Anda di halaman 1dari 14

Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA


LOKAL NON BENDA

PKWU-K.3.4/4.4/1/4-6

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan

Semester :1

Kelas :X

Tahun Pelajaran : 2019-2020

Kompetensi Dasar :
3.4. Memahami perhitungan biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) produk kerajinan dengan inspirasi budaya non
benda.
4.4. Menghitung biaya produksi biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) kerajinan dengan inspirasi budaya non benda.
Materi Pokok :
Perhitungan biaya produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
non benda.

Alokasi Waktu : 2 x 1 jam pelajaran

Tujuan Pembelajaran :
Melalui Discovery Learning dengan metode diskusi kelompok, tanya
jawab, penugasan, observasi dan presentasi, kalian diharapkan dapat
memahami konsep kewirausahaan beserta karakteristik kewirausahaan
sehingga kalian dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya melalui belajar mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan dapat mengembangakan sikap jujur, peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).

Materi Pembelajaran :
Perhitungan biaya produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
non benda.

Petunjuk Umum Penggunaan UKBM :

1. Baca dan pahami materi pada :


a. Bacaan teks materi dari UKBM ini.
b. Bacaan buku Prakarya dan Kewirausahaan yang telah direkomendasikan.
c. Literasi materi prakarya dan kewirausahaan dari internet sebagai literasi.

2. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi melalui
tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya.

1
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

3. Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.

4. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan. Ayo berlatih, apabila
kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya.
A. Peta Konsep

Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan

Harga Laba
Biaya HPP
Jual Rugi

Pengertian
Pengertian Pengertian Penentuan Pengertian Penentuan Pengertian Penentuan
Biaya
Biaya HPP HPP Harga Jual Harga Jual Laba Rugi Laba Rugi
Produksi

B. Materi I

Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya


produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik,
bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses
produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk
membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan lainnya dapat
dimasukkan ke dalam biaya overhead.

1. Biaya

a. Pengertian Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi
menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.

b. Pengertian Biaya Produksi


Selain itu biaya juga diartikan sebagai aliran dana atau sumber daya yang
dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan guna memenuhi
2
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

pengeluaran perusahaan atau sering disebut bebean perusahaan. Menurut


Standar Akuntansi Keuangan (1999:12).

Ada pengertin biaya secara luas mengandung 4 (empat) unsur antara lain:
 Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
 Diukur dengan satuan uang
 Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
 Untuk tujuan tertentu

Klasifikasi biaya menurut Kartadinata (2011:28) mengelompokkan biaya


non produksi antara lain:

 Biaya Administrasi Umum


Biaya administrasi umum meliputi semua biaya dalam melakukan
fungsi administasi yaitu biaya perencanaan dan penentu strategi dan
kebijakan, pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna
dan berhasil guna.Yang merupakan golongan biaya administrasi
umum pada perusahaan adalah :
i. Gaji dan upah
ii. Kesejahteraan pegawai
iii. Biaya reparasi dan pemeliharaan
iv. Biaya pemeliharaan aktiva tetap
v. Biaya administrasi umum lainnya seperti Biaya etak, alat tulis,
perlengkapan kantor, biaya air, biaya listrik dan biaya lainnya

 Biaya Pemasaran.
Biaya Pemasaran meliputi semua rangkaian biaya dalam pemasaran
atau kegiatan untuk menjual barang atau jasa perusahaan kepada
pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.

 Biaya Financial.
Biaya financial adalah semua biaya dalam fungsi financial yaitu biaya
bunga, biaya penerbitan atau emisi obligasi, biaya financial lainnya.

Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok kegiatan perusahaan:


 Biaya Produksi.
Yang termasuk biaya produksi adalah biaya materil, biaya tenaga
kerja langsung dan overhead.
 Biaya Administrasi Umum.
Semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum.
 Biaya Pemasaran.
Biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan produksi yang sudah
selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.
 Biaya Keuangan.
Semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan.

3
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Klasifikasi biaya berdasarkan periode akuntansi:


 Capital Expenditure
Yaitu apabila manfaat dari adanya pengeluaran tersebut baru dapat
dinikmati pada periode akuntansi berikutnya dan pengeluaran ini akan
dibebankan pada periode akuntansi yang bisa menikmati manfaat
tersebut.
 Revenue Expenditure
Yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya pengeluaran tersebut
dapat dinikmati oleh periode akuntansi yang bersangkutan dan
pengeluaran ini merupakan biaya pada periode akuntansi tersebut.

