Anda di halaman 1dari 6

C.

Harta-harta yang wajib dizakatkan


1. Emas, Perak dan Uang.

Emas dan perak wajib di zakatkan, berdasarkan pada QS.At-taubah ayat 34

“ ... dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkanya di jalan allah maka beritahukanlah kepada mereka akan mendapat
silsa yang pedih”

Adapun nisab kadar zakat emas dan perak seprti yang di syaratkan hadis nabi
Saw. Yang di riwayatkan dari Ali ibn thalib adalah nisab perak 200 dirham,
( kurang lebih sama dengan 642 gram perak) kadarnya 2,5 % pertahun. Sedangkan
nisab emas 20 dinar (lebih kurang samadengan 91,92 gram emas atau 37 emas
atau di ukur dengan uang rupiah lebih kurang sebesar 37x Rp.1.350.000 )
kadarnya 2,5 % pertahun. Untuk zakat uang, ketentuannya di samakan dengan
ketentuan zakat emas dan perak ini. Uang senilai 91,92 gram emas atau 37 emas
atau Rp.49.950.000 wajib di keluarkan zakatnya sebesar 2,5% pertahun.

2. Harta Perniagaan.
Dasar hukum kewajiban zakat terhadap harta perniagaan adalah QS.Al-
baqarah ayat 267. dan hadis nabi SAw. dari semurah ibn jundub dia berkata “
rasul saw. Memerintahkan kami untuk mengeluarkan zakat harta yang kami
persiapkan untuk di jual. Nisab dan kadar zakat harta perniagaan di sandarkan
pada nisab dan kadar emas dan perak.

3. Hasil pertanian.
Kewajiban untuk menzakatkan hasil pertanian di dasarkan pada QS.Al-
anam 141.
“ dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjuang dan yang tidak
berjuang, pohon kurma, dan tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (di keluarkan zakatnya), dan
janganlah kamu berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan.”
Adapun nisab dan kadar zakat hasil pertanian adalah 5 wasak,
berdasarkan pada hadis nabi Saw. HR.bukhari
“ lima wasaq adalah lebih kurang samadengan 815 kg. Sedangkan kadar zakat
hasil pertanian berbeda sesuai dengan perbedaan cara pengairan lahan pertanian
bersangkutan. Apabila tanaman diairi dengan pengairan alami, seperti sungai yang
tidak membutuhkan biaya akan kadar zakat 10%. terhadap pertanian yg di airi
membutuhkan biayaya tenaga hewan tau membutuhkan biayay pengairan, maka
kadar zakatnya sebnyak 5%.
Hasil pertanian dan perkebunan yang di persiapkan untuk di perdagangkan
seprti cabe, bawang, kol, jeruk, rambutan,dll. Di golongkan sebagai harta
peninggalan. Zakat jenis hasil tanaman ini di ataur menurut ketentuan zakat harta
peninggalan, nisabnya 96 gram emas dan kadarnya 2,5% pertahun.

4. Binatang Ternak
Binatang ternak yang wajib di zakatkna adalah unta,sapi dan
kerbau,kambing,biri-biri dengan syarat sampai seninisab, telah mencapai haul, di
gembalakan, dan tidak di pekerjakan. Untuk hewan ternak yang akan di keluarkan
zakatnya, maka hewan itu harus sehat dalam arti tidak luka,cacat, pincang, dan
kekuranggan lainya, yang menguranggi manfaat dan harganya. Kemudian betina
dan cukup umur berdasarkan ketentuan nash.
Dalam hukum kewajiban zakat binatang ternak adalah “ demi zakat yang
tidak ada yang berhak disembah kecuali Dia, tidaklah seseorang memiliki unta,
atau lembu atau kambing. Namun ia tidak menggeluarkan zakatnya. Kecuali,
hewan itu akan di datangkan kepada mereka pada hari kiamat dalam keadaan
lebih besar dan gemuk. Kemudian, menginjak-injaknya degan telapak kakinya dan
menanduknya dengan tanduknya. Setiapkali hewan itu selesai berbuat demikian
diulanginya hingga ia di adili di antara manusia.”
Nisab dan kadar zakat hewan berbeda untuk setiap jenis hewannya berikut ini
akan di jelaskan nisab dan kadar hewan menurut jenis hewan yang wajib di
zakatkan ketentuan hadis nabi
a) Nisab dan kadar zakat unta
Berdasarkan hadis nabi yang di riwayatkan oleh bukhari dari annas bin
malik ketika abu bakar mengirimkan surat kepadanya tentang zakat untuk
yang telah di wajibkan oleh nabi kepada kaum muslim.
Setiap 5 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing. 25-35 ekor unta, maka
zakatnya anak unta betina yang berumur 1 tahun lebih. Apabila mencapai 36-
45 ekor unta maka zakatnya anak unta betina berumur 2 tahun lebih. Apabila
mencapai 46-60 ekor unta, maka zakatnya anak unta betina berumur 3 tahun
lebih yang sudah mumai kawin. Apabila mencapai 61-75 ekor unta maka
zakatnya 1 ekor unta betina berumur 4 tahun lebih. Apabila mencapai 76-90
ekor unta maka zakatnya 2 ekor annak unta betina yg berumur 2 tahun lebih.
Apabila mencapai 91-120 ekor unta zakatnya 2 ekor anak unta betina yang
berumur 3 tahun lebih. Jika mempunyai lebih dari 120 ekor unta maka lebih
dan bagi setiap 50 ekor unta, maka zakatnya 1 ekor unta beruur 3 tahun lebih
(HR.Bukhari)
b) Nisab dan kadar zakat sapi dan kerbau.
Nisab dan kadar zakat sapi dan kerbau adalah berdasarkan hadis yang di
riwayatkan dari muaz ibn jabal yaitu tiap-tiap 30 ekor sapi sebesar 1 ekor
anak sapi berumur 1 tahun lebih yang jantan atau betina zakat dari tiap 40
ekor sapi sebanyak 1 ekor sapi betina umur 2 tahun lebih, setiap yang sudah
baligh 1 dinar atau yang seharga dengan itu dari kabilah Mu’fir.
c) Zakat kambing atau Biri-biri
Dalam hadis nabi riwayat bukhari yang di terima dari anas ibn maliki
diungkapkan bahwa nisab dan kadar zakat kambing adalah bila mencapai 40-
120 ekor zakatnya 1 ekor kambing apabila lebih dari 120-200 ekor maka
zakatnya 2 ekor kambing apabila lebih dari 200-300 ekor zakatnya 3 ekor
apabila dari 300 ekor maka setiap 100 ekor zakatnya 1 ekor kambing apabila
kambing itu kurang dari 40 ekor maka tidak ada kewajiban zakatnya kecuali
dikehendaki pemiliknya.
Terhadap usaha perternakan yang di persiapkan untuk di perdagangkan
seperti ayam beras ataupun ayam kampung baik ayam bertelur maupun ayam
potong, itik, ikan keramba, tambak ikan dan lainnya zakat menurut ketentuan
masyarakat harus harta perniagaan. Nisab zakat untuk harta jenis ini adalah
96 gram emas, kadarnya 2.5% pertahun.

5. Rikaz (harta terpendam)


Yang di maksud dengan rikaz adalah harta yang terpendam sejak zaman
purbakala dan di temukan pada sebidang tanah yang tidak di miliki oleh
seseorang seperti emas, perak, besi, timah, bejana dll. Sebainya terhadap
barang terpendam ini wajib di keluarkan zakatnya 1/5 dasar hukum di
wajibkanya zakat terhadap harta ini adalah; “ dari abu hurairah sesungguhnya
rasulullah saw berkata pada harta terpendam zakatnya seperlima (mutafaq
alaih)
Mengenai nisab dan haul dari harta rikaz menurut pendapat abu hanifah,
ahmad dan malik tidak di syaratkan terpenuhinya nisab dan haul. Menurut
pendapat syafi’i dalam qaul. Jadinya nisab harta terhadap harus di
perhitungkan.

6. Barang tambang
Dasar hukum kewajiban zakat barang tambang /berdasarkan panca hadis
nabi dari bilal ibn haristra, sesungguhnya rasulullah saw. Telah mengambil
zakat dari harta tambang.
mengenai jenis barang tambang yang wajib di zakatkan terjadi
perbedaan pendapat ulama. Menurut pendapat ah,ad, barang tambang yang
wajib di zakatkan adalah segala hasil bumi yang harga seperti emas, perak,
besi tambang, timah, permata, intan, berlian,batu bara, dll. Adapun nisab
barang-barang tambang ini bisa di ukur dari jumlah barang itu sendiri maupun
dar harganya menurut abu hanifah, zakat barang tambang yang wajib
dizakatkan adalah semua barang yang bisa di lebur dan dapat di cetak dengan
api, setiap emas, perak, besi dan tambang. Pendapat ini tidak mensyaratkan
nisab dan haul, kadar zakat yang di keluarkan adalah sebesar 1/5 sebagai
(20%) dari jumlah barang tambang yang di temukan titik lain halnya dengan
pendapat imam malik dan imam syafi’i yg membatasi barang tambang yg
wajib di zakatkan berupa emas dan perak saja dengan syarat sampai senisab
namun tidak di syaratkan dan haul. Kedua golongan ini menyampaikan nasib
dan kadar zakat berupa emas dan perak saja dengan syarat sampai senisab
namun tidak di syaratkan haul kedua golongn ini menyamakan nisab dan
kadar zakat barang tambang dengan nisab dan kadar emas dan perak.

7. Zakat Profesi
Pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua macam pertama, pekerjaan
yang di kerjakan sendiri tanpa tergantung dari orang lain, seperti dokter,
insinyur, advokad, tukang jahit, tukang kayu, dll. Yang merupakan hasil
kecekatan hasil otak dan tanggan. Kedua, pekerjan yang tergantung pada
oarang lain baik perintah, perusahaan peroranggan dengan memperoleh gajih
atau upah, misalnya pegawai negri atau karyawan swasta, yusuf al-qardawi
mengkategorikan kedua jenis penghasilan ini sebagai mal mustafad ( harta
penghasilan ), yakni arta yang di peroleh melalui cara yang di blehkan dalam
islam. Menurut guru besar universitas al-azhar ini, penghasilan dari profesi
wajib dikeluarkan zakatnya bila sudah cukup setahun dan cukup nisab.
Dasar hukum tentang kewajiban zakat profesi adalah QS.Al-baqarah ayat
267, Artinya;
“ hai oarang-orang yang beriman, keluarkanlah zakat sebagai hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagaian hasil bumi yang kami keluarkan untuk
mu.”
Ketentuan nisab dan kadar zakat untuk zakat profesi adalah di samakan dengan
zakat uang, dikeluarkan dari pendapatan bersih setelah di keluarkan dari biaya
hidup, atau pun utang.

D. Mustahiq zakat.
Dalam QS.At-taubah ayat 60. di jelaskan bahwa yang menjadi mustahiq
zakat adalah fakir, miskin, amil, para mulaf, riqab (hanba sahaya),
gharimin(orang yang berhutang), fisabilillah, ibnusabil, berikut ini akan di
uaraikan bagaimana batasan dari masing-masing mustahiq zakat tersebut, dan
bagaimana pendistribusian zakat kepada masing-masing mustahiq

1. Fakir
Adalah oarang yang tidak memiliki harta dan tidak memiliki pekerjaan
dan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan pokok diri dan keluarga
berupa panggan, pakaian, dan perumahan.

2. Miskin.
Adalah orang yang memiliki pekerjaan atau usaha tapi penghasilannya
hanya mampu menutupi sebagian kebutuhan hidup diri maupun keluarganya.
Menurut jumhur ulama, kedua golongan ini sebetulnya sama, yakni mereka
yang kekuranggan dalam memenuhi kebutuhannya.

3. Amil
Adalah orang-orang lembaga yang melaksanakan segala kegiatan yang
berurusan zakat, mulai dari menggumpulkan, mencatat, dan
mendistribusukannya untuk melaksanakan tugas sebagai amil seorang harus
memenuhi persyaratan, seperti muslim, mukalaf, adil, jujur, memahami
hukum zakat seperti perhitungannya, pembagianya, dan mustahiqnya dan
mempunyai kemampuan untuk memelihara harta zakat. Umlah bagian zakat
yang berhak di terima oleh amil menurut pendapat syafi’i adalh seperdelapan
dari jumlah harta zakat. Sementara itu, menurut imam abu hanifah, di berikan
sesuai dengan pekerjaanya dan di cukupkan kebutuhannya secara makruf.
Para amil ini mendapat zakat karna pekerjaannya sebagai orang yang
menggurus zakat walaupun termasuk oarang yang mampu.

