1. Bagaimana proses seleksi suatu suatu saham sehingga dapat dikatakan sesuai
syariah ?
Jawab :
Proses seleksi saham syariah didasarkan kepada dua kriteria utama yaitu
kriteria bisnis dan kriteria keuangan. Yang dimaksud dengan kriteria bisnis
adalah kriteria yang disusun berdasarkan jenis usaha dari setiap emiten. Kategori
jenis usaha yang dijadikan sebagai indikator dalam kriteria bisnis adalah
berdasarkan kehalalan dari bisnis tersebut, baik halal karena zatnya (produknya)
memiliki rasio total utang terhadap total Asset (Debt to Asset Ratio) tidak lebih
dari 45% dan pendapatan non halal terhadap Total Pendapatan tidak lebih dari
10%.
2. Apa itu efek syariah dan efek syariah apa saja yang ada di BEI ?
Jawab :
Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha
Saat ini, Efek Syariah yang ada di pasar modal Indonesia terdiri dari Saham
Syariah, Sukuk, dan Reksadana Syariah. Selain itu, kami juga telah memiliki 2
indeks harga saham Syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII) yang sudah ada
sejak tahun 2000 dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan
3. Apa saja pilar dari pasar modal yang dapat dicapai dengan islamisasi ?
Jawab :
Pasar modal syariah dapat dicapai dengan Islamisasi ada empat yaitu :
c. Infrastruktur informasi bursa efek yang jujur, transparan, dan tepat waktu
yang merata di publik yang ditunjang oleh mekanisme pasar yang wajar.
4. Apa saja tugas konsultan hukum dalam lembaga penunjang pasar modal syari'ah?
Jawab :
yang berwenang, permodalan, pengurusan, dan hak hak dan kewajiban para
pemegang saham.
Jawab :
pergolakan, reksadana pasar uang stabil. Hal ini terbukti dari imbal hasil
reksadana pasar uang yang relatif konsisten sejak Januari hingga Maret, yaitu
sebesar 1.29%. Melansir dari situs CNBC Indonesia, pertumbuhan imbal hasil
reksadana pasar uang yang cenderung stabil ini memang jadi yang paling baik di
6. Dalam Prinsip pasar modal syariah terdapat larangan melakukan transaksi yang
mengandung unsur gharar. Apa saja hal yang menyebabkan terjadinya gharar ?
Jawab :
Transaksi gharar dapat timbul karena:
a. Kurangnya informasi atau pengetahuan (jahala) pada pihak yang melakukan
kontrak. Jahala ini merupakan penyebab tidak adanya kontrol atau skill pada
pihak yang melakukan transaksi.
b. Tidak adanya (non-exist) objek yang pasti.
7. Apakah perdagangan saham dalam bursa efek pasar modal syariah sudah sesuai
mekanisme syariah ? Dan apa yang menjadi landasan syariah nya ?
Jawab :
Dalam fatwa DSN-MUI No.80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas dipasar Reguler Bursa Efek,
disebutkan bahwa mekanisme perdagangan saham dipasar Reguler Bursa Efek
telah memenuhi prinsip syariah apabila efek yang dijadikan objek Perdagangan
adalah saham yang sesuai syariah dan tidak melanggar aktifitas atau perilaku
transaksi yang dilarang.
8. Bagaimana strategi Bapepam – LK untuk mencapai pengembangan pasar modal
syari’ah dan produk pasar modal syari’ah ?
Jawab :
Ada dua strategi yang digunakan oleh Bapepam yaitu : Pertama,
pengembangkan kerangka hukum untuk memfasilitasi pengembangan pasar
modal berbasis syari’ah. Kedua, mendorong perkembanagn pasar modal berbasis
syari’ah.
9. Siapa yang menentukan dan menyeleksi efek syariah ?
Jawab :
menjadi OJK) di bantu oleh DSN-MUI. Kerjasama antara Bapepam & LK dan
dalam menyeleksi efek yang memenuhi kriteria syariah dapat lebih optimal,
kegiatan ekonomi syariah di Indonesia. Hasil seleksi efek syariah yang telah
dilakukan oleh Bapepam & LK (sekarang menjadi OJK) dan DSN-MUI tersebut
Jawab :
Penjual yang menawarkan produk reksa dana syariah. Umumnya produk ini lebih