Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH

PENYEHATAN AIR - A

AIR HUJAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH


KELOMPOK 6 – TINGKAT 2 DIV B
KESEHATAN LINGKUNGAN

Andriani Lusiana P23133117045


Ikhwan Taufiqurrahman P23133117076
Indah Permata P23133117053
Jihan Afifah F P23133117054
Nisrina Huwaida P23133117058
KARAKTERISTIK DAN KUALITAS AIR
HUJAN
Karakteristik Air Hujan
• pH cenderung rendah sehingga bersifat asam, berkisar pH 4
• Tidak menggandung garam dan zat – zat mineral
KARAKTERISTIK DAN KUALITAS AIR
HUJAN
Kualitas Air Hujan
Umumnya cukup baik (UNEP, 2001) hampir tidak mengandung kontaminasi, sangat
bersih dan bebas kandungan mikroorganisme.
Namun ketika air hujan tersebut kontak dengan permukaan tangkapan air hujan
(catchment), tempat pengaliran air hujan (conveyance), dan tangki penampungan air
hujan, maka air tersebut akan membawa kontaminasi baik fisik, kimia maupun
mikrobiologi.
KARAKTERISTIK DAN KUALITAS AIR HUJAN

Kualitas Air Hujan


Kualitas air hujan dari atap rumah sangat bergantung pada karakteristik wilayah
seperti topografi, kondisi cuaca, tipe wilayah tangkapan air hujan, tingkat
pencemaran udara, tipe tangki penampungan dan pengolahan air hujan.
(Yulistyorini, 2011).

Di daerah pinggiran kota atau di pedesaan, umumnya air hujan yang ditampung sangat
bersih tetapi di daerah perkotaan banyak terdapat area industri dan padatnya arus
transportasi, sehingga mengandung logam berat dan bahan organik dari emisi gas
buang. (Yulistyorini, 2011).
PENGERTIAN CURAH HUJAN DAN INTENSITAS

Curah Hujan Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi
pada tempat yang datar, tertampung air setinggi satu milimeter atau
tertampung air sebanyak satu liter.

Intensitas
Banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.
Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini
sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek
negatif terhadap tanaman.
HUJAN DAN LAMA HUJAN
Definisi Hujan
 Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari alam yang
terdapat di atmosfer.
 Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es.
 Hujan berasal dari uap air di atmosfer, sehingga bentuk dan jumlahnya dipengaruhi
oleh faktor klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan atmosfer.
 Uap air tersebut akan naik ke atmosfer sehingga mendingin dan terjadi kondensasi
menjadi butir-butir air dan kristal-kristal es yang akhirnya jatuh sebagai hujan
(Bambang Triatmojo, 1998).
HUJAN DAN LAMA HUJAN
Klasifikasi Hujan

Hujan Orografi
Hujan ini terjadi karena adanya penghalang topografi, udara dipaksa naik dan kemudian mengembang
dan mendingin terus mengembun dan selanjutnya dapat jatuh sebagai hujan. Bagian lereng yang
menghadap angin hujannya akan lebih lebat dari pada bagian lereng yang ada di belakangnya. Curah
hujan berbeda menurut ketinggiannya, biasanya curah hujan makin besar pada tempat-tempat yang
lebih tinggi sampai suatu ketinggian tertentu.

Hujan Konvektif
Hujan ini merupakan hujan yang paling umum terjadi di daerah tropis. Panas yang menyebabkan udara
naik ke atas kemudian mengembang dan secara dinamika menjadi dingin dan berkondensasi dan akan
jatuh sebagai hujan. Proses ini khas buat terjadinya badai Guntur yang terjadi di siang hari yang
menghasilkan hujan lebat pada daerah yang sempit. Badai Guntur lebih sering terjadi di lautan dari
pada di daratan.
HUJAN DAN LAMA HUJAN
Klasifikasi Hujan

Hujan Frontal
Hujan ini terjadi karena adanya front panas, awan yang terbentuk biasa tipe stratus dan biasanya terjadi
hujan rintik-rintik dengan intensitas kecil. Sedangkan pada front dingin, awan yang terjadi biasanya
tipe cumulus dan cumulonimbus dimana hujannya lebat dan cuaca yang timbul sangat buruk. Hujan
front ini tidak terjadi di Indonesia karena di Indonesia tidak terjadi front.

Hujan Siklon Tropis


Siklon tropis hanya dapat timbul di daerah tropis antara lintang 0º - 10º lintang utara dan selatan tidak
berkaitan dengan front, karena siklon ini berkaitan dengan sistem tekanan rendah. Siklus tropis dapat
timbul di lautan yang panas, karena energy utamanya diambil dari panas laten yang terkandung dari
uap air. Siklon tropis akan mengakibatkan cuaca yang buruk dan hujan yang lebat pada daerah yang
dilaluinya.
HUJAN DAN LAMA HUJAN
Lama Hujan
Dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran ada beberapa sifat hujan yang penting untuk
diperhatikan, antara lain adalah intensitas hujan (I), lama waktu hujan (t), kedalaman hujan (d),
frekuensi (f) dan luas daerah pengaruh hujan (A).

