0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, termasuk anatomi dan fisiologi saluran napas, penyebab asma dan tuberkulosis paru, serta standar prosedur operasional pemberian oksigen kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, termasuk anatomi dan fisiologi saluran napas, penyebab asma dan tuberkulosis paru, serta standar prosedur operasional pemberian oksigen kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, termasuk anatomi dan fisiologi saluran napas, penyebab asma dan tuberkulosis paru, serta standar prosedur operasional pemberian oksigen kepada pasien.
SYSTEM PERNAPASAN a. Anatomi fisiologi system napas
Saluran Napas dibagi 2 :
Saluran napas atas ; 1. Cavum nasi ( Rongga Hidung ) Pada rongga hidung udara yang masuk mengalami tiga proses yaitu penyaringan udara, penghangatan udara dan pengaturan kelembaban udara. 2. Faring (tekak) Faring berperan dalam proses masuknya udara ke dalam pita suara untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan manusia mungkin untuk bernapas melalui mulut. 3. Laring Laring berfungsi untuk menempelnya selaput atau pita suara. Saluran napas bawah ; 4. Trakea (Batang Tenggorokan) Trakea terletak di depan kerongkongan dan terdiri dari tulang-tulang rawan berbentuk cincin. Saat sedang berbicara, katup yang ada di trakea akan menutup sehingga saluran makanan tertutup dan saluran pernapasan terbuka. Dan ketika sedang menelan katup akan terbuka kemudian saluran makanan terbuka dan saluran pernapasan tertutup. 5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan) Bronkus merupakan organ pernapasan manusia yang berbentuk cabang tenggorokan yang menyambung antara trakea dan paru-paru. 6. Paru-paru Paru-paru terletak di dalam rongga dada manusia. Paru-paru terdiri dari bronkiolus (cabang dari bronkus) yang berfungsi Menyalurkan udara dari bronkus ke alveolus dan alveolus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. b. Web of causation (pathway) Asma
Sumber referensi : https://www.google.com/search?
q=woc+asma&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjSxorNtd7rAhXHc30KHY4TC5 IQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=608#imgrc=RIujnF-i2IxhOM c. Web of causation (pathway) TB Paru
Pengertian Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan nasal kanul, simple mask, RBM mask dan NRBM mask. Tujuan 1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen 2. Mencegah atau mengatasi hipoksia Indikasi 1. Pasien dengan kelumpuhan otot pernafasan 2. Pasien dengan narkose umum 3. Pasien dengan trauma paru 4. Pasien dalam keadaan koma Kontraindikasi Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas yang tersumbat, baik akibat trauma hidung,penggunaan tampon hidung Macam –macam alat 1. Nasal canul oksigenasi 2. Simple maks 3. Breathing mark 4. Non breathing masrk Persiapan alat 1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisian 2. Nasal kanul (pemilihan alat sesu ai kebutuhan) 3. Plester (jika di butuhkan) 4. Gunting plester (jika di butuhkan) \ 5. Cotton budd Persiapan pasien 1. Menyapa pasien (ucapkan salam) 2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan 3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler) Langkah-langkah 1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen (sesuai fase/tahap) central ) 2. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen dinding 3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasien dengan cotton budd atau tissu 4. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier 5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui nasal kanul kepunggung tangan perawat 6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat 7. Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa atau tidak 8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendor 9. Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman 10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program 11. Alat-alat dikembalikan di tempat semula 12. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan 13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam Evaluas 1. Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan i Dokumentasikan: a) Waktu pelaksanaan b) Respon pasien