Anda di halaman 1dari 15

PARAGRAF

NAMA KELOMPOK 5

• Aryan Gynnastiar Putra P3.73.26.1.20.103


• Della Azzahra Soepardiyanto P3.73.26.1.20.133
• Gisca Rahmadianti P3.73.26.1.20.135
• Rahma WidayantiP3.73.26.1.20.158
• Syifa Ainulhaya Wirawan P3.73.26.1.20.154
• Tommy Agus WiryawanP3.73.26.1.20.150
• Zaid Zidan RizqiP3.73.26.1.20.101
Definisi Paragraf

Paragraf adalah karangan mini.


Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa yang
tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun
secara lengkap, utuh, dan padu.
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama
sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
Ciri-Ciri Paragraf

Letak baris pertama agak menjorok ke dalam, biasanya mencapai lima


ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
Memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
Memiliki satu kalimat topik utama saja dalam sebuah paragraf.
Sementara yang lainnya merupakan kalimat penjelas yang berfungsi
menguraikan dan menjelaskan pikiran utama yang terdapat dalam
kalimat topik.
Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf Deduktif
Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian kalimat.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi
dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data
untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi
akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang
auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif
untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf Induktif
Berkebalikan dengan yang sebelumnya, gagasan utama pada jenis
paragraf induktif baru bisa ditemukan di bagian akhir dari rangkaian
kalimat dan lebih sering berada di kalimat terakhir.
Contoh:
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas
didirikan di mana-mana. Lapangan kerja baru, diciptakan. Pembangunan
rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi
tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah gabungan gagasan utama yang berada di
awal dan akhir rangkaian kalimat.
Contoh :
Hutan mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Diantaranya, hutan dapat mencegah banjir. Hutan dapat mencegah
timbulnya erosi. Hutan dapat diambil kayunya sebagai bahan produksi.
Hutan juga dapat dijadikan sebagai paru-paru dunia. Oleh karena itu, mari
kita lestarikan hutan kita.
Pola Penalaran

Penalaran Deduktif
Cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk
menarik kesimpulan. Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen
dan 3 macam silogisme, yaitu:
1. Silogisme Kategorial
2. Silogisme Hipotesis
3. Silogisme Alternatif
4. Entimen
Pola Penalaran

Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir berupa sebuah
penarikan kesimpulan yang bersifat umum atas dasar pengetahuan
tentang hal-hal khusus (fakta).
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Kausal
Syarat Paragraf yang Baik dan Benar

Kelengkapan (kohesi)
Sebuah paragraf yang baik dan benar, harus mempunyai
kelengkapan sejumlah paragraf di dalamnya. Adapun unsur-unsur
paragraf yang dimaksud antara lain:
1. Gagasan utama
2. Kalimat utama
3. Kalimat Penjelas
Syarat Paragraf yang Baik dan Benar

Kesatuan (unity)
Unsur-Unsur paragraf yang telah disebutkan sebelumnya (gagasan utama, kalimat
utama, dan kalimat penjelas) mesti membentuk satu kesatuan yang padu, di mana
kalimat penjelas mesti mampu menjelaskan gagasan utama yang terkandung dalam
kalimat utama secara baik dan sesuai dengan gagasan utama yang dimaksud. Jika syarat
ini tidak terpenuhi, maka sebuah paragraf belum dikatakan baik dan benar.
Kepaduan (koherensi)
Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf yang terangkai secara logis dan saling
mendukung gagasan utama disebut dengan kepaduan. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk membentuk suatu kepaduan dalam kalimat adalah dengan
menggunakan konjungsi ke dalam paragraf.
Konjungsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konjungsi adalah kata atau


ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan
antarkalimat.
Dengan demikian, konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua
satuan bahasa, baik kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.
Konjungsi

KONJUNGSI ANTAR KLAUSA


1. Konjungsi koordinatif
2. Konjungsi subordinatif
KONJUNGSI ANTAR KALIMAT
1. Konsekuensi
2. Kesediaan
3. Kebalikan
4. Lanjutan
5. Pernyataan kebenaran
6. Penguatan
7. Pertentangan
Konjungsi

KONJUNGSI ANTAR PARAGRAF


1. Penambahan
2. Pertentangan
3. Perbandingan
4. Akibat atau hasil
5. Tujuan
6. Intensifikasi
7. Waktu
Pengaplikasian Paragraf

Berlatih menulis paragraf sangatlah penting bagi kita yang ingin menulis dengan benar. Namun, cara menulis
paragraf yang terstruktur baik terkadang memang sedikit rumit. Berikut langkah-langkah mengaplikasikan
paragraf :
1. Tentukan topik utama paragraf tersebut.
2. Catat semua informasi dan ide yang berhubungan dengan topik tersebut.
3. Pikirkan struktur paragraf Anda
4. Tulis kalimat topik.
5. Tambahkan detail-detail pendukung
6. Tulis kalimat penutup
7. Ketahui kapan harus pindah ke paragraf baru
8. Periksa ejaan dan tata bahasa dalam paragraph
9. Periksa koherensi dan gaya penulisan paragraf Anda
10. Putuskan apakah paragraf sudah selesai atau belum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai