Anda di halaman 1dari 58

Menu

Cara Membuat Layout Majalah Sederhana dengan InDesign

Agus Mulyadi May 24, 2015


Oke pembaca, karena banyak sekali permintaan tentang membuat layout majalah dengan Indesign, maka
kali ini, saya akan mencoba menulis tutorial cara me-layout majalah sederhana dengan Indesign. Tutorial yang
saya buat ini secara garis besar hanya berupa tutorial pokok prinsipil dalam layout majalah yang sifatnya teknis.
Untuk masalah style, itu tergantung masing-masing designer.

Dalam tutorial ini, saya menggunakan ukuran dokumen A4, dengan jumlah halaman yang sedikit (namanya
juga cuma contoh, jadi ndak perlu banyak-banyak tho? hehehe)

Pertama-tama, silahkan buka indesign sampeyan. Klik file > New > Document, dan isi jumlah halaman sesuai
jumlah halaman yang anda inginkan (biasanya kelipatan 4), namun karena tutorial disini hanya contoh, maka
saya buat 12 halaman saja ya. Centang box facing pages, isi column dengan angka 3, dan gutter dengan angka
5 mm (column adalah jumlah kolom pada setiap template halaman, sedangkan gutter adalah jarak antar
kolomnya). Isi nilai margin sesuai dengan selera. Tapi dalam tutorial ini, margin saya isi 30-20-20-15. Kalau
sudah, klik OK
Maka, format dokumen yang akan muncul kira-kira akan seperti ini

Kalau sudah, mari kita buat template halaman pada master. Template halaman ini adalah format halaman yang
nantinya bakal ada di setiap halaman. Silahkan klik pages trus klik dua kali pada halaman A Master
Di halaman master A ini, silahkan buat ornamen (atau kalau di Ms Word, sejenis Header and Footer) sesuai
selera. Bisa dengan garis, logo majalah, atau ornamen untuk meletakkan halaman.

Untuk ornamen pada contoh kali ini, saya membuatnya seperti ini
Sedangkan ornamen untuk meletakkan halaman, saya buat di bagian bawah luar pada setiap halaman, dengan
model seperti di bawah ini

Untuk yang masih bingung bagaimana cara membuat penomoran halaman, silahkan dibaca Disini

Oke, sekarang, mari kita buat halaman awal. Misal, dalam contoh ini, kita ingin memulai dengan membuat
layout majalah pada sebuah bab artikel.

Pertama-tama, silahkan buat judulnya dulu menggunakan Type Tool. Buat ukuran font-nya yang besar
(namanya juga judul, jadi harus besar dong, hehehe)
Jika sudah, silahkan masukkan artikelnya. Buat ukuran font-nya 10 px. Tempatkan pada kolom sebelah kiri
yang sudah tersedia. Bisa dibuat rata kiri atau rata kanan kiri (tergantung selera), tapi dalam contoh ini, saya
buat rata kanan-kiri alias justify.

Nantinya, text akan terpotong sesuai dengan batas area text, dan akan muncul tanda overset text berupa tanda
plus berwarna merah, silahkan klik tanda plus merah ini dan letakkan pada kolom di sebelahnya untuk
melanjutkan text. Begitu juga saat kolom kedua penuh, lakukan hal yang sama, sehingga text akan tersambung
sampai kolom ketiga.
Pada kolom ketiga, masih ada sisa ruang yang cukup banyak, hal ini bisa kita siasati dengan memasukkan
gambar. Caranya, klik text area pada kolom satu dan kolom dua (caranya, klik dulu pada text area kolom satu,
kemudian tahan shift, lalu klik text area kolom dua). Kemudian naikkan text areanya sampai kolom ketiga
mentok, sehingga sisa ruang kosong yang ada kini berpindah posisi menjadi di bawah text area kolom satu dan
dua.
Jika sudah, silahkan masukkan gambar dan letakkan pada ruang kosong tersebut. (Untuk memasukkan gambar
di Indesign, caranya bisa dilihat Disini)
Nah, layout kita sudah jadi. Beginilah kira-kira penampakannya.
Untuk berikutnya, kita bisa mencoba menggunakan variasi lain. Contoh, pada artikel kedua, halaman awalnya
akan saya buat dengan dua kolom serta dengan penambahan gambar ilustrasi. Saya juga akan menambahkan
drop cap pada awal artikel ini. (Cara membuat drop cap, bisa dilihat disini)

Kira-kira, beginilah hasilnya.


