3018 Trafo
3018 Trafo
1 Teori Umum
d ϕB
|ε|= | |dt
(1.1)
Di mana |ε| adalah magnitude dari EMF dalam volt dan ϕ B merupakan fluks
magnetic melalui rangkaian pada weber.
Pada tahun 1870-an, generator efisien yang memproduksi arus bolak-balik (AC)
tersedia, dan ternyata AC dapat menyalakan koil induksi secara langsung, tanpa
pengganggu.
Pada tahun 1878, pabrik Ganz, Budapest, Hongaria, mulai memproduksi peralatan
untuk penerangan listrik dan, pada tahun 1883, telah memasang lebih dari lima puluh
sistem di Austria-Hongaria. Sistem AC mereka menggunakan lampu busur dan pijar,
generator, dan peralatan lainnya.
Lucien Gaulard dan John Dixon Gibbs pertama kali memamerkan perangkat
dengan inti besi terbuka yang disebut 'generator sekunder' di London pada tahun
1882, kemudian menjual gagasan itu ke perusahaan Westinghouse di Amerika
Serikat. Mereka juga memamerkan penemuan itu di Turin, Italia pada tahun 1884 , di
mana ia diadopsi untuk sistem penerangan listrik.
Pada musim gugur 1884, Károly Zipernowsky, Ottó Bláthy dan Miksa Déri
(ZBD), tiga insinyur yang terkait dengan pabrik Ganz, telah menentukan bahwa
perangkat open-core tidak dapat digunakan, karena mereka tidak mampu mengatur
tegangan dengan andal. Dalam aplikasi paten 1885 bersama mereka untuk
transformator baru (kemudian disebut transformator ZBD), mereka mendeskripsikan
dua desain dengan sirkuit magnetik tertutup di mana gulungan tembaga dililitkan di
sekitar inti cincin kawat besi atau dikelilingi oleh inti kawat besi. Dua desain adalah
aplikasi pertama dari dua konstruksi transformator dasar yang umum digunakan
hingga hari ini, disebut "bentuk inti" atau "bentuk shell". Pabrik Ganz juga pada
musim gugur 1884 melakukan pengiriman lima transformator AC efisiensi tinggi
pertama di dunia, yang pertama dari unit-unit ini telah dikirim pada 16 September
1884. Unit pertama ini telah diproduksi dengan spesifikasi sebagai berikut: 1.400 W ,
40 Hz, 120: 72 V, 11.6: 19.4 A, rasio 1.67: 1, satu fase, bentuk cangkang.
Dalam kedua desain, fluks magnet yang menghubungkan belitan primer dan sekunder
bergerak hampir seluruhnya dalam batas inti besi, tanpa jalur yang disengaja melalui
udara (lihat Core Toroidal di bawah). Transformator baru 3,4 kali lebih efisien
daripada perangkat bipolar open-core Gaulard dan Gibb. Paten ZBD mencakup dua
inovasi utama yang saling terkait: satu tentang penggunaan paralel yang terhubung,
alih-alih seri terhubung, beban penggunaan, yang lain mengenai kemampuan untuk
memiliki transformator rasio belokan tinggi sehingga tegangan jaringan pasokan bisa
jauh lebih tinggi (awalnya 1.400 hingga 2.000 V) daripada tegangan beban
penggunaan (100 V awalnya lebih disukai). Ketika digunakan dalam sistem distribusi
listrik paralel yang terhubung, transformator inti tertutup akhirnya membuatnya layak
secara teknis dan ekonomis untuk menyediakan tenaga listrik untuk penerangan di
rumah, bisnis dan ruang publik. Bláthy menyarankan penggunaan core tertutup,
Zipernowsky menyarankan penggunaan koneksi shunt paralel, dan Déri telah
melakukan percobaan.
Pada tahun 1891, Nikola Tesla menemukan koil Tesla, sebuah transformator
resonansi dual-tuned berinti udara untuk menghasilkan tegangan sangat tinggi pada
frekuensi tinggi.
Trafo yang diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini merupakan trafo yang
paling umum dan sering kita gunakan. Pengklasfikasian ini pada dasarnya tergantung
pada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer dengan jumlah kumparan
Sekundernya. Jenis Trafo berdasarkan Level tegangan ini diantaranya adalah Trafo
Step Up dan Trafo Step Down.
Seperti namanya, Trafo Step Up lihat pada Gambar adalah Trafo yang berfungsi
untuk menaikan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi.
Tegangan Sekunder sebagai tegangan Output yang lebih tinggi dapat ditingkatkan
dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah
lilitan di kumparan primernya. Pada pembangkit listrik, Trafo jenis ini digunakan
sebagai penghubung trafo generator ke grid.
Gambar 1.3
Trafo Step Down lihat pada Gambar adalah Trafo yang digunakan untuk
menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah.
Pada Trafo Step Down ini, Rasio jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak
jika dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan
Distribusi, transformator atau trafo step down ini biasanya digunakan untuk
mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi tegangan rendah yang ias digunakan
untuk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita sering
menggunakannya untuk menurunkan taraf tegangan listrik yang berasal dari PLN
(220V) menjadi taraf tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita.
