Anda di halaman 1dari 7

LAS SUDUT

Nama : Muh. Farizy Ujjjaj


Nim : 408512312518
D3 TM

Sebelum membahas las sudut terlebih dahulu pengertian Pengelasan sendiri


adalah proses penyambungan material dengan menggunakan energi panas sehingga
menjadi satu dengan atau tanpa tekanan.
Pengelasan dapat dilakukan dengan :

- pemanasan tanpa tekanan,


- pemanasan dengan tekanan, dan
- tekanan tanpa memberikan panas dari luar (panas diperoleh dari dalam material itu
sendiri).

Disamping itu pengelasan dapat dilakukan :


- tanpa logam pengisi, dan
- dengan logam pengisi.

Pengelasan pada umumnya dilakukan dalam penyambungan logam, tetapi juga sering
digunakan untuk menyambung pelastik. Dalam pembahasan ini akan difokuskan pada
penyambungan logam.
Pengelasan merupakan proses yang penting baik ditinjau secara komersial maupun
teknologi, karena :

- Pengelasan merupakan penyambungan yang permanen;


- Sambungan las dapat lebih kuat daripada logam induknya, bila digunakan logam
pengisi yang memiliki kekuatan lebih besar dari pada logam induknya;
- Pengelasan merupakan cara yang paling ekonomis dilihat dari segi penggunaan
material dan biaya fabrikasi. Metode perakitan mekanik yang lain memerlukan
pekerjaan tambahan (misalnya, penggurdian lubang) dan pengencang sambungan
(misalnya, rivet dan baut);
- Pengelasan dapat dilakukan dalam pabrik atau dilapangan.

Walupun demikian pengelasan juga memiliki keterbatasan dan kekurangan :

- Kebanyakan operasi pengelasan dilakukan secara manual dengan upah tenaga


kerja yang mahal;
- Kebanyakan proses pengelasan berbahaya karena menggunakan energi yang
besar;
- Pengelasan merupakan sambungan permanen sehingga rakitannya tidak dapat
dilepas. Jadi metode pengelasan tidak cocok digunakan untuk produk yang
memerlukan pelepasan rakitan (misalnya untuk perbaikan atau perawatan);
- Sambungan las dapat menimbulkan bahaya akibat adanya cacat yang sulit
dideteksi. Cacat ini dapat mengurangi kekuatan sambungannya.
Jenis Proses Pengelasan

Pengelasan dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu :

- pengelasan lebur (fusion welding),


- pengelasan padat (solid-state welding).

Pengelasan lebur

Proses pengelasan lebur menggunakan panas untuk mencairkan logam induk,


beberapa operasi menggunakan logam pengisi dan yang lain tanpa logam pengisi.
Pengelasan lebur dapat dikelompokkan sebagai berikut :

I. Pengelasan busur (arc welding, AW); dalam proses pengelasan ini


penyambungan dilakukan dengan memanaskan logam pengisi dan bagian
sambungan dari logam induk sampai mencair dengan memakai sumber panas
busur listrik, seperti ditunjukkan dalam gambar 12.1. Beberapa operasi
pengelasan ini juga menggunakan tekanan selama proses;

Gambar Pengelasan lebur

II. Pengelasan resistansi listrik (resistance welding, RW);

dalam proses pengelasan ini permukaan lembaran logam yang disambung ditekan satu
sama lain dan arus yang cukup besar dialirkan melalui sambungan tersebut. Pada saat
arus mengalir dalam logam, panas tertinggi timbul di daerah yang memiliki resistansi
listrik terbesar, yaitu pada permukaan kontak kedua logam (fayng surfaces);

III. Pengelasan gas (oxyfuel gas welding, OFW);

dalam pengelasan ini sumber panas diperoleh dari hasil pembakaran gas dengan
oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam
induk dan logam pengisi. Gas yang lazim digunakan adalah gas alam, asetilen, dan
hidrogen. Dari ketiga gas ini yang paling sering dipakai adalah gas asetilen, sehingga
las gas diartikan sebagai las oksi-asetilen.
IV. Penggunaan Pengelasan

Proses pengelasan secara komersial banyak digunakan dalam operasi sebagai berikut :
konstruksi (misalnya, bangunan dan jembatan),
pemipaan, tabung bertekanan, boiler, dan tangki penyimpanan,
bangunan kapal,
pesawat terbang dan pesawat luar angkasa,
automotif dan rel kereta.
Catatan : operasi pengelasan memerlukan tenaga kerja yang terlatih dengan
ketrampilan yang tinggi.

Tetapi di sini kita hanya membahas las listrik , Dan pada gambar dibawah ini
menunjukkan bagaimana cara kerja dari las listrik ( SMAW )

V. Sambungan Las
Sambungan las adalah pertemuan dua tepi atau permukaan benda yang disambung
dengan proses pengelasan.
Jenis sambungan

Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian
benda logam, seperti dapat dilihat dalam gambar

Gambar 12.2 Lima jenis sambungan yang biasa digunakan dalam proses pengelasan

(a) Sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan
disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung pada kedua
ujungnya;
(b) Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan
disambung membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut;
(c) Sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan disambung
saling menumpang (overlapping) satu sama lainnya;
(d) Sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian
yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik;
(e) Sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian
yang akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian
tekukan yang sejajar tersebut.

X. Jenis las-an
Setiap jenis sambungan yang disebutkan di atas dapat dibuat dengan pengelasan.
Proses penyambungan yang lain dapat juga digunakan, tetapi pengelasan merupakan
metode penyambungan yang paling universal. Berdasarkan geometrinya, las-an dapat
dikelompokkan sebagai berikut :

XI. Las-an jalur (fillet weld);


digunakan untuk mengisi tepi pelat pada sambungan sudut, sambungan tumpang, dan
sambungan T dalam gambar 12.3. Logam pengisi digunakan untuk menyambung sisi
melintang bagian yang membentuk segitiga siku-siku;

Gambar Beberapa bentuk las-an jalur


XII. Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut

XIII. Sambungan T (tee joint); penggabungan 2 benda kerja satu bagian diletakkan
tegak lurus pada bagian yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik

Berikut adalah gambaran pengelasan sudut pada posisi 2f :


Posisi elektroda pada pengelasan sudut 2f

Gambaran saat elektroda mulai meleleh posisi 2f


Hasil pengelasan posisi 2f

Pada las sudut T joint setelah terjadi sambungan maka selanjutnya adalah pemberian
layer pada hasil pengelasan

Pemberian layer pada las sudut T dilakukan pada 3/6 bagian alur utama demikianlahh
gambaran singkat mengenai las sudut T joint.

Anda mungkin juga menyukai