c. Telaga
Telaga hampir sama dengan danau, hanya luasnya lebih sempit. Telaga
tidak memiliki tingkatan suhu pada kedalamannya dan belum ada
gelombang yang mengabrasi. Munculnya telaga sama dengan awal
terjadinya sebuah danau.
d. Rawa
Adalah suatu daerah datar atau sedikit cekung yang tergenang oleh air.
Rawa airnya bersifat asam, warna airnya kemerahan, dan kurang baik
untuk irigasi.
Pengukuran Langsung
Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air,
tinggi saluran drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing
saluran drainase.
c. Dilution methods
Pengukuran debit dengan menggunakan bahan-bahan kimia, pewarna
atau radioaktif sering digunakan untuk jenis sungai yang aliran airnya
tidak beraturan (turbulent). Bahan-bahan tersebut di atas biasanya dalam
bentuk:
1) mudah larut dalam air sungai,
2) bersifat stabil,
3) mudah dikenali dalam konsentrasi rendah,
4) tidak meracuni biota perairan dan tidak menimbulkan dampak
negatif yang permanen pada badan perairan,
5) relatif tidak mahal.
Pengolahan Air Permukaan
Pada umumnya, sumber air baku dari air permukaan harus
diperhatikan segi kekeruhan dan segi mikrobiologisnya. Kondisi air baku
yang buruk menyebabkan biaya pengolahan yang dibutuhkan semakin
tinggi karena bahan kimia yang diperlukan akan semakin banyak atau
bahkan diperlukan unit pengolahan yang baru untuk menjaga agar
kualitas air sesuai dengan baku mutu.
Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat
digunakan oleh masyarakat sebagai air bersih dan air minum yang sesuai
dengan standar kualitas air bersih dan air minum yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu :
Penglahan fisik, kimiawi, dan bakteriologis.
Pengolahan Fisik
- Prinsip : menggunakan proses penyaringan dan gravitasi.
- Tujuan : untuk menghilangkan kekeruhan yang disebabkan oleh
partikel-partikel terlarut dalam air baku.
Sedimentasi
Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan
cairan dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk
memisahkan partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut
(Reynols, 1982).
Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum
adalah :
1) Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan
menggunakan saringan pasir cepat.
2) Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi
sebelum memasuki unit saringan pasir cepat.
3) Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi
pada instalasi yang menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
4) Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan
Filter Karbon
Karbon aktif dengan media granular (Granular Activated
Carbon) merupakan proses filtrasi yang berfungsi untuk menghilangkan
bahan-bahan organik, desinfeksi, serta menghilangkan bau dan rasa yang
disebabkan oleh senyawa-senyawa organik.
Prinsip : mengadsorbsi bahan-bahan pencemar menggunakan media
karbon. Proses adsorbsi yang berlangsung dalam karbon aktif tergantung
pada luas permukaan media yang digunakan dan berhubungan dengan
luas total pori-pori yang terdapat dalam media.
Pengolahan Kimia
Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu
yang bertujuan untuk menyisihkan senyawa organik maupun senyawa
anorganik dalam air. Penambahan bahan kimia ini bersifat spesifik,
tergantung jenis dan konsentrasi polutan dalam air baku.
Flokulasi
Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk
cepat. Proses ini bertujuan untuk mempercepat laju tumbukan partikel,
sehingga menyebabkan aglomerasi dari partikel koloid terdestabilisasi
secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.
Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk
memperbesar flok-flok hasil koagulasi. Pada umumnya waktu detensi
pada bak ini adalah 20 – 40 menit. Hal tersebut dilakukan karena flok
yang telah mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan gaya tarik dari
aliran air dan menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan
pengadukan dan waktu detensi dibatasi.
Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme patogenyang terdapat di dalam air baku yang masuk ke
dalam instalasi pengolahan air minum. Proses ini tidak berlaku bagi
mikroorganisme yang berada dalam bentuk spora.
Terdapat berbagai metode untuk melakukan desinfeksi, antara lain
dengan penggunaan zat pengoksidasi (ozon, halogen, senyawa halogen),
kation dari logam berat (perak, emas, merkuri), senyawa organik,
senyawa berbentuk gas, dan pengolahan fisik (panas, UV, pH) (Chang,
1971 dikutip dalam Reynolds, 1982).