Anda di halaman 1dari 8

Juitech / Vol.02 / No.

01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

DISAIN DAN PABRIKASI MESIN PLANTING BENIH JAGUNG


DENGAN SISTEM CULTIVATOR

Enzo W. B. Siahaan1)
1)
Universitas Darma Agung, Jl. DR. T.D. Pardede No. 21 Medan
Email : enzo_battra@yahoo.com

Abstrak
Desain dan pabrikasi mesin planting benih jagung dengan sistem cultivator ini
merupakan salah satu inovasi teknologi tepat guna yang sangat sederhana dan
lebih produktif, untuk membantu masyarakat pengusaha dan para petani dalam
menyelesaikan pekerjaan penanaman benih jagung di areal yang luas. Pertanian
tanaman jagung masih dapat dikembangkan dan menjadi usaha unggulan di
Kabupaten Dairi melihat luas wilayah dan tanah yang tersedia serta didukung oleh
iklim dan tanah yang subur juga masyarakat yang suka bertanam jagung. Hal ini
juga diimbangi dengan peningkatan harga komoditas jagung ditingkat petani.
Untuk meningkatkan proses produksi tanaman jagung , maka membutuhkan
mesin/alat yang dapat menanam benih jagung dengan efisien, cara kerja yang
lebih produktif, dan kapasitas produksi lebih besar. Mesin planting benih jagung
ini terdiri dari beberapa komponen standard seperti: 1) motor bensin 4 langkah,
reducer speed 1 : 50, pasak, pulli, sabuk/belt, rantai, roda gigi/gear, dan
bantalan/bearing, 2) komponen utama yang dikerjakan dengan proses pemesinan
yaitu : kerangka dudukan, poros penggerak, pisau/blade, lengan screw/screw arm,
screw cultivator. Mesin-mesin/peralatan yang digunakan pada proses pengerjaan
konstruksi, dan komponen utama yaitu : mesinbubut, mesinfrais, mesinbor, mesin
gerinda tangan, tap ulir dalam, dan Trafo las. Dari hasil desain dan pabrikasi
hingga proses pengerjaan mulai dariproses pembuatan komponen utama dan
proses perakitan yang dilakukan, maka menghasilkan satu unit mesin planting
benih jagung dengan sistem cultivator sesuai dengan desain yang diinginkan
dengan hasil uji kapasitas produksi 258 benih/menit.
Kata kunci: Desain, Pabrikasi, Mesin Planting, Cultivator, Jagung.

Abstrac
The design and manufacture of corn seeding planting machines with this
cultivator system is one of the simplest and more productive technological
innovations to help the community of entrepreneurs and farmers in completing the
work of planting corn seeds in large areas. Maize cultivation can still be
developed and become an excellent effort in Dairi Regency to see the area and the
land available and supported by the fertile climate and soil as well as the people
who like to plant maize. This is also offset by an increase in corn prices of maize
commodities. To improve the corn production process, it requires a machine / tool
that can plant corn seeds efficiently, a more productive way of working, and
greater production capacity. The corn seed planting machine consists of several
standard components such as: 1) 4-step gasoline motor, 1: 50 reducer speed,
pegs, pulleys, belts / belts, chains, gears and bearings, 2) key components done by
machining process that is: cradle frame, driving shaft, blade / blade, screw arm,

Hal 21
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

screw cultivator. The machines / equipment used in the construction process, and
the main components are: machine, machine, machine, hand grinding machine,
deep thread tap, and welding transformer. From the design and fabrication
process to the process start from the process of making the main component and
assembling process that is done, hence produce one unit of planting plant of corn
seed with cultivator system according to the desired design with result of
production capacity test 258 seed / minute.
Keywords: Design, Manufacturing, Planting Machine, Cultivator, Corn.

