DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2020
KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN DAN KEPERAWATAN
Ilmu (sains) berasal dari Bahasa Latin scientia yang berarti knowledge.
Ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk
meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu pengetahuan ialah
pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis,
konsisten dan koheren. Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi
harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara
metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa
diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya.
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing dari
Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan bekerja di RS di
negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab,
sampai tahun 1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang misionaris
Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk
merawat Raja Saudi King Saud. (Amreding, 2003)
Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-
Khateeb, seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan Diploma
Keperawatan di Kairo dan kembali ke negaranya, dan di tahun 1960 dia
membangun Institusi Keperawatan di Arab Saudi.Meskipun keperawatan masih
baru sebagai profesi di Timur Tengah, sebenarnya telah dibangun di masa Nabi
Muhammad SAW. Dimana mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi
keperawatan. Dan sejak tahun 1950 dengan dikenalkannya organized health care
dan pembangunan RS di Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan bukan
hanya sekedar pekerjaan.
Zaman dimana awal manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, pada
masa ini sudah terjadi kegiatan perawatan, baik perawatan pada diri sendiri
maupun perawatan pada anggota keluarga, kegiatan tersebut berupa :
Perawatan diri sendiri, membersihkan badan yang kotor dengan air bersih,
memenuhi kebutuhan akan makanan dan cairan dan lain-lainnya
Kegiatan merawat anak – anaknya yang sakit serta berupaya melindungi
anaknya agar tidak terjadi sakit
Memberikan ASI pada bayinya
Dan lain-lain
Pada zaman ini manusia belum mengenal adanya Yang Maha Kuasa,
manusia punya keyakinan dan kepercayaan pada kekuatan mistik dan roh jahat,
kepercayaan pada dewa sebagai penyebab penyakit. Mereka punya anggapan
bahwa sakit yang dialami anggota keluarganya merupakan akibat dari melanggar
aturan dewa sehingga dewanya marah maka terjadilah penyakit.
Maka untuk penyembuhan penyakit ini perlu perawatan oleh pemuka
masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan dewa sebagai penyebab penyakit
tersebut, pemuka masyarakat dikenal dengan “pendeta”. Saat merawat orang sakit
pendeta dibantu oleh asistenya yaitu “diakones dan philantrop”. Diakones adalah
sekelompok wanita tua dan philantrop adalah sekelompok janda, keduanya
bertugas membantu pendeta untuk merawat orang sakit.
Pada zaman ini manusia sudah mengenal adanya Yang Maha Kuasa.
Dunia ini ada tida begitu saja tetapi ada yang menciptakannya. Manusia pada
zaman ini sudah memiliki agama Langit, yaitu ajaran agama yang diturunkan oleh
Sang Maha Pencipta melalui Nabi dan RasulNya. Pada zaman ini manusia punya
anggapan bahwa orang sakit karena adanya dosa akibat melanggar norma-norma
agama, sehingga Tuhan marah dan memberikan kutukan pada orang tersebut,
maka orang itu menjadi sakit.
Fungsi rumah sakit zaman itu berbeda dengan fungsi rumah sakit saat
sekarang. Zaman selain menampung dan merawat otang sakit juga berfungsi
untuk merawat orang cacat, menampung orang miskin dan menampung anak-anak
yang ditinggal bapak dan ibunya “Yatim Piatu”
Pada zaman ini tumbuh rasa cinta dan kasih sayang yang tinggi antar
manusia, rasa kekerabatan yang akrab serta semangat gotong royong yang tinggi.
Sehingga jika ada salah satu warga yang sakit, warga yang lain ikut membantu
mencarikan solusi untuk proses penyembuhannya.