4. Golongan mualaf.
Adalahmeraka yang di harapkan kecenderungan hatinya atau
keyakinannya dapat bertambah terhadap islam. trhalangnya niat jahat mereka
atas kaum muslimin, atau harapan akan adanya manfaat mereka dalam
membela dan menolong kaum muslimin dari musuh. Kaum mualaf terbagi
menjadi beberapa golongan baik muslimin atau nonmuslimin.
a) Golongan yang di harapkan keislamanya baik kelompok maupun keluarganya
b) Gologan yang di kuatirkan melakukan kejahatan mereka di beri zakat dengan
harapan dapat mencegah kejahatannya.
c) Golongan yang baru masuk islam mereka di berizakat agar tambah mantap
terhadap islam.
d) Pemimpin dan tokoh masyarakat yang baru masuk islam yang mempunyai
sahabat-sahabat oarang kafir dengan zakat dapat menarik simpati mereka agar
dapat memeluk islam.
e) Pemimpin atau tokoh muslim yang berpengaruh di kalangan kaumnya tetapi
imannya masih lemah. Mereka di beri zakat dengan harapan iman mereka
tetap dan menjadi kuat.
f) Kaum muslimin yang tinggal di benteng perbatasan musuh. Mereka di beri
zakat degan harapan dapat mempertahankan diri dan membela kaum
muslimin lainya dari serangan musuh.
g) Kaum muslimin pengurus zakat, para mani’zakat(engan membayar zakat
kecuali dengan paksaan). mereka di beri zakat untuk memperlunak hati
mereka.

5. Rikab
Adalah hamba mukatab(hamba yang di janjikan akan di merdekakan tuannya
dengan membayar sejumlah uang) yang muslim tidak mempunyai uang untuk
menebus kemerdekaanya. Pada dasarnya hukum yang terknandung dari makna al-
rikab adalah unsur ekspolitsi yang di lakukan manusia terhadap manusia lain, baik
secara individumaupun kolektif. Oleh karna itu, termasuk dalam pengertian al-
rikab adalah tawanan perang dari oarang muslim. Atas dasar ini zakat yang di
berikan ; pertama untuk menebus oarang-oarang islam yang di tawan oleh musuh,
seperti tawaran oarang irak yang di tawan tentara kafir amerika. Kedua di berikan
untuk membantu negara islam atau negara mayoritas islam yang berusaha
melepaskan diri dari belenggu penjajahan moderen, seperti negara palestina yang
di kepung oleh kafir israel.

6. Gharimin
Adalah orang yang berhutang yang tidak mampu untuk melunasinya.
Menurut imam syafi’i, imam ahmad gharim terbagi menjadi dua ; pertama orang
berhutang untuk kepentingan pribadi, berhutang untuk kepentingan masyarakat.
Yusuf al-kharaqhawi menyatakan dalam konteks ini zakat dapat di berikan untuk
menyelamatkan msyarakat dari bencana dan kehancuran.
7. Fi sabilillah
Secara bahasa fisabillah adalah di jalan Allah, abu yusuf menyatakan
makna sabilillah disini adalah sukarelawan yang terputus bekalnya karna
kefakiran mereka, membuat mereka tidak bergabung degan tentara islam.
Ibnu arabi dalam ahkam al-quran menjelaskan makna sabilillah adalah tentara
yang berperang. Iamam nawawi menyatakan makna sabilillah adalah para
sukarelawan yabg tidak mendapat tunjangan dari pemerintah. Ada tida
sasaran yang di sepakati ulama dalam masalah ini yaitu.
a) Termasuk dalam ruanglingkup makna sabillah itu adalah jihad.
b) Isyaratkan menyerahkan zakat kepada pribadi mujahid.
c) Tidak di perbolehkan menyerahkan zakat demi kepentingan kebaikkan dan
kemaslahatan bersama, seperti mendirikan jembatan, masjid, sekolah,dll.

8. Ibn sabil
Adalah aorang yang menempuh perjalanan jauh yang sudah tidak punya
harta lagi perjalanan yang di maksudkan adlah perjalanan dalam rangka
ketaaatan kepada allah bukan untuk maksiat. Termasuk dalam kategori ibn
sabil diantranya adalah orang yang di usir dari negaranya di pisisahkan harta
miliknya secara paksa dan di minta suwaf politik.

Anda mungkin juga menyukai