Untuk artikelnya, kita bisa menyusun dengan variasi posisi text dan gambar. Contohnya seperti gambar di
bawah ini.
Oke, untuk teknis desain lainnya, sampeyan semua bisa melihat referensi di internet.

Anggap saja desain layout yang anda buat sudah selesai. Maka langkah berikutnya adalah mengexport-nya ke
dalam format PDF (biasanya, di percetakan, format yang sering diminta adalah PDF)

Caranya klik File > Adobe PDF Present > High Quality Print.
Oke, mungkin sampai disini dulu tutorial kita kali ini.

Saya yakin, ada banyak yang masih belum jelas atau belum mudeng dengan tutorial cara membuat layout
majalah dengan indesign yang saya sajikan ini. Oleh karena itu, saya membuka kesempatan sebesar-besarnya
bagi anda yang ingin bertanya atau sekadar konsultasi seputar dunia layout.

Salam Indesign, Agus Mulyadi


Layout Majalah

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Related Posts

Cara memasukkan foto/gambar ke dalam Indesign

Foto atau gambar adalah unsur penting dalam proses pembuatan desain cetak, tak terkecuali dalam
desain layout. Nah Di In…


Menu

Cara membuat Layout Buku Sederhana dengan Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Jul 26, 2014


Selamat malam pembaca, sudah lama saya ndak posting di blog Tutorial ini, malam ini, saya akan posting
tentang cara membuat layout buku sederhana di adobe indesign, dikarenakan banyak sekali pembaca yang
rikues untuk dibuatkan tutorial cara membuat layout buku.

Oke, Mari kita mulai.

Anggap saja, kita sedang akan membuat buku Novel, ukurannya 13 x 19 cm.

Silahkan klik File > New > Document

Mari kita atur dokumen-nya. Silahkan Isi Number of Pages dengan jumlah halaman novel yang akan anda buat
(boleh diisi asal). Kemudian Page Size-nya, Width 130 mm (13 cm) dan Height-nya 190 mm (19 cm). Abaikan
Columns. Kemudian atur Marginnya, pada bagian margin ini, saya mengisinya dengan Top 15 mm, Bottom 20
mm, Inside 18 mm, dan Outside 15 mm.
Jika sudah, maka kita akan mendapatkan 50 halaman dokumen. Dimana halaman satu berupa halaman single,
sedangkan halaman berikutnya adalah halaman ganda, alias berpasangan.
Mari kita fokus ke halaman 2 dan seterusnya (halaman ganda), hal ini saya maksudkan untuk mempermudah
desain layout muka buku halaman kanan dan kiri.

Kalau sudah, mari kita mengatur halaman master. Caranya, Klik panel Pages, kemudian klik icon master
pages

NB: Halaman master adalah halaman template, Format halaman master ini akan teraplikasikan untuk seluruh
halaman. Jadi kalau di MS Word kita mengenal Header and Footer, maka di Indesign, untuk membuat Header
and Footer, bisa diatur di halaman Master.

Kalau sudah, kita akan dihadapkan pada dokumen berisi halaman ganda, kanan dan kiri. Halaman kanan
mengatur seluruh halaman ganjil (1,3,5,dst), sedangkan halaman kiri mengatur seluruh halaman genap
(2,4,6,dst).
Disinilah kita bisa bermain-main dengan desain layout. Kita bisa menambahkan aneka ornamen atau kreasi
objek dalam halaman, selama masih berada di luar zona garis margin (garis berwarna ungu), karena zona di
dalam garis margin adalah zona yang akan diisi dengan materi novel.

Hal pertama dan paling penting adalah menentukan desain layout dan menentukan lokasi nomor halaman.
Setelah itu, kita bisa menambahkan Nama Penulis Novel beserta judul bab-nya atau malah judul novelnya, tapi
biasanya dalam novel, yang ada hanya nomor halaman dan judul bab-nya.