Klasifikasi biaya berdasarkan tendensi perubahan terhadap aktifitas:


 Biaya Variabel ( Variabel Cost ).
Merupakan biaya – biaya yang mempunyai hubungan langsung
dengan produksi.
 Biaya Tetap ( Fixed Cost ).
Merupakan biaya – biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
besarnya volume produksi.
 Biaya Semivariable ( Semivariable Cost ).
Merupakan biaya yang mempunyai hubungan dengan volume
produksi.

Klasifikasi biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai:


 Biaya Langsung.
Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak diidentifikasikan kepada
objek atau pusat biaya tertentu.
 Biaya Tidak Langsung.
Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan
kepada objek atau pusat biaya tertentu, dan manfaatnya dinikmati
beberapa objek atau pusat biaya.

4
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Klasifikasi biaya berdasarkan tujuan pengendalian biaya:


 Biaya Terkendali.
Biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin
dalam jangka waktu tertentu.
 Biaya Tidak Terkendali.
Biaya yang dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin berdasarkan
wewenang yang ia miliki dalam jangka waktu tertentu.

Klasifikasi biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan:


 Biaya Relevan.
Biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena
itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan.
 Biaya Tidak Relevan.
Biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena
itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

2. Harga Pokok Produksi (HPP)

a. Pengertian Harga Pokok Produksi (HPP)


Harga pokok berarti jumlah pengeluaran dan beban yang
diperkenankan, langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau
jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut dapat digunakan atau
dijual.

Bagi sebuah perusahaan itu, apakah itu dagang, jasa, ataukah industri.
Kalkulasi penyusunan harga pokok merupakan suatu hal yang sangat penting,
oleh sebab itu harga pokok tersebut hendaknya disusun secara tepat dan
rasional dalam arti kata bahwa biaya-biayanya yang dibebankan sebagai
harga pokok dapat menunjukkan hal yang wajar, atau dengan kata lain bahwa
unsur-unsur harga pokok sendiri dapat dialokasikan sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Untuk itu penglafikasian biaya-biaya sangat diperlukan guna
mengetahui dimana diantara biaya tersebut yang merupakan harga pokok ini,
oleh manajemen dapat ditentukan harga jual produk yang dihasilkan.

Harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada
persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual. Pengertian harga
pokok produksi ini oleh Hadibroto (1990 : 60) adalah Biaya-biaya yang
dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk bahan bakunya) atau
barang setengah jadi, sampai menjadi akhir untuk siap dijual.

Mengenai pengertian harga pokok produksi ini lebih lanjut Winardi


(1990 : 79) menjelaskan bahwa Harga pokok adalah suatu produksi jumlah
pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga, dan kuantitatif dapat diukur
berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat pertukaran
dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti kesatuan-
kesatuan nilai yang telah dikorbankan.

Dari pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa didalam harga


pokok produksi adalah jumlah dari pada produksi yang melekat pada
produksi yang dihasilkan yaitu meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan mulai
pada saat pengadaan bahan baku tersebut sampai dengan proses akhir produk,
5
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

yang siap untuk digunakan atau dijual. Biaya-biaya yang dimaksud ini, biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overead. Selain
itu dari definisi tersebut adalah dapat diketahui bahwa harga pokok produksi
adalah nilai dari pengorbanan yang dilakukan dalam hubungannya dengan
proses produksi berdasarkan nilai ganti pada saat pertukaran.

b. Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)


Kalau melihat hal-hal tersebut di atas, dan dalam hubungannya dengan sifat
kegiatan yang dilakukan dalam biaya tersebut dapat dibedakan atas biaya
tetap yaitu biaya yang dalam batas-batas tertentu jumlahnya tetap. Selain itu
ada biaya variabel yakni biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan
volume perubahan. Selain kedua biaya itu terdapat biaya yang sifatnya semi
variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah tetapi sebanding dengan
volume kegiatan.

Dalam menentukan harga pokok produksi pada umumnya dilakukan


dengan menggunakan metode ful costing akan tetapi biasanya dengan
dipertimbangkan teknis seperti untuk tujuan pengambilan keputusan, maka
digunakan metode varibel costing.

Jadi perbedaan pokok antara metode full costing dan metode variabel
costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik
pada metode variabel costing diperlukan periode biaya dan tidak merupakan
bagian dari harga barang dalam proses dan harga pokok barang dihasilkan.
Pada metode full costing semua biaya produksi baik yang bersifat variabel
maupun yang bersifat tetap dianggap bagian dari harga pokok produksi.

Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:


 Sebagai Dasar Untuk Menetapkan Harga.
Apabila suatu hasil atau barang (pertama kali) dibawa kepasar, maka
ongkos produksi sebagai dasar utama dalam penentuan harga
penjualan. Sekalipun terdapat barang yang sama atau hampir
bersamaan di pasar, namun harganya hanya merupakan faktor
tambahan dalam penentuan harga.
 Menetapkan Efisien Tidaknya Suatu Perusahaan.
Membandingkan harga pokok dengan harga pokok historis, dapat
diketahui apakah suatu perusahaan bekerja secara efisien atau tidak.
Harga pokok historis adalah semua pengeluaran untuk memproduksi
suatu barang ditambah pengeluaran lainnya hingga barang tersebut
berada di pasar. Apabila harga pokok historis lebih tinggi dari harga
pokok, berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien.
 Menentukan Kebijaksanaan Dalam Penjualan.
Keuntuangan atau kerugian suatu perusahaan mencerminkan
kebijaksanaan dari pemimpin perusahaan. Kebijaksanaan tertentu
harus dirubah apabila dengan adanya kebijaksanaan itu perusahaan
jauh dari pada tujuannya.
 Sebagai Pedoman Dalam Pembelian Alat-alat Perlengkapan Yang
Baru.
Penentuan harga pokok dapat pula dipergunakan sebagai petunjuk
apakah mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan diganti atau ditambah
dengan mesin-mesin atau alat-alat perlengkapan yang baru.
 Sebagai Alat Untuk Perhitungan Neraca.
6
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Untuk keperluan penyusunan neraca perlu diketahui harga barang-


barang jadi yang masih ada dalam gudang. Ini dapat ditentukan
dengan mengetahui beberapa harga pokok dari barang jadi yang
bersangkutan.

C. Pemahaman Individu I

Diketahui pada tahun 2015, PT. XYZ memproduksi sebanyak 2.000 unit produk A.
Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. XYZ:
- Biaya Bahan Baku Rp. 500/unit
- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 400/unit
- Biaya Overhead Variabel Rp. 700/unit
- Biaya Overhead Tetap Rp. 300.000
- Biaya Pemasaran Variabel Rp. 350/unit
- Biaya Pemasaran Tetap Rp. 450.000
- Biaya adm. & umum Tetap Rp. 150.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 4.300/unit. Dan produk A terjual 2.000 unit.
Ditanyakan:
1. Bagaimana cara menghitung biaya produksi dari pembuatan produk A?
2. Hitunglah Harga Pokok Produksi selama pembuatan produk A?
3. Alasan mengapa pada perhitungan biaya produksi harus menyertakan biaya
bahan baku dan biaya kerja langsung?

D. Pemahaman Kelompok I

Kunjungi perusahaan yang membuat kerajinan tekstil/garmen di daerah kalian


bersama kelompok. Lalu kalian analisislah mulai dari biaya produksi dan harga pokok
produksinya. Dengan menganalisis biaya produksi dan harga pokok produksi kalian
akan mengetahui masing perusahaan yang layak dan tidak untuk tetap berproduksi
kerajinan tekstil/garmen di daerah kalian.

Identifikasi nama perusahaan, alamat, nama pemilik dan produk yang dibuat. Data
tersebut menjadi acuan kalian untuk membandingkan dengan hasil kelompok lain.

E. Materi II

1. Harga Jual

a. Pengertian Harga Jual


Setiap produk yang berhasil, menawarkan beberapa manfaat dan
kekuatan untuk memuaskan keinginan konsumen. Pilihan masing-masing
individu menentukan besarnya nilai barang dan jasa tertentu bagi konsumen.
Namun untuk memenuhi kebutuhannya, setiap konsumen dihadapkan pada
keterbatasan dalam hal dana. Oleh karena itu, harga yang merupakan nilai
tukar sebuah barang atau jasa menjadi faktor utama yang menentukan
keputusan konsumen untuk membeli. Harga jual adalah sejumlah kompensasi
(uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
7
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya


dengan harapan produk tersebut laku terjual dan dapat memberikan laba
yang maksimal.

Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan


memaksimalisasi nilai perusahaan. Harga yang ditentukan untuk sebuah
produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya,
keuntungannya. Mengingat bahwa pendapatan dari penjualan sebuah produk
akan sama dengan harga dikalikan dengan kuantitas penjualan. Meskipun
harga yang lebih rendah akan mengurangi pendapatan per unit yang diterima,
biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan yang lebih tinggi. Harga
yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan per unit yang diterima
namun akan menghasilkan kuantitas unit penjualan yang lebih rendah.

b. Penentuan Harga Jual


Harga jual produk maupun jasa dapat ditentukan dengan beberapa
metode, antara lain:
 Penentuan harga jual normal.
Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual normal,
yakni taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Dalam penentuan
harga jual normal, harga ditentukan dengan menambah biaya penuh masa
yang akan datang dengan suatu persentase tambahan di atas jumlah biaya
(mark up). Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan

 Penentuan harga jual dalam cost type contract.


