Anda di halaman 1dari 18

PENYEHATAN AIR – A

KUALITAS AIR MINUM KEMASAN


DAN DEPOT AIR MINUM
KELOMPOK 6

2 D4 B

ANDRIANI LUSIANA P23133117045

IKHWAN TAUFIQURRAHMAN P23133117076

INDAH PERMATA P23133117053

JIHAN AFIFAH F P23133117054

NISRINA HUWAIDA P23133117058


KUALITAS AIR MINUM KEMASAN
AIR MINUM DALAM KEMASAN ATAU (AMDK) ADALAH AIR BAKU
Air Minum
YANG TELAH DIPROSES, DIKEMAS, DAN AMAN DIMINUM
Kemasan
MENCAKUP AIR MINERAL DAN DEMINERAL.
Air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu
Air Mineral tanpa menambahkan mineral

Air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurinian seperti
Air Demineral
destilasi, deionisasi, reverse osmosisdan proses setara.

Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3 tahap yaitu : penyaringan,
desinfeksi, dan pengisian. 
1. Penyaringan dimaksudkan untuk menghilangkan partikel padat dan gas-gas yang terkandung dalam air. 
2. Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen dalam air.
3. Pengisian merupakan tahap akhir proses produksi dimana air dimasukkan melalui sebuah peralatan yang
dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke dalam kemasan.
BAHAN BAKU
Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber
yang terjamin kualitasnya. Meliputi :

1. Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, mikrobiologi dan


radio aktif. 
2. Sumber air baku harus terlindung dari cemaran kimia dan
mikrobiologi yang bersifat merusak / mengganggu kesehatan.
MESIN DAN
Mesin dan peralatan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi
PERALATAN AMDK, memperhatikan beberapa hal yaitu :

A. Bahan Mesin Dan Peralatan


Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari bahan yang tara
pangan (food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.
1. Jenis mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan dalam proses produksi AMDK minimal terdiri dari:
a) Bak atau tangki penampung air baku
b) Unit pengolahan air (water treatment)
2. Unit pengolahan air di perusahaan memiliki alat desinfeksi seperti : ozonator,& lampu UV.
Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon, dapat ditambahkan cara lain yang efektif seperti
penyinaran Ultra Violet (UV).
UNIT PENGOLAHAN AIR TERDIRI DARI :

A. PREFILTER
FUNGSI PREFILTER ADALAH MENYARING PARTIKEL-PARTIKEL YANG KASAR,
DENGAN BAHAN DARI PASIR ATAU JENIS LAIN YANG EFEKTIF DENGAN FUNGSI
YANG SAMA.

B. FILTER KARBON AKTIF


FUNGSI FILTER KARBON AKTIF ADALAH SEBAGAI PENYERAP BAU, RASA, WARNA,
SISA KHLOR DAN BAHAN ORGANIK.

C. MIKROFILTER
FUNGSI MIKROFILTER ADALAH SEBAGAI SARINGAN HALUS BERUKURAN
MAKSIMAL 10 (SEPULUH) MIKRON.
1) MESIN PENCUCI KEMASAN (BOTTLE WASHER)
2) MESIN PENGISI KEMASAN (FILLING MACHINE)
MESIN DAN
PERALATAN

B. Fasilitas Laboratorium

Untuk menguji AMDK perusahaan harus memiliki laboratorium pengawasan mutu. Peralatan laboratorium harus
mampu menganalisa parameter uji mikrobiologi dan uji fisiko-kimia yang minimal diperlukan. Peralatan yang
harus dimiliki laboratorium AMDK antara lain adalah :

a) Otoklaf
b) Oven
c) Incubator
d) pH meter
e) Konduktivitimeter
f) Turbidimeter
g) Peralatan pengujian mikrobiologi
h) Peralatan gelas antara lain cawan petri, erlenmeyer, dll
MESIN DAN
PERALATAN Penampungan Air Baku Dan Syarat Bak
Penampung