Oke, saya akan mencoba menambahkan desain ornamen sederhana di halaman master, berupa garis di bawah
margin. Saya juga akan menambahkan nomor halaman di masing-masing tepi luar di bawah garis ornamen tadi,
maka jadinya adalah seperti di bawah ini.
NB: Untuk membuat nomor halaman, bisa dibaca Disini.

Saya juga akan menambahkan judul Bab di bagian bawah ornamen dan nama penulis di bagian atas halaman.
Maka, jadinya seperti ini.
Untuk melihat tampilan preview, silahkan tekan W, hasilnya akan seperti ini.

Nah, karena kita sudah selesai membuat desain layoutnya, sekarang, saatnya kita mengisi halaman konten
dengan naskah novelnya.

Klik panel Pages, kemudian klik icon pages


Setelah di klik icon pages, kita akan kembali pada halaman pages (yang 50 halaman tadi).

Klik Text tool pada Tool box di sebelah kiri halaman.

Kemudian buat area text dengan ukran persis dengan area margin, caranya, klik pada ujung area margin bagian
kiri atas, kemudian drag sampai berhenti di area margin bagian kanan bawah.

Kalau sudah, silahkan paste-kan naskah novel yang ada (kalau belum punya naskah, ambil saja naskah apa saja,
kan cuma buat contoh).
Kalau sudah dipastekan, maka tulisan akan terpotong hanya sampai pada bagian area margin, untuk
melanjutkan ke halaman berikutnya, silahkan klik tanda overset text (kotak bertanda plus berwarna merah),
kemudian lepaskan ke ujung margin kiri atas halaman berikutnya. Begitu seterusnya sampai text naskah
mencukupi.

Agar tampilan naskah lebih rapi, anda bisa membuatnya menjadi rata kanan kiri, alias justified, caranya blok
seluruh naskah (ctrl A) dan klik tanda Justified.

Kalau sudah, maka tampilan Layout kita sudah rapi, silahkan tekan W untuk melihat tampilan preview.

Jadi deh layout buku sederhana kita.

Nah, pembaca, mungkin sampai disini dulu tutorial tentang cara membuat Layout Buku Sederhana di Indesign.

Saya yakin, pasti ada dari pembaca yang masih kurang jelas dengan tutorial ini, karenanya, saya membuka
kesempatan selebar-lebarnya kepada pembaca untuk bertanya apabila masih ada yang kurang jelas atau masih
membingungkan. Silahkan bertanya lewat kolom komentar yang sudah disediakan, atau bisa juga lewat twitter
saya di @AgusMagelangan.

Matursuwun, Salam Indesign Indonesia.


Layout Buku

Fungsi Hyphenate, Pemenggalan suku kata di Indesign

Oke, dalam edisi kali ini, saya akan membahas tentang fungsi Hyphenate di adobe Indesign.
Pembahasan ini adalah jawaban…
Menu

Fungsi Hyphenate, Pemenggalan suku kata di Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Sep 08, 2014


Oke, dalam edisi kali ini, saya akan membahas tentang fungsi Hyphenate di adobe Indesign.

Pembahasan ini adalah jawaban untuk pertanyaan yang diajukan oleh mas Agus Setiawan yang ditanyakan
lewat email.

Permisi saya mau tanya bagaimana cara full justify tapi tidak menampilkan jarak spasi yg terlalu jauh antar
kalimat,,apabila kita menggunakan 3 kolom,..trims.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, silahkan anda lihat contoh layout koran di bawah ini.
Layout di atas kalau kita amati, tampilannya text-nya sangat rapi, kendatipun dibuat justify (rata kanan-kiri) dan
dibuat 3 kolom dengan lebar kolom yang terlalu lebar. Sama sekali tak ada jarak renggang yang terlalu kosong.

Apa sebabnya? Karena untuk setiap kata yang panjang, maka akan dipotong sesuai dengan suku katanya.

Oke, untuk lebih memperjelas lagi, silahkan lihat contoh di bawah ini.
Kalau dilihat, mana yang lebih rapi, Text yang atas apa yang bawah? Saya yakin anda pasti jawab yang bawah.
Karena text bagian atas, nampak banyak sekali ruang renggang antar kata, sedangkan pada text yang bawah,
proporsi letak katanya sangat pas.