Merupakan penentuan harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk
atau jasa di mana pembeli menyetujui harga yang didasarkan pada total
biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen ditambah dengan laba
yang dihitung sebesar persentase tertentu dari seluruh biaya tersebut.
 Penentuan harga jual pesanan khusus.
Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan
regular perusahaan. Pemesan biasanya memesan dalam jumlah besar
sehingga harga yang diminta berada di bawah harga jual normal, yaitu di
bawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi,
namun di atas biaya variabel. Dalam keadaan ini perusahaan
mendapatkan laba kontribusi sebab seluruh biaya tetap akan dibebankan
pada perhitungan pesanan regular perusahaan.
 Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.
Pada metode ini harga jual produk didasarkan pada biaya penuh masa
yang akan datang ditambah laba yang diharapkan. Produk dan jasa yang
mendapat pengaruh atas Peraturan Pemerintah adalah produk dan jasa
yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas,
antara lain bahan bakar, minyak, beras, telepon, listrik, dan sebagainya.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam
menetapkan harga. Biaya, permintaan pasar, situasi persaingan, jangkauan
waktu, dan strategi merupakan hal-hal yang harus dipertimbangkan, dan
semuanya penting. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar ekonomi yang
mempengaruhi harga:
 Permintaan pelanggan.

8
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Secara umum, para pelanggan menginginkan barang-barang dan jasa


yang berkualitas tinggi dengan harga yang rendah. Hal ini dapat
dibuktikan dengan kurva permintaan tradisional yang menunjukkan relasi
yang berlawanan antara harga dan kuantitas. Pada tingkat harga yang
lebih rendah pelanggan akan membeli lebih banyak barang. Selain itu,
permintaan pelanggan juga dipengaruhi oleh pendapatan pelanggan,
kualitas produk yang dijual, ketersediaan barang pengganti, permintaan
untuk barang-barang pelengkap, baik untuk memenuhi kebutuhan
maupun untuk kemewahan, dan lain sebagainya.
 Elastisitas harga permintaan.
Suatu faktor penting yang menentukan di mana perubahan harga akan
menghasilkan perubahan kuantitas, atau suatu tingkat penentuan di
mana jumlah barang yang diminta berubah sesuai dengan perubahan
harga disebut sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga
permintaan dapat bervariasi dari yang elastis sampai tidak elastis. Ketika
permintaan tidak elastis, suatu perubahan harga memiliki pengaruh yang
relatif kecil terhadap jumlah permintaan. Hal yang sebaliknya terjadi
pada permintaan elastis.
 Struktur pasar.
Struktur pasar mempengaruhi tingkat kebebasan perusahaan untuk
mengubah harga. Perusahaan-perusahaan harus awas terhadap struktur
pasar di mana mereka beroperasi, agar mereka memahami pilihan-pilihan
harga mereka.

Perusahaan menentukan harga produk mereka dengan pertimbangan


biaya produksi, suplai persediaan, dan harga persaingan:
 Penentuan harga berdasarkan biaya produksi.
Dalam strategi ini, perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk
dengan mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut
dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini digunakan,
perusahaan juga harus mencatat semua biaya produksi yang melengkapi
produksi sebuah produk. Penentuan harga berdasarkan biaya berupaya
untuk memastikan bahwa biaya produksi dapat tertutupi.
 Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan
Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka
harus mengurangi persediaan.
 Penentuan harga berdasarkan harga pesaing
Perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing ketika
menentukan harga produk mereka. Selain itu, perusahaan juga dapat
menggunakan berbagai strategi penentuan harga untuk bersaing melawan
produk-produk lain, antara lain:
i. Penentuan harga penetrasi.
Jika sebuah perusahaan ingin memastikan bahwa ia dapat menjual
produknya, maka perusahaan tersebut akan menentukan harga yang
lebih rendah dibanding produk-produk pesaing agar dapat
menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi ini
tergantung pada seberapa besar tanggapan konsumen terhadap
penurunan harga. Permintaan akan produk dengan harga elastis
akan sangat responsif terhadap perubahan harga. Namun
perusahaan tidak perlu menggunakan strategi ini jika produk
mereka tidak elastis terhadap harga, karena kebanyakan konsumen

9
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

tidak akan beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan


dari harga yang lebih rendah.
ii. Penentuan harga defensif.
Jika perusahaan menyadari bahwa harga sebuah produk kompetitif
telah diturunkan, maka perusahaan akan menggunakan strategi
penentuan harga defensif, yakni tindakan menurunkan harga
produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
iii. Penentuan harga prestise.
Perusahan akan menggunakan strategi ini jika produk mereka
dimaksudkan untuk meraih kesan lini yang terbaik.
2. Laba Rugi

a. Pengertian Laba Rugi


Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang merupakan bagian dari
laporan keuangan. Laporan laba rugi wajib disusun oleh suatu perusahaan,
apalagi jika perusahaan yang go public maka hukumnya sangat wajib untuk
membuat laporan laba rugi. Laporan ini juga memiliki manfaat serta
kegunaan yang begitu besar untuk banyak pihak, pada dasarnya laporan laba
rugi membantu para pemakai laporan keuangan untuk memprediksi arus kas
masa depan dengan berbagai cara.

Pada dasarnya yang dimaksud dengan laporan laba rugi adalah suatu
bagian dari laporan keuangan yang memuat dan menyediakan informasi
tentang ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu
tertentu. Unsur-unsur yang terkandung dalam laporan laba rugi meliputi
semua transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.

Pendapatan: adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam


aktiva perusahaan atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari
keduannya) selama suatu periode yang ditimbulkan oleh
pengiriman/penjualan/produksi barang, penyediaan jasa, serta aktivitas
lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan.

Beban: adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva


perusahaan atau penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya)
selama periode waktu tertentu yang ditimbulkan oleh pengiriman dan
produksi barang, penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan
bagian dari operasi utama perusahaan.

Keuntungan: adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari


transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan
atau investasi oleh pemilik. Sedangkan yang dimaksud dengan kerugian
adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan
atau insidentil kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

Pentingnya pelaporan unsur-unsur laporan laba rugi ini tidak bisa


diremehkan, bagi sebagian besar pengambil keputusan suatu bagian dari
laporan keuangan seringkali lebih berguna dari laporan keuangan secar
keseluruhan. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa investor dan
kreditor berkepentingan dalam meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan
ketidakpastian laba serta arus kas masa depan. Karena unsur-unsur laporan
laba rugi disajikan dalam tampilan yang memadai dan dapat dibandingkan
10
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

dengan data tahun-tahun sebelumnya, maka pengambil keputusan akan lebih


mudah dalam menilai laba dan arus kas masa depan.

b. Menghitung Laba Rugi


Dalam menyusun laporan laba rugi, dapat disusun dengan dua format
yaitu format bentuk langsung (single step) dan format bentuk bertahap
(multiple step). Saat ini lebih banyak perusahaan yang menggunakan format
langsung karena penyajiannya lebih sederhana dan ringkas, sedangkan bentuk
bertahap penyajiannya lebih rumit namun dapat memberikan informasi yang
lebih rinci.

Contoh laporan laba rugi bentuk langsung (single step):

Contoh laporan laba rugi bentuk tidak langsung (multiple step):

11
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

F. Pemahaman Individu II

Dari daftar saldo diatas, kalian dapat menghitung laba rugi perusahaan tersebut.
Untuk itu, silahkan buat perhitungan dan penjelasan laba rugi dari data di atas.

12
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

G. Pemahaman Kelompok II

Analisa laba rugi di bawah ini Bersama kelompok kalian, dan berikan penjelasan
tentang kerugian tersebut?

H. Refleksi Diri

Setelah kalian belajar dari materi ini, sekarang ukurlah pemahaman kalian
dengan mengisi tabel dibawah ini:
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya telah memahami tentang pengertian
kewirausahaan
2. Saya dapat mengenali karakteristik kewirausahaan
dalam pelaksanaan usaha
3. Saya dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan kegagalan wirausahawan
4. Saya dapat melakukan proses observasi dan
melaporkan hasilnya
5. Saya dapat mempresentasikan hasil laporan secara
klasikal

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar
dengan bimbingan Guru atau teman kalian. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian dapat
melanjutkan untuk mempelajari materi berikutnya. ini menandakan bahwa kalian sudah
mulai memahami arti kewirausahaan yang dapat menjadi bekal untuk kehidupan masa
depan kalian.
13
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO
Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

14
UKBM PKWU-SMAN 1 PONOROGO

Anda mungkin juga menyukai