatan linier
2.3.6. Menentukan hubungan percepatan sudut dengan
percepatan linier
Peserta didik mampu :
2. 4 2.4.1. Menjelaskan hukum Newton 1
hukum Newton 2.4.2. Menerapkan hukum Newton 1 dalam kehidupan.
2.4.3. Menjelaskan hukum Newton 2 Hukum Newton
2.4.4. Menerapkan hukum Newton 2 dalam kehidupan.
2.4.5. Menjelaskan hukum Newton 3
2.4.6. Menerapkan hukum Newton 3 dalam kehidupan.
Peserta didik mampu :
2. 5 2.5.1. Menjelaskan konsep gaya berat.
gesek 2.5.2. Menjelaskan konsep gaya normal.
2.5.3. Menjelaskan gesekan pada benda yang diam tanpa gaya
dorong/tarik
2.5.4. Menjelaskan gesekan pada benda yang tepat akan Gaya Gesek
bergerak
2.5.5. Menghitung gaya gesek statis dan kinetis pada benda
yang berada di bidang datar.
2.5.6. Menghitung gaya gesek kinetis pada benda yang berada
di bidang miring
Standar Kompetensi
3. Menerapkan gerak translasi, rotasi, dan keseimbangan benda tegar
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Materi Pokok
3.1 Memahami Peserta didik mampu :
konsep gerak 3.1.1. Menentukan hubungan sudut dengan jarak tempuh.
translasi dan 3.1.2. Menentukan hubungan kecepatan linier dengan
rotasi. kecepatan angular
Analogi Gerak
3.1.3. Menentukan hubungan percepatan linier dan percepatan
Translasi dan
angular.
Rotasi
3.1.4. Menjelaskan momen inersia benda titik.
3.1.5. Menjelaskan momen inersia benda tegar
3.1.6. Menjelaskan konsep momen gaya
3.1.7. Menjelaskan konsep momen kopel.
3.2 Menghitung gerak Peserta didik mampu :
translasi dan 3.2.1. Menghitung momen gaya benda yang berotasi
rotasi 3.2.2. Menghitung momen kopel pada benda yang berotasi.
3.2.3. Menentukan hubungan momen gaya dengan percepatan
Gerak Rotasi
rotasi/anguler.
3.2.4. Menerapkan hubungan momen gaya dengan percepatan
rotasi dalam perhitungan.

DAFTAR ISI
3
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
KI, KD DAN TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 4
BAB I. BESARAN, SATUN DAN PENGUKURAN
A. Besaran..............................................................................................................6
B. Sistem Satuan....................................................................................................7
C. Dimensi Satuan..................................................................................................9
D. Notasi Ilmiah.......................................................................................................9
E. Pengukuran .....................................................................................................10
F. Angka Penting..................................................................................................11
Pelatihan Akhir Modul.......................................................................................16
BAB II. GERAK DAN GAYA
A. Kinematika Gerak.............................................................................................18
Pelatihan Modul................................................................................................33
B. Dinamika Gerak................................................................................................38
Pelatihan Akhir Modul.......................................................................................45
BAB III. GERAK TRANSLASI, ROTASI DAN BENDA TEGAR
A. Gerak Translasi dan Rotasi..............................................................................48
B. Dinamika Gerak Rotasi.....................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 50

4
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
1

A. BESARAN
Besaran adalah .............................................................................................................
......................................................................................................................................

Macam-macam besaran
1. Berdasarkan satuan
a. Besaran pokok, adalah................................................................................
......................................................................................................................
Tabel besaran pokok
Lambang
Besaran Dasar Satuan (Si) Lambang Dimensi
Besaran
Panjang ........... ........... ........... ...........
Massa ........... ........... ........... ...........
Waktu ........... ........... ........... ...........
Kuat Arus listrik ........... ........... ........... ...........
Suhu ........... ........... ........... ...........
Jumlah zat ........... ........... ........... ...........
Intensitas cahaya ........... ........... ........... ...........

a. Besaran turunan, adalah besaran yang satuannya


diturunkan dari satuan besaran pokok
BESARAN TURUNAN SATUAN SI
1. Energi kg.m2.s-2 = Joule J
-2
2. Gaya kg.m.s = newton N
3. Daya J/s = Watt W
4. Tekanan N/m2 = Pascal Pa
-1
5. Frekuensi s = Hertz Hz
6. Beda Potensial Volt V
7. Muatan listrik A.s = Coulomb C
8. Fluks magnit Weber Wb
9. Tahanan listrik Farad F
10. Induksi magnetik Tesla T
11. Induktansi Henry Hb
12. Fluks cahaya Lumen Lm
13. Kuat penerangan Lux Lx

2. Berdasarkan ada/tidak adanya arah


a. Besaran vektor, adalah................................................................................
.......................................................................................................................... .
Contoh : - Gaya - Perpindahan

5
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
- Kecepatan - Percepatan
- Momentum linear - Impuls, dll
b. Besaran skalar adalah.................................................................................
...........................................................................................................................
Contoh: - Jarak - Kelajuan
- Perlajuan - Suhu
- Waktu - Luas

3. Besaran tambahan, besaran yang tidak memiliki dimensi.


a. Sudut datar, satuan : radian (rad)
b. Sudut ruang, satuan : steradian (sr)

B. SISTEM SATUAN
Satuan adalah...............................................................................................................
Sistem satuan terdiri atas :
 Sistem satuan metrik, yang dibedakan atas :
1. Sistem statis :
 statis besar
- satuan panjang : meter
- satuan gaya : kg gaya
- satuan massa : smsb
 statis kecil
- satuan panjang : cm
- satuan gaya : gram gaya
- satuan massa : smsk
2. Sistem dinamis :
Sistem Satuan Dinamis Besar Dinamis Kecil
1. Panjang meter cm
2. Massa kg gr
3. Waktu sec sec
4. Gaya newton dyne
5. Usaha N.m = joule dyne.cm = erg
6. Daya joule/sec erg/sec
Sistem dinamis besar biasa kita sebut “MKS” atau “sistem praktis” atau “sistem
Giorgie”. Sistem dinamis kecil biasa kita sebut “C G S” atau “sistem Gauss”.
 Sistem satuan Britiania (British System = sistem inggris)
Sistem Satuan British
1. Panjang foot ( kaki )
2. Massa Slug
3. Waktu Sec
4. Gaya pound ( lb )
5. Usaha ft.lb
6. Daya ft.lb/sec

6
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
C. NOTASI ILMIAH
Merupakan cara penulisan bilangan yang sangat kecil sekali atau sangat besar sekali ke
dalam bentuk: a x 10 n
dimana : 0 < a < 10 ( angka-angka penting )
10n disebut orde, n bilangan bulat positif atau negatif
contoh : -11.000.000 m = 1,1 x 107
- 345000000 J = 3,45 . 10 8 J
- 0,00000435 m = 4,35 . 10 -6 m
- 0,00034 V = 3,4 x 10-3 V

