Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIK GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

A. TUJUAN
1. Memahami prinsip fisika serta konsep yang digunakan dalam metode tahanan jenis.
2. Memahami teknik akuisisi metode tahanan jenis.
3. Memahami teknik pengolahan data serta interpretasi metode tahanan jenis.

B. PERSIAPAN
1. Tentukan tujuan/target pengukuran
2. Tentukan metoda/konfigurasi yang digunakan
3. Buat Stacking Chart sesuai kebutuhan (panjang bentangan dan spasi elektroda)
4. Kumpulkan data/informasi geologi daerah survey
5. Usahakan lokasi sedatar mungkin (jauhi topografi bergelombang)
6. Pengukuran sebaiknya sejajar dengan arah kemiringan batuan
7. Ukur arah dan posisi lintasan pengukuran

Ada beberapa macam cara pengukuran resistivitas yang biasa dilakukan dalam akuisis data di
lapangan. Masing - masing memiliki fungsi yang berbeda, ketiga cara tersebut yaitu Lateral mapping,
vertikal Sounding dan Mise-‘a-la-masse.

a. Lateral Mapping
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resistivitas di suau areal tertentu.
Setiap titik targat akan dilalaui beberapa titik pengukuran. Ilustrasi cara ini dapat dilihat pada
gambar 5.

C1P1P2C2

a
Gambar 1

Pada gambar 9 disajikan skema akusisi data secara mapping (dalam hal ini konfigurasi yang
digunakan adalah konfigurasi Wenner)
Untuk group (n=1), spasi dibuat bernilai a. Setelah pengukuran pertama dilakukan, elektroda
selanjutnya digeser ke kanan sejauh a (C 1 di pindah ke P 1, P1 di pindah ke P2 dan P2 ke C2) sampai
jarak maksimum yamh diinginkan.

b. Vertikal Sounding
Cara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivitas pada suatu titik target
sounding di baah permukaan bumi. Cara ini sering digunakan sounding 1D sebab resolusi yang
dihasilkan hanya bersifat vertikal. Gambar 2 memberikan ilustrasi teknik pengukuran ini (dalam hal
ini konfigurasi yang digunakan ialah Schlumberger).
C1 P1 P2 C2

n =1 a
Gambar 2
n=2

n=3 1
Pada gambar 10, konfigurasi yang digunakan adalah Schlumberger. Pengukuran pertama
dilakukan dengan membuat jarak spasi a. Dari pengukuran ini diperoleh satu titik pengukuran..
Pengukuran kedua dilakukan dengan membuat jarak spasi antara C 1 – P1 dan P2 –C2 menjadi 2a dan
diperoleh titik pengukuran berikutnya. Pengukuran terus dilakukan hingga area survey telah
terlingkupi.

C. PERALATAN LAPANGAN
Peralatan lapangan yang diperlukan dalam pengukuran metoda geolistrik tahanan jenis terdiri
dari :
1. Resistivitimeter Naniura Model NRD-22S 8. Meteran
2. Elektroda potensial 9. Kompas bidik
3. Elektroda arus 10. Alat tulis
4. Kabel elektroda 11. Tali rapiah
5. Kabel konektor 12. Patok
6. Baterai basah/kering 13. GPS
7. Palu elektroda

D. PROSEDUR PENGGUNAAN RESISTIVITIMETER


1. Pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan. Gunakan palu untuk menancapkan
elektroda ke dalam tanah.
2. Hubungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1 dan C2 pada
resistivitimeter (Gambar-1).

P1 (M) P2 (N) C1 (A) C2 (B)


V I (mA)

Autorange

Batt Current Loop


3
NANIURA
Resistivity Meter
15 A Model : NRD 22S 0 6

+ Coarse Fine OUTPUT


OFF ON
-
Compensator START HOLD Power
INPUT

Gambar-3. Tampilan Panel Resistivitimeter Naniura NRD 22S

3. Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke P1 dan P2 pada
resistivitimeter.
4. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-) pada
resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal
ini menunjukkan baterai dalam keadaan penuh (tegangan memadai). Jika tidak, baterai
perlu diisi (dicharge) hingga penuh, sebelum digunakan.
5. Putar tombol Power ke kanan dariOFF menjadi ON, maka resistivitimeter sudah dinyalakan.
Lihat jarum indikator Current Loop hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini
menunjukkan kontak elektroda arus dengan tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup
memadai. Jika tidak, perbaiki koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam atau siram
tanah di sekitar elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk memperbaiki kontak.
6. Putar tombol OUTPUT dari angka 0 ke angka yang dikehendaki.

