Anda di halaman 1dari 2

Tekanan darah dari usus dan colon

Sirosis
mencari jalan lain
hepatis
nekr
Melebarny Varise Varises
otis
a vena di s haemorr
Fungsi hipoalbu ikte Jaringan daerah esoph idalis
detoksikasi nemia rus fibrotik abdomen agus
asci
turun
Tubuh terancam dan Aktivitas
Tekanan tes
menghancurkan
gaster
keracunan
vena eritrosit
Otak porta meningkat
ane
keracunan NH3 Terjepit
mia
Kesadaran saluran
menurun empedu
ko li Aliran darah he
m mf tidak lancar pa
a e r
kardiova asci Metab da kul ginj
skuler tes olisme ra it al
hormo h Spider naevi
ische Gangguan n Anemia Oliguria
(lebaran
mia menstruasi Gangguan Ekskresi
arteriola di
Pembesaran fungsi garam Na
dada)
payudara pembekuan turun
Eritema
Rambut pubis darah
SUMBER : Materi power point Asuhan keperawatan palmaris
sirosis dihepatis Ns.TOMMY J.
rontok
WOWOR, S.Kep, MM Testis mengecil tangan
impoten
PATOFISIOLOGI

Meskipun ada beberapa faktor yang terlibat dalam etiologi sirosis, konsumsi minuman
beralkohol dianggap sebagai faktor penyebab yang utama. Sirosis terjadi dengan frekuensi
paling tinggi pada peminum minuman keras. Meskipun defisiensi gizi dengan penurunan
asupan protein turut menimbulkan kerusakan hati pada sirosis, namun asupan alkohol yang
berlebihan merupakan faktor penyebab yang utama pada perlemakan hati dan konsekuensi
yang ditimbulkannya. Namun demikian, sirosis juga pernah terjadi pada individu yang tidak
memiliki kebiasaan minum minuman keras dan pada individu yang dietnya normal tetapi
dengan konsumsi alkohol yang tinggi (Smeltzer & Bare, 2001).

Sebagian individu tampaknya lebih rentan terhadap penyakit ini dibanding individu lain tanpa
ditentukan apakah individu tersebut memiliki kebiasaan meminum minuman keras ataukah
menderita malnutrisi. Faktor lainnya dapat memainkan peranan, termasuk pajanan dengan zat
kimia tertentu (karbon tetraklorida, naftalen terklorinasi, asen atau fosfor) atau infeksi
skistosomiasis yang menular. Jumlah laki-laki penderita sirosis adalah dua kali lebih banyak
daripada wanita, dan mayoritas pasien sirosis berusia 40-60 tahun (Smeltzer & Bare, 2001).

Sirosis alkoholik atau secara historis disebut sirosis Laennec ditandai oleh pembentukan
jaringan parut yang difus, kehilangan selsel hati yang uniform, dan sedikit nodul regeneratif.
Sehingga kadangkadang disebut sirosis mikronodular. Sirosis mikronodular dapat pula
diakibatkan oleh cedera hati lainnya. Tiga lesi utama akibat induksi alkohol adalah
perlemakan hati alkoholik, hepatitis alkoholik, dan sirosis alkoholik (Tarigan, 2001)

SUMBER : UNIMUS.AC.ID

Anda mungkin juga menyukai