Pendahuluan membentuk suatu ketergantungan


Jagung adalah tanaman yang dalam merekrut tenaga kerja
hanya bisa ditanam semusim dan sehingga petani harus mengeluarkan
merupakan sumber pangan yang biaya yang lebih besar dalam
rendah karbohidrat dan tinggi meningkatkan produksi tanaman
protein. Budidaya tanaman jagung jagung mereka. Belum lagi petani
harus dikembangkan, agar Indonesia harus mengeluarkan biaya perawatan
bisa berkembang dan maju dalam yang mahal.
sistem pertanian. Jagung tersebar Melihat keadaan yang demikian
luas di seluruh daerah di Provinsi penulis mencoba menganalisa
Sumatera Utara khususnya di permasalahan yang terjadi, yaitu
Kabupaten Dairi, penanaman jagung mendisain dan membuat “Mesin
dilakukan pada lahan kering (tegalan Planting Benih Jagung dengan
dan huma) yang luasnya mencapai Cultivator”.
61.738 Ha. Namun luas penanaman
jagung pada tahun 2000-An baru Tinjauan Pustaka
mencapai 38.883 Ha atau sekitar 1. Jagung
63% dari lahan kering yang ada. Jagung (Zea mays) adalah salah
Pertanian tanaman jagung masih satu tanaman pangan penghasil
dapat dikembangkan dan menjadi karbohidrat yang terpenting di dunia
usaha unggulan di Kabupaten Dairi selain gandum dan padi. Pada masa
melihat luas wilayah dan tanah yang kini, jagung sudah menjadi
tersedia serta didukung oleh iklim komponen penting pakan ternak,
dan tanah yang subur juga penggunaan lainnya sebagai sumber
masyarakat yang suka bertanam minyak pangan dan bahan dasar
jagung. Hal ini juga diimbangi tepung maizena. Tinggi tanaman
dengan peningkatan harga komoditas jagung bervariasi mencapai 2,0
jagung ditingkat petani. Cara bertani sampai 2,5 m. Tanaman jagung
sederhana ini kurang mampu merupakan tanaman semusim
bersaing dengan teknologi pertanian (annual) yang dalam budidaya
saat ini yang semakin maju dan hidupnya menyelesaikan satu daur
canggih sehingga cara penanaman- hidupnya dalam 80-150 hari
nya terbatas pada sumber daya yang tergantung kultivar dan saat tanam.
ada. Sumber daya yang biasanya Tanaman jagung dimasukkan
diandalkan petani adalah sumber kedalam klasifikasi berikut:
daya manusia yang mana telah

Hal 22
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Kingdom : Plantae (tumbuh- penanaman tanpa perlakuan


tumbuhan) persiapan lahan seperti pembalikan
Diviso : Spermatophte dan penggemburan tanah terlebih
(tumbuhan berbiji) dahulu, hanya diperlukan lubang
Sub-Diviso : Anggiospermae (berbiji untuk membenamkan benih kedalam
tertutup) tanah.
Kelas : Monocotyedonae (biji Di negara maju penanaman
berkeping satu) tanpa olah tanah biasanya
Ordo : Palmales menggunakan alat planter.
Familia : Palmae Sedangkan di Indonesia biasanya
Genus : Cocos cukup menggunakan tugal. Tugal
Spesies : Cocos nuci diperlukan untuk melubangi
Dikutip dari : permukaan tanah tempat benih
http://id.wikipedia.org/wikijagung ditanam.

2. Cultivator 4. Alat-Alat / Mesin Yang


Cultivator adalah alat dan mesin Digunakan
pertanian yang digunakan untuk a. Mesin Bubut
pengolahan tanah sekunder. Menurut Taufiq Rochim (1993),
Cultivator bekerja dengan benda kerjadi pegangoleh pencekam
menggunakan gigi yang sedikit yang dipasang di ujung poros utama
menancap ke dalam tanah sambil (spindel), dengan mengatur lengan
ditarik dengan sumber tenaga pengatur yang terdapat pada kepala
penggerak, umumnya traktor. tetap, putaran poros utama (n) dapat
Kultivator jenis lain (rotary tiller) dipilih. Harga putaran poros utama
menggunakan gerakan berputar umumnya dibuat bertingkat, dengan
cakram dan gigi untuk mencapai aturan yang lebih distandarkan,
hasil yang sama. misalnya 630, 710, 800, 900, 1120,
Cultivator mengaduk dan 1250, 1400, 1600, 1800, dan
menghancurkan gumpalan tanah 2000.Pahat dipasang pada tool post
yang besar, sebelum penanaman dan kedalaman potong (a) diatur
(untuk mengaerasi tanah) maupun dengan menggeserkan peluncur
setelah benih atau bibit tertanam silang melalui roda pemutar.
untuk membunuh gulma). Berbeda
dengan garu mengaduk sebagian
besar permukaan tanah, Cultivator
mengaduk tanah sebagian saja secara
hati-hati sehingga tidak mengganggu
tanaman pertanian.