Latihan 1.1
Isilah Titik-titik di bawah ini dan nyatakan dengan notasi ilmiah
a. 1.500.000 Volt = .............................. KV.
b. 16 mega volt = .............................. V.
c. 20 kilo ohma = .............................. Ohm.
d. 0,000532 Joule = ..............................milijoule.
e. 600 mikro coulomb = .............................. coulumb
f. 0,00257 m =
g. 245.000.000 W =
h. 0,000 004 670 m =
i. 0,00053 s =
j. 100 V =
k. 0,000 000 022 348 =
l. 0,0067 m =
m. 627,4 m =
n. 23400 kg =
o. 0,235 J =

D. PENGUKURAN
Pengukuran adalah......................................................................................................
.....................................................................................................................................
Berikut ini beberapa contoh alat ukur sesuai dengan sistem internasional.
Latihan 1.2
Isilah Titik-titik di dalam Tabel berikut
Nama Alat Ukur Kegunaan
Mistar
Jangka sorong
Mikrometer
Neraca
Stopwatch
Dinamometer
Termometer
Higrometer

7
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Ampermeter
Ohm meter
Volt meter
Barometer
Hidrometer
Manometer
Kalorimeter

Jangka Sorong

Contoh 1.
Pengukuran menggunakan jangka sorong diperoleh hasil sebagai berikut:

Hitunglah hasil pengukurannya berdasarkan gambar di atas!


Penyelesaian:
Pada skala utama menunjukkan = 58 mm
Pada skala nonius menunjukkan = 5 0,1 = 0,5 mm
Hasil pengukuran = (58 + 0,5) mm = 58,5 mm = 5,85 cm

Latihan 1.3
Kerjakan latihan soal di halaman buku paket

E. ANGKA PENTING
Angka Penting adalah .................................................................................................
..................................................................................................................................... .
Aturan angka penting :
1. .........................................................................................
8
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
................................................................................................................................
Contoh
a..............................................................................................................................
b..............................................................................................................................
c..............................................................................................................................
2. .........................................................................................
................................................................................................................................
Contoh
a..............................................................................................................................
b..............................................................................................................................
c..............................................................................................................................
3. .........................................................................................
................................................................................................................................
Contoh
a..............................................................................................................................
b..............................................................................................................................
c..............................................................................................................................
4. .........................................................................................
................................................................................................................................
Contoh
a..............................................................................................................................
b..............................................................................................................................
c..............................................................................................................................
5. .........................................................................................
................................................................................................................................
Contoh
a..............................................................................................................................
b..............................................................................................................................
c..............................................................................................................................

Pembulatan
1. Angka yang di bawah 5 dibulatkan ke bawah.
Contoh: 46,74 dibulatkan menjadi 46,7
2. Angka yang di atas 5 dibulatkan ke atas.
Contoh: 46,76 dibulatkan menjadi 46,8
3. Angka tepat 5 dibulatkan:

9
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
1) ke atas, jika angka sebelum 5 merupakan angka ganjil. Contoh: 46,75
dibulatkan menjadi 46,8
2) ke bawah, jika angka sebelum 5 merupakan angka genap. Contoh: 46,65
dibulatkan menjadi 46,6

Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka Penting :


1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya
boleh terdapat SATU ANGKA TAKSIRAN saja.
Contoh : 2,34 angka 4 taksiran
0,345 angka 5 taksiran
+
2,685 angka 8 dan 5 ( dua angka terakhir ) taksiran.
maka ditulis : 2,69
(Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka dibelakang koma yang paling
sedikit).
Contoh :13,46 angka 6 taksiran
2,2347 - angka 7 taksiran
11,2253 angka 2, 5 dan 3 ( tiga angka terakhir ) taksiran
maka ditulis : 11,22
Hasil penjumlahan/pengurangan harus mengandung jumlah angka penting paling
sedikit dari bilangan yang dijumlahkan/dikurangkan.
Contoh : 476,34 (5 angka penting)
54,7 (3 angka penting)
+
531,04
dibulatkan menjadi 531 (3 angka penting)

Latihan 1.4
1. Tentukan Jumlah Angka penting pada hasil pengukuran di
bawah ini!
a. 61.746 m
b. 2000,2006 V
c. 9,0000 A
d. 67,50000 C
e. 370000 J
f. 0,0000725 C
g. 8900 gram
h. 40 cm
i. 4,800 cm
j. 15,258 m

2. Hitunglah dengan berpedoman pada aturan angka penting


a. 143,56 gram + 22,5 gram =
b. 187,89 gram – 25,0 gram =

10
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
2

11
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
E
K
M
M
E
A
N
I
KK
D A
A
I
T
K
A
R
E
G K
A
K
I
N

A. KINEMATIKA GERAK
1. Kedudukan
Kedudukan adalah letak (posisi) suatu benda pada waktu tertentu terhadap titik
acuan tertentu. Simbol kedudukan (x)
Contoh : - meja di raung tamu terletak 3 cm sebelah kanan televisi.
- meja guru terletak 3 cm di depan papan tulis.

12
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
2. Jarak
Jarak adalah panjang keseluruhan lintasan yang ditempuh. Jarak merupakan
besaran skalar (besaran yang hanya dinyatakan dengan nilai saja). Simbol jarak
adalah (s)
3. Perpindahan
Perpindahan adalah perubahan posisi benda dalam selang waktu tertentu atau
perpindahan dapat diartikan sebagai sebarapa jauh jarak benda tersebut dari titik
awalnya. Perpindahan merupakan besaran vektor (besaran yang harus dinyatakan
dengan angka dan arah). Simbol Perpindahan adalah (s)
Contoh :
 Sebuah mobil bergerak dari titik x1 ke titik x2 seperti pada diagaram
kartisius di bawah ini!
Y

X2 X1
X
5 cm 15 cm
Pembahasan
Jarak yang ditempuh mobil adalah panjang lintasan dari x1 ke titik x2
yaitu s = x1 - x2 = 15 - 5 = 10 cm
Perpindahan mobil adalah perubahan posisi benda (s) = kedudukan
akhir – kedudukan awal = x1 - x2 = 5 – 15 = -10, atau dapat dinyatakan
dengan perpindahan = 10 dengan arah kekiri.

 Sebuah mobil bergerak sejauh 80 km ke arah timur, kemudian berbalik


arah sejauh 30 km ke arah barat.

Tentukanlah jarak dan perpindahan yang ditempuh mobil tersebut.


Pembahasan
Jarak yang ditempuh oleh mobil, yakni sebesar 80 km ke arah timur
ditambah 30 km ke arah barat. Secara matematis, dapat ditulis Jarak
yang ditempuh = 80 km + 30 km = 110 km
Perpindahan mobil, yakni posisi awal (A) ke posisi akhir (C) dengan
arah perpindahannya menuju arah timur. Besar perpindahannya adalah
Perpindahan = 80 km – 30 km = 50 km. Jadi, jarak yang ditempuh mobil
itu adalah 110 km dan perpindahannya sejauh 50 km.