Gambar 1.4
Pada Trafo yang berinti Udara pada Gambar 1.5, Gulungan Primer dan Gulungan
Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung
yang berongga. Bahan non-magnetik yang dimaksud tersebut dapat berupa bahan
kertas ataupun karton. Ini artinya, hubungan hubungan fluks antara gulungan primer
dan gulungan sekunder adalah melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual
diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti
besi. Kerugian Histerisis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti
besi dapat dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan pada trafo yang yang berinti
udara ini. Trafo inti udara ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada
inti lempengan-lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi pada Gambar 1.6
memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti
udara. Hal ini dikarenakan bahan besi mengandung sifat magnetik dan juga konduktif
sehingga mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti
besi biasanya digunakan pada aplikasi frekuensi rendah.
Gambar 1.6 Rangkaian Trafo Inti Besi
Auto Transformer atau Trafo Otomatis adalah Trafo listrik yang hanya memiliki
satu kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam
1 rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan lilitan ini sangat
berbeda dengan Trafo standar pada umumnya yang terdiri dari dua kumparan atau
gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda yaitu kumparan Primer dan
kumparan sekunder.
Trafo Otomatis pada Gambar 1.7 ini sering digunakan sebagai trafo step up dan
step down yang berfungsi untuk menaikan tegangan maupun menurun tegangan pada
kisaran 100V-110V-120V dan kisaran 220V-230V-240V bahkan pada kisaran 110V
hingga 220V.
Gambar 1.7 Rangkaian Trafo Otomatis
Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan untuk
aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo daya pada
Gambar 1.8 ini sering digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi.
Trafo Daya biasanya memiliki tingkat insulasi yang tinggi.
Gambar 1.8
Trafo Distribusi atau Distribution Transformer digunakan untuk mendistribusikan
energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan ataupun lokasi industri.
Pada dasarnya, Trafo Distribusi pada Gambar 1.9 ini mendistribusikan energi listrik
pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt untuk keperluan rumah tangga
ataupun industri yang berada dalam kisaran tegangan 220V hingga 440V.
Gambar 1.9
Trafo Pengukuran pada Gambar 1.10 atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini digunakan untuk
mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasifikasikan
menjadi trafo tegangan dan trafo arus listrik dan lain-lainnya.
Gambar 1.10
Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama
antara trafo proteksi dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya. Dimana trafo
proteksi pada Gambar 1.11 harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo
pengukuran.
Gambar 1.11
Berikut ini adalah gambar konstruksi trafo tampak depan, tampak samping, dan
tampak atas terlihat pada Gambar 1.14.
Gambar 1.14 konstruksi trafo tampak depan, tampak samping, dan tampak atas
Berikut ini adalah bagian-bagian trafo beserta penjelasannya pada Gambar 1.15.
2. Conservator
3. Buchholz relay
5. Pressure-relief vent
6. High-voltage bushing
7. Low-voltage bushing
8. Suspension lug
9. B C T Terminal
10. Tank
19. Stopper
23. Coil
25. Core
29. Radiator
30. Manhole
Arus pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang
diinduksi oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap arah fluks
seperti
Dengan adanya resistansi dari material inti maka arus pusar dapat
menimbulkan panas sehingga mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut bahkan
hingga membuat transformer terbakar. Untuk mengurangi efek arus pusar maka
material inti harus dibuat tipis dan dilaminasi sehingga dapat disusun hingga sesuai
tebal yang diperlukan
max
p k f 2 t 2 B e e = × × × (2.9)
f = frekuensi [Hz]
Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat dari material inti. Hal ini terjadi
karena masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi saat
arus
eksitasi bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-lahan
menuju 0.
Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali atau dengan kata
lain arus
sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan membangkitkan fluks kembali.
Grafik
mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnet yang dihasilkan oleh arus
eksitasi.
Untuk mengurangi rugi ini, material inti dibuat dari besi lunak yang umum digunakan
adalah
besi silikon. Besarnya rugi hysterisis dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
2.10.
h h p k f Bmax
= × 2 × (2.10)
f = frekuensi [Hz]
Rugi hysteris maupun rugi arus pusar bernilai tetap, tidak bergantung pada besarnya
beban.
Rugi tembaga adalah rugi yang dihasilkan oleh konduktor/tembaga yang digunakan
sebagai bahan pembuat kumparan. Rugi ini diakibatkan oleh adanya resistansi bahan.
Nilai
A
l
=r×
(2.11)
R = Tahanan (Ohm)
l = Panjang (m)
2.12 untuk sisi primer dan Persamaan 2.13 untuk sisi sekunder.
cp p p P = I 2 × R
(2.12)
cs s s P = I 2 × R
(2.13)
Pin
Vin x Iin
Jadi,
Artinya : Untuk beban tertentu, efisiensi maksimum terjadi ketika rugi tembaga =
rugi inti.
Perubahan efisiensi terhadap faktor kerja (cos) beban dapat dinyatakan pada
Persamaan
Bila rug
Gambar. Hubungan antara Efisiensi dengan beban pada cos yang berbeda-beda
https://www.jaycar.co.nz/240v-to-24vac-150va-lighting-transformer/p/MP3045
https://www.bakker.com/en-gb/p/luxform-outdoor-transformer-M26517
https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-transformator-trafo/
https://www.electricaltechnology.org/2012/02/working-principle-of-transformer.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Transformer#History
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-transformator/