Berasal
dari suku jawa dan sudah menikah.kondisi social ekonomi pasien termasuk dalam menengah ke
bawah. Saat masuk RS mengeluh tidak bisa buang air kecil ±30 hari, mual, muntah, kesulitan
menelan, kesulitan mengunyah, konstipasi dan gangguan gigi geligi. Pasien didiagnosis dokter
menderita Ca Prostat dengan retensi urine. Riwayat penyakit dahulu pasien hipertensi dan DM.
penyakit kronik yang di derita Ca prostat. Berat badan pasien 42 kg TB 161 cm dan LILA 26 cm.
pola makan pasien 3x sehari, makanan selingan 2x per hari, dengan mengkonsumsi nasi 3x
sehari @piring, lauk hewani yang sering dikonsumsi daging sapi atau ayam 2x sehari @1 potong
, tidak pernah konsumsi lauk nabati, sayur bening bayam 3x seminggu @1 mangkok, sayur gori
3x seminggu @3-4 sdm , buah pisang 2x sehari @3-4 buah. Dalam 3 bulan pasien mengalami
penurunan berat badan 5 kg. obat yang dikonsumsi pasien Ciprofloxacine tablet 2x500 mg,
Ranitidine tablet 2x150 mg, dan Na Dicloferal tablet 2x50 mg.
Ranitidine tablet Mengurangi rasa sakit, Pangan : penggunaan obat ini dapat dengan atau
2x150 mg mempercepat tanpa makan
penyembuhan dan Kafein : produk ini dapat mengiritasi lambung
mencegah iritasi Alcohol dapat mengiritasi lambung dan
kembali mempersulit penyembuhan
Menyebabkan defisiensi vitamin B12 sekunder
akibat pengurangan penyerapan vitamin B12 yang
terikat makanan
Na Diclofenak tablet sebagai pereda nyeri, Konsumsi makanan terlebih dahulu untuk
2x50 mg mengurangi gangguan mencegah iritasi saluran cerna.
inflamasi, dismenore, Hindari alcohol karena dapat meningkatkan resiko
nyeri ringan sampai pendarahan.
sedang pasca operasi Penggunaan yang sering dari obat golongan ini
khususnya ketika pasien dapat menurunkan absorbsi folat dan vit 4
mengalami peradangan
B. Interaksi Obat dengan obat
Efek samping
1. Ranitidine
Oral : 150 mg 2 x sehari, atau 300 mg 1 x sehari setelah makan malam atau sebelum
tidur.Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 - 8 jam. Atau, infus intravena
Dosis lazim dewasa untuk pencegahan kambuh tukak usus duabelas jari
atau intramuskular, setiap 6 - 8 jam. Atau, infus intravena kontinu dapat diberikan pada rate 6.25
Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 - 8 jam. Atau, infus intravena kontinu
dapat diberikan pada rate 6.25 mg / jam selama 24 jam. Titrasi untuk mempertahankan pH
lambung ≥
mg / kg / jam diberikan sebagai infus intravena kontinu sampai maksimal 2.5 mg / kg / jam.
Oral : 150 mg dua x sehari.Parenteral : 50 mg, intravena atau intramuskular, setiap 6 - 8 jam.
Dosis anak
Disease (GERD) :150 mg 2 x sehari atau 300 mg sebelum tidur malam selama sampai 8 minggu,
atau bila perlu sampai 12 minggu (sedang sampai berat, 600 mg sehari dalam 2-4 dosis terbagi
Dosis neonatus
1. Ciprofloxacin
Konsumsi ciprofloxacin dalam sediaan tablet atau sirup dua kali sehari. Tablet ciprofloxacin
dengan dosis 250mg, 500mg, dan 750mg. Beberapa rincian dosis obat ciprofloxacin untuk
Infeksi tulang & sendi : 500mg; 2 kali sehari dalam 4-6 minggu
2. Na diklofenak
- osteoarthritis, 50 mg 2 sampai 3 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari.
Dosis lebih besar dari 150 mg/hari tidak dianjurkan untuk osteoarthritis.
- Untuk mengobati ankylosing spondylitis, dosis diclofenac adalah 25 mg secara oral 4 kali
sehari. Tambahan dosis 25 mg dapat diberikan pada waktu tidur, jika perlu.
- Untuk meringankan nyeri had, dosis diclofenac adalah 50 mg secara oral 3 kali sehari.
Pada beberapa pasien, dosis awal 100 mg kalium diclofenac, diikuti oleh dosis 50 mg,
akan memberikan bantuan yang lebih baik. Setelah hari pertama, dosis harian tidak boleh
melebihi 150 mg.
- Untuk meringankan nyeri akut ringan sampai sedang, dosis diclofenac adalah 50 mg
secara oral 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, dosis awal 100 mg kalium diclofenac,
diikuti oleh dosis 50 mg, akan memberikan bantuan yang lebih baik. Setelah hari
pertama, dosis harian tidak boleh melebihi 150 mg.
- Untuk mengatasi rheumatoid arthritis, dosis diclofenac adalah 50 mg secara oral 3 sampai
4 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Untuk dosis diclofenac 100 mg, Anda
bisa minum sekali sehari. Dosis lebih dari 225 mg/hari tidak dianjurkan untuk rheumatoid
arthritis.
Kesimpulan :
Bp. NU didiagnosis oleh dokter menderita Ca Prostat dengan retensi urine selain itu dia
mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan DM. obat yang dikonsumsi pasien adalah
Ciprofloxacine tablet 2x500 mg, Ranitidine tablet 2x150 mg, dan Na Dicloferal tablet 2x50 mg.
dari setiap obat memiliki interaksi yang menguntungkan dan merugikan.interaksi yang terjadi
bisa dari makanan maupun obat terapi lain yang diberikan.