4. KELAJUAN

13
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Kelajuan didefinisakan sebagai cepat lambatnya perubahan perubahan jarak
terhadap perubahan waktu, atau jarak total yang ditempuh sepanjang lintasannya
dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. kelajuan merupakan
besaran skalar dan memiliki simbol (v). Secara matematis dapat dituliskan :

Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
jarak yang ditempuh s
v= = s = jarak (m)
waktu t t = waktu (s)

5. KECEPATAN
Kecepatan didefinisikan sebagai cepat lambatnya perubahan kedudukan benda
terhadap waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor dan memiliki simbol (v).
Secara matematis dapat dituliskan:
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
perpindahan x 2−x 1 x2 = kedudukan akhir (m)
v= = x1 = kedudukan awal (m)
waktu t
t = waktu (s)

Contoh :
 Seekor burung terbang dari pohon A ke arah utara sejauh 100 m menuju
pohon B selama waktu 20 sekon. Hitunglah (a) jarak, (b) perpindahan, (c)
kelajuan, (d) kecepatan.
Pembahasan.
Perhatikan gambar di bawah ini!

100 m
20 s

(a) Jarak (s) = 100 m


(b) Perpindahan (s) = 100 m
jarak 100
(c) Kelajuan (v) = = = 5 m/s
t 20
perpinda h an 100
(d) Kecepatan (v) =
t
= 20
= 5 m/s ke arah timur.

 Arif berjalan ke timur sejauh 80 m, kemudian berbalik arah ke barat


menempuh jarak 50 m. Perjalanan tersebut memerlukan waktu 20 s.
Berapakah (a) jarak, (b) perpindahan, (c) kelajuan, (d) kecepatan.
14
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Pembahasan.
Perhatikan gambar di bawah ini!

80 m
50 m

A C B

(a) Jarak (s) = 80 + 40 = 120 m


(b) Perpindahan (s) = 80 – 40 = 40 m ke arah barat
jarak 120
(c) Kelajuan (v) = = = 6 m/s
t 20
perpinda h an 40
(d) Kecepatan (v) = = = 2 m/s ke arah timur.
t 20

6. PERCEPATAN (a)
Sebuah benda yang kecepatannya berubah tiap satuan waktu dikatakan mengalami
percepatan. Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi
waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.

∆ v v 2−v 1
á= =
∆ t t 2−t 1
TUGAS 2.1

engendarai mobinya 600 m ke arah timur dan kemudian 800 m ke selatan. Jika perjalanan tersebut membutuhkan waktu
rjalanan!

, kemudian berbalik arah ke barat menempuh jarak 50 m. Perjalanan tersebut memerlukan waktu 50 s. Berapakah :

n yang berbentuk lingkaran dengan jari 7 m. jika atlit hanya lari seperempat dari bibir lapangan, maka hitunglah :

a. Jarak
b. Peprindahan
c. Kecepatan
d. Kelajuan
1. Sebuah mobil bergerak 100 km ke arah timur, kemudian 80 ke selatan dan
terakhir 40 ke barat., berapakah :
a. Jarak
b. Perpindahan
2. Perhatikan gambar di bawah! Ida berlari mengelilinglapangan sepakbola yang
memilikpanjang 100 m dan lebar 50 m. Ida berangkat dari titik A dan berhenti di
titik C dengan melewati titik B. Sementara itu, Adi berlari dari titik A dan
berhenti di titik D dengan melewati titik B dan C, pada lapangan yang sama.
Tentukan jarak dan perpindahan yang ditempuh Ida dan Adi!
15
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
6. Sebuah becak bergerak ke arah barat pada jalan lurus sejauh 500 m selama
300 s. Setelah itu, becak berbelok ke utara sejauh 300 meter selama 150 s.
Hitunglah kelajuan rata-rata becak tersebut.

7. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


Gerak Lurus Beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan
konstan. Karena kecepatannya konstan akibatnya percepatan sama dengan nol (0)
Persamaan GLB
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
s
v= s = jarak (m)
t t = waktu (s)

Contoh :
 Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 4 m/s selama 30 sekon, berapakah
jarak yang ditempuh oleh mobil?
Pembahasan
Diket : v = 4 m/s
t = 30 sekon
Ditanya :s
Jawab :s=vxt
s = 4 x 30 = 120 m
 Sebuah kereta menempuh jarak 200 km dengan kecepatan 20 m/s,
berapakah waktu yang diperlukan?
Pembahasan

16
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Diket : v = 20 m/s
s = 200 km = 200000
Ditanya :t

Jawab : t = s /v
s = 200000/20 = 10000 sekon
 Jarak dari kota A ke kota B dapat ditempuh selama 1800 sekon oleh mobil
dengan kecepatan 2 m/s. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh jarak dari kota A ke kota B oleh sepeda motor yang bergerak
dengan kecepatan 0,2 m/s?
Pembahasan
Diket : tmobil = 1800 s
vmobil = 2 m/s
vmotor = 0,2 m/s
Ditanya : tmotor = ....?
Jawab : smobil = vmobil x tmobil
smobil = 2 x 1800 = 3600 m
smobil = smotor = 3600 m
smobil = vmotor x tmotor
3600 = 0,2 x tmotor
tmotor = 3600/0,2 = 18 000 s

TUGAS 2.2
n Icha untuk menempuh jarak 25 m!

asan lurus dan menempuh jarak 100 m dalam 10 sekon. Tentukan :


rta adalah 180 km. Sebuah mobil mampu menempuh jarak tersebut dalam waktu 3 jam. Tentukanlah kelajuan rata-rata
or menempuh jarak 150 km dalam waktu 3 jam. Kelajuan motor tersebut adalah . . . .
san lurus dan menempuh jarak 300 m dalam waktu 10 sekon. Tentukan kecepatan Axa berlari!
t menempuh jarak 600 m dalam waktu 40 sekon, berapakah kecepatan burung terbang?

TUGAS 2.3
endekat. Kereta A bergerak dengan kecepatan 80 km/jam, sedangkan kereta B bergerak dengan kelajuan 70 km/jam. K
lain yang mulai berangkat 1 jam kemudian, tiba di tempat tujuan yang sama dalam waktu yang bersamaan dengan mobil
6 m dibelakang mobil A. Jika kelajuan mobil A dan B masing-masing 18,6 m/s dan 24,4 m/s, berapa lamakah waktu yang

7. Sebuah becak bergerak ke arah barat pada jalan lurus sejauh 500 m selama
300 s. Setelah itu, becak berbelok ke utara sejauh 300 meter selama 150 s. 17
MODUL FISIKA KELAS
Hitunglah X SEMESTER
kelajuan 1 tersebut.
rata-rata besak
8. Dua mobil A dan B bergerak pada arah yang sama, tetapi mobil B berada 186
m dibelakang mobil A. Jika kelajuan mobil A dan B masing-masing 18,6 m/s
dan 24,4 m/s, berapakah lamakah waktu yang diperlukan mobil B untuk
mengejar mobil A?
8. GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak pada lintasan lurus dengan
kecepatan berubah secara beraturan. Percepatan benda yang bergerak dengan
kecepatan berubah secara beraturan bernilai konstan.
Persamaan GLBB :

v t=v o +at Persamaan ke 1.

1
s=v o t+ a t 2 Persamaan ke 2.
2

Persamaan ke 3.
v 2t =v 2o +2 as

Keterangan :
vt = kecepatan setelah t sekon ( kecepatan akhir) (m/s)
vo = Kecepatan awal (m/s)
a = Percepatan (m/s2)
s = Jarak yang ditempuh (m)
t = Waktu (s)

Contoh :
 Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 2 m/s. Kemudian mobil
dipercepat dengan percepatan 0,2 m/s2 selama 30 sekon. Berapakah
kecepatan akhir (kecepatan setelah 30 sekon?
Pembahasan
18
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Diket : vo = 2 m/s
a = 0,2 m/s2
t = 30 sekon
Ditanya: vt
Dijawab:
vt = vo + at
vt = 2 + 0,2 x 30
vt = 2 + 6 = 8 m/s

 Rossi mengendarai sepeda motor tanpa kecepatan awal dari posisi diam.
Kemudian dia mempercepat sepedanya dengan percepatan 0,3 m/s2 selama
20 sekon. berapakah jarak yang ditempuh selama proses menambah
kecepatan?
Pembahasan
Diket : vo = 0 m/s
a = 0,3 m/s2
t = 20 sekon
Ditanya: vt
Dijawab:
vt = vo t + ½at2
vt = 0 x 20 + ½ 0,3 x 202
vt = 0 + 60 = 60 m/s

 Aldi mempercepat sepeda motor yang dikendarainya dengan pecepatan 0,5


m/s2 dari kecepatan awal 2 m/s. Berapakah kecepatan sepeda motor Aldi
setelah menempuh jarak 20 meter?
Pembahasan
Diket : vo = 2 m/s
a = 0,5 m/s2
s = 20 meter
Ditanya: vt
Dijawab:
vt2 = vo2 + 2as
vt2 = 22 + 2 x 0,5 x 20
vt2 = 4 + 21 = 25
vt = √25 = 5 m/s

TUGAS 2.4

das. Pesawat tersebut bergerak dari keadaan diam dan pesawat mulai berangkat setelah kecepatannya 450 m/s. Berapa
,5 m/s2. Jika saat 60 s setelah bergerak kecepatannya menunjukkan nilai 300 m/s. Berapakah kecepatan awal benda ters
alannya sepi dan lurus pengemudinya mempercepat mobilnya sebesar 1 m/s2 hingga kecepatannya menjadi 30 m/s. Ber
ebesar 8 m/s tiap 2 detik. Berapakah percepatan mobil? 19
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
mampu mengubah kecepatan mobilnya menjadi 5 m/s selama 20 sekon. berapakah percepatan mobil Anton?
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
20
a. Periode (T)
Besaran-besaran Gerak Melingkar
kecepatan sudut konstan.
Gerak Melingkar Beraturan adalah gerak benda pada lintasan melingkar dengan
GERAK MELINGKAR BERATURAN 9.
rlukan dari keadaan diam hingga kecepatannya mencapai 20 m/s adalah 4 sekon. berapakah jarak yang ditempuh dalam
tan awal 8 m/s. Setelah 40 s, benda tersebut menempuh jarak sejauh 640 m. Berapakah percepatan dan kecepatan akhir
erlambat sampai dengan kelajuan 10 m/s dalam waktu 5 sekon. Berapakah percepatan rata-ratanya?
etika melintasi tanda akan memasuki stasiun, misinis memperlambat laju kereta api sebesar 4 m/s2. Hitunglah waktu yan
Sebuah
TUGAS 2.5
Periode adalah waktu yang diperlukan oleh benda untuk menempuh lintasan satu
lingkaran penuh. Sebuah benda berputar dengan periode 2 s, artinya benda
tersebut membutuhkan 2 sekon untuk berputar satu kali. Satuan periode adalah
sekon(s)
b. Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya putaran yang dilakukan oleh benda dalam satu
satuan waktu. Sebuah benda berputar dengan frekuensi 4 Hz, artinya benda
tersebut dapat berputar 4 kali dalam waktu satu sekon. Satuan frekuensi adalah
Hertz (Hz)
Persamaan Periode dan Frekuensi

t n 1 1
T= f= T= f=
n t f T

Keterangan :
T = Periode (s)
t = Waktu (s)
n = Jumlah putaran
f = Frekuensi (Hz)

c. Kelajuan Linier (v)


Kelajuan Linier adalah jarak yang ditempuh dibagi waktu tempuhnya. Jarak yang
ditempuh dinyatakan sebagai panjang lintasan.
Dari gambar di samping dapat kita hitung
besarnya kelajuan linier

2 πr
v=
T

v=2 π r f

d. Kecepatan Sudut (ω)


Dalam gerak melingkar beraturan, benda bergerak dalam lintasan melingkar
dengan jari-jari r. Jarak s yang ditempuh bisa kita nyatakan dengan besarnya
sudut Ө yang telah ditempuh. Besarnya sudut Ө yang ditempuh dalam waktu t
disebut Kecepatan sudut gerak melingkar beraturan.

Persamaan Gerak Melingkar beraturan


ω=
T

Atau

21
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
ω=2 πf

Hubungan Kecepatan sudut dan kecepatan linier

v=ω x f

Contoh :
 Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 3 m. Dalam
waktu 5 sekon, benda tersebut mampu berputar 20 kali. Tentukan:
b. Periode
c. Frekuensi
d. Kecepatan sudut
e. Kelajuan linier
Pembahasan
a. Periode (T)
t
T=
n
5
T = =0,4 s
20
b. Frekuensi (f)
n
f=
t

20
f= =4 Hz
5

c. Kecepatan Sudut (ω)


ω=2 πf

ω=2 π 4=8 π rad / s

d. Kelajuan Linier (v)


v=ωR

v=8 π 3=24 π rad /s

e. Percepatan Sentripetal
Pada peristiwa mobil mengintari lintasan melingkar dengan kelajuan konstan,
maka kecepatan mobil berubah semata-mata disebabkan perubahan arah
geraknya. Dengan adanya perubahan arah kecepatan ini dapat disimpulkan
22
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
bahwa peristiwa ini terjadi percepatan yang arahnya selalu menuju pusat
lingkaran/lintasan yang disebut Percepatan Sentripetal. Percepatan Sentripetal
disimbolkan dengan (as) dan bersatuan (rad/s2).

dari gambar a dan b di atas dapat dirumuskan Percepatan Sentripetal dengan


persamaan sebagai berikut.

v2
a s= atau a s=ω 2R
R

f. Gaya Sentripetal (Fs)


