00
HANDOUT
a i s
AN NAHL
I SL AM I CS C HOO L
Name Date
Class 3 Subjec PAI
t
INDIKATOR
3.1.1 Menyebutkan asmaul husna
Asmaul Husnah dalam arti kata “Asma” berarti nama dan “husna” berarti baik atau indah. Jadi,Asma’ul
Husnah adalah nama-nama milik Allah yang baik dan indah.
Artinya : “Dan Allah SWT. Memiliki asmaul husna, maka bermohonlah kepadanya dengan (menyebut)
nama – namanya yang baik itu dan tinggalkanlah orang – orang yang menyimpang dalam (menyebut)
nama-namanya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S al
A'raf/7:180)
Selanjutnya akan dijelaskan satu persatu tentang makna dari 8 Asma’ul Husnah diatas.
Al-Muqit berarti Allah Yang Mahakuasa untuk menjaga makhluk-Nya dengan memberikan
apa yang dibutuhkan. Allah yang memberikan dan mengantarkan makanan kepada makhluk-
Nya yang membutuhkan, baik makanan materiil yang dibutuhkan jasad, atau makanan
rohani. Semua sesuai dengan ketentuan dan ukuran yang Allah telah tetapkan.
Mengimani dan mengetahui maknanya akan membuahkan banyak hal dalam perilaku kita.
1. Kita akan mengagungkan-Nya karena Dia Mahamampu.
2. Kita akan bersyukur kepada-Nya, karena Dia Maha Menjaga dan Maha Memberi Rezeki
kepada kita serta mencukupi kita.
3. Kita akan berhati-hati dalam berbuat, karena Dia Maha Menyaksikan dan Maha
Mengawasi.
Allah menjaga dan mencukupi setiap orang,termasuk anak kecil yang membutuhkan ibunya
untuk menyusui dan merawatnya. Allah mencukupinya sejak Dia menciptakan
ibunya,menciptakan kasih sayang dalam hati ibunya.
Tidak ada sedikitpun kesulitan bagi Allah al Hasib untuk memperhitungkan seluruh manusia:
َُث َّم ُرد ُّٓو ۟ا إِلَى ٱهَّلل ِ َم ْولَ ٰى ُه ُم ٱ ْل َحقِّ ۚ أَاَل لَ ُه ٱ ْل ُح ْك ُم َوه َُو أَ ْس َر ُع ٱ ْل ٰ َحسِ ِبين
Dahulu setiap shalat Rasulullah menghadap kearah Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di
Palestina. Beliau dan seluruh sahabat shalat menghadap ke sana selama enam belas atau tujuh
belas bulan. Kemudian Allah memerintahkan beliau agar shalat menghadap ke a rah Ka’bah
atau Masjidil Haram di Mekkah.
Akhirnya sampai sekarang umat Islam berkiblat ke a rah ka’bah. Bukan berarti kita
menyembah ka’bah,melainkan sekedar simbol pemersatu ummat. Allahlah yang
memerintahkan itu. Allah adalah Dzat yang Maha Luhur yang berhak disembah karena
kemahaluhuran-Nya.
“dan barang siapa yang ingkar,maka sesungguhnya Tuhanku maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS.
An Naml:40)
Fir’aun adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan luas dan kekayaan yang melimpah.
Sayangnya,ia tidak bersyukur kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah. Fir’aun justru
berbuat zalim,bahkan mengaku-ngaku sebagain Tuhan.
Atas kehendak dan kuasa Allah SWT, Fir’aun akhirnya ditenggelamkan oleh Allah SWT
sehingga Fir’aun dan tentaranya binasa.
Setelah Nabi Musa dan para pengikutnya terbebas dari Fir’aun,mereka mulai
mengembara. Ketika berada di tengah padang pasir yang sangat tandus mereka berkata :
‘Wahai Nabi Allah,mintalah kepada Tuhannmu supaya menurunkan makanan dan minuman
untuk kami.
Nabi Musa lalu berdoa dan Allah SWT mengabulkannya. Bebatuan memancarkan air
dan langitpun melimpahkan makanan. Sungguh Allah Maha Mulia dan pemurah.
“Nak, campurlah susu kambing ini dengan air agar keuntungan penjualan kita berlipat.”
Pinta ibu kepada putrinya.
Sang putri menjawab: “maaf ibu,aku tidak berani melakukannya. Khalifah melarang kita
mencampur susu dengan air untuk dijual.”
“Jangan khawatiranakku,itu suatu hal yang lumrah.semua orang juga melakukannya. Lagi
pula khalifah tidak mengetahuinya.” Bujuk sang ibu lagi.
Sang putri lalu menjawab,”,tetapi Allah Maha Melihat dan Mengetahui bu,”
Khalifah sangat terharu kepada putri itu. Akhirnya Khalifah menikahkan dengan putra
beliau yang bernama Ashim.
“Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmatNya) lagi memperkenankan (doa HambaNya)” (QS-
Huud: 61)
Al Mujiib berarti mengabulkan doa orang-orang yang kesulitan jika mereka berdoa dan
memohon kepada Allah SWT.
Allah secara khusus mengabulkan doa beberapa kelompok, seperti: doanya orang tua, orang
yang sedang berpuasa,orang yang terdzalimi,dan orang-orang shalih.
Diantara orang yang doanya dikabulkan adalah sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, sehingga
popular sebuah ungkapan da’watu Sa’ad (doa Sa’ad) yaitu saat beliau menjabat sebagai
Gubernur di Kufah, Lalu Umar memecatnya karena sejumlah laporan palsu dari sebagian
penduduk Kufah salah satunya seorang laki- laki yang menyampaikan kesaksian dusta atas
Sa’ad bahwa Sa’ad tidak ikut berjihad,tidak membagikan harta rampasan secara rata,juga tidak
adil dalam memutuskan perkara.
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al an’am: 83)
Pada hari kiamat Allah memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala sebanyak dua
kali. Pada tiupan pertama semua makhluk yang bernyawa akan mati,dan pada tiupan
kedua,seluruh manusia dari yang pertama hingga yang terakhir akan dibangkitkan kembali.
Kita wajib meyakini bahwa Allah akan membangkitkan semua manusia yang ada di alam kubur.
Roh mereka dikembalikan ke dalam jasad,lalu mereka mengadap kepada Allah untuk melewati
semua kejadian pada hari kiamat.
Adanya hari kebangkitan merupakan bentuk keadilan Allah SWT. Pada hari itu orang yang
berbuat baik akan menerima balasannya,dan orang yang berbuat burukpun akan menerima
akibatnya. Allah SWT menyiapkan surge dan neraka sebgai tempat mereka,sesuai sikap mereka
terhadap para Rasul Nya ketika di dunia.
Orang-orangf kafir mengingkari adanya hari kebangkitan. Mereka meyakini bahwa hidup
kembali setelah mati adalah mustahil. Keyakinan mereka itu adalah bathil,baik dilihat dari sisi
syari’at,kenyataan sejarah maupun akal sehat.
Beriman kepada kebangkitan setelah mati ditetapkan berdasarkan firman Allah SWT:
وا ۚ قُ ْل َبلَ ٰى َو َربِّى لَ ُتب َْع ُثنَّ ُث َّم لَ ُت َنبَّؤُ نَّ ِب َما َعم ِْل ُت ْم ۚ َو ٰ َذل َِك َعلَى ٱهَّلل ِ يَسِ ي ٌر
۟ ِين َك َفر ُٓو ۟ا أَن لَّن ُيب َْع ُث
َ َز َع َم ٱلَّذ
“Orang-orang yang kafir mengatakan,bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.
Katakanlah: “Tidak demikian,demi Tuhanku,benar-benar kamu akan dibangkitkan,kemudian
akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah.” (QS. At-Taghaabun: 7)
Iman kepada kebangkitan artinya beriman bahwa Allah SWT akan mengembalikan tubuh semua
yang telah mati dan mengumpulkan semua yang telah terpisah dari lautan,perut binatang buas
dan lainnya, sehingga kembali pada bentuknya semula.