Pada zaman ini manusia sudah memikirkan, jika ada orang yang sakit
maka diperlukan tenaga terampil yang bisa merawat orang sakit. Sehingga untuk
menjawab hal itu ”Florence Nigtingle” mendirikan sekolah perawat pertama di
dunia yang diberi nama“ Nigtingle Nursing School”
Pada zaman ini para pemimpin negara di dunia terfokus pada penekanan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memenuhi kebutuhan alat perperangan
untuk mempertahankan negara dan memperluas kekuasaannya. Sehingga pada
masa ini ilmu keperwatan tidak bisa berkembang dengan baik, bisa dikatakan
hanya jalan ditempat dan bahkan ada yang mengatakan ilmu keperawatan pada
zaman ini mengalami kemunduran, ini bisa dilihat dengan bukti yang ada, pada
zaman ini tidak ada satupun terjadi pendirian rumuah sakit yang baru, korban
perang hanya dirawat dibarak dengan bantuan dan fasilitas yang sangat minim
sekali.
Setelah redanhya suasana perang dunia ke-2, keadaan sudah mulai kondisf
kembali dan masyarakat mulai sadar akan pentingya kesehatan, orang tidak bisa
melakukan aktivitas tanpa didukung oleh jiwa dan raga yang sehat. Pada zaman
ini dunia kesehatan dan dunia keperawatan mengalami perkembangan yang sangat
signifikan. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sudah
beragam bukan hanya kuratif tetapi sudah ada preventif dan promotif. Begitu
juga dalam melakukan tindakan perawatan pada pasien yang sakit tidak dilakukan
oleh satu disiplin ilmu tetapi sudah multi disiplin, adanya kerja sama antara
dokter, perawat, farmasi dan lain-nya, sehingga pada masa dikenal adanya
“mekanisme kerja tim”. Setelah dilihat betapa pentingnya peran dan fungsi
perawat dalam merawat orang yang sakit maka pada tahun 1948 perawat diakui
sebagai suatu profesi dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Sebagai mana kita ketahui bahwa negara ini pernah di jajah ratusan tahun
oleh negara asing. Pada zaman penjajahan ini dunia perawatan di Indonesia juga
mengalami perkembangan walaupun tidak sama pesatnya dengan perkembangan
dunia keperawatan yang ada di Eropa dan Amerika. Ini bisa dilihat pada zaman
penjajan Belanda tahun 1799 di Indonesia sudah ada pendirian rumah sakit yang
bernama “Binnen Hospital” yang berlokasi Di Jakarta.
Pada masa penjajahan Inggeris yang dipimpin oleh Rafless saat itu, dunia
keperawatan di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat sekali. Pada
Pemerintahan Inggris ada 4 kebijakan tentang kesahatan, yaitu :
Untuk merawat orang sakit maka diperlukan tenaga terampil dan terdidik,
maka pada tahun 1952 mulai di dirikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK)
pertama di Indonesia. Seupluh tahun berikutnya atau tepatnya tahun 1962 berdiri
pula Akademu Keperawatan (AKPER) pertama di Indonesia dan padan tahun
1985 di buka fakultas SI keperawatan di Universitas Indonesia, kemudian diikuti
oleh Universitas Padjadjaran Bandung, Univeritas Gajah Masa Yogyakarta, dan
universitas lainnya.
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan
langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode
ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut:
Salah satu hal yang penting dalam ilmu pengetahuan adalah penelitian
(research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang
berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai
suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.
Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai rangkaian pengamatan yang sambung
menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena.
1. Sistematik,
Yang berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara
berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan
sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan
fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur
atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai
bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan
umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu
cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik,
artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari
(fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau
melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :a). Hal-hal empirik selalu
memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan
satu sama lain). b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan
waktu. c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada
penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan
metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif,
penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi
seorang peneliti.
Sains, suatu proses yang bekerja dengan metode ilmiah, telah banyak
memperbaiki pandangan-pandangan manusia. Salah satu keberhasilan itu adalah
koreksi atas teori generasi spontan yang telah ada sejak jaman pertengahan. Teori
ini menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup.
Contohnya, katak muncul dari lumpur, serangga dari sisa makanan, kain kotor
yang ditaburi gandum dapat memunculkan tikus, dan belatung berasal dari daging.
Setelah bekerja keras melalui penelitian yang panjang, Louis Pasteur, seorang
ilmuwan kenamaan Prancis, mengumumkan kesimpulannya yang menggugurkan
teori generasi spontan maupun teori evolusi Charles Robert Darwin.
DAFTAR PUSTAKA