Sesuai dengan hukum II newton bahwa gaya yang menyebabkan terjadinya
percepatan sentripetal adalah Gaya Sentripetal. Arah gaya ini selalu menuju
pusaat lintasan (lingkaran). Satuan gaya sentripetal adalah Newton (N). Gaya
sentripetal dapat dirumuskan dengan :

v2
F s=m
R

Contoh
 Sebuah batu bermassa 0,2 kg yang terikat pada seutas tali bergerak dalam
lingkaran horizontal dengan jari-jari 2 m. Batu membuat satu putaran penuh
dalam waktu 3 s. Berpakah percepatan dan gaya sentripetalnya?
Pembahasan
Diket : m = 0,2 kg
R=2m
t = 3 sekon
n=1
Ditanya : as dan Fs
Dijawab :

Sebelum menghitung percepatan kita hitung dulu frekuensi dan keceptan


linier dulu yaitu

23
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
n
f=
t

1
f = Hz
3

Kemudian kita hitung kecepatan linier

v=ωR atau

v=2 π f R

1 4
v=2 x π x x 2= π rad /s
3 3

selanjutnya kita hitung percepatan dan gaya sentripetalnya

v2
a s=
R
a s=¿ ¿
Dan
v2
F s=m
R

4 2
F s=0,2
3 ( )
π
8
=0,2 × π 2=
1,6 2
π N
2 9 9

TUGAS 2.6

tas tali yang panjangnya 1 meter, kemudian diputar horizontal. Dalam waktu 20 sekon terjadi 50 putaran. Berapakah perc

gan jari-jari lintasan 30 cm, selama 2 sekon. Bola melakukan 10 kali putaran, hituglah:

1. Tentukan percepatan sentripetal sebuah benda yang melakukan gerak


melingkar beraturan dengan kecepatan sudut 40 rad/s. Diketahui jari-jari
lintasannya 1,5 m.
2. Jika sebuah CD berputar dengan kelajuan 50 putaran dalam 5 sekon,
berapakah percepatan sentripetal sebuah titik di bagian CD? Jika diameter CD
12 cm. 24
MODUL FISIKA
3. Pada KELAS
zaman dulu, X SEMESTER
para 1
pemburu menggunakan sebuah batu yang diikatkan
pada ujung seutas tali sebagai senjata. Batu berputar putar di atas kepala
sehingga membentuk lingkaran horizontal. Jika diameter lingkaran 1,6 m,
massa batu 0,5 kg, dan batu berputar 3 kali setiap sekon, hitunglah percepatan
sentripetal dan gaya sentripetal.
10. HUBUNGAN RODA-RODA
Gerak melingkar dapat dianalogikan sebagai gerak roda sepeda, sistem gir pada
mesin, atau katrol. Pada dasarnya ada tiga macam hubungan roda-roda Hubungan
tersebut adalah hubungan antardua roda sepusat, bersinggungan, dan dihubungkan
memakai sabuk (tali atau rantai). Untuk jelasnya perhatikan tabel berikut!

25
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Contoh!
 Dua buah roda A dan B saling dihubungkan dengan sabuk. Jika kecepatan
sudut roda B 25 rad/s, jari-jari A sama dengan 2 cm dan jari-jari B sama dengan
8 cm. Tentukan kecepatan sudut roda A! Lebih jelasnya perhatikan gambar di
bawah ini!.

Pembahasan
Diket : ωB = 25 rad/s
RA = 2 cm
RB = 8 cm
Ditanya : ωA
Dijawab :
Karena dihubungkan dengan sabuk/rantai maka
vA = vB
ωA x R A = ω B x R B
ωA x 2 = 25 x 8
ωA = (25 x 8)/2
ωA = 100 rad/s

 Dua buah roda A dan B sepusat seperti pada gambar di bawah!. Jika
kecepatan linier roda B 20 m/s, jari-jari A sama dengan 2 cm dan jari-jari B
sama dengan 8 cm. Tentukan kecepatan linier roda A dan kecepatan sudut
roda A!

Pembahasan
Diket : vB = 20 m/s
RA = 2 cm

26
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
RB = 8 cm
Ditanya : vA
Dijawab :
Karena dihubungkan dengan sabuk/rantai maka
ω A=ωB
vA vB
=
R A RB
v A 20
=
2 8
20 ×2
vA= =5 m/s
8
Jadi Kecepatan linier roda A adalah 5 m/s.
Kecepatan sudut roda A dapat dihitung dengan rumus
vA 5
ω A= = =2.5 rad / s
RA 2

 Dua buah roda A dan B saling dihubungkan seperti gambar di bawah ini!. Jika
kecepatan sudut roda B 40 rad/s, jumlah gigi roda A sama dengan 20 dan gigi
roda B sama dengan 80. Tentukan kecepatan sudut roda A! Lebih jelasnya
perhatikan gambar di bawah ini!.

Pembahasan
Diket : ωB = 40 rad/s
nA = 20 gigi
nB = 80 gigi
Ditanya : vA
Dijawab :
Karena dihubungkan dengan sabuk/rantai maka
vA = vB
ωA x nA = ωB x nB
ωA x 20 = 40 x 80
ωA = (40 x 80)/20
ωA = 160 rad/s

27
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
TUGAS 2.7

1. Dua buah roda dihubungkan dengan rantai. Roda yang lebih kecil dengan jari-
jari 8 cm diputar pada 100 rad/s. Jika jari-jari roda yang lebih besar 15 cm,
maka berapa kecepatan sudut roda yang lebih besar?
2. Dua buah roda A dan B dengan jari-jari secara berturut-berturut adalah 1 m
dan 0,75 m berputar dengan poros yang sama. Jika kecepatan linier roda B
adalah 5 m/s, maka hitunglah kecepatan sudut A!
3. Diketahui sistem roda seperti pada gambar di bawah, RA = 50 cm, RB = 20 cm
dan Rc = 10 cm.

B C

Jika roda A memiliki kelajuan linier 1 m/s maka kecepatan sudut roda C
adalah....
4. Diketahui sistem roda seperti pada gambar di bawah, RA = 25 cm, RB = 15 cm
dan Rc = 40 cm, roda C berputar dengan kecepatan putar 2 rad/s, maka
berapakah kecepatan putar roda A

A B

28
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
1. Benda yang bergerak lurus beraturan memenuhi syarat ....
A. kecepatannya berubah-ubah dan percepatannya nol
B. kecepatannya tetap, percepatannya nol
C. kecepatan dan percepatannya nol
D. kecepatannya tetap, pecepatannya berubah-ubah
E. kecepatannya nol, percepatannya tetap.

2. Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah-ubah dan


percepatan tetap disebut gerak....
A. lurus beraturan
B. lurus tak beraturan
C. lurus berubah beraturan
D. gerak vertikal
E. parabola

3. Sebuah mobil bergerak ke arah timur sejauh 80 km,


kemudian berbalik arah sejauh 20 km ke arah barat. Jarak yang ditempuh mobil
adalah ....
A. 20 km
B. 100 km
C. 60 km
D. 120 km
E. 80 km

4. Sebuah pesawat bergerak ke arah timur sejauh 80 km,


kemudian berbalik arah sejauh 20 km ke arah barat. Perpindahan yang ditempuh
pesawat adalah ....
A. 20 km
B. 100 km
C. 60 km
D. 120 km
E. 80 km

5. Seseorang berjalan sejauh 60 m ke timur dalam waktu 60


s, kemudian 20 m ke barat dalam waktu 40 s. Laju rata-rata dan kecepatan rata-rata
orang tersebut adalah ....
A. 0,2 m/s dan 0,8 m/s ke timur
B. 0,8 m/s dan 0,2 m/s ke barat
C. 0,3 m s dan 0,4 m/s ke timur
D. 0,8 m/s dan 0,4 m/s ke timur
E. 0,4 m/s dan 0,8 m/s ke barat

29
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
6. Mobil bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s. Setelah 5
sekon, kecepatannya berubah menjadi 20 m/s maka percepatan benda adalah ....
A. 1 m/s2
B. 4 m/s2
C. 2 m/s2
D. 5 m/s2
E. 3 m/s2

7. Mobil bergerak diperlambat dengan kecepatan berubah


dari 25 m/s menjadi 5 m/s selama 4 sekon maka perlambatannya adalah ....
A. 2 m/s2
B. –5 m/s2
C. –7,5 m/s2
D. 7,5 m/s2
E. 5 m/s2

8. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10


sekon dan menempuh jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah ....
A. 4 m/s
B. 10 m/s
C. 6 m/s
D. 12 m/s
E. 8 m/s

9. Sebuah mobil yang mula-mula diam, kemudian bergerak.


Setelah 80 km, kecepatannya berubah menjadi 40 km/jam. Waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut adalah ....
A. 4 jam
B. 15 jam
C. 8 jam
D. 20 jam
E. 12 jam

10. Dua buah mobil A dan B bergerak saling mendekati dengan


kecepatan masing-masing 36 km/jam dan 72 km/jam. Jika jarak kedua mobil 900 m,
kedua mobil akan berpapasan setelah ....
A. 10 sekon
B. 60 sekon
C. 20 sekon
D. 90 sekon
E. 30 sekon

11. Sebuah pesawat terbang memerlukan waktu 20 s dan jarak


400 m untuk lepas landas. Kecepatan pesawat tersebut ketika lepas landas adalah ....
A. 10 m/s
B. 40 m/s

30
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
C. 20 m/s
D. 50 m/s
E. 30 m/s

12. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s dan


mengalami perlambatan 2 m/s2. Dalam 5 sekon, mobil tersebut menempuh jarak sejauh
....
A. 5 m
B. 20 m
C. 10 m
D. 25 m
E. 15 m

13. Waktu yang diperlukan sebuah mobil yang bergerak


dengan percepatan 2 m/s2, untuk mengubah kecepatannya dari 10 m/s menjadi 30 m/s
adalah ....
A. 10 s
B. 40 s
C. 20 s
D. 50 s
E. 30 s

14. Jika sebuah titik bergerak melingkar beraturan maka ....


A. percepatannya nol
B. kecepatan linearnya tetap
C. percepatan sudutnya nol
D. frekuensinya berubah
E. energi potensialnya tetap

15. Sebuah benda bergerak 90 putaran dalam 1 menit.


Kecepatan sudut benda tersebut adalah ....
A. 90 rad/s
B. 15 rad/s
C. 3π rad/s
D. 3 rad/s
E. 1,5π rad/s
16. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak melingkar
beraturan dengan jari-jari 20 cm. Kecepatan sudut yang dialami benda adalah 4π rad/s.
Periode dan frekuensi benda tersebut adalah ....
A. 0,5 sekon dan 2 Hz
B. 0,05 sekon dan 2 Hz
C. 2 sekon dan 4 Hz
D. 0,1 sekon dan dan 10 Hz
E. 0,05 sekon 20 Hz

31
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
17. Sebuah roda sepeda memiliki jari-jari 30 cm dan diputar
melingkar beraturan. Jika kelajuan sebuah titik pada roda 6,0 m/s, kecepatan sudutnya
adalah ....
A. 6 rad/s
B. 30 rad/s
C. 18 rad/s
D. 60 rad/s
E. 20 rad/s
18. Sebuah piringan hitam dengan diameter 20 cm berputar
dengan kecepatan sudut 4 rad/s. Hal ini berarti sebuah benda titik yang berada di
pinggir piringan memiliki kelajuan linear sebesar ....
A. 20 cm/s
B. 60 cm/s
C. 40 cm/s
D. 80 cm/s
E. 50 cm/s

19. Sebuah bola yang terikat pada tali bergerak dalam


lingkaran horizontal yang memiliki jari-jari 3 m. Jika diketahui percepatan sudut bola
tersebut 5 rad/s, besar percepatannya adalah ....
A. 75 rad/s
B. 50 rad/s
C. 45 rad/s
D. 15 rad/s
E. 5 rad/s

20. Sebuah motor mengelilingi jalan yang melingkar dengan


jari-jari 20 m. Jika percepatan sentripetal maksimum yang dapat diberikan oleh gesekan
adalah 5 m/s2, besarnya kelajuan maksimum motor tersebut adalah ....
A. 100 m/s
B. 80 m/s
C. 20 m/s
D. 10 m/s
E. 5 m/s

32
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
B. DINAMIKA GERAK
1. Hukum Newton Tentang Gerak
a. Hukum I Newton
Kesimpulan Hukum I Newton : “Jika resultan gaya pada suatu benda sama
dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak
akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”.
Persamaan Hukum I Newton

dari persamaan hukum I Newton dapat di pahami bahwa bahwa suatu


benda cenderung mempertahankan keadaannya. Benda yang mula-mula
diam akan mempertahankan keadaan diamnya, dan benda yang mula mula
bergerak akan mempertahankan geraknya. Oleh karena itu, hukum
I Newton juga sering disebut sebagai hukum kelembaman atau hukum
inersia.

b. Hukum II Newton
Kesimpulan Hukum II Newton : “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya,
dan berbanding terbalik dengan massa benda”.
Persamaan Hukum II Newton

Keterangan :
a : Percepatan (m/s2)
m : massa benda (kg)
ΣF : resultan Gaya (N)

dari persamaan hukum I Newton dapat di pahami bahwa percepatan sebanding


dengan gaya, semakin besar gaya yang bekerja maka semakin besar pula
percepatan benda dan begitu juga sebaliknya. Percepatan juga berbanding
terbalik dengan massa benda, semakin besar massa benda maka semakin
kecil percepatan benda dan begitu juga sebaliknya.

33
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
c. Hukum III Newton
Kesimpulan Hukum III Newton : “ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda lainnya, benda kedua akan memberikan gaya yang sama dan
berlawanan arah pada benda pertama”.

Persamaan Hukum III Newton

Persamaan di atas dapat dijelaskan


melalui contoh berikut : Ketika Anda
memukul pasak kayu menggunakan palu
seperti pada gambar di samping, pasak
akan memberikan gaya kepada palu.
Demikian pula, ketika Anda berjalan di
atas lantai, Anda memberikan gaya pada
lantai melalui telapak kaki atau alas
sepatu Anda maka lantaipun memberikan
gaya pada telapak kaki atau alas sepatu
Anda sebagai reaksi terhadap gaya yang
Anda berikan

Contoh!
 Tiga buah gaya, F1 = 10 N dan F2 = 15 N, dan F3 = c N bekerja pada sebuah
benda, seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Jika benda tetap diam,
berapakah nilai c?

