Pengembangan Terminal Penggaron
Pengembangan Terminal Penggaron
Fasilitas Utama
Jalur Keberangkatan Kendaraan Umum
Jalur Kedatangan Kendaraan Umum
Tempat Parkir vKendaraan Umum untuk Menunggu
Keberangkatan
Bangunan Kantor Terminal KPEMEN Perhubungan No 31
Tempat Tunggu Penumpang/Pengantar Tahun 1995
Menara Pengawas
Loket Penjualan Karcis
Rambu-rambu dan Papan Informasi Penunjuk Jurusan, Tarif
dan Perjalanan
Pelataran Parkir Kendaraan Pengantar/Taksi
Fasilitas Penunjang KPEMEN Perhubungan No 31
Kamar Kecil/Toilet
Musholla Tahun 1995
Kios/Kantin
Ruang Pengobatan
Ruang Informasi dan Pengaduan
Telepon Umum
Tempat Penitipan Barang
Taman
Ketentuan Lokasi Terminal Tipe B
Terletak dalam Jaringan Trayek Antar Kota Antar Propinsi
Terletak di Jalan Arteria tau Kolektor dengan Kelasc Jalan
Minimal IIIB
KPEMEN Perhubungan No 31
Jarak Antar Terminal Tipe Adan Tipe B Sekurang-kurang nya 15
Tahun 1995
Km
Luas Lahan Minimal 3Ha
Mempunyai Jalan Akses Masuk dan Keluar Terminal Dengan
Jarak Minimal 50 m
Terminal Penggaron
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Indikator Studi Sumber
Terletak pada jalan
provinsi
Lokasi
jarak antara terminal a
1 Jaringan jalan dan b 15 km
Terdapat fasilitas
penunjang yaitu : tempat
istirahat awak kendaraan
fasilitas parkir
kendaraan,selain
kendaraan angkutan
barang
alat timbang
kendaraandanmuatannya
4 Fasilitas Penunjang
kamarkecil/toilet
mushola
kios/kantin
ruang pengpbatan
telepon umum
taman
Berdasarkan kebutuhan fasilitas yang telah diatur di dalam Keputudan Menteri Perhubungan
No 31 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan, dikaitkan dengan kondisi fasilitas
eksisting pada Terminal Tipe B Penggaron yang ada di Semarang berikut kondisi fasilitas eksisiting
pada Terminal Penggaron :
Setelah membandingkan standar yang ada dengan kondisi eksisiting terminal, diketahui
terdapat kekurangan pada penyediaan fasilitas baik utama maupun penunjang, meskipun begitu
standar tentang ketentuan lokasi terminal Tipe B sudah seluruhnya terpenuhi. Ketesediaan fasilitas
pun belum bisa memastikan sebuah kenyamanan bagi pengguna sarana tersebut, oleh karena itu
kita perlu melihat lebih jelas bagaimana kondisi dari fasilitas baik utama maupun penunjang yang
sudah tersedia di lapangan.
Berubahnya status terminal penggaron dari yang sebelumnya berstatus terminal Tipe C
menjadi Tipe B memberikan opsi bagi masyarakat yang akan berpergian antar kota antar propinsi
selain terminal mangkang. Sebelumnya status terminal Tipe B disandang oleh terminal terboyo
yang kini di jadikan terminal barang, dengan adanya terminal penggaron maka masyarakat
semarang akan terbantu, ditambah adanya halte BRT. Lokasi terminal penggaron berdekatan
dengan pusar perbelanjaan dan beberapa industri sehingga dengan di kembangkan nya terminal
penggaron menjadi Tipe B akan berdampak positif bagi kawasan sekitar nya.
Masalah
Peralihan status terminal penggaron dari yang semula berstatus Tipe C menjadi Tipe B
selain memunculkan potensi, juga memunculkan masalah yang harus di hadapi oleh terminal
penggaron dalam memenuhi standar-standar pelayanan yang harus di miliki oleh Terminal Tipe B.
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, bahwa masih ada baik fasilitas utama maupun
penunjang dari terminal yang belum memenuhi standar dengan kondisi eksisting yang seadanya.
Selain masalah ketersediaan fasilitas, Terminal penggaron masih terbilang sepi dikarena masih ada
bus-bus AKAP maupun AKDP yang enggan masuk ke terminal penggaron dan lebih memilih
mencari penunpang di jalur lama yaitu terminal terboyo meskipun status terminal terboyo sudah di
tutup.
Selain Potensi yang muncul seperti menjadi opsi bagi masyarakat sekitar, kekurangan-
kekurangan masih terdapat pada terminal penggaron dan menyebabkan masalah yang perlu
mendapatkan pembenahan serta pengembangan untuk bisa secara maksimal melayani masyarakat.
Peralihan terminal penggaron dari yang sebelum nya Tipe C menjadi Tipe B perlu di imbangi
dengan pengembangan fasilitas sesuai aturan dan standar yang ada. Selain masalah fasilitas yang
masih perlu di benahi, ketegasan juga harus ditingkatkan dalam penetapan aturan status terimal,
dimana pada kenyataan nya masih banyak kendaraan yang enggan masuk ke terminal penggaron
dan memilih untuk mencari penumpang di terminal terboyo yang sudah di alih fungsikan. Dari
serangkaian potensi dan masalah yang ada, maka di dapat beberapa strategi pengembangan
terminal penggaron kedepannya, antara lain:
Salah satu contoh pengembangan terminal yang bisa di jadikan contoh adalah
terminal Ir. Soekarno yang berada di Klaten, Jawa Tengah, terminal ini adalah hasil dari relokasi
dari terminal Tipe B Jonggrangan dan di tingkatkan menjadi Tipe A. Terminal Ir. Soekarno kini
menyandang status terminal terbaik Se Jateng.