Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Terminal Penggaron

Kebutuhan Sarana Transportasi


Perkembangan sebuah sarana transportasi tentunya perlu di imbangi dengan
pengembangan secara fisik maupun penyediaan fasilitas yang ada. Kondisi fisik yang baik serta
ketersediaan fasilitas yang mendukung akan menciptakan sebuah keterpaduan dan tingkat
pelayanan yang baik hingga masa mendatang. Setiap sarana transportasi memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda, sehingga untuk mengidentifikasi kebutuhan yang di perlukan oleh sebuah sarana
trnasportasi, perlu melihat peraturan serta standar yang ada. Peraturan serta standar yang ada
berguna untuk menilai apakah sarana transportasi tersebut sudah memenuhi standar yang ada
sesuai dengan kelas atau jenis nya. Penilaian yang kita dapat dari mebandingkan kondisi eksisting
dengan peraturan atau standar yang ada akan memunculkan kekurangan dari sarana tersebut, apa
saja yang belum terpenuhi dan gambaran pengembangan kedepan dalam rangka menjadikan
sarana tersebut sesuai dengan peraturan atau standar yang telah di tentukan sehingga dapat
memberikan melayanan yang maksimal.

Fasilitas Kebutuhan Terminal Penumpang

Terminal Penumpang harus didukung dengan ketersediaan fasilititas-fasilitas baik utama


maupun penunjang dalam rangka menciptakan kelancaran mobilisasi didalam terminal serta
kenyamanan bagi semua pengguna terminal. Ketentuan lokasi sebuah terminal penumpan juga
harus di penuhi sesuai aturan yang yang. Dalam hal ini penyediaan fasilitas serta ketentuan lokasi
terminal Tipe B sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang
Terminal Transportasi Jalan, Yaitu Sebagai Berikut:

Fasilitas Utama
Jalur Keberangkatan Kendaraan Umum
Jalur Kedatangan Kendaraan Umum
Tempat Parkir vKendaraan Umum untuk Menunggu
Keberangkatan
Bangunan Kantor Terminal KPEMEN Perhubungan No 31
Tempat Tunggu Penumpang/Pengantar Tahun 1995
Menara Pengawas
Loket Penjualan Karcis
Rambu-rambu dan Papan Informasi Penunjuk Jurusan, Tarif
dan Perjalanan
Pelataran Parkir Kendaraan Pengantar/Taksi
Fasilitas Penunjang KPEMEN Perhubungan No 31
Kamar Kecil/Toilet
Musholla Tahun 1995
Kios/Kantin
Ruang Pengobatan
Ruang Informasi dan Pengaduan
Telepon Umum
Tempat Penitipan Barang
Taman
Ketentuan Lokasi Terminal Tipe B
Terletak dalam Jaringan Trayek Antar Kota Antar Propinsi
Terletak di Jalan Arteria tau Kolektor dengan Kelasc Jalan
Minimal IIIB
KPEMEN Perhubungan No 31
Jarak Antar Terminal Tipe Adan Tipe B Sekurang-kurang nya 15
Tahun 1995
Km
Luas Lahan Minimal 3Ha
Mempunyai Jalan Akses Masuk dan Keluar Terminal Dengan
Jarak Minimal 50 m

Terminal Penggaron
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Indikator Studi Sumber
Terletak pada jalan
provinsi
Lokasi
jarak antara terminal a
1 Jaringan jalan dan b 15 km

akses jalur masuk keluar


Sirkulasi minimal 50m dari jalan
raya
Keputusan
2 Lahan Luas Area luas lahan minimal 3 Ha menteri
perhubungan
nomor 31
Bangunan kantor terminal tahun 1995
tentang
terminal
tempat parkir kendaraan transportasi
3 barang untuk bongkar jalan
  muat
 
Fasilitas Utama Ketersediaan gudang atau lapangan
 
  penumpukan barang
 
tempat parkir kendaraan
untuk istirahat atau
selama menunggu
keberangkatan
rambu rambuatau papan
informasi

peralatan bongkar muat


barang

Terdapat fasilitas
penunjang yaitu : tempat
istirahat awak kendaraan

fasilitas parkir
kendaraan,selain
kendaraan angkutan
barang

alat timbang
kendaraandanmuatannya
4 Fasilitas Penunjang
kamarkecil/toilet

mushola

kios/kantin

ruang pengpbatan

telepon umum

taman

Kondisi Fasilitas Eksisiting

Berdasarkan kebutuhan fasilitas yang telah diatur di dalam Keputudan Menteri Perhubungan
No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan, dikaitkan dengan kondisi fasilitas
eksisting pada Terminal Tipe B Penggaron yang ada di Semarang berikut kondisi fasilitas eksisiting
pada Terminal Penggaron :

Fasilitas Utama Kondisi Eksisting


Jalur Keberangkatan Kendaraan Umum Terdapat Jalur Keberangkatan
yang Terhubung Langsung
dengan Akses Keluar.
Jalur Kedatangan Kendaraan Umum Terdapat Jalur Kedatangan yang
Terhubung Langsung dengan
Akses Masuk.
Tempat Parkir Kendaraan Umum untuk Menunggu Terdapat Area Parkir untuk
Keberangkatan Kendaraan umum Menunggu
Penumpang dan Jam
Keberangkatan.
Bangunan Kantor Terminal Terdapat Bangunan Kantor
Terminal Terdiri dari Ruang
Kepala Terminal dan Pusat
Informasi.
Tempat Tunggu Penumpang/Pengantar Terdapat Tempat Menunggu
bagi Penumpang
Menara Pengawas Tidak Terdapat Menara
Pengawas
Loket Penjualan Karcis Tidak Terdapat Loket Penjualan
Karcis
Rambu-rambu dan Papan Informasi Penunjuk Jurusan, Tarif Terdapat Papan informasi
dan Perjalanan berkaitan dengan denah
terminal dan petunjuk jurusan
bus
Pelataran Parkir Kendaraan Pengantar/Taksi Terdapat Pelataran Parkir bagi
Pengantar/Taksi
Fasilitas Penunjang Kondisi Eksisting
Kamar Kecil/Toilet Terdapat 2 Kamar Kecil/Toilet
Musholla Terdapat 2 Mushola Kecil
Kios/Kantin Terdapat Deretan Kios pada
Kantin Terminal
Ruang Pengobatan Tidak Terdapat Ruang Khusus
Pengobatan
Ruang Informasi dan Pengaduan Terdapat Ruang Pusat Informasi
Telepon Umum Tidak Terdapat Telepon Umum
Tempat Penitipan Barang Tidak Terdapat Tempat
Penitipan Brang
Taman Tidak Terdapat Taman
Ketentuan Lokasi Terminal Tipe B Kondisi Eksisting
Terletak dalam Jaringan Trayek Antar Kota Antar Propinsi Terminal Penggaron Terletak
Pada Jalur Trayek Bus Antar
Kota Antar Provinsi
Terletak di Jalan Arteri atau Kolektor dengan Kelas Jalan Terminal Penggaron Berlokasi
Minimal IIIB di Jalan Majapahit dengan Kelas
Jalan Kolektor dan Termasuk
dalam Jalan Propinsi
Jarak Antar Terminal Tipe Adan Tipe B Sekurang-kurang nya 15 Jarak Antara Terminal Tipe B
Km Penggaron dengan Terminal
Tipe A Mangkang 26 Km
Luas Lahan Minimal 3Ha Terminal Tipe B Penggaron
Memiliki Luas Lahan Eksisting
5,7 Ha
Mempunyai Jalan Akses Masuk dan Keluar Terminal Dengan Terminal Penggaron Memiliki
Jarak Minimal 50 m Akses Keluar Masuk terminal
dari Jalan Utama Sepanjang
150m

Setelah membandingkan standar yang ada dengan kondisi eksisiting terminal, diketahui
terdapat kekurangan pada penyediaan fasilitas baik utama maupun penunjang, meskipun begitu
standar tentang ketentuan lokasi terminal Tipe B sudah seluruhnya terpenuhi. Ketesediaan fasilitas
pun belum bisa memastikan sebuah kenyamanan bagi pengguna sarana tersebut, oleh karena itu
kita perlu melihat lebih jelas bagaimana kondisi dari fasilitas baik utama maupun penunjang yang
sudah tersedia di lapangan.

1. Kondisi Fasilitas Utama


Terminal penggaron yang sebelum nya berstatus Terminal Tipe C dan beralih menjadi
Tipe B mulai tahun 2017 masih perlu banyak pengembangan guna melayani dengan maksimal
pada status Tipe B, meskipun banyak dari standar ketersediaan fasilitas utama yang sudah
dipenuhi oleh Terminal Penggaron, namun kondisi fasilitas tersebut masih kurang memadai
Terutama tempat menunggu bagi penumpang dan Drop Point bagi kendaraan pengantar atau
taksi. Ruang tunggu bagi penumpang menjadi satu dengan lorong terminal, dimana lorong
terminal ini merupakan akses dari pintu masuk menuju bagian terminal lainnya, tidak terdapat
ruang tunggu khusus bagi penumpang. Drop Point pada terminal ini terletak di depan pintu
masuk terminal, kondisi nya seadanya dan lahan nya menjadi satu dengan area parkir mobil
sehingga akan terjadi penumpukan kendaraan jika area parkir penuh dan kendaraan
pengantar masuk dalam jumlah banyak.

2. Kondisi Fasilitas Penunjang


Melihat dari standar yang ada, masih ada beberapa fasilitas penunjang yang belum di
sediakan di terminal penggaron, fasilitas penunjang yang sudah terpenuhi antara lain, toilet,
musholla, kantin dan pusat informasi. Kondisi fasilitas penunjang yang ada masih kurang
memadai dengan kondisi musholla dan toilet yang kecil sehingga akan menyebabkan antrian
jika jumlah penguna banyak pada jam jam sibuk. Terminal penggaron memiliki banyak kios
yang terdapat pada kantin, hanya saja kondisi kanting sangat terbuka dan terdapat persis di
sebelah parkiran bus, sehingga bisa saja kondisi makanan yang ada kurang higienisn karena
terkena debu dan asap kendaraan.
Potensi

Berubahnya status terminal penggaron dari yang sebelumnya berstatus terminal Tipe C
menjadi Tipe B memberikan opsi bagi masyarakat yang akan berpergian antar kota antar propinsi
selain terminal mangkang. Sebelumnya status terminal Tipe B disandang oleh terminal terboyo
yang kini di jadikan terminal barang, dengan adanya terminal penggaron maka masyarakat
semarang akan terbantu, ditambah adanya halte BRT. Lokasi terminal penggaron berdekatan
dengan pusar perbelanjaan dan beberapa industri sehingga dengan di kembangkan nya terminal
penggaron menjadi Tipe B akan berdampak positif bagi kawasan sekitar nya.

Masalah

Peralihan status terminal penggaron dari yang semula berstatus Tipe C menjadi Tipe B
selain memunculkan potensi, juga memunculkan masalah yang harus di hadapi oleh terminal
penggaron dalam memenuhi standar-standar pelayanan yang harus di miliki oleh Terminal Tipe B.
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, bahwa masih ada baik fasilitas utama maupun
penunjang dari terminal yang belum memenuhi standar dengan kondisi eksisting yang seadanya.
Selain masalah ketersediaan fasilitas, Terminal penggaron masih terbilang sepi dikarena masih ada
bus-bus AKAP maupun AKDP yang enggan masuk ke terminal penggaron dan lebih memilih
mencari penunpang di jalur lama yaitu terminal terboyo meskipun status terminal terboyo sudah di
tutup.

Rencana Pengembangan Terminal Tipe B Penggaron

Selain Potensi yang muncul seperti menjadi opsi bagi masyarakat sekitar, kekurangan-
kekurangan masih terdapat pada terminal penggaron dan menyebabkan masalah yang perlu
mendapatkan pembenahan serta pengembangan untuk bisa secara maksimal melayani masyarakat.
Peralihan terminal penggaron dari yang sebelum nya Tipe C menjadi Tipe B perlu di imbangi
dengan pengembangan fasilitas sesuai aturan dan standar yang ada. Selain masalah fasilitas yang
masih perlu di benahi, ketegasan juga harus ditingkatkan dalam penetapan aturan status terimal,
dimana pada kenyataan nya masih banyak kendaraan yang enggan masuk ke terminal penggaron
dan memilih untuk mencari penumpang di terminal terboyo yang sudah di alih fungsikan. Dari
serangkaian potensi dan masalah yang ada, maka di dapat beberapa strategi pengembangan
terminal penggaron kedepannya, antara lain:

 Pengembangan bangunan fisik maupun area terminal guna penyediaan fasilitas-fasilitas


yang memenuhi standar, meliputi :
 Perluasan area parkir dan drop point
 Perencanaan alur sirkulasi kendaraan keluar dan masuk
 Pengembangan Shelter bus Trans Semarang
 Pengembangan serta penambahan fasilitas utama dan penunjang di dalam gedung
terminal
 Penegasan regulasi terkait dengan ketentuan menaikan dan menurunkan penumpang bagi
kendaraan umum, agar masuk pada terminal yang semestinya.

Salah satu contoh pengembangan terminal yang bisa di jadikan contoh adalah
terminal Ir. Soekarno yang berada di Klaten, Jawa Tengah, terminal ini adalah hasil dari relokasi
dari terminal Tipe B Jonggrangan dan di tingkatkan menjadi Tipe A. Terminal Ir. Soekarno kini
menyandang status terminal terbaik Se Jateng.

Anda mungkin juga menyukai