Kemudian Allah SWT mengumpulkannya dalam keadaan hidup. Kemudian manusia semuanya
bangkit atas perintah Allah SWT dalam keadaan hidup.
Allah juga memperlihatkan kepada beberapa hambaNya betapa Dia dapat menghidupkan orang
mati di dunia ini.
Peristiwa-peristiwa tersebut diabadikan dalam surah Al Baqarah seperti kisah kaum Nabi Musa
yang berkata :” Kami tidak akan beriman kepadamu sampai kami melihat Allah secara
nyata.”lalu Allah mematikan mereka dan menghidupkan kembali. Allah berfirman:
ُون
َ نظر َّ ٰ ُوس ٰى لَن ُّن ْؤم َِن لَ َك َح َّت ٰى َن َرى ٱهَّلل َ َجه َْر ًة َفأ َ َخ َذ ْت ُك ُم ٱل
ُ ص ِع َق ُة َوأَن ُت ْم َت َ َوإِ ْذ قُ ْل ُت ْم ٰ َيم
Dan (Ingatlah),ketika kamu berkata:”Hai Musa,kami tidak akan beriman kepadamu sebelum
kami melihat Allah dengan terang,karena itu kamu disambar halilintar,sedang kamu
menyaksikannya.
“Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati,supaya kamu bersyukur.”(QS.Al
Baqarah 55-56)
(QS. Al Muthaffifin:4-6)
Setelah manusia dibangkitkan oleh Allah,selanjutnya mereka akan dihisab amal perbuatannya
selama di dunia. Proses penghisaban ini akan sangat lama sekali,karena seluruh manusia dari
zaman Nabi Adam sampai pada akhir zaman akan menghadapi masa penghisaban ini. Proses
hisab ini adalah kondisi yang menyulitkan dan menegangkan. Hanya orang-orang yang banyak
berbuat amal shaleh yang akan merasakan kesenangan.
Apabila proses penghisaban sudah selesai,maka akan dilanjutkan pada proses penimbangan
amal,dari sanalah akan ditentukan balasan.
Adapun orang kafir,munafik,dan orang-orang yang melanggar ajaran Islam akan diberikan
catatan amal dari sebelah kiri dan dari belakang punggungnya. Ketika itu orang kafir tersebut
benar-benar menyesal dan meratapi nasib mereka.
ِ َوأَ َّما َمنْ أُوت َِي ِك َتا َب ُه ِبشِ َمالِ ِه َف َيقُول ُ َيا لَ ْي َتنِي لَ ْم أُوتَ ِك َت
ْاب َيه
Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya,maka dia berkata:”Wahai
alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
ت ا ْل َقاضِ َي َة
ِ َيا لَ ْي َت َها َكا َن
Iman kepada hari akhir ditutup dengan keimanan terhadap surga dan neraka,dengan segala
isinya. Seluruh manusia yang telah dihisab dan ditimbang amal perbuatannya maka akan
menyebrangi jembatan shiratal mustaqim yang dibawahnya ada nyala api neraka jahanam.
Hanya orang-orang mukmin yang berhasil melewati sirath akan sampai ke surge. Inilah tempat
yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh.
Hamba yang telah dimasukkan ke surga akan kekal di dalamnya. Ia akan merasakan
kenikmatannya,kenikmatan itupun abadi dan tidak akan pernah berkurang sedikitpun. Itulah
keadilan Allah terhadap hamba-hamba yang mentaatiNya ketika di dunia.
“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga,mereka kekal
di dalamnya.”(QS. Al Baqarah:82)
Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa surga berada di atas langit ketujuh,tepatnya di dekat
Sidratul Muntaha.
Orang-orang mukmin akan masuk surga dengan tingkatan yang berbeda-beda,sesuai kadar
amal ketakwaan mereka di dunia. Surga sendiri terdiri dari seratus tingkatan. Jarak antara satu
tingkatan dengan tingkatan lainnya seluas jarak langit dan bumi. Surga yang tertinggi adalah
Surga Firdaus. Dia atasnya terdapat Arasy Allah,dan dari situlah mengalir sungai-sungai surga.
“Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus tingkatan yang Allah sediakan bagi para
Mujahid di jalanNya.
Di setiap surga juga terdapat pintu-pintu yang akan dimasuki sesuai dengan amalan kita di
dunia. Sahal bin Saad ra meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Di dalam surga terdapat sebuah pohon yang sangat rindang. Seandainya seseorang
menunggani hewan berjalan selama seratus tahun di bawah rindangnya pohon itu niscaya ia
belum bisa melewatinya.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Segala kenikmatan di surga merupakan perkara ghaib. Hakikatnya tidak bisa terbayang oleh
akal manusia,tidak pernah terlintas dalam benak,tidak pernah terlihat mata,dan tidak pernah
didengar telinga,dan semua itu wajib kita imani agar keimanan kita kepada hari akhir menjadi
sempurna.
Manusia yang tidak bisa melewati sirath pasti dimasukkan ke dalam neraka. Neraka merupakan
alam kebinasaan yang terdiri dari berbagai macam siksaan. Di tempat inilah Allah membalas
semua perbuatan orang musyrik,kafir,munafik,dan para pelaku maksiat. Mereka akan disiksa di
dalamnya. Orang musyrik dan kafir tidak akan mendapat ampunan dari Allah melainkan mereka
kekal di dalamnya. Allah berfirman :
ٓ
َار ۖ ُه ْم فِي َها ٰ َخلِدُون
ِ ب ٱل َّن ْ َا ٰ َيتِ َنٓا أ ُ ۟و ٰلَئِ َك أGََٔوا ِبٔـ
ُ ص ٰ َح ۟ وا َو َك َّذ ُب
۟ َوٱلَّذِينَ َك َف ُر
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni
neraka,mereka kekal di dalamnya.”(QS.Al Baqarah:39)
Sedangkan orang-orang beriman yang gemar melakukan kemaksiatan ketika di dunia,tetapi dia
tidak menyekutukan Allah,maka Allah mengeluarkannya dari neraka setelah membalas
kemaksiatannya.
Dimanakah neraka berada? Allah dan RasulNya menjelaskan bahwa neraka berada di Sijjin. Ada
yang menafsirkannya dengan tingkatan bumi yang rendah,yaitu di bawah lapisan
ketujuhnya,dan hanya Allah yang mengetahui hakikatnya. Allah SWT berfirman :
ٰ
ِ َكٓاَّل إِنَّ ِك َت َب ٱ ْلفُ َّج
ٍ ار لَفِى سِ ِّج
ين
“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam
sijjin”(QS. Al Muthaffifin:7)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang dimaksud sijjin yaitu tempat di bawah lapisan bumi
yang ketujuh.
Sebagaimana surga yang terdiri dari pintu-pintu,neraka jahanam pun demikian. Setiap pintunya
diperuntukkan bagi kekufuran,kesyirikan,atau kemaksiatan tertentu. Neraka jahanam
mempunyai tujuh pintu,dan ia dibawa oleh ribuan malaikat.
ُ ب ِم ْن ُه ْم ُج ْز ٌء َم ْق
سو ٌم ٍ س ْب َع ُة أَ ْب َوا
ٍ ب لِ ُكل ِّ َبا َ لَ َها
“Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang
tertentu dari mereka.”(QS.Al Hijr:44)
AMALAN PENDUDUK SURGA
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Al Harrani rahimahullah pernah ditanya tentang amalan ahli
neraka apa saja. Kemudian beliau menjawab sebagai berikut:”Alhamdulillah,segala puji bagi
Allah,Rabb semesta alam. Amalan ahli surga adalah beriman dan bertakwa. Sedangkan amalan
ahli neraka adalah kufur,fasik dan maksiat.
Amalan surga yang lainnya diantaranya: suka membaca Al Qur’an,berdzikir kepada Allah,berdoa
kepadaNya,amar ma’ruf nahi munkar,berjihad di jalan Allah dalam memerangi orang kafir
munafikin,adil,menyambung tali persaudaraan,memaafkan orang yang menzalimimu,karena
Allah menyediakan surga bagi orang-orang bertakwa.
---------Wallahua’lam bi showab---------