Penyaringan
C. PROSES
PRODUKSI Pencucian Kemasan

Bahan Kemasan Dan Persyaratan

Pengendalian Dan Pengujian Mutu


MESIN DAN
PERALATAN
C. Proses Produksi
Persyaratan Tangki terdiri atas :
Urutan proses produksi AMDK adalah sebagai berikut :
1. Mudah dibersihkan serta didesinfeksi dan
a) Penampungan air baku dan syarat bak
diberi pengaman.
penampung
2. Harus mempunyai manhole.
Air baku ditampung dalam bak atau tangki
3. Pengisian dan pengeluaran air harus
penampung (reservoir). Bila sumber air letaknya
melalui kran
jauh dari pabrik, maka air tersebut dapat dialirkan
4. Selang dan pompa yang dipakai untuk
melalui pipa atau diangkut menggunakan tangki.
bongkar muat air baku harus diberi penutup
Tangki, selang, pompa, dan sambungan harus terbuat
yang baik, disimpan dengan aman dan
dari bahan tara pangan, tahan korosi dan bahan
dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
kimia. Tangki harus dibersihkan, disanitasi, dan
5. Khusus digunakan untuk air
diinspeksi, luar dan dalam minimal 1(satu) bulan
sekali.
b) Penyaringan

1. Prefiltrasi.
Penyaringan menggunakan pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan
pasir adalah menyaring partikel-partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir silika (SiO2)
minimal 95%. Ukuran butir-butir yang dipakai tergantung dari mutu kejernihan air yang dinyatakan dalam
NTU.

2. Penyaringan dengan karbon aktif.


Fungsi penyaringan dengan karbon aktif adalah untuk menyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan
organik. Bahan baku karbon aktif bisa berasal dari batu bara atau batok kelapa.Daya serap terhadap I2
minimal 75% berdasarkan SNI 06-4253-1996 atau revisinya.
b) Penyaringan

3. Penyaringan Dengan Mikrofilter


Penyaringan dengan mikrofilter berukuran maksimal 10 (sepuluh) mikron, berfungsi menyaring partikel
halus.

4. Desinfeksi
Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki pencampur ozon dan selama ozon masih ada dalam
kemasan. Kadar ozon pada tangki pencampur minimal 2 ppm dan kadar residu ozon sesaat setelah
pengisian berkisar antara 0,1-0,4 ppm.
Pemeriksaan kadar residu ozon dilakukan secara periodik dan didokumentasikan dalam administratif
perusahaan. Tindakan desinfeksi dapat ditambah dengan menggunakan penyinaran lampu Ultra Violet
(UV).
Catatan :
c) Pencucian Kemasan

Kemasan sekali pakai tidak diharuskan dicuci dan/atau dibilas, tetapi jika hal ini
Kemasan Sekali Pakai. dilakukan, maka harus secara saniter.
Kemasan yang dapat dipakai ulang harus dicuci dan disanitasi dalam mesin pencuci botol.
Untuk membersihkan botol dapat digunakan berbagai jenis detergent yang aman untuk
Kemasan Dipakai Ulang. pangan dengan suhu 60-85 0C, sedangkan untuk sanitasi dapat digunakan air ozon atau
desinfektan lain yang aman untuk pangan.

Pemeriksaan kemasan dilakukan secara visual dengan teliti sebelum


Pemeriksaan pencucian.

Tutup Kemasan Tutup kemasan harus hygienis.

a) Pengisian dan penutupan


Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus dilakukan dengan cara higienis dalam
Pengisian, Penutupan Dan ruang pengisian yang bersih dan saniter. Suhu dalam ruang pengisian maksimal 250 C.
Pengepakan b) Pengepakan
Pengepakan AMDK dapat berupa : kotak karton, shrink plastik,atau krat plastik.
d) Bahan Kemasan dan Persyaratannya

1. Bahan Kemasan AMDK dapat dibuat dari kaca, Poli Etilen (PE), Poli Propilen
(PP), Poli Etilen Tereftalat (PET), Poli Vinil Khlorida (PVC), atau Poli Karbonat (PC). Untuk
kemasan yang terbuat dari kaca harus sesuai dengan SNI 12-0037-1987 atau revisinya.

2. Persyaratan.
1. Kemasan AMDK pakai ulang dari bahan plastik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
2. Memenuhi syarat tara pangan (food grade).
3. Ketebalan minimal 0,5 milimeter.
4. Tahan suhu minimal 600 C, dengan waktu kontak minimal 15 detik.
5. Tidak bereaksi terhadap bahan pencuci dan desinfektan.
6. Kemasan yang tidak memenuhi kriteria diatas tidak boleh dipakai ulang.
e) Pengendalian dan Pengujian Mutu

Metode pengujian mutu AMDK dilakukan sesuai SNI 01-3554-1998 atau revisinya.
Pengendalian mutu dilakukan dengan cara mengambil 2 (dua) sampel pada saat pembotolan
dimana 1 (satu) sampel diuji pada saat itu dan 1 (satu) sampel lainnya diuji pada hari
keenam. Adapun parameter yang harus diuji minimal adalah :

a. Keadaan air : bau, rasa, warna.


b. pH
c. Kekeruhan
d. Cemaran mikroba : angka lempeng total, bakteri bentuk coli.
PERSYARATAN KELOMPOK UTAMA HYGIENE
SANITASI DEPOT AIR MINUM

Depot Isi Ulang Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air
baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen.

Proses pengolahan
1. Filtrasi (penyaringan) Proses filtrasi dimaksudkan selain untuk
memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang
berbentuk koloid termasuk mikroorganisme dari dalam air.

2. Desinfeksi Untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring


pada proses sebelumnya (Athena, 2004)
Persyaratan Kelompok Utama Hygiene Sanitasi
Depot Air Minum

i. Kualitas Air Minum:


Memenuhi syarat air minum : Fisik, bakteriologis, dan kimia sesuai peraturan Menteri Kesehatan
yang berlaku, dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari laboratorium.
ii. Kualitas Air Pencuci:
Memenuhi syarat air minum: Fisik, bakteriologis, dan kimia sesuai peraturan Menteri Kesehatan
yang berlaku , dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari laboratorium.
iii. Kualitas Air baku:
Memenuhi syarat air bersih: Fisik, bakteriologis, dan kimia sesuai peraturan Menteri Kesehatan
yang berlaku , dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari laboratorium.
iv. Kualitas Air tandon:
Memenuhi syarat air bersih: Fisik, bakteriologis, dan kimia sesuai peraturan Menteri Kesehatan
yang berlaku , dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari laboratorium.
Persyaratan Kelompok Utama Hygiene Sanitasi
Depot Air Minum

v. Kebesihan Botol/gallon: Bersih, tidak ada kotoran.


vi. Kebersihan kran pencuci: Bersih, tidak ada kotoran
vii. Kebersihan kran pengisian: Bersih, tidak ada kotoran
viii. Strerilisasi leher botol/gallon: Tersedia tissue sterilisasi
ix. Hygiene dan Kesehatan karyawan:
 Meliputi : badan, pakaian dan tangan.
 Operator / Penjaga Depot Air minum memiliki surat keterangan sehat dari dokter (periksa
berkala 2x /tahun)
 Operarot / Penjaga Depot Air Minum bebas luka bisul, penyakit kulit dan luka lainnya
Dasar Hukum Tentang Hygiene Sanitasi Depot Air
Minum

1) Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air


2) Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
3) Permenkes RI Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air
Minum
4) Peraturan Walikota Yk Nomor 64 tahun 2010 tentang Hygiene Sanitasi Pengelolaan Pangan
5) Sesuai Permenkes RINo.736/MENKES/PER/VI/2010, tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas
Air Minum Untuk mencapai kualitas air minum sesuai persyaratan yang ditetapkan harus dilakukan
pengawasan eksternal dan pengawasan internal
DAFTAR PUSTAKA
1. DINKES KOTA JOGJA PADA ACARA SOSIALISASI ASOSIASI PENGUSAHA DAMIU (ASDAM)
JOGJAKARTA 1 NOVEMBER 2012
2. HTTPS://WATERPLUSPURE.WORDPRESS.COM/2010/12/22/ZEOFILT-NUSA-PERSADA-
PEDOMAN-PROSES-MESIN-DAN/

Anda mungkin juga menyukai