3. Penanaman Benih Jagung


Ada berbagai macam cara Gambar 1. Mesin Bubut
menanam jagung salah satunya Mesin bubut ini digunakan
dengan menerapkan metode tanpa untuk membubut komponen poros
olah tanah (TOT). Pengertian tanpa dan finising permukaan pipa silinder
olah tanah di sini adalah cara mesin planting benih jagung.

Hal 23
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

a. Untuk kecepatan potong.


𝜋. 𝑑. 𝑛
𝑉 = 1000 ..........................(2.1)
b. Kecepatan makan.
Vf = f . n [mm/min] ...............(2.2)
c. Waktu pemotongan.
𝑙
𝑡𝑐 = 𝑉𝑡 [min] .......................(2.3)
𝑓

b. Mesin frais (milling) Gambar 3. Mesin Bor


Pada pembuatan mesin planting
benih jagung. ini, komponen yang d. Mesin Gerinda
dikerjakan dengan mesin frais adalah Pada proses pengerjaan
untuk membelah pipa silinder, komponen, mesin gerinda potong
pengefraisan alur pasak, sudut segi digunakan untuk memotong besi dan
empat pada ujung poros dan gerinda tangan digunakan untuk
pembuatan lubang segi empat pada meratakan permukaan baik hasil
tuas. Mesin frais yang digunakan pengelasan maupun hasil
diperlihatkan pada gambar 2 berikut pemotongan.
ini.

Gambar 4. Mesin Gerinda Potong

e. Mesin las
Mesinlas yang digunakan untuk
pengerjaan kerangka, dudukan
motor, dan pada penyambungan-
Gambar 2. Mesin Frais penyambungan lainnya. Mesin las
listrik yang digunakan seperti
a. Untuk kecepatan potong. diperlihatkan pada Gambar 5.
𝜋. 𝑑. 𝑛
𝑉 = 1000 ..........................(2.4)
b. Gerak makan.
𝑉𝑓
𝑓𝑧 = 𝑧 . 𝑛 ..............................(2.5)
c. Waktu pemakanan.
𝑙
𝑡𝑐 = 𝑉𝑡 [min] .......................(2.6)
𝑓

c. Mesin bor Gambar 5. Mesin Las Listrik


Pada pembuatan komponen Menurut Wityosumarto,
mesin planting benih jagung ini Harsono (1998), dengan tebal pelat 1
menggunakan mesin bor untuk – 4 mm maka jarak celah antara pelat
mengebor lubang baut pada rangka, 1 danpelat 2 yang dianjurkan adalah
tuas dan pada mata potong. 1 – 2 mm.

Hal 24
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

A = a .t........................................(2.7)
Dimana :
A = Luas daerah pengelasan
A = Jarak antara pelat 1 dan 2 yaitu
(2 mm)
t = Tebal pelat

5. Komponen Utama Mesin Gambar 2. Pulley


Planting Benih Jagung
a. Sabuk c. Gear reducer
Menurut Sularso dan Kiyokatsu Gear reducer merupakan sistem
Suga (2004), jarak yang jauh tidak yang digunakan untuk mereduksi
memungkinkan transmisi langsung putaran 1 : 6 0dan torsi yang keluar
menggunakan roda gigi. Untuk itu dari poros transmisi motor. Dengan
perlu penerapan sistem transmisi torsi yang besar untuk menghasilkan
putaran dan daya dengan cara yang putaran yang lambat sesuai yang
lain, dimana sebuah sabuk luwes diinginkan.
dipasang disekeliling puli.
Untuk sabuk yang akan
digunakan adalah sabuk V dengan
konstruksi dan ukuran penampang
sabuk seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6.

Gambar 3. Gear Reducer

d. Bantalan
Menurut Sularso dan Kiyokatsu
Suga, bantalan adalah elemen mesin
yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak
Gambar 6. Konstruksi dan ukuran – baliknya dapat berlangsung secara
penampang sabuk-V halus, aman dan mengalami gesekan
yang berlebihan.
b. Pulley
Puly V-belt merupakan salah
satu elemen mesin yang berfungsi
untuk mentransmisikan daya dan
putaran seperti halnya sprocket rantai
dan roda gigi.
Gambar 4. Bantalan

e. Rantai
Rantai transmisi daya (gambar
5) biasanya dipergunakan dimana
jarak poros lebih besar dari pada

Hal 25
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

transmisi roda gigi, tetapi lebih


pendek dari pada dalam transmisi
sabuk. Rantai mengait pada gigi
sprocket dan meneruskan daya tanpa
slip, jadi menjamin perbandingan
putaran yang tetap.

Gambar 7. Roda

h. Tangkai Pengendali
Tangkai pengendali merupakan
komponen mesin yang berfungsi
sebagai pengendali gerakan mesin
Gambar 5. Rantai dan sebagai tempat kedudukan pedal
kopling mesin.
f. Roda Gigi
Roda gigi dengan poros sejajar
adalah roda gigi dimana giginya
berjajar pada dua bidang silinder
(disebut “bidang jarak bagi”) kedua
bidang silinder tersebut Gambar 8. Tangkai Pengendali
bersinggungan dan yang satu
menggelinding pada yang lain i. Pedal Kopling
dengan sumbu tetap sejajar. Pedal kopling berfungsi untuk
Pada perancangan mesin meneruskan dan memutus hubungan
planting benih jagung dengan dari kopling ke sabuk sehingga
cultivator, roda gigi yang digunakan putaran dari puli mesin dapat
adalah roda gigi lurus. Roda gigi diteruskan ke komponen yang
lurus merupakan roda gigi paling membutuhkan daya putar.
dasar dengan jalur gigi yang sejajar
poros. j. Roda Pelubang
Roda pelubang berfungsi
sebagai alat untuk membuat lubang
tempat penanaman benih jagung.
Roda pelubang ini terbuat potongan
besi pipa ukuran yang dipotong
Gambar 6. Roda Gigi dengan lebar 5 cm.

g. Roda k. Wadah Penampung Benih


Roda merupakan komponen Wadah ini berfungsi sebagai
mesin yang berfungsi untuk menahan tempat penampungan benih jagung
seluruh beban mesin, memindahkan yang akan ditanam. Wadah ini
tenaga ke permukaan jalan dan terbuat dari bahan plastik yang
mengurangi kejutan yang disebabkan banyak dijual dipasaran dan
getaran mesin. harganya terjangkau.

Hal 26
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

l. Selang Saluran Benih Tempat


Selang saluran benih ini Lokasi/tempat pembuatan mesin
berfungsi untuk meneruskan benih pengiris kentang ini dikerjakan di
jagung dari wadah penampung ke laboratorium produksi dan
seeder biji jagung. Selang ini terbuat pemesinan jurusan teknik mesin
dari plastik elastis yang berukuran universitas darma agung.
¾”.
Hasil Dan Pembahasan
m. Seeder Biji Jagung Dari hasil perhitungan dan
Seeder biji jagung merupakan analisis pada perhitungan pada
komponen mesin yang berfungsi komponen utama (produk di pasar)
untuk menjatuhkan biji jagung ke- maka didapat sebagai berikut :
lubang tanam. 1. Motor bensin 4 langkah dengan
daya 5,5 HP dan putaran 3600
n. Motor Bensin 4 Langkah rpm.
Sebagai penggerak mula, dari 2. Pulli dengan dimensi ukuran
mesin planting benih jagung ini, masing – masing jenis diantaranya
yaitu menggunakan motor bensin. : pulli penggerak reducer speed
Motor bensin mentansmisikan berukuran 150 mm, pulli
putaran untuk memutar gear box penggerak berukuran 89 mm,
reducer melalui sabuk, maka pulli reduksi 1 berukuran 150
menghasilkan putaran yang sudah mm, pulli reduksi 2 berukuran 89
direduksi untuk di trasimisikan mm, dan pulli penggerak
kepada poros. Motor bensin yang cultivator berukuran 150 mm.
dipakai adalah motor bensin dengan 3. Sabuk/belt yang digunakan sabuk
daya 5,5 HP dan putaran 3600 rpm. V (V-Belt) tipe A dengan ukuran
panjang sabuk 41” untuk
transmisi dari mesin penggerak ke
reducer speed, panjang sabuk 40’’
untuk transmisi dati mesin
penggerak ke poros reduksi,
panjang sabuk 32’’ untuk
transmisi poros reduksi ke poros
penggerak cultivator.
Gambar 9. Motor Bensin 4
4. Rantai yang digunakan jenis
Langkah
rantai transmisi daya dengan
panjang rantai dari poros
Metode Produksi
penggerak ke screw cultivator
Metode produksi yang
sebesar 60 mata dan panjang
digunakan adalah sebagai berikut :
rantai dari screw cultivator ke
(a) metode disain melalui
pisau sebesar 41 mata.
perhitungan dan analisis pada
5. Roda gigi yang digunakan jenis
komponen-komponen utama mesin,
roda gigi kerucut lurus pada
(b) metode pabrikasi melalui
gearbox reducer dan jenis sproket
pembuatan komponen-komponen
pada As roda.
utama mesin.

Hal 27
Juitech / Vol.02 / No. 01 / Maret 2018 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

6. Bantalan yang dipakai dengan jagung dengan sistem cultivator


nomor 6004 dengan d=20 mm dan terdiri dari: rangka dari bahan
harga kapasitas minimal spesifik ST37, poros dari bahan S35C,
(C) = 1100 kg. pasak dari bahan S45C,
pisau/blade dan screw cultivator
Dari hasil perhitungan dan dari bahan ST37.
analisis pada perhitungan pada 3. Hasil uji kapasitas produksi untuk
komponen utama yang dikerjakan mesin planting benih jagung
dengan proses produksi maka dengan sistem cultivator yaitu:
didapat sebagai berikut : 258 benih/menit.
1. Kerangka Mesin, dengan 4. Sistem cultivator yang terdiri dari
menggunakan baja profil UNP pisau/blade, screw cultivator dan
ukuran 3 × 5 cm dengan panjang lengan screw (screw arm) ternyata
kerangka ukuran 80 cm dan lebar lebih efektif untuk proses planting
40 cm. benih jagung.
2. Poros penggerak, dengan
menggunakan bahan baja karbon Daftar Pustaka
S35C dimana diameter poros PEDC, 1985, Menggambar Teknik
penggerak 19 mm. Jilid 2, FTM-ITB, Bandung.
3. Pasak yang digunakan jenis pasak http://.www. Pertanian uns.ac.id/ org
benam dengan penampang segi ronomi/dashorlink/sni_hoorti.
empat. Bahan yang digunakan Khurmi R. S. and Gupta J. K. :
S45C dicelup dingin dan 2005,: A Textbook Of Machine
dilunakkan dengan panjang 20 Design”.
mm. Sularso dan Kiyokatsu Suga, ”Dasar
4. Pisau/blade dengan dimensi Perencanaan dan Pemeliharaan
ukuran panjang 900 mm, lebar 70 Elemen Mesin”, Pradnya
mm, dan tebal 1 mm. Paramita, Jakarta, 1997
5. Screw cultivator dengan dimensi Sonawan, Hery, ”Perancangan
ukuran diameter screw setelah Elemen Mesin”, Alfabeta,
jadi (D) 160 mm, diameter poros Bandung, 2010.
setelah jadi (d) 19 mm, panjang Taufiq Rochim, 1993, Teori dan
poros (L) 900 mm, jumlah ularan Teknologi Proses Pemesinan,
(z) 9 buah dan tebal plat (t) 3 mm. Laboratorium Teknik Produksi,
6. Lengan screw (screw arm) JurusanMesin, FTI–ITB,
Bandung.
Kesimpulan Widarto, dkk, 2008, Teknik
Dari hasil desain dan pabrikasi Pemesinan untuk SMK,
yang telah dilakukan, maka dapat Depdiknas, Jakarta.
diambil kesimpulan sebagai berikut: Wityosumarto, Harsono, Teknik
1. Bentuk kontruksi mesin planting Pengelasan Listrik, Penerbit
benih jagung dengan sistem Erlangga, Jakarta, 1998.
cultivator yang dipabrikasi sesuai
dengan yang diinginkan.
2. Material yang digunakan untuk
konstruksi mesin planting benih

Hal 28

Anda mungkin juga menyukai