Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Disusun oleh:
A. Identitas Penyuluhan
1. Pokok bahasan : Deteksi dini kanker serviks
2. Sasaran : Wanita Usia Subur dan Remaja di
3. Jumlah sasaran : 25 orang
4. Hari, Tanggal :
5. Waktu : 60 menit
6. Tempat :
7. Tujuan Umum : Setelah penyuluhan diharapkan peserta mampu
mengerti tentang deteksi dini kanker serviks
8. Tujuan Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian kanker serviks
2. Menyebutkan penyebab kanker serviks
3. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks
4. Menjelaskan cara deteksi dini kanker serviks
5. Menjelaskan cara pencegahan kanker serviks
C. Kegiatan penyuluhan
D. Pengorganisasian
1. Pembimbing dan Pendamping :
1. Dwi Izzati
2. Desi Ariningtyas, SST
2. Pembawa acara : Ferisca Maya K.W
3. Pembicara : 1. Cicilia Valentine S
2. Virna
4. Fasilitator : Khairun Nisa’
5. Observer : Rim Kosim
E. KriteriaEvaluasi
1. Struktur
a. Kesiapan SAP, materi, dan media sesuai dengan penyuluhan yang
akan diberikan.
b. Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan.
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Gunung
Anyar Surabaya.
d. Kesiapan tempat penyuluhan dengan suasana yang nyaman dan
kondusif.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
sebelum acara penyuluhan.
2. Proses
a. Target peserta yang hadir dalam penyuluhan diharapkan mencapai
90%
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Proses penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
d. Peserta berpartisipasi aktif dalam penyuluhan dengan memberikan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
e. Suasana penyuluhan menyenangkan dan tidak gaduh.
3. Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan 90% peserta hadir dalam penyuluhan dan
80% peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan penyuluhan yang
diberikan sesuai dengan tujuan khusus
MATERI
DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
A. PENGERTIAN
Kanker serviks adalah proses keganasan pada leher rahim/serviks
(bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina) sehingga
jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana
mestinya (Nugroho dan Utama, 2014).
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh pada serviks yang
merupakan pintu masuk kearah rahim (uterus) yang terletak antara rahim
dan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang
telah berumur diatas 30 tahun, tetapi bukti statistic menunjukan bahwa
kanker serviks juga dapat terjadi pada wanita yang berumur antara 22
sampai 55 tahun (Diananda, 2009).
Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks
dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran
servikal yang menuju ke dalam rahim (Nugroho dan Utama, 2014).
B. PENYEBAB
Penyebab primer kanker leher rahim adalah infeksi kronik leher
rahim oleh satu atau lebih virus HPV (Human Papiloma Virus) tipe
onkogenik yang berisiko tinggi menyebabkan kanker leher rahim, ditularkan
melalui hubungan seksual (sexually transmitted disease).
HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata)
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya
adalah HPV tipe 16,18, 45, dan 56 (Nugroho dan Utama, 2014). Jenis dari
vaksin HPV adalah Bivalen (16, 18) dan quadrivalen (16, 18, 6, 11). HPV
16 dan HPV 18 merupakan HPV risiko tinggi (karsinogen), sedangkan HPV
6 dan 11 merupakan HPV risiko rendah (non-karsinogen).Vaksinasi tidak
bertujuan untuk terapi. Lama proteksi vaksin bivalen 53 bulan, dan vaksin
quadrivalen berkisar 36 bulan (Andrijono, 2007).
C. FAKTOR RISIKO
1. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.
2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan
yg suka berganti2 pasangan
3. Merokok
Seseorang yang merokok 20 batang perhari akan memiliki risiko
7 kali lebih besar dibandingkan tidak merokok, dapat disimpulkan
bahwa semakin lama merokok maka makin tinggi pula risiko terkena
kanker serviks karena disebabkan oleh tembakau yang mengandung
karsinogen. Wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56
kali lebih tinggi dibandingkan dalam serum. Nikotin berefek langsung
pada leher rahim dan akan menurunkan status imun local sehingga
menjadikan ko-karsinogen(Dewi, Sawitri, Adiputra, 2013).
4. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan)
Bila seorang wanita mempunyai saudara kandung atau ibu yang
mempunyai kanker serviks, maka seseorang wanita tersebut akan
mempunyai kemungkinan 2-3 kali lebih besar mengidam penyakit
kanker serviks dibandingkan dengan orang yang normal. Beberapa
penelitian menduga hal ini berhubungan dengan berkurangnya
kemampuan untuk melawan infeksi HPV (Laras, 2009).
5. Pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
Yatim, F., 2005. Penyakit Kandungan, Myoma, Kanker Rahim/Leher Rahim dan
Indung Telur, Kista, serta gangguan lain. Jakarta: Pustaka Populer Obor
NO NAMA
ALAMAT Tanda Tangan
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
surabaya
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.
2.
3.
Surabaya,