Hujan rintik – rintik tidak akan menyebabkan masalah, bahkan bila setiap hari terjadi hujan rintik,
udara jadi lebih bersih, udara yang tercemar menetralkan, lebih segar dan oksigen serta ion positif
berlimpah.

Pada menit – menit pertama nilai; total disolved solids (TDS) sekitar 20 – 30 ppm atau mg/liter,
semakin lama hujan turun semakin kecil nilai TDS – nya dan bila terjadi hujan deras dan lama
sekali maka akan mencapai TDS nol, artinya hujan tersebut isinya H2O murni.
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
Pengumpulan limpasan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air
Definisi domestik, pertanian, maupun untuk manajemen lingkungan.

Alasan yang mendasari pembuatan penampungan air hujan

Peningkatan kebutuhan air

Variasi ketersediaan air

Sumber yang lebih dekat

Kualitas suplai air


PENAMPUNGAN AIR HUJAN
Penerapan penampungan air hujan sesuai ketika :
 Adanya pola hujan yang cocok.
 Kepala keluarga maupun komunitas mau menggunakan air hujan.
 Sumber air yang lain tidak tersedia atau hanya tersedia musiman, terkena
polusi, berada di lokasi yang cukup jauh, atau tidak bisa diandalkan.
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
Sistem penampungan air hujan terdiri dari tiga komponen dasar yaitu,

1. Tangkapan atau atap untuk mengumpulkan air hujan


2. Sistem penyaluran untuk mengangkut air dari atap ke tampungan
3. Tampungan atau tangki untuk menyimpan air sampai digunakan
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari penampungan air hujan:
Kelebihan Kekurangan
Konstruksi yang sederhana Merupakan investasi dengan biaya yang tinggi
Perawatan yang baik karena dilakukan oleh
pengguna Memerlukan perawatan yang rutin
Menghasilkan kualitas air yang baik Kualitas air dipengaruhi oleh polusi (udara)
Tidak memberikan dampak buruk Pada kasus musim kering yang panjang dapat terjadi
pada lingkungan masalah dalam ketersediaan air
Penyediaan air sesuai dengan tingkat konsumsi Suplai terbatas pada ukuran atap dan tampungan
Tidak dipengaruhi kondisi geologi dan  
topografi  
Permukaan Tangkapan
Menurut Worm dan Hattum (2006) tangkapan dari sistem penampungan air hujan
adalah permukaan yang menerima hujan dan mengalirkannya ke sistem.
Atap adalah permukaan tangkapan yang ideal untuk penampungan air hujan.
 Semua material atap dapat digunakan sebagai permukaan tangkapan air hujan, namun
air hujan yang digunakan sebagai air minum tidak boleh berasal dari atap jerami
maupun atap dengan lapisan yang mengandung aspal.
 Material timah juga tidak diperbolehkan.
 Galvanis, besi, plastic dan ubin merupakan material permukaan tangkapan yang baik
untuk digunakan.
 Atap datar yang dibuat dari cor semen juga bisa digunakan asalkan bersih.
Sistem Penyaluran
Sistem penyaluran dari permukaan atap biasanya terdiri dari talang dan pipa
penyalur.
Sistem penyaluran ini berguna untuk mengangkut air hujan dari atap menuju
tampungan.
 Untuk pengoperasian yang efektif dari sistem penampungan air hujan, desain dan
konstruksi yang cermat sangatlah penting sebab talang dan pipa penyalur
merupakan bagian yang paling lemah dalam sistem penampungan air hujan.
 Lebih dari 90 % air hujan yang jatuh di atap akan berhasil ditampung oleh tangki
penampungan jika talang dan pipa penyalur berfungsi dengan baik.
 Umumnya talang terbuat dari metal maupun PVC namun pada beberapa daerah
talang dapat dibuat dengan menggunakan bambu.
Tampungan

 Dalam sistem penampungan air hujan yang berasal dari atap, tangki penyimpanan air

biasanya merupakan bagian dari sistem penampungan hujan yang membutuhkan biaya
terbesar, oleh karenanya tangki penyimpanan membutuhkan desain yang cermat untuk
menghasilkan tampungan yang optimal dengan biaya yang seekonomis mungkin.

 Terdapat dua kategori tampungan yaitu tampungan yang terletak di atas tanah dan

tampungan yang sebagian terletak di bawah tanah.

 Material lokal seperti kayu, bambu, dan keranjang anyaman dapat digunakan sebagai

alternatif untuk memperkuat tangki yang terbuat dari semen.

Anda mungkin juga menyukai