Pembahasan!
Diket : F1 = 10 N (Ke kanan)
F2 = 15 N (Ke kanan)
Ditanya : F3 = .... (ke kiri)
Dijawab :
Sesuai dengan hukum 1 Newton, jika benda diam maka jumlah
resultan gaya sama dengan nol
Σ F=0
F 1+ F 2−F 3=0

34
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
10+15−F3 =0
F 3=( 10+15 )=25 N (kekiri)

 Sebuah kotak kayu bermassa 10 kg ditarik dengan gaya 5 N, seperti tampak


pada gambar di bawah,

Pembahasan!
Diket :F=5N
m = 10 kg
Ditanya : a = ....
Dijawab :
Sesuai dengan hukum 2 Newton,
Σ F=m× a
ΣF 5 m
a= = =0,5 2
m 10 s

 Anton mendorong tembok dengan gaya 100 N, berapakah gaya reaksi yang
dikerjakan tembok kepada tangan Anton?
Pembahasan!
Diket : Faksi = 100 N
Ditanya : Freaksi =....?
Dijawab :
Sesuai dengan hukum 3 Newton,
F aksi =−Freaksi
100=−Freaksi
F reaksi=−100 N

2. Gaya Berat, Gaya Normal dan


Gaya Tegangan Tali
a. Gaya Berat (w)
Gaya berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Arah gaya berat
sealu menuju pusat bumi. Akibat gaya ini, benda yang jatuh bebas akan
memperoleh percepatan a = g (percepatan gravitasi bumi). Dengan demikian berat
benda dapat ditulis :

Keterangan :
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

35
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
b. Gaya Normal (N)
Gaya Normal adalah gaya proyeksi gaya kontak, gaya ini terjadi ada kontak
dua benda, misal balok di atas meja atau lantai dan penghapus ditekankan
pada papan saat menghapus. Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan
permukaan benda.

c. Gaya Tegangan Tali (T)


Gaya tegangan tali adalah gaya pada tali ketika tali tersebut dalam keadaan
tegang. Arah gaya tegangan tali bergantung pada titik atau benda yang ditinjau.
Arah gaya tegangan tali saling berlawanan dengan besar yang sama.
Berikut ini adalah contoh menggambar gaya berta, normal dan tegangan tali.

Gambar gaya berat dan gaya normal

Gambar gaya tegangan tali.

3. Aplikasi Hukum Newton


a. Contoh Aplikasi Hukum I
Newton
 Sebuah kotak besi bermassa 20 kg diletakkan di atas meja. Berapakah
gaya normal yang bekerja lantai dengan permukaan kotak?

36
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Pembahasan!
Pada benda bekerja gaya berat w = mg = (20 kg)(10 m/s2) = 200 N dan
gaya normal, N. Karena benda diam, sesuai dengan Hukum Pertama
Newton, resultan gayanya harus sama dengan nol maka :
Σ F=0
W −N=0
200−N=0
200=N

 Kotak besi bermassa 10 kg tergantung bebas pada atap rumah. Berapakah


besar tegangan tali? Perhatikan gambar di bawah ini!

T’
T

w
Pembahasan!
Pada benda bekerja gaya berat w = mg = (10 kg)(10 m/s2) = 100 N dan
gaya normal, N. Karena benda diam, sesuai dengan Hukum Pertama
Newton, resultan gayanya harus sama dengan nol maka :
Σ F=0
W −T =0
100−T=0
100=T

b. Contoh Aplikasi Hukum II


Newton
 Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2 F = 40 N
37
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Dua balok kayu 1 dan 2 masing-masing bermassa 20 kg dan 10 kg.
Keduanya dihubungkan dengan tali dan ditarik dengan gaya F = 40 N.
Berapakah nilai percepatan sistem?
Pembahasan!
Diket : F = 40 N
m1 = 20 kg
m2 = 10 kg
Ditanya: a = .....?
Jawab:
Terapkan rumus hukum II Newton
Σ F=m× a
Σ F=(m 1+ m 2)× a
40=(20+10)× a
40 4 m
a= = 2
30 3 s

 Perhatikan gambar di bawah ini!

F2 1
F1

Sebuah balok kayu bermassa 20 kg. Balok tersebut ditarik dengan gaya F1
ke kanan sebesar 60 N dan diditarik dengan gaya F2 = 40 N ke kiri.
Berapakah nilai percepatan balok kayu?
Pembahasan!
Diket : F1 = 60 N (Ke kanan)
F2 = -40 N (Ke kiri)
m = 20 kg
Ditanya: a = .....?
Jawab:
Terapkan rumus hukum II Newton
Σ F=m× a
F 1+ F 2=m ×a
60−40=20 ×a
20=20× a
20 m
a= =1 2 kekanan
20 s

 Perhatikan gambar di bawah ini!

38
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Dua balok di susun dengan menggunakan katrol, berapakah percepatan
sistem dan arah gerak balok?
Pembahasan!

m1 = 4 kg m2 = 1 kg

w2
w1
Diket : m1 = 4 kg
m2 = 1 kg
Ditanya: a = .....?
Jawab:
Terapkan rumus hukum II Newton, tetapi sebelumnya kita
hitung dulu gaya berat masing-masing balok untuk menentukan
arah gerak.
w 1=m1 × g
w 1=4 ×10=40 N
w 2=m2 × g
w 2=1 ×10=10 N
Karena w1 > w2 → maka arah geraknya seperti tanda panah
pada gambar di atas.
Untuk menerapkan persamaan hukum II Newton, yang
berfungsi sebagai gaya (F) adalah w (gaya berat). Gaya berat
yang searah dengan
Σ F=m× a
w 1−w 2=m× a
40−10=20× a
30=20× a
30 m
a= =1,5 2
20 s

39
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
TUGAS 2.8

1. Berapakah Nilai F2 , jika balok tidak bergerak? (diketahui F1 = 50 N)

F2 1
F1

2. Berapakah nilai percepatan sistem jika massa balok ke 1 30 kg, massa balok kedua 40
kg ?
F2 = 60 N 1 2 F1 = 40 N

3. Berapakah nilai percepatan sistem jika massa balok ke 1 30 kg, F1 = 40 N, F2 = 30 N,


F3= 20 N

F2 1 F1
F3

4. Berapakah nilai percepatan sistem katrol di bawah ini!

m2 = 5 kg
m1 = 2 kg

5. Berapakah nilai percepatan sistem jika massa balok ke 1 30 kg, massa balok kedua 40
kg dan massa balok ketiga 20 kg ?
F2 = 60 N 1 2 3 F1 = 40 N

