Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hayatun Nufus

NIM : B1A019048
RESPON TUMBUHAN

Soal
Jelaskan bagaimana sel tanaman yang tumbuh mengatahui ke arah mana untuk memanjang?
Jawab:
Tanaman dapat tumbuh memanjang karena di dalamnya memiliki hormon yang
membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon tumbuhan yang berfungsi
untuk merangsang pemanjangan batang yaitu auksin dan giberelin. Auksin diproduksi pada
ujung pucuk lalu bergerak turun ke daerah pemanjangan sel untuk merangsang pompa proton
H+ di membran plasma, sehingga terjadi peningkatan tegangan pada membran dalam dan
luar serta menurunkan pH dinding sel. Dinding sel yang asam mengaktivasi enzim ekspansi
untuk mematahkan ikatan hidrogen pada mikrofibril. Hal ini menyebabkan peningkatan
potensial membran sehingga akan menambah pengambilan ion ke dalam sel, yang
menyebabkan pengambilan osmotik air dan peningkatan turgor. Turgor dan plastisitas
dinding sel yang meningkat memungkinkan sel untuk memanjang.
Giberelin akan bekerja sama dengan auksin untuk meningkatkan pemanjangan batang
dengan cara mengaktivasi enzim-enzim yang melonggarkan dinding sel, sehingga protein-
protein ekspansi dapat masuk ke dalam sel. Efek giberelin akan tampak jelas ketika tumbuhan
kerdil (mutan) diberi perlakuan giberelin.
Selain hormon giberelin dan auksin, ada hormon sitokinin yang berfungsi untuk
merangsang pembelahan sel sehingga akan dihasilkan batang rimbun pada tumbuhan.
Sitokinin bekerja sama secara antagonis dengan auksin untuk mengontrol dominansi kuncup
apikal. Auksin yang ditransport dari kuncup apikal ke tunas dapat menghambat pertumbuhan
kuncup aksilaris, sehingga tunas memanjang namun percabangan lateral tidak terjadi.
Sementara itu, sitokinin akan memasuki tunas dari akar melawan kerja auksin dan memberi
sinyal pada kuncup aksilaris untuk mulai tumbuh. Jadi, jika hormon auksin dibuang, sitokinin
akan merangsang pertumbuhan cabang lateral, sehingga arah pemanjangan batang tidak
tinggi namun menjadi rimbun.
Sebelum sel-sel tanaman mengalami pemanjangan dan pembelahan, tanaman
memiliki suatu respon terhadap stimulus eksternal yang menentukan ke arah mana sel-sel
tanaman akan memanjang yaitu gravitropisme. Gravitropisme adalah respon tumbuhan
terhadap gravitasi. Gravitropisme terjadi segera setelah biji mengalami germinasi dan
langsung memastikan bahwa akar akan tumbuh ke dalam tanah (gravitropisme negatif)
sedangkan tunas tumbuh ke arah cahaya matahari (gravitropisme positif). Tumbuhan
memiliki statolit yang merupakan plastida kecil terspesialisasi yang mengandung butir butir
pati padat dan terkumpul di sisi terbawah sel-sel tudung akar. Kondisi ini menyebabkan
distribusi kembali kalsium yang membuat transpor lateral auksin di dalam akar. Kalsium dan
auksin terakumulasi di sisi bawah zona pemanjangan akar. Karena zat-zat kimia ini terlarut,
zat tersebut tidak merespon gravitasi namun harus ditranspor secara aktif ke salah satu sisi
akar. Pada konsentasi yang tinggi auksin dapat menginduksi etilen yang akan menghambat
pemanjangan sel di sisi bawah akar. Pemanjangan sel yang lebih cepat pada bagian atas
menyebabkan akar menekuk saat ia tumbuh. Tropisme ini berlanjut hingga akar tumbuh lurus
ke bawah.
Setelah tunas mulai muncul dari permukaan tanah, ada respon lain yang
mempengaruhi arah sel memanjang yaitu fototrospime, berupa respon tumbuhan terhadap
cahaya. Tumbuhan memiliki phototropin berupa protein fotoreseptor yang bertanggung jawab
terhadap respon pendeteksian cahaya. Protein ini akan aktif ketika menyerap atau menerima
cahaya dengan spektrum tertentu. Ketika koleoptil terpapar oleh cahaya matahari, phototropin
yang berada pada sisi terang (terkena cahaya) akan lebih banyak menyerap cahaya
dibandingkan dengan sisi yang teduh. Perbedaan level aktivasi molekul phototropin ini
menyebabkan hormon auksin ditransfer secara tidak merata diantara kedua sisi tumbuhan
tersebut. Hormon auksin akan lebih banyak ditranspot pada sisi yang teduh, sehingga sisi
yang teduh tumbuh lebih cepat dan akan membelok ke arah datangnya cahaya.
Kesimpulan
Sel-sel tanaman dapat mengalami pemanjangan dan pembelahan karena ada
rangsangan dari beberapa hormon berupa auksin, giberelin, dan sitokinin, sedangkan arah
pemanjangan sel tanaman dipengaruhi oleh respon gravitropisme dan fototropisme.

Anda mungkin juga menyukai