2
Makin besar angka yang dipilih (1 - 6), makin besar injeksi arus yang dihasilkan.
7. Putar Compensator Coarse, kemudian Fine hingga display tegangan V (Autorange)
menunjuk angka nol atau mendekati nol.
8. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga display arus I (mA) menunjukkan
angka yang stabil.
9. Tekan tombol HOLD dan baca harga arus pada display arus I (mA) serta harga
tegangan/potensial pada display tegangan V (Autorange) sebagai data pengukuran.
10. Lakukan pengukuran beberapa kali (misal, 3 kali) untuk lebih meyakinkan data hasil
pengukuran. Catat semua hasil pengukuran, termasuk jarak spasi elektroda (a, n) dalam
tabel hasil pengukuran (Gambar-2).
11. Pindahkan posisi elektroda ke posisi pengukuran berikutnya. Lakukan prosedur pengukuran
yang sama seperti di atas (1-10) untuk mendapatkan data dengan posisi elektroda yang
berbeda.
12. Lakukan hal yang sama hingga seluruh data diperoleh sesuai rencana pengukuran.

No a n V I V/I k semu Keterangan


1
2
3
.
.
.

Tabel-1. Tabel Data Pengukuran Lapangan

Gambar-4. Contoh stacking Chart

3
E. PROSEDUR PEMINDAHAN POSISI KONFIGURASI ELEKTRODA PENGUKURAN

1. Konfigurasi Elektroda Wenner

A M 0 N B

a a
a
V
KW  2a aW  2a
I

Gambar-5. Susunan elektroda konfigurasi Wenner

(1) Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk semua elektroda,
seperti pada Gambar-3.
(2) Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi elektroda diperbesar menjadi kelipatannya
yaitu 2a, 3a, hingga na (Gambar-4).
(3) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D, dengan menjadikan
ujung-ujung lintasan sebagai patokan.
(4) Pengubahan jarak spasi elektroda bisa diubah setiap kali pengukuran, atau diselesaikan
sepanjang lintasan baru dilakukan pengukuran untuk jarak spasi elektroda yang
berbeda.

Gambar-6. Pengubahan susunan eektroda konfigurasi Wenner

4
2. Konfigurasi Elektroda Dipol-dipol

V I

0
A B M N

a a
n.a

V
K d  n(n  1)(n  2)a  ad  n(n  1)(n  2)a
I
Gambar-7. Susunan elektroda metoda dipol-dipol

(1) Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk semua elektroda
(n=1), seperti pada Gambar-5.
(2) Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan antar elektroda
potensial (MN) tetap (a), jarak spasi antar elektroda arus dan potensial (BM) diperbesar
menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na (Gambar-4).
(3) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D, dengan menjadikan
ujung-ujung lintasan sebagai patokan.
(4) Pengubahan jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan antar elektroda potensial (MN)
bisa diubah setiap kali pengukuran, atau diselesaikan sepanjang lintasan, baru dilakukan
pengukuran untuk jarak spasi elektroda yang berbeda (Gambar-6).

Gambar-8. Pengubahan susunan elektroda konfigurasi dipol-dipol

F. PENGOLAHAN DATA DENGAN SOFTWARE RES2DINV


Tahap-tahap pengolahan data metoda geolistrik tahanan jenis menggunakan software Res2Dinv
diuraikan seperti tahapan di bawah ini.
1. Data lapangan berupa arus (I), tegangan (V) dan jarak spasi elektroda (n, a).

5
2. Masukkan data lapangan dalam program Excel untuk menghitung faktor konfigurasi (k) dan
nilai resistivitas semu (). Save filenya dalam bentuk file text (*.txt).
3. Buat input untuk program Res2Dinv di program Notepad, dengan format, input sebagai
berikut :
1. Nama lintasan survey.
2. Jarak elektroda terkecil (a).
3. Jenis konfigurasi (Wenner = 1, Schlumberger =7, pole-pole = 2, dipole-dipole = 3,
pole-dipole = 6)
4. Jumlah total datum point.
5. Posisi datum pertama (tulis 0 jika pertama di elektroda pertama atau tulis 1 jika
datum pertama berada di tengah lintasan elektoda).
6. Masukkan 0 untuk resistivitas atau 1 untuk IP.
7. Susunan data.
8. Posisi horizontal, spasi elektroda x n (lapisan ke-n), nilai resistivitas.
9. Ketik nol di akhir input data, 4 kali.
4. Setelah diperoleh data input dalam program Notepad, kemudian save as dalam bentuk *.dat
(misal: data1.dat).
5. Keluar dari program Notepad .
6. Masuk ke program Res2Dinv.
7. Dari tampilan windows Res2Dinv, buka menu file untuk membaca data yang disimpan dalam
program Notepad (file data1.dat).
8. Kemudian pilih menu inversi, lalu pilih least-squares invertion.
9. Untuk melihat posisi datum point pilih menu lalu pilih splice data set.
10. Untuk mengedit data, pilih menu lalu pilih extermine datum point.
11. Untuk menghilangkan data yang jelek, pilih datum point yang ingin dihilangkan, lalu klik
kanan pada mouse (sampai tanda merah), kemudian tekan Q.

6
G. FORMAT PENGISIAN PENGOLAHAN PENGUKURAN

7
8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai