Anda di halaman 1dari 3

 Pada awal kegiatan setelah guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam, guru

menyiapkan siswa secara fisik dan psikis agar siswa siap menerima pelajaran. Menyiapkan
kondisi fisik berupa mengucapkan ”selamat pagi”, menanyakan kabar siswa dan mengabsen
siswa. Menyiapkan kondisi psikis siswa yaitu dengan berdoa bersama sebelum pembelajaran
dimulai.
 Guru menyampaikan cakupan materi serta tujuan pembelajaran, ”Anak-anak hari ini kita
akan memperlajari tentang pesawat sederhana, nah sebelum ibu menjelaskan lebih dalam
lagi terkait dengan materi pesawat sederhana. Ibu mau bertanya, apa yang kalian ketahui
tentang pesawat sederhana itu?”
 Seorang siswa mengacungkan tangan dan guru mempersilahkan siswa tersebut untuk
menjawab.
 Selanjutnya guru bertanya kepada siswa lainnya apakah ada yang mau menjawab lagi.
 Karena tidak ada yang menjawab, ibu guru memberikan sedikit pengertian mengenai
pesawat sederhana. Lalu ibu guru memberi pertanyaan kepada siswa, ”Anak-anak, kalian
pasti pernah bermain jungkat jungkit kan? Ayo acungkan tangan nya siapa yang pernah
bermain jungkat jungkit?”.
 Siswapun mulai mengacungkan tangan nya, lalu ada yang bertanya. ”Bu emang jungkat
jungkit termasuk kedalam pesawat sederhana ya bu?.
 Gurupun menjawab. ”Iya betul sekali, jungkat jungkit ini termasuk kedalam pesawat
sederhana. Selain jungkat jungkit apa ya kira kira yang termasuk kedalam pesawat
sederhana itu?”
 Ada salah satu siswa yang bertanya. “kalau gunting termasuk engga bu”
 Guru menjawab. ”nah gunting juga termasuk, selain gunting, ada juga sekop, gunting kuku
yang termasuk kedalam pesawat sederhana.”
 Guru memperhatikan semua siswa yang tampaknya mulai berbisik dengan teman
sebangkunya. ”Nah kalian kan pasti sudah membaca buku sebelumnya, sekarang siapa yang
mau menjawab?” sambung ibu guru dan beberapa siswa pun mengacungkan tangan
selanjutnya guru menunjuk salah satu siswa. ”Linggis termasuk pesawat sederhana jenis
pengunglit/tuas bu” jawab Yeni yang terlihat sangat percaya diri dan ibu gurupun
memberikan senyuman.
 ”Kalau begitu siapa yang tau apa saja komponen dari tuas?” Ibu guru kembali bertanya.
”Saya bu, komponen tuas yaitu titik tumpu, beban dan kuasa” jawab salah satu siswa dan
ibu guru mengacungkan tangan. ”Nah sekarang dari cerita Andi tadi, siapa yang bisa
menunjukkan mana yang termasuk titik tumpu, beban dan kuasa” ibu guru terus
memberikan pertanyaan kepada siswa.
 Siswa yang pertama kali mengacungkan tangan diberikan kesempatan untuk menjawab.
Jawaban yang dilontarkan siswa sudah benar namun guru tidak menkonfirmasi secara
langsung, guru hanya memberikan penguatan.
 GuruGuru kembali mengalihkan perhatian siswa dengan memberikan masalah lain, ”Nah
sekarang anak-anak siapa pernah melihat orang yang memindahkan drum yang berisi
minyak ke dalam mobil” tanya ibu guru. ”Saya bu, saya bu” jawab beberapa siswa. ”Baik,
saat anak-anak melihat orang memindahkan drum ke dalam mobil, apakah mereka
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu” guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab, ”Saya pernah melihat orang yang menaikkan drum ke dalam mobil
menggunakan papan yang dimiringkan bu, selanjutnya drum didorong ke atas”. ”Benar
sekali jawaban teman kalian. Jika kita menggunakan papan yang dimiringkan untuk
menaikkan sebuah drum ke dalam mobil, itu jauh lebih mudah dibandingkan kita
mengangkatnya menggunakan tangan, karena berat drum tersebut akan ditumpu oleh
papan tersebut. Nah dari ilustrasi diatas apakah papan yang digunakan termasuk pesawat
sederhana? Jika ia, termasuk jenis pesawat sederana apa? Tuas, bidang miring, katrol atau
roda berputar?” sambung ibu guru.
 Siswa mulai berdiskusi dengan teman sebangkunya dan ibu guru kembali berkata, ”Kalian
pasti sudah membaca buku kemarin kan? Nah hayo siapa yang bisa menjawab”. Salah satu
siswa pun menjawab, ”Bidang miring bu, bidang miring berguna untuk membantu
memindahkan benda-benda yang terlalu berat. Cara paling mudah memindahkan drum ke
dalam mobil yaitu dengan menggunakan bidang miring. Drum dapat didorong atau ditarik
melalui bidang miring. Tenaga yang dikeluarkan lebih kecil daripada mengangkat drum
secara langsung”. ”Wah tepat sekali jawaban dari Asty, berikan tepuk tangan kepada teman
kalian”  sambung ibu guru. ”Nah  selain contoh diatas, apakah ada yang tau contoh bidang
miring lainnya?”. Saat guru bertanya siswa terlihat bingung, selanjutnya guru kembali
berkata, ”Siapa yang pernah melihat orang yang memenjat pohon kelapa? kira-kira
gampangan mana jika jika ia memanjatnya langsung atau menggunakan bantuan alat” kata
ibu guru. ”Saya pernah melihat paman sedang memetik buah kelapa, ia menggunakan
tangga untuk bisa naik bu” jawab salah satu siswa. ”Tepat sekali anak-anak, jika kita
menggunakan tangga saat memetik buah kelapa, itu jauh lebih gampang daripada kita
memenjatnya langsung. Tangga juga termasuk pesawat sederhana jenis bidang miring. Dari
beberapa cerita diatas, siapa yang bisa mendefinisikan apa itu pesawat sederhana?” guru
bertanya kepada siswa kemudian beberapa siswa menjawabnya dengan menggunakan kata-
kata sendiri dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang menjawab.
 ”Kalian semua mungkin sudah pahan tentang pesawat sederhana dan alat-alat yang
termasuk pesawat sederhana. Apakah ada yang bertanya?” guru memberikan kesempatan
kepada siswa yang belum mengerti.
 ”Buk, mengapa jungkat-jungkit termasuk pesawat sederhana” tanya seorang siswa yang
duduk paling belakang. ”Pertanyaan yang bagus. Benar sekali Agus, Jungkat-Jungkit
termasuk dalam kategori pengungkit (tuas). Pengungkit merupakan salah satu alat pesawat
sederhana yang dapat digunakan untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda.
Jungkat-jungkit gunanya untun mengangkat benda, maka dari itu jungkat-jungkit juga
termasuk pesawat sederhana. Jungkat-jungkit merupakan pengungkit jenis pertama, karena
letak titik tumpu berada diantara beban dan kuasa. Oh iya anak-anak, ingat ya, pengungkit
dibedakan menjadi 3 yaitu pengungkit golongan pertama, pengungkit golongan ke dua dan
pengungkit golongan ke tiga. Pengungkit golongan pertama yaitu titik tumpu berada
diantara beban dan kuasa. Pengungkit golongan kedua yaitu beban berada diantara titik
tumpu dan kuasa. Sedangkan pengungkit jenis ke tiga yaitu kuasa berada diantara titik
tumpu dan beban.” kata ibu guru menjelaskan tentang macam-macam pengungkit. Guru
juga menjelaskan bahwa benda-benda tajam seperti pisau dan kapak termasuk pesawat
sederhana jenis bidang miring karena pada benda-denda tersebut terdapat bidang miring
yaitu pada bagian yang tajam, kegunaannya ialah untuk mempermudah melakukan
pekerjaan seperti memotong dan membelah. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya lagi, namun tidak ada yang mengacungkan tangan dan guru menganggap
semua siswa sudah mengerti.
 Kegiatan selanjutnya yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Karena dalam
kelas terdapat 25 siswa maka siswa dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing
kelompok berjumlah 5 orang. Dalam kelompok, guru menugaskan siswa untuk mencari
pengertian tuas, komponen tuas dan  mencari letak komponen tersebut serta
menggolongkannya ke dalam golongan tuas yang ada. ”Anak-anak kemarin ibu sudah
menugaskan kepada kalian untuk membawa alat-alat yang ada hubungannya dengan materi
kita hari ini, sekarang coba keluarkan!”. Kelompok 1 membawa gunting, kelompok 2
membawa stapler, kelompok 3 membawa pembuka botol, kelompok 4 membawa pemotong
kuku dan kelompok 5 membawa pinset. ”Anak-anak sekarang kerjakan LKS yang ibu bagikan,
tolong dijawab serta gambar alat/benda-benda yang sudah kalian bawa dan beri keterangan,
serta termasuk jenis pengungkit golongan berapa. Setelah selesai menggambar silahkan
tukar benda yang kalian bawa dengan kelompok lainnya hingga semua kelompok
menggambar 5 benda yang berbeda”.

Anda mungkin juga menyukai