Apa sebabnya? karena pada text bawah, saya mengaktifkan fitur Hyphenate, yaitu fitur pada indesign untuk
memenggal suku kata. Jadi misalkan ada kata yang terlalu panjang di ujung ruang text, maka otomatis kata-nya
akan terpotong sesuai dengan suku katanya. Misal kata "Pertanggungjawaban", jika posisinya berada di
ujung ruang text, maka katanya akan dipotong menjadi "Pertanggung-jawaban", "Pertanggungja-waban",
atau "Pertanggungjawa- ban", tergantung ruang text yang tersedia.

Lalu, bagaimanakah caranya mengaktifkan fitur Hyphenate ini?

Caranya, silahkan blok seluruh text yang ingin di Hyphenate, Lalu pilih menu Paragraph di panel bar sebelah
kanan, trus centang kotak Hyphenate. Maka otomatis, seluruh text yang terlalu panjang yang berada di ujung
area text akan terpotong sesuai suku katanya.
.

Nah, sayangnya, untuk adobe Indesign yang belum support bahasa Indonesia, pemenggalan kata hanya
berdasarkan suku kata bahasa inggris, sehingga untuk kosakata bahasa Indonesia, pemenggalan katanya
seringkali tidak sesuai dengan kaidah tata pemenggalan kata. Misal, kata Transportasi harusnya pemenggalan
katanya adalah trans-por-ta-si, namun di Indesign sering kali berubah menjadi tran-sport-a-si.

Nah, cara mengatasinya adalah dengan menggunakan "ctrl shift -". Caranya, letakkan kursor Type tool pada
suku kata yang tepat sesuai pemenggalan, setelah itu tekan "ctrl shift -", maka otomatis, pemenggalan katanya
akan sesuai dengan kaidah pemenggalan suku kata bahasa kita (Indonesia).

Nah, sekian dulu, tutorial Indesign kali ini. Kalau ada pertanyaan, silahkan bisa disampaikan lewat kolom
komentar atau lewat form tanya di sidebar sebelah kanan.

Salam indesign, @AgusMagelangan


Cara menyimpan format ukuran dokumen

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Apr 06, 2015


Dalam format ukuran dokumen indesign, biasanya sudah ada default ukuran dokumen (page size) yang sudah
tersedia. Antara lain yang sering dan lazim digunakan adalah Letter, Legal, Tabloid, A4, dll.

Nah, ada kalanya, seorang layouter ingin menggunakan pilihan default ukuran dokumen, tapi dengan ukuran
dokumen yang khusus yang sering kali tidak masuk dalam default ukuran dokumen.

Ternyata, kita bisa membuat format ukuran dokumen sendiri dan memasukannya sebagai default ukuran
dokumen. Caranya pun ternyata sangat mudah.

Misal, kita ingin membuat format dokumen berukuran persegi, dengan panjang 15 cm dan lebar 15 cm.

Silahkan pilih File > New > Document

Isi Width dan weight masing-masing 150 mm, kemudian pada pilihan Page Size, silahkan pilih Custom Page
Size.

Pada menu custom paga seize, silahkan isi nama format ukuran dokumen, pada contoh di bawah ini, saya
memberi nama "Persegi", lalu klik OK.
Setelah di klik OK, maka akan muncul dokumen dengan ukuran 15 cm x 15 cm. Format ukuran dokumen
"Persegi" otomatis sudah tersimpan di database page size indesign kita.

Nantinya, jika kita ingin membuat dokumen berukuran 15 cm x 15 cm, kita tinggal memilih format ukuran
"Persegi" pada menu page size tanpa harus memasukkan kembali width dan height.

Halaman
Cara Menambah dan Menghapus Halaman di InDesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Jul 12, 2015

Saat memulai dokumen baru di Indesign, kita dipersilahkan untuk menentukan berapa jumlah halaman
dokumen yang akan kita buat. Untuk pembuatan tabloid, biasanya jumlah halamannya sudah fixed,
namun untuk buku, kadangkala jumlah halaman yang sudah kita masukkan ternyata kelebihan atau
bahkan kekurangan, sehingga kita perlu menambah atau menghapus halaman.

Nah, berikut ini adalah cara menambah dan menghapus halaman di Indesign.

Untuk menambah halaman, silahkan klik menu Pages, dan klik pada halaman terakhir yang ingin
ditambah halamannya
Kalau sudah, klik kanan, trus pilih Insert Pages

Akan muncul form Insert pages, silahkan isi sesuai kebutuhan. Pages: adalah berapa jumlah halaman
yang ingin ditambah, sedangkan Insert: adalah pengaturan letak halaman yang ingin ditambah. Misal,
insert diisi "After page" dan disampingnya diisi 4, artinya halaman baru akan muncul setelah halaman
4, sedangkan bila diisi "before page", maka nanti halaman baru akan muncul sebelum halaman 4.
Sedangkan untuk menghapus halaman, caranya lebih mudah. Cukup klik Pages, lalu klik kanan pada
halaman yang ingin dihapus, lalu pilih Delete Spread.
Cara memasukkan foto/gambar ke dalam Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Apr 08, 2014


Foto atau gambar adalah unsur penting dalam proses pembuatan desain cetak, tak terkecuali dalam desain
layout. Nah Di Indesign, untuk memasukkan gambar ke dalam lembar kerja, caranya sangat mudah, yaitu
dengan menggunakan Place.

Pertama, siapkan lembar kerja yang ingin ditambahkan gambar, trus klik File>Place. Silahkan pilih gambar
yang ingin dimasukkan, jika sudah, klik Open dan letakkan gambar di tempat yang anda inginkan.

Sedangkan bila ingin memasukkan gambar ke dalam objek, caranya hampir sama dengan cara di atas, bedanya,
sebelum anda klik place, anda harus siapkan terlebih objek yang ingin dimasukkan gambar, Baru setelah itu
anda klik File>Place.
Cara lain yang cukup mudah adalah dengan langsung men-drag file foto dari folder ke taskbar Adobe Indesign.
Cara ini adalah yang paling sering saya gunakan, karena lebih praktis dan lebih cepat.
Mengatasi tampilan gambar yang pecah di Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Feb 12, 2014


Kalau anda menggunakan indesign dan anda ingin memasukan gambar ke dalam lembar kerja (Place), maka
begitu gambar masuk ke halaman indesign, pasti kualitas gambarnya akan langsung pecah, padahal sebelum di
place di Indesign, kualitasnya bagus.

Apakah penyebab akan hal ini? apakah gambar yang dimasukan ke dalam indesign kualitasnya berkurang?

Tidak, tidak. Setiap gambar yang diplace di indesign sama sekali tidak berkurang kualitasnya. Resolusinya akan
tetap seperti sedia kala. Lantas, mengapa tampilan di halaman indesign-nya pecah?

Hal itu karena setiap gambar yang di place di Indesign, mode tampilannya adalah default, yaitu Typical
Display, dimana gambar memang ditampilkan dengan resolusi rendah. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan
kinerja indesign.

Di Indesign sendiri, ada 3 mode tampilan gambar, yaitu Fast Display, Typical Display, dan High Quality
Display.

Fast Display : Semua tampilan gambar hanya ditampilkan sebagai obyek polos berwarna abu-abu, sehingga tak
bisa terlihat gambarnya, biasanya mode ini hanya dipergunakan untuk presentasi tata letak.

Typical Display : Merupakan tampilan default. Gambar ditampilkan dengan resolusi rendah, sehingga
tampilannya menjadi pecah.

High Quality Display : Tampilan Resolusi tinggi, gambar ditampilkan dengan resolusi sesuai resolusi gambar
aslinya, tanpa dikurangi.

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat keterangan gambar berikut ini.


Agar tampilan gambar di indesign tidak pecah, anda harus mengubah mode tampilan default dari Typical
Display ke High Quality Display.

Caranya, silahkan pilih View > Display Performance > High Quality Display.

Tapi perlu diingat, jika anda memilih menggunakan mode High Quality Display, maka performa indesign akan
berat, dan mungkin akan menjadi lemot. Jadi, Silahkan gunakan tampilan High Quality Display hanya pada
saat tertentu saja. Kalau memang tidak terlalu diperlukan, lebih baik tetap gunakan mode Typical Display
Cara membuat Footnotes (Catatan Kaki) di Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Feb 02, 2014


Dalam proses pembuatan layout buku, biasanya kita sering memberikan yang namanya Footnotes atau catatan
kaki. Footnotes atau Catatan kaki ini adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap
lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan.

Nah, kalau di Indesign, bagaimanakah cara membuatnya? mari kita bahas.

Sebagai contoh, berikut ini saya ambilkan text dari internet yang akan saya gunakan sebagai contoh naskah.

Dari contoh naskah di atas, yang ingin saya tambahkan catatan kaki-nya adalah kata nyengkuyung (bahasa jawa,
artinya ikut serta). Kata nyengkuyung ini dalam text di atas saya tulis miring (italic)

Nah, untuk memberikan catatan kaki atau footnotes, silahkan arahkan kursor di akhir kata nyengkuyung (persis
setelah huruf g). Kalau sudah, silahkan pilih Type > Insert Footnotes.
Maka setelah itu, otomatis akan muncul Reference number (nomor keterangan) setelah kata nyengkuyung
yang disertai dengan Footnote text (keterangan) di bawah layer text. Silahkan isi Footnote text dengan
keterangan yang diinginkan. Misal dalam contoh tadi, Footnote text saya isi dengan "ikut serta" (yang
merupakan arti dari kata nyengkuyung tadi).
Jadi deh footnotes-nya, gampang kan?

Oke, tapi mungkin barangkali ada yang kurang sreg dengan footnotes pada cntoh di atas, soalnya jarak antara
footnotes dengan text utama terlalu rapat. Lalu, bagaimanakah cara mengatasinya?

Caranya, silahkan pilih Type > Document Footnote options, lalu akan muncul pilihan Document Footnote
options, silahkan klik pada tab layout, kemudian pada pilihan Minimum Space Before First Footnote,
silahkan isi sesuai keinginan. semakin besar nilainya, semakin renggang jarak anatara footnote dengan text
utama.
Oke, sudah jelas kan? sudah bisa kan membuat footnote.. Sampai jumpa di tutorial indesign berikutnya ya mas
mbak.
Cara Export dari Indesign ke format JPEG

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Dec 14, 2013


Beberapa waktu yang lalu, seorang pembaca blog ini menanyakan kenapa Indesign tidak bisa disimpan dalam
format Jpeg melainkan hanya bisa disimpan dalam format file Indesign (.Indd), padahal beliau membutuhkan
hasil file berformat gambar agar bisa diperlihatkan kepada temannya.

Pada dasarnya, format penyimpanan indesign memang hanyalah .indd. Karenanya jangan heran jika di saat di
Save atau Save as, pilihan save as type-nya hanya Indesign document, dan bukan JPEG.

Lalu. bisakah kita menghasilkan file JPEG dari file Indesign? Jawabannya BISA. Caranya? Caranya adalah
dengan mengexport-nya. Berikut ini adalah Cara Export indesign ke format JPEG.

Nah, saat anda selesai mengolah atau mendesain sebuah layout di Indesign, silahkan save terlebih dahulu
lembar kerja anda.

Jika sudah, silahkan pilih File > Export atau bisa juga menggunakan shotcut CTRL+E

Pada Pilihan Save as Type, silahkan Pilih JPEG (Jangan lupa juga untuk menentukan Folder tempat
penyimpanan)
Pada pilihan export, silahkan pilih All jika anda ingin mengexport seluruh halaman, namun jika ingin
mengexport halaman tertentu, silahkan pilih range dan tulis halaman berapa saja yang ingin diexport
(dipisahkan dengan tanda koma, contoh: 1,5,21,4). Pada pilihan Image, silahkan pilih quality, resolution, dan
colour space (optional, jika diperlukan). Setelah yakin, silahkan klik Export
Tunggu beberapa saat, setelah export selesai, silahkan buka folder tempat penyimpanan, maka hasil file JPEG
anda sudah tersimpan di folder tersebut.
Cara membuat Drop Cap (huruf besar di awal paragraf) pada Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Jul 28, 2013


Dalam surat kabar atau majalah, sering kita temukan drop cap atau huruf yang berukuran besar di awal
paragraf. Drop cap ini lazim digunakan selain untuk menonjolkan bagian text di awal paragraf, namun juga
sering digunakan sebagai penghias dan sisi artistik.

Nah, lalu, bagaimankah cara membuat drop cap pada adobe indesign? Berikut ini adalah caranya

Pertama, siapkan paragraf text yang mau dibuat drop cap, arahkan kursor mouse (dalam type tool mode) pada
huruf awal paragraf. Setelah itu, silahkan pilih menu Paragraph di panel bar sebelah kanan, jika tak ada,
silahkan pilih menu Windows > Type & Tables > Paragraph atau tekan Alt+Ctrl+T.

Di menu paragraph, ada 8 pengaturan, yang terbagi menjadi 4 baris kiri dan kanan, untuk mengatur drop cap,
yang digunakan adalah baris terbawah (kiri dan kanan), yaitu Drop Cup Number of Lines dan Drop cup one
or more character.

Drop Cup Number of Lines berfungsi untuk mengatur jumlah baris huruf yang dipakai untuk drop cap,
sedangkan Drop cup one or more character mengatur jumlah karakter huruf di awal paragraf yang akan
dibuat drop cap.
Nah, untuk membuat drop cap, silahkan isi pilihan Drop Cup Number of Lines dengan jumlah baris yang
akan dipakai sebagai drop cap, bisa 2, 3, 4 atau terserah, tapi yang lazim digunakan adalah 3.
Text & Paragraf

Membuat penomoran halaman pada Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Jul 17, 2013


Salah satu hal penting yang perlu untuk diperhatikan dalam pengolahan di adobe indesign adalah penomoran,
terlebih jika itu menyangkut desain layout buku, majalah, atau koran. Tentu diperlukan yang namanya
penomoran halaman.

Nah, pada adobe indesign, pada dasarnya penomoran halaman sudah otomatis, alias setiap halaman sudah
punya nomor urutan halaman masing-masing. Silahkan lihat gambar di bawah ini.
Nah, lalu bagaimana caranya membuat atau memunculkan nomor halaman di lembar kerja indesign? berikut ini
adalah caranya.

1. Silahkan masuk ke pages, kemudian klik pada Master (bisa master A, master B, atau master C, terserah anda
master mana yang mau diberi nomor halaman). Halaman master ini mengatur semua halaman indesign, dimana
halaman master bagian kiri mengatur halaman genap (2,4,6,8,...dst), sedangkan master bagian kanan mengatur
halaman ganjil (1,3,5,7,...dst).
2. Pada Halaman master, silahkan buat layer text, tuliskan kata terserah, kemudian blok tulisan tersebut, lalu
tekan ctrl+alt+shift+N, atau bisa juga melalui Insert Special Character > Markers > Current Page Number
maka otomatis layer text tadi akan berubah menjadi huruf A (bila di master B, maka akan berubah menjadi
huruf B, dan seterusnya).
3. Letakkan layer text tadi pada posisi dimana anda ingin meletakkan nomor halaman. Biasanya di posisi
bawah. Copy layer text tadi dan paste-kan juga di master sebelah kanan dengan posisi yang sama.
4. Jika sudah, silahkan klik pada pages biasa, maka otomatis, penomoran akan muncul pada semua lembar
pages. Untuk mengganti warna text halaman, ukuran, jenis font, bisa diatur kembali pada master pages yang
tadi sudah anda buat.
Nah, sampai disini, anda sudah berhasil membuat penomoran halaman pada Indesign. kalau masih ada yang
ndak mudeng, silahkan hubungi saya di kontak.

Oke, lanjut ke bahasan berikutnya. tutorial ini akan membahas tentang pertanyaan yang diajukan oleh mas Je
Suryana, tentang cara membuat penomoran dengan jenis nomor berbeda. Maksudnya bukan dengan angka,
melainkan dengan abjad, atau huruf Romawi. Ada kan buku yang pada halaman pembuka menggunakan
penomoran angka romawi, sedangkan halaman inti menggunakan angka biasa.