40
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
1. Dua balok m1 = 1kg dan m2=2kg berada pada bidang datar licin dan kedua balok
dihubungkan dengan seutas tali. Balok 2 ditarik dengan gaya horizontal F= 12 N
sehingga kedua balok dapat bergerak. Tentukanlah percepatan system.
A. 1 m/s2
B. 2 m/s2
C. 3 m/s2
D. 4 m/s2
E. 5 m/s2

2. Sekotak coklat seberat 10 kg berada diatas meja. Seorang anak menekan kotak
kebawah dengan gaya 40 N. Tentukan gaya normal yang bekerja pada benda.
A. 98 N
B. 89 N
C. 90 N
D. 80 N
E. 70 N

3. Sebuah balok kayu bermassa 2 kg (g=10m/s2) ditempatkan diatas meja. Tentukan


besarnya gaya normal yang dialami balok jika ditekan vertical dengan gaya 20 N.
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 40 N
E. 50 N

4. Pernyataan berikut yang sesuai dengan hukum I Newton adalah ….


A. jika a = 0, maka benda selalu diam
B. jika v = 0, maka benda selalu bergerak lurus beraturan
C. jika a = 0, maka benda bergerak lurus berubah beraturan
D. jika a = 0, maka perubahan kecepatan benda selalu nol
E. jika v = 0, maka perubahan percepatan benda selalu nol

5. Benda A dan B terletak di atas lantai licin. Massa benda A tiga kali massa benda B. Jika
pada kedua benda bekerja gaya mendatar yang sama, maka perbandingan percepatan
antara benda A dan benda B adalah ….
A. 1 : 6
B. 2 : 3
C. 1 : 3
D. 1 : 4
E. 1 : 1

6. Perhatikan gambar di bawah ! yang menunjukkan pasangan gaya aksi reaksi adalah ….

41
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
A. T1 dan T2
B. T3 dan T4
C. T1 dan w1
D. T3 dan w2
E. T4 dan F

7. Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg dihubungkan dengan


tali melalui sebuah katrol licin (massa tali diabaikan). Jika percepatan gravitasi bumi
ditempat itu 10 ms-2, maka besarnya tegangan tali adalah ….
A. 20 N
B. 21 N
C. 22 N
D. 23 N
E. 24 N

8. Berat benda menyatakan ....


A. jumlah zat yang dikandung
B. kelembamannya
C. besaran yang sama dengan massa hanya dalam satuan berbeda
D. gaya akibat gravitasi bumi
E. massanya

9. Jika gaya total yang bekerja pada benda yang diam pada bidang datar tanpa gesekan
tidak sama dengan nol atau konstan, benda akan ....
A. kadang-kadang mengalami percepatan
B. selalu bergerak dengan kecepatan konstan
C. selalu mengalami percepatan konstan
D. tetap diam
E. selalu bergerak dengan kecepatan berubah

10. Gaya aksi dan reaksi menurut Hukum Ketiga Newton tentang gerak adalah ....
A. bekerja pada benda yang sama
B. bekerja pada benda yang berbeda
C. besarnya sama, arah gaya aksinya tidak sama
D. besar dan lintasan aksi tidak sama
E. semua jawaban salah

11. Suatu gaya bekerja pada benda yang bermassa 5 kg dan mengalami percepatan 2
m/s2. Gaya yang sama akan menyebabkan benda bermassa 20 kg mengalami
percepatan ....
A. 0,5 m/s2
B. 4,9 m/s2

42
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
C. 2,0 m/s2
D. 8,0 m/s2
E. 3,0 m/s2

12. Perhatikan gambar di samping. Massa benda m1 = 2 kg, m2 = 3 kg, jika percepatan
gravitasi 10 m/s2 dan gesekan tali dengan katrol diabaikan, percepatan sistem
adalah ....
A. 2 m/s2
B. 5 m/s2
C. 2,5 m/s2
D. 8 m/s2
E. 4 m/s2

13. Ketika gaya sebesar 1 N bekerja pada benda bermassa 1 kg yang mampu bergerak
bebas, benda tersebut menerima ....
A. kelajuan 1 m/s
B. percepatan 0,102 m/s2
C. percepatan 1 m/s2
D. percepatan 9,8 m/s2
E. percepatan 10 m/s2

14. Sebuah bola besi digantungkan pada langit-langit dengan seutas tali seperti pada
gambar di samping. Jika T adalah tegangan tali dan w berat beban, berikut ini yang
merupakan pasangan gaya aksi reaksi adalah ....
A. Tl dan w
B. T3 dan w
C. T2 dan w
D. T3 dan T2
E. Tl dan T2

15. Gaya 10 N bekerja pada benda hingga mengalami percepatan 5 m/s2. Gaya yang
diperlukan untuk memperoleh percepatan 1 m/s2 adalah ....
A. 1N
B. 5N
C. 2N
D. 50 N
E. 3 N

3
A. GERAK TRANSLASI DAN ROTASI
Hubungan antara besaran dalam gerak translasi dengan gerak rotasi:

43
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
B. DINAMIKA GERAK ROTASI
Momen Gaya/Torsi/Torka (
Gaya pada gerak melingkar atau gerak rotasi dinamakan Momen Gaya atau Torsi.
Torsi termasuk besaran vector yang arahnya tegak lurus dengan arah gaya dan juga
tegak lurus dengan arah perpanjangan jarak.

Besarnya Torsi dapat dinyatakan dengan rumus :


Ketarangan : τ = Torka (Nm)
τ =F × r F = Gaya (N)
r = Lengan Gaya (m)

Momen Inersia (I)


Momen inersia atau kelembaman adalah massa pada benda bergerak melingkar, yaitu
kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya. Besarnya momen inersia
suatu titik bermassa m yang berputar mengelilingi suatu titik berjarak r adalah:

Ketarangan : I = Momen Inersia (kg m2)


I =m ×r 2
m = Massa (Kg)
r = Lengan Gaya (m)

TUGAS 3.1

1. Gagang sebuah pintu yang didorong dengan gaya 10 N. Jika jarak antara engsel pintu
dan gagang pintu 70 cm, besar momen gaya yang terjadi adalah . . . .

44
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
2. Suatu baling-baling berputar dan menghasilkan momen gaya sebesar 100 Nm. Jika
pada bagian tepi baling-baling yang berjarak 50 cm membentur sebuah benda, maka
gaya yang diterima oleh benda tersebut adalah . . . .

3. Ali berhasil mengail ikan bermassa 300 gram dengan alat pancingnya. Jika panjang alat
pancing yang digunakan Ali 1,5 m, besar momen gaya yang harus dikerahkan Ali untuk
mengangkat ikan tersebut adalah . . .

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob.2004.Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X 1A.Jakarta:Erlangga.


Foster, Bob.2004.Terpadu Fisika SMA untuk Kelas XI 2A.Jakarta:Erlangga.
Saripudin, Aip.dkk.2009.Praktis Belajar Fisika SMA Kelas 1. Jakarta:BSE
Nurachmandani, Setya.2009.Fisika I untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:BSE

45
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1
Sudirman.2010.Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan Kelas 1. Jakarta:Erlangga

46
MODUL FISIKA KELAS X SEMESTER 1

Anda mungkin juga menyukai