Nah, bagaimanakah cara membuatnya?

Pada dasarnya, cara yang digunakan sama persis dengan cara di atas, hanya saja perlu sedikit pengaturan.

Nah, pada bahasan kali ini, saya menggunakan contoh 10 halaman, dimana halaman 1 sampai 4 saya akan
menggunakan penomoran romawi (I, II, III, IV), sedangkan 6 halaman berikutnya saya menggunakan
penomoran angka latin biasa (1,2,3,4,5,6).

Caranya adalah, silahkan klik halaman 1 pada menu pages. setelah itu, klik kanan, dan pilih Numbering &
Section option

Pada pilihan start page numbering at, isikan 1. Kemudian pada style, silahkan pilih sesuai keinginan anda,
tapi karena dalam contoh ini, kita ingin membuat angka romawi, maka silahkan pilih style angka romawi (I, II,
III, IV, dst). Jika sudah, klik Ok
Maka semua halaman akan mempunyai penomoran halaman dalam bentuk angka romawi.

Nah, setelah itu, kita lakukan lagi langkah berikutnya, kali ini yang di klik adalah halaman 5 (Karena kita
menggunakan angka romawi hanya sampai halaman 4). Caranya sama seperti langkah berikutnya, yaitu klik
kanan, kemudian pilih Numbering & Section option. start page numbering at tetap diisi dengan 1, Namun
kali ini, kita ubah style-nya, yaitu menggunakan angka latin biasa.
Nah, maka jadilah halaman 5 keatas menjadi halaman dengan penomoran angka latin biasa.
Oke, sampai disini dulu tutorial Indesign kali ini. Kalau masih ada yang kurang jelas, bisa ditanyakan pada saya
lewat Form Kontak. Sampai jumpa di tutorial berikutnya.
Lingkungan kerja Adobe Indesign

 Share
 Tweet
 Pinterest
 Google+

Agus Mulyadi Feb 02, 2012


Ini adalah postingan paling dasar di dalam blog ini, di mana saya akan membahas tentang fasilitas dan tool-tool
yang terdapat di Adobe Indesign. Oh ya! sebelumnya saya katakan, dalam panduan kali ini, saya menggunakan
Adobe Indesign CS5 sebagai patokan, untuk anda yang memakai indesign CS-Cs lainnya pada dasarnya sama
(silahkan menyesuaikan)

Dalam Indesign, setidaknya ada 5 lingkungan kerja pokok, yaitu :

1. Lembar Kerja (kotak warna hitam)


2. Tool Box (kotak warna biru)
3. Toolbar (kotak warna hijau)
4. Menu Bar (kotak warna merah)
5. Panel Bar (kotak warna kuning)

Mari kita bahas satu per satu per satu

1. Lembar kerja
Pada lembar inilah kita membuat berbagai design dengan indesign. dalam lembar kerja ini, halaman yang dapat
dicetak adalah halaman yang berada di dalam kotak. Ruangan kosong (yang berada di kotak) hanya digunakan
sebagai media bantu.

2. Toolbox
Toolbox adalah lingkungan kerja indesign yang berisi alat-alat bantu yang digunakan dalam indesign.
diantaranya adalah move tool, polygon tool, gradien tool, dan sebangsanya. Pokoknya sebagian besar hampir
sama dengan tool-tool yang ada di dalam Photoshop.

3. Toolbar
Toolbar adalah bagian dari lingkunagn kerja yang aktif sesuai pengaturan atau tool yang sedang digunakan.
Toolbar ini berisi berbagai pengaturan yang mengizinkan anda untuk menentukan nilai pada kotak isian atau
menggunakan tombol drop down.

4. Menu Bar
Menu bar adalah bagian dari lingkunag kerja yang berisi menu-menu pengaturan. Setiap menu mempunyai sub
menu yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Manu yang ada di indesign antara lain adalah File,
Edit, Layout, Type, Object, Table, View, Windows, dan Help

5. Panel Bar
Panel bar terletak di sebelah kanan jendela aplikasi, panel ini berisi fasilitas dan pengaturan fungsi yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai